Anda di halaman 1dari 18

CLINICAL SCIENCE SESSION

GIZI BURUK

Disusun oleh:

Achmad Farhan 12100118557

Preseptor:

Diana Rahmi dr., SpA ., MKes.

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK


RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2019
A. Definisi
Gizi buruk adalah keadaan dimana seseorang anak tampak sangat kurus,
ditandai dengan BB/PB< - 3 SD dari median WHO child growth standard,
atau didapatkan edema nutrisional, dan  pada anak umur 5-59 bulan Lingkar
Lengan Atas (LLA) < 115mm (11,5 cm). dan atau ditemukan tanda-tanda
klinis marasmus, kwashiorkor dan marasmus-kwashiorkor.
Kurang energy protein (KEP) adalah suatu kondisi patologis yang diakibatkan
kegagalan terpenuhinya kebutuhan fisiologis energi dan protein. Manifestasi
klinis dipengaruhi berbagai faktor: usia, infeksi, kondisi status gizi
sebelumnya, serta jenis dan jumlah keterbatasan makanan yang diterima.
B. Etiologi
Primer : Kekurangan konsumsi karena tidak tersedia bahan makanan
Sekunder : Kekurangan kalori-proteion akibat penyakit (penyakit infeksi
ginjal, hati, jantung, paru, dll).

2
Kwarsiorkor

•Perubahan status mental: apatis dan rewel


•Rambut tipis, kemerahan seperti rambut jagung, mudah dicabut tanpa sakit,
mudah rontok
•Wajah membulat dan sembab
•Pandangan mata sayu
•Pembesaran hati
•Edema :
–Minimal pada kedua punggung kaki, bersifat pitting edema
–Derajat edema:
    +  à kedua punggung kaki
    ++  àtungkai dan lengan bawah
                +++ à seluruh tubuh (wajah dan perut)
   Derajat edema untuk menentukan cairan yang diberikan
•Otot mengecil (hipotrofi)
•Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna
menjadi coklat kehitaman dan terkelupas (crazy pavement dermatosis)

3
Marasmus

žTampak sangat kurus, hingga seperti tulang terbungkus kulit


žWajah seperti orang tua
žCengeng, rewel
žKulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada(baggy pants)
žPerut umumnya cekung
žTulang rusuk menonjol (Iga gambang,:”piano sign”)
žSering disertai penyakit infeksi

Status Gizi

4
Alur Pemeriksaan Anak Gizi Buruk

Pemeriksaan Fisik

5
6
Langkah 1
Mencegah dan Mengatasi Hipoglikemi

7
Langkah 2
Mencegah dan Mengatasi Hipotermia

Langkah 3
Mencegah dan Mengatasi Dehidrasi

Tanda Dehidrasi

žJangan menggunakan jalur i.v. untuk rehidrasi kecuali pada keadaan syok/renjatan.
Lakukan pemberian cairan infus dengan hati-hati, tetesan perlahan-lahan untuk
menghindari beban sirkulasi dan jantung
žCairan rehidrasi oral standar WHO mengandung terlalu banyak Na dan kurang K

8
untuk penderita KEP berat. Sebagai pengganti, berikan larutan garam khusus yaitu
resomal atau penggantinya.
Tidak mudah untuk memperkirakan status dehidrasi pada KEP berat dengan
menggunakan tanda-tanda klinis saja. Jadi, anggap semua anak KEP berat dengan
diare encer mengalami dehidrasi sehingga harus diberi:
žCairan resomal/pengganti sebanyak 5 mL/kgBB/30 mnt selama 2 jam p.o. atau lewat
NGT
žSelanjutnya beri 5–10 mL/kgBB/jam untuk 4–10 jam berikutnya; jumlah tepat yang
harus diberikan bergantung pada berapa banyak anak menginginkannya dan jumlah
kehilangan cairan melalui feses dan muntah
žGanti resomal/cairan pengganti pada jam ke-6 dan ke-10 dengan formula khusus
berjumlah sama, bila keadaan rehidrasi menetap/stabil
Selanjutnya mulai beri formula khusus (langkah 6)
žSelama pengobatan, pernapasan cepat dan nadi lemah akan
žmembaik, serta anak mulai BAK
Penilaian atas kemajuan proses rehidrasi setiap 1⁄2-1 jam selama 2 jam pertama →
tiap jam untuk 6-12 jam, dengan memantau :
žDenyut nadi
žPernafasan
žFrekuensi kencing
žFrekuensi diare/muntah
žAdanya air mata, mulut basah, kecekungan mata dan ubun-ubun besar yang
berkurang, perbaikan turgor kulit, merupakan tanda bahwa rehidrasi telah berlangsung
Cairan Resomal
•Terdiri atas:
•Air  : 2L
•Bubuk WHO-ORH untuk 1 L (*)   `  :1 pak
•Gula pasir  :50 gram
•Larutan elektrolit/mineral (**)   :40 gram
Setiap 1 L cairan resomal mengandung Na 45 mEq, K 40 mEq, dan Mg 1,5 mEq

9
Langkah 4
Koreksi Gangguan Keseimbangan Elektrolit
Semua KEP berat terjadi kelebihan Na tubuh, walaupun kadar Na plasma rendah
Defisiensi K dan Mg sering terjadi dan paling sedikit perlu 2 minggu untuk pemulihan
Ketidakseimbangan elektrolit ini ikut berperan dalam edema. Jangan obati edema
dengan pemberian diuretikum, berikan:
žK 2–4 mEq/kgBB/hr (150–300 mg KCl/kgBB/hr)
žMg 0,3–0,6 mEq/kgBB/hr (7,5–15 mg MgCl2/kgBB/hr)
žUntuk rehidrasi, beri cairan rendah Na (resomal/pengganti) Siapkan makanan tanpa
diberi garam
Tambahan K dan Mg dapat disiapkan dalam bentuk larutan yang ditambahkan
langsung dalam makanan. Penambahan 20 mL larutan pada 1 L formula dapat
memenuhi kebutuhan K dan Mg.

Langkah 5
Mengobati Infeksi
žAntibiotik spektrum luas
Bila tanpa penyulit
žKotrimoksasol 5 ml suspensi pediatri p.o. 2x/hari selama 5 hari (2,5 ml bila berat
badan < 4 kg)
Bila anak sakit berat (apatis, letargi) atau ada penyulit (hipoglikemia, hipotermia,
infeksi kulit, saluran nafas atau saluran kencing), berikan :
žAmpisilin 50 mg/kgBB/i.m./i.v. setiap 6 jam selama 2 hari, kemudian p.o.
amoksisilin 15 mg/kgBB setiap 8 jam, selama 5 hari
žBila amoksisilin tidak ada, teruskan ampisilin 50 mg/kgBB setiap 6 jam p.o.dan
žGentamisin 7,5 mg/kg/BB/i.m./i.v. sekali sehari, selama 7 hari
žvaksinasi campak bila usia anak > 6 bulan dan belum pernah diimunisasi
žulangi pemberian vaksin sesudah keadaan gizi anak membaik
ždapat ditambahkan metronidazole 7,5 mg / kgBB setiap 8 jam selama 7 hari

Langkah 6
Koreksi Defisiensi Mikronutrien
10
Berikan setiap hr:
žMultivitamin
žAsam folat 1 mg/hr (5 mg pada hr pertama)
žSeng (Zn) 2 mg/kgBB/hr
žTembaga (Cu) 0,2 mg/kgBB/hr
žBila BB mulai ↑: Fe 3 mg/kgBB/hr atau sulfas ferosus 10 mg/kgBB/hr
Vitamin A oral pada hr ke-1
Anak >1 th : 200.000 SI
6–12 bl: 100.000 SI
0–5 bl : 50.000 SI (jangan berikan bila sebelumnya anak sudah pasti mendapat vit. A)

Langkah 7
Memberikan Makanan untuk Stabilisasi dan Transisi

11
12
Langkah 8
Memberikan Makanan untuk Tumbuh Kejar

13
Dosis f75 dan f100

14
Langkah 9
Memberikan Stimulasi untuk Tumbuh Kembang
Pada anak gizi buruk terjadi keterlambatan perkembangan mental dan perilaku
karenanya harus diberikan :
žKasih sayang
žLingkungan yang ceria
žTerapi bermain terstruktur selama 15 30 menit /hari (permainan ci luk ba, dll)
žAktifitas fisik segera setelah sembuh
žKeterlibatan ibu (memberi makan, memandikan, bermain dan sebagainya)

Langkah 10
Mempersiapkan untuj Tindak Lanjut di Rumah
žBila gejala klinis dan BB/TB-PB >-2 SD, dapat dikatakan anak sembuh
žPola pemberian makan yang baik dan stimulasi harus tetap dilanjutkan di rumah

15
setelah penderita dipulangkan.
žTerapi bermain terstruktur
žSarankan : Memberikan makanan dengan porsi kecil dan sering, sesuai dengan umur
anak.
žMembawa anaknya kembali untuk kontrol secara teratur :
Pemberian suntikan/imunisasi dasar dan ulangan (booster)
Pemberian vitamin A dosis tinggi setiap 6 bulan sekali (dosis sesuai umur)

Kriteria Pemulangan dari Rumah Sakit


žEdema sudah berkurang atau hilang, anak sadar dan aktif
žBB/PB atau BB/TB > -3 SD
žKomplikasi sudah teratasi
žIbu telah mendapat konseling gizi
žAda kenaikan BB sekitar 50 g/kg BB/minggu selama 2 minggu berturut-turut
žSelera makan sudah baik, makanan yang diberikan dapat dihabiskan

Penanganan Penyulit

16
Sumber
žPedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 5. SMF Ilmu Kesehatan

17
Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. 2014
žBagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk Buku I. Edisi 7. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.2013.
žBagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk Buku II. Edisi 7. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.2013.

18

Anda mungkin juga menyukai