Terdakwa : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani
dan saya siap mengikuti persidangan hari ini.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, saudara oleh penunutut umum di dakwa
melakukan tindak pidana pembunuhan pasal 362 KUHP, apakah saat ini saudara di
dampingi oleh penasehat hukum saudara?
Terdakwa : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya dari
lembaga dan klinik bantuan hukum Uniyap Bogor.Yaitu saudara (RIVALDO RADYTYA,
SH)
Hakim Ketua : Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum, apakah sudah
siap membacakan dakwaannya?
Hakim Ketua : Sidang Peradilan Semu F.H. UNIYAP yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana Nomor 378/Pid.B/2012/P. SEMU F.H. UNIYAP, atas nama
terdakwa MUHAMMAD NAUFAL RIZKY ERLANGGA dinyatakan dibuka dan terbuka
untuk umum (ketuk palu 3 kali)
Hakim Ketua : Sesuai berita acara sidang, maka sidang hari ini adalah
pemeriksaan alat bukti dan saksi – saksi, saudara JPU, apakah alat bukti dan saksi – saksi
sudah siap dihadirkan di persidangan ini?
Hakim Ketua : Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan
di persidangan ini Jaksa Penuntut Umum?
Jaksa : Saksi pertama atas nama Dito Satriojati yang dimana saksi
merupakan saksi korban Pak Hakim
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai apa?
Hakim Ketua : Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudari dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari ini ?
Saksi Korban : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap
memberikan keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim
Hakim Ketua : (Silakan berdiri) Saudari ikut kata-kata saya, saya berjanji
bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan
tidak lain dari yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali
ketempat)
Hakim Ketua : Saudari Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudari
anut, untuk itu kami berharap saudari dapat memberikan keterangan yang benar, karena
apabila terbukti saudari memberikan keterangan palsu, maka saudari dapat diancam dengan
pidana penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, Apakah
saudari saksi mengerti?
Saksi Korban : Iya Pak Hakim saya kenal dan sebatas rekan kerja
Hakim Ketua : Saudari saksi apakah saudara ada hubungan keluarga dengan
Terdakwa
Hakim Ketua : Saudara Saksi tahu dari mana bahwa telah melihat baju yang
telah berceceran oleh darah dan dompet yang sudah dalam posisi berantakan ?
Saksi Korban : Saya mengetahuinya setelah rekan kerja saya yang bernama I
GEDE, yang memberitahukan kepada saya bahwa dia mengetahui kejadian tersebut dari
saudara MAKMUN yang melihat terdakwa masuk ke ruangan kerja lalu mengarah ke dapur
ruangan dan membawa tas kerja Pak Hakim. Namun saya sebelumnya telah mencurigainya.
Hakim Ketua : Baik Coba sudara jelaskan, pada saat saudara keluar dari
ruangan kerja saudari dan pergi ke toilet yang tepatnya di sebeelah dapur, apakah ada orang
didaerah tersebut?
Saksi Korban : Tidak ada orang pada saat itu pak hakim, melainkan cuman
hanya atasan saya saja yang berada di daerha tersebut.
Pengacara Korban : Baik Majelis Hakim yang terhormat (JPU maju membawa
BB ke meja Hakim)
Hakim Ketua : Apakah benar barang dan pakaian ini adalah barang milik
korban? (sambil menunjukan barang bukti ke korban )
Saksi Korban : Iya benar Bapak Hakim, barang tersebut adalah kepunyaan
saya pak hakim
Saksi Korban : Saya mengetahuinya setelah balik dari toilet Bapak Hakim,
saya diberitahukan oleh saudara bahwa dia tadi diberitahu oleh saudara MAKMUN yang
melihat Terdakwa masuk ke ruangan kerja lalu keluar dan menuju dapur.
Hakim Ketua : (Baik Saudara Saksi), sudah berapa lama saudara terdakwa
bekerja di perusahaan tersebut dan berapa gaji yang di peroleh terdakwa?
Saksi Korban : Ya Pak Hakim, terdakwa sudah bekerja kurang lebih 2 (dua )
tahun setengah dan gaji terdakwa perbulan sebesar Rp. 2.100.000-, (dua juta seratus ribu
rupiah ) pak hakim.
Hakim Ketua : Baik, Apakah sebelumnya Saudari Saksi dan Terdakwa telah
mempunyai permasalahan?
Hakim Ketua : Baik cukup . Apakah saudara tahu sebab itu terjadi kenapa ?
(Memberitahukan ke Hakim Ketua)
Saksi Korban : Saya sama sekali tidak tahu sebab apa sehingga
pelaku/Terdakwa melakukan hal tersebut Bapak Hakim
Hakim Ketua : Coba Saudari jelaskan barang apa saja yang anda lihat saat
kejadian tersebut sebelum terjadi dan sesudah terjadi saat kejadian itu ?
Hakim Ketua : Kepada Pengacara Korban apakah ada yang ingin di tanyakan
lagi kepada Saksi?
Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami
berharap saudari saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan
saudari saksi dapat meninggalkan ruang sidang.
Terdakwa : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim.
Terdakwa : Iya Pak, lantaran pada saat itu saya melihat dia sedang
makan di kanin bersama rekan kerja saya yang saya sukai namun rekan kerja saya yang saya
sukai tidak menyukai saya. Lalu mereka tidak menyapa dan membiarkan saya saja padahal
mereka tahu bahwa saya atasannya.
Hakim Ketua : Apakah selain penyebab itu masih ada penyebab lainnya ?
Hakim Ketua : Pada saat melakukan pembunuhan, apakah ada orang lain
yang mengetahuinya ?
Terdakwa : Menurut saya pada saat itu, tidak ada orang yang melihat
saya, Pak Hakim.
Terdakwa : Pada saat itu saya masuk keruangan kerja korban yang
tidak ada orang diruangan itu, dan saya meniapkan peralatan kerja saya . dan saat itu saya
melihat karyawan saya ingin ke dapur. Lalu saya ikuti saja ia dan entah kenapa saya
mengingat kejadian itu saat di kanatin.
Hakim Ketua : Baik, apakah selain saudara, masih ada orang lain yang
membantu saudara saat melakukan pembunuhan tersebut ?
Terdakwa : Tidak ada, hanya saya saja, Pak Hakim.
Hakim Ketua : (Baik terima kasih Hakim Anggota II) kepada Jaksa
Penuntut Umum, apakah ada yang ingin ditanyakan ?
Terdakwa : Tidak tahu Pak, tetapi saya cuma melihat korban pergi
meninggalkan ruangan, Pak.
Terdakwa : Tidak Pak, antara saya dengan korban sama sekali tidak
mempunyai permasalahan sebelumnya. Hanya saja mungkin saya ada rasa saki hati.
Hakim Ketua : Kepada JPU apakah ada yang ingin di tanyakan lagi
kepada Saksi?
SURAT TUNTUTAN
NO. REG. PERK : 378/Pid.B/2011/PS – F.H. UNIYAP
Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Jayapura dengan memperhatiakn hasil
memeriksaan persidangan dalam perkara pidana atas nama Terdakwa :
Nama Lengkap : MUHAMMAD NAUFAL RIZKY
Tempat lahir : Jayapura
Umur/Tgl. Lahir : 22 Tahun / 02 February 1989
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Perumahan Jaya Asri Blok G
Agama : Islam
Pekerjaan : Pegawai Perusahaan Swasta
Pendidikan : SMU
Berdasarkan Penetapan Hakim pada Pengadilan Semu Fakultas Hukum Universitas Yapis
Papua, Nomor : 378/Pen. Pid.B/2012/PS. F.H. UNIYAP tanggal 04 Februari 2016,
terdakwa dihadapkan ke persidangan dengan dakwaan TUNGGAL yaitu melanggar Pasal
362 KUHP, yang telah dibacakan pada tangga 13 April 2012.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan dipersidangan secara
berturut-turut berupa keterangan saksi-saksi, petunjuk dan keterangan terdakwa yaitu :
Keterangan Saksi-saksi :
1. DITO SATRIOJATI
Yang ia telah memberikan keterangan dibawah sumpah, didepan persidangan termuat dalam
Berita Acara Sidang dan Berita Acara Pemeriksaan dan telah diakui dan dibenarkan oelh
terdakwa sehingga dianggap merupakan satu kesatuan yang utuh dalam tuntutan pidana ini.
Petugas sidang : baiklah sidang kali ini telah selesai dilaksanakan, dan telah
dinyatakan bahwa saudara M. Naufal Rizki E. Dituntut menerima tuntutan penjara
dengan hukum penjara seumur hidup dan membayar ganti rugi sebesar rp.100.000.000
(ketok palu 3kali)