Oleh :
NAMA : DESNA ANIDA
NPM : 1925011016
2. Isi/Pembahasan
2.1. Technical Feasibilityiiii
Untuk menganalisis kelayakan teknis suatu proyek penyediaan infrastruktur,
terlebih dahulu harus diketahui karakteristik proyek tersebut. Karakteristik proyek
akan menggambarkan standar teknis proyek, standar evaluasi proyek, analisis
kebutuhan, pelaksanaan proyek, metode konstruksi umum dan elemen operasi
proyek. Penilaian kelayakan teknis didasarkan pada indikator berikut:
1. Penentuan strategi perencanaan proyek
2. Teknologi yang diusulkan untuk pengembangan layak, dan teknologinya telah
terbukti dan telah digunakan dalam proyek serupa lainnya. Teknologi tersebut
harus mudah diimplementasikan.
3. Desain
Desain yang digunakan adalah pilihan terbaik dan hemat biaya.
4. Jadwal pelaksanaan proyek
Jadwal pelaksanaan proyek layak dan dapat dilaksanakan.
5. Lahan proyek
Tanah proyek yang dibutuhkan untuk konstruksi dan pengoperasian proyek telah
diperoleh.
7. Perencanaan tata letak layout proyek dan fasilitas yang lain.
8. Pengawasan kualitas pekerjaan.
9. Kemampuan pembatas kapasitas yang dimiliki pekerja maupun pelaksana.
Kriteria penilai dan evaluasi desain proyek secara teknis:
1. Efisiensi ketika mengevaluasi kualitas proyek potensial, ada dua langkah
efisiensi utama: efisiensi ekonomi dan efisiensi kelembagaan. Efisiensi ekonomi
terkait langsung dengan penggunaan terbaik sumber daya keuangan, sedangkan
efisiensi kelembagaan terkait dengan penggunaan terbaik sumber daya manusia,
lembaga, dan proses organisasi. iiii
2. Impact perubahan positif dan negatif yang dihasilkan oleh intervensi
pembangunan langsung atau tidak langsung, disengaja atau tidak disengaja. Ini
berkaitan dengan dampak utama kegiatan terhadap pembangunan sosial, ekonomi,
lingkungan dan indikator pembangunan lainnya. Inspeksi harus melibatkan hasil
yang diharapkan dan hasil yang tidak diharapkan, serta efek positif dan negatif
dari faktor eksternal (seperti perubahan dalam transaksi dan kondisi keuangan). iii
3. Setiap proyek mempunyai umur, sehingga setiap sistem produksi mempunyai
umur, yaitu masa dimana sistem dapat beroperasi atau menghasilkan barang atau
memberikan jasa yang dibutuhkan (Rahardjo, 2010). iiii
iiii
NPV = Nilai sekarang bersihiiiii
Ct = Aliran kas masuk bersih (net cash inflow) selama periode t iiiii
Co = Total biaya investasi iiiii
i = Suku bunga diskonto (discount rate) iiiii i iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii
t = Jangka waktu/umur ekonomi proyek iiii
iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii
d. Tingkat pengembalian internal ekonomi (EIRR) adalah tingkat
pengembalian berdasarkan tingkat bunga yang ditentukan (tingkat
diskonto), di mana semua keuntungan masa depan yang saat ini dinilai
dengan tingkat diskonto tertentu sama dengan nilai sekarang dari biaya
modal atau total biaya.i
e. Memahami BCR
Cost and benefit analysis (ABM) adalah metode perumusan
rekomendasi kebijakan dengan menghitung total biaya dan total
keuntungan (dalam mata uang). Dalam artian bahwa analisis biaya dan
manfaat diterapkan di masa depan (ex-ante), dapat digunakan untuk
menyarankan tindakan kebijakan, dan juga dapat digunakan untuk
mengevaluasi kinerja kebijakan. Terutama ketika masalah efisiensi
menjadi sangat relevan dan dapat dihitung, analisis biaya dan manfaat
digunakan, atau digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber
daya ekonomi sehingga sumber daya yang langka ini dapat digunakan
secara efektif.iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiiii ii
Metode menghitung BCR
iiii
F0 : biaya awal investasiiiii
Ft : net cash flow dalam periode tiiii
maka payback period adalah nilai terkecil n yang memenuhi persamaan. iii
Pilih alternatif investasi dengan nilai n terkecil atau memiliki periode
pengembalian terpendekiiii
iiii
F0 : biaya awal investasi iiii
Ft : net cash flow dalam periode tiiii
f. Analisis MARRiiii
Tingkat pengembalian minimum (MARR) adalah tingkat pengembalian
terendah Investasi yang wajar. MARR juga disebut tingkat rintangan,
Rasio batas, tingkat patokan, dan tarif minimum yang dapat diterima
(Blank, 2012). iiii
g. Analisis Sensitivitasiiii
Lakukan analisis sensitivitas dengan melihat perubahan dalam perkiraan
komponen berikut ini: iiii
a. Suku bunga tingkat diskonto (discount rate) iiii
b. Biaya konstruksiiiii
c. Dengan dan tanpa biaya pembebasan lahan; iiii
d. Komponen lainnya didasarkan pada persyaratan proyekiiii.
Analisis ini dilakukan untuk menunjukkanisensitivitas membandingkan
parameter keuangan yang diperoleh dengan perubahan variabel yang
digunakan. iiii
- Rekomendasi Lingkunganiiii
2. Kelayakan Sosialiiii