Anda di halaman 1dari 14

SKENARIO PRAKTEK PERADILAN

SEMU PERKARA PIDANA


Rabu, 04 FEBRUARI 2016
SKENARIO PRAKTEK PERADILAN PERKARA PIDANA

skenario praktek peradilan semu perkara pidana

SKENARIO PRAKTEK PERADILAN PERKARA PIDANA

Alur  sidang Perkara Pidana dengan acara kasus penyiksaan terhadap


karyawan.
Susunan Sidang :

Majelis Hukum (Hakim Ketua)     : Adinda Fadilla Nur Octavia SH, MH


Jaksa :I Gusti Bagus Adi
Terdakwa                                          : M. Naufal Rizki Erlangga
Pengacara terdakwa : Rivaldo R.D
Korban : Fany Satrio Jati
Pengacara Korban : Aulia Septiana
Saksi : Fany Satriojati
Panitura :Amanda Widlamisia
   

A.      Skenario Praktek Peradilan Perkara Pidana.


Sidang I, 04 februari 2016 (Pembacaan Dakwaan Terdakwa)

Panitura : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon


berdiri. (setelah hakim duduk, hadirin dipersilahkan duduk kembali panitera
menyerahkan berita acara kepada majelis hakim).

Hakim Ketua : Sidang Peradilan yang memeriksa dan mengadili perkara


pidana Nomor 378/Pid.B/2011/PS. F.H, atas nama Terdakwa M.NAUFAL RIZKY
ERLANGGA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).
Penuntut Umum apakah Terdakwa sudah siap kepada penuntut umum dipersilahkan untuk
menghadirkan terdakwa ke ruang sidang.

Jaksa : Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang


persidangan (terdakwa dalam keadaan bebas dan didampingi kuasa hukumnya)

Hakim Ketua : Baiklah Saya Akan Menanyakan Identitas Saudara


sebagaimana yang telah terdapat didalam BAP

Nama Saudara : FANY SATRIOJATI


Tempat Lahir/Umur : Bogor, 02 February 1989
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Teminal Lama Blok G
Agama : Islam
Pekerjaan : Pegawai di perusahaan Swasta

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada panitera


pengganti) Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik jasmani maupun
rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?

Terdakwa : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani
dan saya siap mengikuti persidangan hari ini.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, saudara oleh penunutut umum di dakwa
melakukan tindak pidana pembunuhan pasal 362 KUHP, apakah saat ini saudara di
dampingi oleh penasehat hukum saudara?

Terdakwa : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya dari
lembaga dan klinik bantuan hukum Uniyap Bogor.Yaitu saudara (RIVALDO RADYTYA,
SH)

Hakim Ketua : Betul dia penasehat hukum saudara ?

Terdakwa : Betuk Pak Hakim

Hakim Ketua : Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat


kuasa khusus dari terdakwa dan kartu Advokat saudara? Jika ada mohon ditunjukkan.

PH Terdakwa : Ya, Majelis Hakim yang terhormat, kami membawahnya (PH


menunjukkan surat kuasa dan surat tugas pada Majelis Hakim / serta surat kuasa dan
kartu Advokatnya di tinggalkan di meja Hakim)

Hakim Ketua : (Setelah hakim ketua menerima kedua surat tersebut,


kemudian menunjukkkan pada Hakim 1 dan 2)

Hakim Ketua : Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum, apakah sudah
siap membacakan dakwaannya?

Jaksa : Sudah siap Majelis Hakim yang terhormat.

Hakim Ketua : Baiklah silakan dibacakan saudara Jaksa Penuntut Umum.

Hakim Ketua : Baik saudara terdakwa, Apakah saudara terdakwa mengerti


dengan dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umum?

Terdakwa : Saya mengerti Pak Hakim.


Pemeriksaan Alat Bukti dan Keterangan Saksi – Saksi)

Hakim Ketua : Sidang Peradilan Semu F.H. UNIYAP yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana Nomor 378/Pid.B/2012/P. SEMU F.H. UNIYAP, atas nama
terdakwa MUHAMMAD NAUFAL RIZKY ERLANGGA dinyatakan dibuka dan terbuka
untuk umum (ketuk palu 3 kali)

Hakim Ketua : Sesuai berita acara sidang, maka sidang hari ini adalah
pemeriksaan alat bukti dan saksi – saksi, saudara JPU, apakah alat bukti dan saksi – saksi
sudah siap dihadirkan di persidangan ini?

Jaksa : Sudah siap Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan
di persidangan ini Jaksa Penuntut Umum?

Jaksa : 1 orang saksi Pak Hakim

Hakim Ketua : Silahkan dihadirkan saksi pertamanya

Jaksa : Saksi pertama atas nama Dito Satriojati yang dimana saksi
merupakan saksi korban Pak Hakim

Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama Dito Satriojati di


persilahkan memasuki ruang sidang.

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai apa?

Jaksa : Saksi di sini, merupakan Saksi Korban Pak Hakim

Hakim Ketua : Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudari dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari ini ?
Saksi Korban : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap
memberikan keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim

Saksi Korban : Saya berjanji Bapak Hakim

Hakim Ketua : Kepada Petugas Rohaniawan agar mengambil tempat.

Hakim Ketua : (Silakan berdiri) Saudari ikut kata-kata saya, saya berjanji
bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan
tidak lain dari yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali
ketempat)

Hakim Ketua : Saudari Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudari
anut, untuk itu kami berharap saudari dapat memberikan keterangan yang benar, karena
apabila terbukti saudari memberikan keterangan palsu, maka saudari dapat diancam dengan
pidana penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, Apakah
saudari saksi mengerti?

Saksi Korban : Saya mengerti Bapak Hakim

Hakim Ketua : Saudara kenal dengan Terdakwa ?

Saksi Korban : Iya Pak Hakim saya kenal dan sebatas rekan kerja

Hakim Ketua : Saudari saksi apakah saudara ada hubungan keluarga dengan
Terdakwa

Saksi Korban : Tidak Pak Hakim

Hakim Ketua : Saudara Saksi tahu dari mana bahwa telah melihat baju yang
telah berceceran oleh darah dan dompet yang sudah dalam posisi berantakan ?
Saksi Korban : Saya mengetahuinya setelah rekan kerja saya yang bernama I
GEDE, yang memberitahukan kepada saya bahwa dia mengetahui kejadian tersebut dari
saudara MAKMUN yang melihat terdakwa masuk ke ruangan kerja lalu mengarah ke dapur
ruangan dan membawa tas kerja Pak Hakim. Namun saya sebelumnya telah mencurigainya.

Hakim Ketua : Bagaimana reaksi saudara setelah mengetahui bahwa atasan


anda telah mencurigkan?

Saksi Korban : Saya meliht dari gerak-geriknya pa hakim

Hakim Ketua : Baik Coba sudara jelaskan, pada saat saudara keluar dari
ruangan kerja saudari dan pergi ke toilet yang tepatnya di sebeelah dapur, apakah ada orang
didaerah tersebut?

Saksi Korban : Tidak ada orang pada saat itu pak hakim, melainkan cuman
hanya atasan saya saja yang berada di daerha tersebut.

Hakim Ketua : Baik saudara Pengacara Korban silahkan serahkan barang


bukti ke Majelis Hakim.

Pengacara Korban : Baik Majelis Hakim yang terhormat (JPU maju membawa
BB ke meja Hakim)

Hakim Ketua : Apakah benar barang dan pakaian ini adalah barang milik
korban? (sambil menunjukan barang bukti ke korban )

Saksi Korban : Iya benar Bapak Hakim, barang tersebut adalah kepunyaan
saya pak hakim

Hakim Ketua : (Baik) Apakah ada pertanyaan untuk Saudari Saksi?

Saksi Korban : Saya mengetahuinya setelah balik dari toilet Bapak Hakim,
saya diberitahukan oleh saudara bahwa dia tadi diberitahu oleh saudara MAKMUN yang
melihat Terdakwa masuk ke ruangan kerja lalu keluar dan menuju dapur.
Hakim Ketua : (Baik Saudara Saksi), sudah berapa lama saudara terdakwa
bekerja di perusahaan tersebut dan berapa gaji yang di peroleh terdakwa?

Saksi Korban : Ya Pak Hakim, terdakwa sudah bekerja kurang lebih 2 (dua )
tahun setengah dan gaji terdakwa perbulan sebesar Rp. 2.100.000-, (dua juta seratus ribu
rupiah ) pak hakim.

Hakim Ketua : Baik, Apakah sebelumnya Saudari Saksi dan Terdakwa telah
mempunyai permasalahan?

Saksi Korban : Saya sama sekali tidak mempunyai masalah dengan


Terdakwa baik sebelum maupun sesudahnya terjadinya tindakan pidana pembunuhan ini Pak
Hakim

Hakim Ketua : Baik cukup . Apakah saudara tahu sebab itu terjadi kenapa ?
(Memberitahukan ke Hakim Ketua)

Saksi Korban : Saya sama sekali tidak tahu sebab apa sehingga
pelaku/Terdakwa melakukan hal tersebut Bapak Hakim

Hakim Ketua : Coba Saudari jelaskan barang apa saja yang anda lihat saat
kejadian tersebut sebelum terjadi dan sesudah terjadi saat kejadian itu ?

Saksi Korban : hanya dompet dan baju saja pa hakim.

HakimKetua : Selain barang tersebut, apakah ada barang lain ?

Saksi Korban : Tidak ada Bapak Hakim


Hakim Ketua : Baik cukup.

Hakim Ketua : Kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan


yang ingin di tanyakan kepada saksi?

PH.Terdakwa : Tidak Ada pak hakim.

Hakim Ketua : Kepada Pengacara Korban apakah ada yang ingin di tanyakan
lagi kepada Saksi?

Pengacara Korban : Tidak ada Pak Hakim

Hakim Ketua : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara


saksi ?

Terdakwa : Benar Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami
berharap saudari saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan
saudari saksi dapat meninggalkan ruang sidang.

Hakim Ketua : mari kita lanjutkan ke sidang berikutya yaitu pemeriksaan


keterangan terdakwa

SIDANG III Rabu, 27 April 2012(Pemeriksaan Keterangan Terdakawa)

Hakim Ketua : Sidang Peradilan Semu FH. UNIYAP yang memeriksa


dan mengadili Perkara Pidana Nomor. 378/Pid. B/2012/P. Semu. F.H. Uniyap, atas nama
terdakwa M. NAUFAL RIZKY ERLANGGA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum
(ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang ini , maka sidang hari ini
adalah pemeriksaan Terdakwa, kepada terdakwa dipersilahkan mengambil tempat kembali
didepan.

Hakim Ketua : (Baik kepada Saudara terdakwa silahkan kembali


mengambil tempat duduk saudara di depan) Baik, Saudara Terdakwa, apakah saudara
sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada
hari ini?

Terdakwa : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di


dalam BAP. Maka kita lanjutkan saja persidangan ini.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, apakah saudara kenal dengan korban ?

Terdakwa : Kenal pak Hakim, korban adalah Karyawan Kerja saya


Pak Hakim.

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah benar anda yang membunuh


karyawan anda sendiri di dapur perusahaan ??

Terdakwa : Ya, benar pak Hakim (sambil menganggukan kepala)

Hakim Ketua : Apakah sebelumnya saudara telah mempunyai rencana


untuk melakukan pembunuhan ini ?

Terdakwa : Saya sama sekali tidak mempunyai rencana untuk


melakukan pembunuhan ini namun memang saya sudah ada rasa tidak suka terhadap
karyawan yang satu ini, Pak Hakim.
Hakim Ketua : coba saudara jelaskan, sebab apa sehingga saudara
melakukan pe pada saat itu ?

Terdakwa : Iya Pak, lantaran pada saat itu saya melihat dia sedang
makan di kanin bersama rekan kerja saya yang saya sukai namun rekan kerja saya yang saya
sukai tidak menyukai saya. Lalu mereka tidak menyapa dan membiarkan saya saja padahal
mereka tahu bahwa saya atasannya.

Hakim Ketua : Apakah selain penyebab itu masih ada penyebab lainnya ?

Terdakwa : Iya Pak Hakim, pada saat itu, saya terpaksa


melakukannya karena saya sakit hati.

Hakim Ketua : Coba saudara jelaskan bagaimana situasi ditempat


kejadian pada saat saudara melakukan pembunuhan ?

Terdakwa : Pada saat itu, situasi ditempat kejadian belum terlalu


ramai karena karyawan lainnya masih ada yang belum balik dari jam makan siang, Pak
Hakim.

Hakim Ketua : Pada saat melakukan pembunuhan, apakah ada orang lain
yang mengetahuinya ?

Terdakwa : Menurut saya pada saat itu, tidak ada orang yang melihat
saya, Pak Hakim.

Terdakwa : Pada saat itu saya masuk keruangan kerja korban yang
tidak ada orang diruangan itu, dan saya meniapkan peralatan kerja saya . dan saat itu saya
melihat karyawan saya ingin ke dapur. Lalu saya ikuti saja ia dan entah kenapa saya
mengingat kejadian itu saat di kanatin.

Hakim Ketua : Baik, apakah selain saudara, masih ada orang lain yang
membantu saudara saat melakukan pembunuhan tersebut ?
Terdakwa : Tidak ada, hanya saya saja, Pak Hakim.

Hakim Ketua : (Baik terima kasih Hakim Anggota II) kepada Jaksa
Penuntut Umum, apakah ada yang ingin ditanyakan ?

Jaksa : (Ada Pak Hakim), Saudara Terdakwa, coba saudara


jelaskan korban pada saat itu pergi ke Toilet apakah saudara tahu ?

Terdakwa : Tidak tahu Pak, tetapi saya cuma melihat korban pergi
meninggalkan ruangan, Pak.

Jaksa : Baik, saudara terdakwa apakah selain korban, adakah


orang lain yang ikut menjadi korban pada saat terjadinya pembunuhan?

Terdakwa : Tidak ada Pak, cuma saudara FANY SATRIOJATI


selaku korban pada saat itu.

Jaksa : Apakah saudara terdakwa sebelumnya mempunyai


permasalahan dengan korban?

Terdakwa : Tidak Pak, antara saya dengan korban sama sekali tidak
mempunyai permasalahan sebelumnya. Hanya saja mungkin saya ada rasa saki hati.

PH Terdakwa : Saudara terdakwa, coba saudara jelaskan apakah ada


orang lain yang ikut membantu saudara dalam melakukan pembunuhan tersebut?

Terdakwa : Tidak ada Pak, melainkan hanya saya sendiri yang


melakukan pembunuhan tersebut.

PH Terdakwa : Baik, Pak Hakim pertanyakan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Apakah saudara Pengacara korban, apakah ada pertanyaan


yang ingin diajukan untuk Terdakwa ?
Pengacara Korban : (Ada Pak Hakim) terima kasih. Saudara Terdakwa
apakah sebelumnya saudara pernah terlibat dalam perkara Pidana dan apakah saudara pernah
dihukum?

Terdakwa : Tidak pernah Pak.

Pengacara Korban : Saudara terdakwa, apa maksud atau alasan saudara


melakukan pembunuhan itu? Kenapa sampai saudara melakukan hal tersebut?

Terdakwa : Iya Pak, saya melakukan pencurian itu karena saya


dengan spontan melihat ruangan kerja korban lagi tidak ada siapa – siapa, maka saya
langsung mengambil tas saya dan mengikuti si korban ke dapur seperti halnya yang sudah
saya ceritakan sebelumnya.

Pengacara Korban : Berarti saudara melakukan pembunuhan itu, karena


saudara ada rasa dendam lebih tepatnya?
Terdakwa : Iya Pak, benar.

Pengacara Korban : Apakah saudara Terdakwa menyesal setelah melakukan


pembunuhan itu?

Terdakwa : Iya Pak, saya menyesal.

Pengacara terdakwa : Dan apakah saudara berjanji tidak akan mengulangi


perbuatan serupa lagi?

Terdakwa : Iya Pak, saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

PH Terdakwa : Baik, Bapak Majelis Hakim pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Kepada JPU apakah ada yang ingin di tanyakan lagi
kepada Saksi?

Jaksa : Tidak ada lagi Pak Hakim


Hakim Ketua : Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara
Penuntut Umum, apakah sudah siap untuk membacakan tuntutannya pada sidang hari ini?

JPU : Baik Pak Hakim.

PH Terdakwa : Iya Pak Hakim.

SURAT TUNTUTAN
NO. REG. PERK : 378/Pid.B/2011/PS – F.H. UNIYAP

Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Jayapura dengan memperhatiakn hasil
memeriksaan persidangan dalam perkara pidana atas nama Terdakwa :
Nama Lengkap : MUHAMMAD NAUFAL RIZKY
Tempat lahir : Jayapura
Umur/Tgl. Lahir : 22 Tahun / 02 February 1989
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Perumahan Jaya Asri Blok G
Agama : Islam
Pekerjaan : Pegawai Perusahaan Swasta
Pendidikan : SMU
Berdasarkan Penetapan Hakim pada Pengadilan Semu Fakultas Hukum Universitas Yapis
Papua, Nomor : 378/Pen. Pid.B/2012/PS. F.H. UNIYAP tanggal 04 Februari 2016,
terdakwa dihadapkan ke persidangan dengan dakwaan TUNGGAL yaitu melanggar Pasal
362 KUHP, yang telah dibacakan pada tangga 13 April 2012.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan dipersidangan secara
berturut-turut berupa keterangan saksi-saksi, petunjuk dan keterangan terdakwa yaitu :

Keterangan Saksi-saksi :

1. DITO SATRIOJATI

Yang ia telah memberikan keterangan dibawah sumpah, didepan persidangan termuat dalam
Berita Acara Sidang dan Berita Acara Pemeriksaan dan telah diakui dan dibenarkan oelh
terdakwa sehingga dianggap merupakan satu kesatuan yang utuh dalam tuntutan pidana ini.

Petugas sidang : baiklah sidang kali ini telah selesai dilaksanakan, dan telah
dinyatakan bahwa saudara M. Naufal Rizki E. Dituntut menerima tuntutan penjara
dengan hukum penjara seumur hidup dan membayar ganti rugi sebesar rp.100.000.000
(ketok palu 3kali)

Anda mungkin juga menyukai