Anda di halaman 1dari 14

Parameter Penilaian dan Penentu Kelayakan Pada 10 Aspek Studi Kelayakan

Oleh :
NAMA : DESNA ANIDA
NPM : 1925011016

MAGISTER TEKNIK SIPILiiii


UNIVERSITAS LAMPUNGiiii
TAHUN 2020iiii
1. Pendahuluan
a. Pengertian Studi Kelayakaniiii
Studi kelayakan (FS) merupakan bagian terakhir dari tahap evaluasi
kelayakan proyek, yang bertujuan untuk melacak hasil dari proses
pemilihan proyek dan sepenuhnya mencerminkan kelayakan dalam
prastudi kelayakan. Fungsi studi kelayakan adalah untuk mengevaluasi
kelayakan alinyemen rute untuk koridor yang dipilih dalam pra-studi
kelayakan, dan untuk memperkuat analisis kelayakan untuk satu atau lebih
alternatif solusi yang lebih maju. Jika tahap prastudi kelayakan belum
dilakukan maka ruang lingkup kegiatan akan meliputi gabungan dua
kajian, prastudi kelayakan dan studi kelayakan. iiii
Arti kelayakan dalam evaluasi adalah ide bisnis/proyek yang akan
dilaksanakan dapat iiiimemberikan manfaat dalam aspek-aspek berikut
yaitu manfaat finansial dan manfaat sosial. Seperti ide bisnis/proyek dalam
pengertian manfaat sosial, manfaat ekonomi tidak selalu digunakan untuk
mendeskripsikannya,iitergantung dari aspek penilaiannya. iiii
Dapat disimpulkan studi kelayakan proyek merupakan studi yang
mengevaluasi proyek yang akan dilaksanakaniipada masa depan. Penilaian
di sini tidak lain adalah rekomendasi proyek harus layak atau harus
ditunda dulu. iiii

2. Isi/Pembahasan
2.1. Technical Feasibilityiiii
Untuk menganalisis kelayakan teknis suatu proyek penyediaan infrastruktur,
terlebih dahulu harus diketahui karakteristik proyek tersebut. Karakteristik proyek
akan menggambarkan standar teknis proyek, standar evaluasi proyek, analisis
kebutuhan, pelaksanaan proyek, metode konstruksi umum dan elemen operasi
proyek. Penilaian kelayakan teknis didasarkan pada indikator berikut:
1. Penentuan strategi perencanaan proyek
2. Teknologi yang diusulkan untuk pengembangan layak, dan teknologinya telah
terbukti dan telah digunakan dalam proyek serupa lainnya. Teknologi tersebut
harus mudah diimplementasikan.
3. Desain
Desain yang digunakan adalah pilihan terbaik dan hemat biaya.
4. Jadwal pelaksanaan proyek
Jadwal pelaksanaan proyek layak dan dapat dilaksanakan.
5. Lahan proyek
Tanah proyek yang dibutuhkan untuk konstruksi dan pengoperasian proyek telah
diperoleh.
7. Perencanaan tata letak layout proyek dan fasilitas yang lain.
8. Pengawasan kualitas pekerjaan.
9. Kemampuan pembatas kapasitas yang dimiliki pekerja maupun pelaksana.
Kriteria penilai dan evaluasi desain proyek secara teknis:
1. Efisiensi ketika mengevaluasi kualitas proyek potensial, ada dua langkah
efisiensi utama: efisiensi ekonomi dan efisiensi kelembagaan. Efisiensi ekonomi
terkait langsung dengan penggunaan terbaik sumber daya keuangan, sedangkan
efisiensi kelembagaan terkait dengan penggunaan terbaik sumber daya manusia,
lembaga, dan proses organisasi. iiii
2. Impact perubahan positif dan negatif yang dihasilkan oleh intervensi
pembangunan langsung atau tidak langsung, disengaja atau tidak disengaja. Ini
berkaitan dengan dampak utama kegiatan terhadap pembangunan sosial, ekonomi,
lingkungan dan indikator pembangunan lainnya. Inspeksi harus melibatkan hasil
yang diharapkan dan hasil yang tidak diharapkan, serta efek positif dan negatif
dari faktor eksternal (seperti perubahan dalam transaksi dan kondisi keuangan). iii
3. Setiap proyek mempunyai umur, sehingga setiap sistem produksi mempunyai
umur, yaitu masa dimana sistem dapat beroperasi atau menghasilkan barang atau
memberikan jasa yang dibutuhkan (Rahardjo, 2010). iiii

2.2. Economic Feasibilityiiii


Parameter penentu studi kelayakan ekonomi terdiri dari:
- Net Present Value (NPV);
- Economic Internal Rate of Return (EIRR);
- Benefit Cost Ratio (BCR);
Dalam menilai kelayakan proyek, dapat dilakukan dengan menganalisis ketiga
komponen tersebut di atas, atau jika memungkinkan dapat dilakukan dengan
menganalisis hanya dua atau lebih dari ketiga komponen tersebut. iiii
Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah monetisasi manfaat dan dampak yang
merupakan kegiatan penting dalam analisis biaya-manfaat, karena merupakan
faktor penting dalam menghitung NPV dan IRR. Net present value (NPV) dan
internal rate of return (IRR) merupakan indikator keuangan yang paling penting,
yang dapat membuktikan apakah suatu proyek dapat diterima atau harus ditolak.
Identifikasi dan evaluasi manfaat dan dampak merupakan kegiatan yang
menantang karena melibatkan banyak dampak positif tidak langsung yang
kompleks, tetapi tidak selalu jelas. Pekerjaan berkualitas tinggi melibatkan
pendekatan multidisiplin, di mana ekonomi terkait dengan kimia, kedokteran,
fisika, aeronautika, dan psikologi. iiii
Sebelum melakukan semua analisis, yang perlu diperhatikan adalah pengaturan
Cash Flow. iiii
a. Cash Flowiiii
Arus kas adalah arus pemasukan dan pengeluaran kas yang mengubah
posisi kas proyek atau perusahaaniipada setiap periode akuntansi (bulan,
triwulan, semester, atau tahun). Tujuan arus kas adalah untuk menentukan
apakah dana tersedia untuk melaksanakan rencana, atau untuk
menganalisis kelayakan ekonomi dan keuangan proyek. Saat menganalisis
kelayakan ekonomi proyek infrastruktur, biasanya digunakan periode
waktu per tahun. iiii
Arus kas masuk (cash inflows) dapat diperoleh dari pendapatan yang
diharapkan akan diterima selama iiiiumur yang direncanakan dalam tahun
tersebut. Arus kas keluar adalah hasil pembiayaan selama umur yang
direncanakan, termasuk biaya investasi dan biaya pemeliharaan dan
operasi. iiii
iiiiArus kas bersih = pendapatan-pengeluaran. iiii
Diagram arus kas merupakan gambaran grafik transaksi ekonomi yang
digambar dalam skala waktu, garis horizontal skala waktu dan garis
vertikal arus kas. iiii
iiii
b. Net Present Value (NPV) adalah perbedaan antara Present Value
Benefit dikurangi Present Value Cost. Dikatakan bahwa hasil NPV dari
suatu proyekiiii yang layak secara finansial merupakan hasil dari nilai
NPV yang positif. Nilai bersih saat ini adalah iiiipendapatan yang
diperoleh selama periode proyek, diukur pada tingkat bunga tertentu.
Saat menghitung nilai bersih sekarang, perlu untuk menentukan tingkat
bunga relevan saat ini. Selain itu, NPV juga dapat diartikan sebagai
nilai sekarang dari arus kas yang diperoleh dari suatu investasi. Iiii

c. Metode analisis Net Present Value (NPV) iiii


Metode ini disebut metode nilai sekarang dan digunakan untuk
menentukan apakah rencana tersebutimenghasilkan keuntungan selama
periode analisis. Ini dihitung berdasarkan perbedaan antara nilai
sekarang dari manfaat (PVB) dan nilai sekarang dari biaya (PVC).
Persamaan umum untuk metode ini adalah sebagai berikut : iiii

iiii
NPV = Nilai sekarang bersihiiiii
Ct = Aliran kas masuk bersih (net cash inflow) selama periode t iiiii
Co = Total biaya investasi iiiii
i = Suku bunga diskonto (discount rate) iiiii i iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii
t = Jangka waktu/umur ekonomi proyek iiii
iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii
d. Tingkat pengembalian internal ekonomi (EIRR) adalah tingkat
pengembalian berdasarkan tingkat bunga yang ditentukan (tingkat
diskonto), di mana semua keuntungan masa depan yang saat ini dinilai
dengan tingkat diskonto tertentu sama dengan nilai sekarang dari biaya
modal atau total biaya.i

i iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii


EIRR economic internal rate of return;
i1 tingkat bunga yang menghasilkan NPV negatif terkecil;
i2 tingkat bunga yang menghasilkan NPV positif terkecil;
NPV1 nilai sekarang dengan menggunakan i1;
NPV2 nilai sekarang dengan menggunakan i2. Ii

e. Memahami BCR
Cost and benefit analysis (ABM) adalah metode perumusan
rekomendasi kebijakan dengan menghitung total biaya dan total
keuntungan (dalam mata uang). Dalam artian bahwa analisis biaya dan
manfaat diterapkan di masa depan (ex-ante), dapat digunakan untuk
menyarankan tindakan kebijakan, dan juga dapat digunakan untuk
mengevaluasi kinerja kebijakan. Terutama ketika masalah efisiensi
menjadi sangat relevan dan dapat dihitung, analisis biaya dan manfaat
digunakan, atau digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber
daya ekonomi sehingga sumber daya yang langka ini dapat digunakan
secara efektif.iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiiii ii
Metode menghitung BCR

iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iii


Jika Net BCR > 1, maka proyek layak (go) untuk dilaksanakan.
- Jika Net BCR < 1, maka proyek tidak layak (not go) untuk dilaksanakan.
- Jika Net BCR = 1, maka manfaat proyek sebanding dengan biaya yang
dikeluarkan
f. Analisis sensitivitas
Analisis ekonomi proyek biasanya didasarkan pada peristiwa masa
depan yang tidak pasti dan data yang tidak akurat. Elemen dasar
dalam aliran biaya dan manfaat (seperti harga input atau parameter
yang digunakan) jarang diwakili oleh hanya satu nilai yang benar.
Analisis biaya dan manfaat adalah yang terbaik untuk
mempertimbangkan kemungkinan perubahan dalam elemen dasar.
Analisis sensitivitas dengan melihat perubahan dalam perkiraan
komponen berikut ini: iiiii
a.. Suku bunga dan Tingkat diskonto (discount rate)
b. Biaya konstruksiiiii
c. Manfaatiiii
d. Dengan dan tanpa biaya pembebasan lahan; iiii
e. Komponen lainnya didasarkan pada persyaratan proyek. iiii
Analisis ini dilakukan untuk menunjukkan sensitivitas perbandingan
parameter ekonomi yang diperoleh dengan perubahan variabel yang
digunakan. iiiii

2.3. Financial Feasibilityiiii


Secara garis besar analisis kelayakan finansial yang dilakukan meliputi:
1) Analisis keuangan, meliputi: iiii
• Net Present Value (NPV);•
• Tingkat Pengembalian Internal Keuangan (FIRR);•
• Periode pengembalian investasi;•
• Minimum attractiveness of return (MARR).•
2) Analisis Sensitivitas (Sensitivity Analysis)
Dalam mengevaluasi kelayakan proyek dapat dilakukan dengan
menganalisis ketiga komponen tersebut di atas. Mirip dengan analisis
kelayakan ekonomi, arus kas harus disusun sebelum analisis kelayakan
finansial.
a. Cash Flowiiii
Sebagaimana dijelaskan dalam analisis kelayakan ekonomi, dalam
penyusunan arus kas, analisis keuanganimeliputi arus kas masuk dan arus
kas keluar dengan cara: iiii
-Pendapatan tunai mencakup semua pendapatan yang diharapkan akan
diperoleh setelah proyek selesaiiiii
-Biaya Tunai termasuk biaya investasi, operasi pemeliharaan dan biaya
bunga pinjamaniiii

b. Net Present Value (NPV) iiii


Yang membedakan dengan analisis kelayakan ekonomi adalah data pada
cash in, cash out dan discount rate. Dimana pada analisis kelayakan
finansial discount rate yangiidigunakan adalah sebesar MARR. Sedangkan
metodenya sama. iiii

c. Financial internal rate of return (FIRR) adalah tingkat pengembalian


berdasarkan nilai suku bunga yang ditentukan (tingkat diskonto), di mana
semua keuntungan masa depan yang saat ini dinilai dengan tingkat
diskonto tertentu sama dengan nilai sekarang dari biaya modal atau biaya
total. Dalam perhitungannya, FIRR adalah besaran suku bunga bila nilai
NPV = 0. Nilai IRR proyekiiii harus lebih besar dari tingkat bunga saat ini
atau yang ditentukan yang digunakan dalam menghitung kelayakan
proyek. Nilai ini digunakan untuk mendapatkaniiii tingkat bunga dimana
nilai pengeluaran bersih saat ini (NPV) adalah nol. iiii
d. Metode analisis FIRR sama dengan EIRR yang membedakan adalah
input datanya, dimana pada analisis kelayakan finansial: iiii
- On projectiiii
FIRR sebuah proyek biasanya disebut FIRR, yang mengacu pada tingkat
pengembalian biaya dana, pinjaman atau subsidi proyek itu sendiri. Oleh
karena itu, FIRR Proyek biasanya ditampilkan pada kelayakan finansial.
- On Equityiiii
Return on equity (FIRR) biasa disebut return on equity (ROE) atau
profitabilitas. Ini adalah ukuran pendapatan yang didapat pemilik
perusahaan dari modal yangidiinvestasikan di ROE perusahaan. Ini
mendukung pembiayaan proyek. iiii

e. Analisis Payback Periodiiii


Payback Period adalah waktu yang dibutuhkan untuk menutup kembali
pengeluaran kas awal. Periodei pengembalian investasi menggambarkan
waktu yang dibutuhkan untuk sepenuhnya memulihkan dana yang
diinvestasikan dalam investasi. iiii
Metode analisis Payback Periodiiii
1) Payback Period Tanpa Bungaiiii

iiii
F0 : biaya awal investasiiiii
Ft : net cash flow dalam periode tiiii
maka payback period adalah nilai terkecil n yang memenuhi persamaan. iii
Pilih alternatif investasi dengan nilai n terkecil atau memiliki periode
pengembalian terpendekiiii

2) Payback Period Dengan Bungaiiii

iiii
F0 : biaya awal investasi iiii
Ft : net cash flow dalam periode tiiii

f. Analisis MARRiiii
Tingkat pengembalian minimum (MARR) adalah tingkat pengembalian
terendah Investasi yang wajar. MARR juga disebut tingkat rintangan,
Rasio batas, tingkat patokan, dan tarif minimum yang dapat diterima
(Blank, 2012). iiii

g. Analisis Sensitivitasiiii
Lakukan analisis sensitivitas dengan melihat perubahan dalam perkiraan
komponen berikut ini: iiii
a. Suku bunga tingkat diskonto (discount rate) iiii
b. Biaya konstruksiiiii
c. Dengan dan tanpa biaya pembebasan lahan; iiii
d. Komponen lainnya didasarkan pada persyaratan proyekiiii.
Analisis ini dilakukan untuk menunjukkanisensitivitas membandingkan
parameter keuangan yang diperoleh dengan perubahan variabel yang
digunakan. iiii

2.4. Social Feasibilityiiii


Kelayakan sosial membahas kemungkinan dampak dari proyek yang diusulkan
pada sistem sosial di lingkungan proyek. Struktur sosial sekitarnya mungkin
membuat kategori pekerja tertentu kekurangan pasokan atau tidak ada. Dampak
proyek terhadap status sosial peserta proyek harus dievaluasi untuk memastikan
kesesuaian. Harus disadari bahwa pekerja di industri tertentu mungkin memiliki
tanda identitas tertentu di masyarakat. iiii
Evaluasi kelayakan lingkungan dan sosial dilakukan terhadap beberapa indikator
berikut ini : iiii
1. Kelayakan Lingkunganiiii

- Jenis Dokumen Lingkungan Hidupiiii

- Kesesuaian dengan RTRWiiii

- Rona Lingkungan Awaliiii

- Matriks Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidupiiii

- Rekomendasi Lingkunganiiii
2. Kelayakan Sosialiiii

- Data Sosial Budayaiiii

- Pelaksanaan dan Hasil Konsultasi Publikiiii

- Upaya Mitigasi Lingkunganiiii

- Pengadaan Tanah dan Permukiman Kembaliiiii


Aspek sosial, misalnya: kawasan semakin ramai. Alhasil, lalu lintas menjadi lebih
padat dan tidak lancar, lalu perlunya lampu listrik dan lainnya. Aspek sosial ini
adalah manfaat dan pengorbanan sosial komunitas yang mungkin mengalaminya,
tetapi sulit untuk diukur dan bisa disepakati bersama, tapi manfaat dan
pengorbanan rasa ada di sana. iiii

2.5. Managerial Feasibilityiiii


Manajemen berfungsi untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengendalian. Studi aspek manajemen dilaksanakan dua
macam: iiii
1. Manajemen saat pembangunan proyek bisnis. iiii
2. Manajemen saat bisnis dioperasionalkan secara rutin. Bahkan banyak
terjadi, bahwa proyek-proyek bisnis gagal dibangun maupun
dioperasionalkan bukan disebkan karena aspek lain, tetapi karena
lemahnya manajemen.
Kemampuan dan ketersediaan manajemen yang ditunjukkan, partisipasi
dan komitmen karyawan adalah elemen kunci untuk menentukan
kelayakan manajemen. Ini membahas manajemen dan struktur organisasi
proyek dan memastikan bahwa iiiistruktur pendukung sesuai dengan yang
dijelaskan dalam pengajuan dan sesuai dengan jenis operasi yang
dilakukan. Didalam pembangunan proyek, telah mengatur antara lain
menyusun rencana kerja, siapa saja yang terlibat, bagaimana
mengkoordinasikan dan mengawasii pelaksanaan proyek dengan sebaik-
baiknya. iiii
Dalam menilai kapabilitas tim penyusun studi kelayakan aspek manajemen
dan menentukan pelaksana proyek.
1. Struktur Organisasiiiii
2. Analisis pekerjaaniiii
3. Analisis jabataniiii
4. Proses rekrutmeniiii
5. Teknik pemberian kompensasiiiii

2.6. Market Feasibility


Urutan aspek penilaian yang harus diprioritaskan bergantung pada kesiapan
penilai dan kelengkapan data yang ada. Tentu saja dalam hal ini, Anda harus
mempertimbangkaniiii prioritas mana yang harus ditempatkan pertama dan
prioritas mana yang harus ditempatkan kedua. iiii
Evaluasi pasar sangat penting, karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa
permintaan barang / jasa yang dihasilkan oleh proyek tersebut. Pada dasarnya
analisis pasar bertujuan untuk mengetahui ukuran pasar, pertumbuhan permintaan
dan pangsa pasar produk terkait.
Dalam pemasaran biasa disebut dengan sistem STP (Segmentation, Positioning
dan Positioning).
a. Segmentasiiiii
Segmentasi adalah pengelompokan pasar yang heterogen, menjadi pasar yang
homogen. Manajemen dapat menggabungkan beberapa variabel untuk
mendapatkan metode segmentasi pasar terbaik. Komponen utama dari setiap
aspek meliputi aspek iiiigeografis (suku dan negara), aspek demografi (umur,
siklus hidup dan jenis kelamin), aspek psikologis (kelas sosial dan gaya hidup),
dan aspek perilaku (tingkat penggunaan, loyalitas dan sikap pembeli). iiii
b. Menetapkan pasar sasaran (target market) iiii
Setelah mengetahui segmen pasar, perusahaan perlu melakukan analisis agar
dapat menentukan segmeniiii pasar yang akan dicakup, kemudian memilih
segmen pasar yang akan dilayani. Hal tersebut dapat dianalisis dengan memeriksa
tiga faktor yaitu ukuran dan pertumbuhan departemen, daya tarik struktur
departemen, serta tujuan dan sumber daya perusahaan. Iiii
c. Menentukan Letak Pasar
Setelah perusahaan memutuskan segmen pasar mana yang akan dimasuki, maka
akan menempati posisi mana di segmen pasar tersebut. Penentuan posisi pasar
meliputi tiga langkah, yaitu menentukan keunggulan komparatif, memilih
keunggulan komparatif, dan menetapkan serta mengkomunikasikan posisi.
Tujuan menentuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya yaitu untuk
mengetahui konsumen potensial, seperti perihal sikap, perilaku, serta kepuasaan
mereka atas produk serta menentukan strategi kebijakan dan program pemasaran
yang akan dilaksanakan.

2.7. i Political Feasibilityiiii


Faktor politik biasanya menentukan arah proyek yang diusulkan. Ini
terutama berlaku untuk proyek-proyek besar dengan visibilitas yang
signifikan, terutama untuk investasi pemerintah dan pengaruh politik.
Misalnya, kebutuhan politik dapat menjadi sumber dukungan proyek
terlepas dari manfaatnya. Di sisi lain, hanya karena faktor politik, proyek
yang berharga mungkin menghadapi pertentangan yang tidak dapat diatasi.
Analisis kelayakan politik membutuhkan penilaian tentang penerapan
tujuan proyek dan tujuan utama dari sistem politik.
Contoh dari aspek politik ini secara langsung ataupun tidak langsung
berpengaruh pada dunia bisnis. Makin kacau politik suatu negara akan
berdampak pada keputusan kebijakan untuk dunia bisnis begitupun
sebaliknya. Iiii

2.8. Safety Feasibilityiiii


Kelayakan keselamatan merupakan aspek penting lainnya yang harus
dipertimbangkan dalam perencanaan proyek. Setiap kegiatan proyek wajib
menerapkan keselamatan sebagai hal utama. Kelayakan keselamatan mengacu
pada analisis apakah proyek dapat dilaksanakan dan dioperasikan dengan aman
dengan dampak merugikan yang minimal terhadap lingkungan. Sayangnya, dalam
proyek yang kompleks, penilaian dampak lingkungan iseringkali tidak ditangani
dengan baik. Iiii
2.9. Cultural Feasibilityiiii
Kelayakan budaya berkaitan dengan kesesuaian proyek yang diusulkan dengan
lingkungan budaya proyek. Pelaksana boleh mengikuti budaya yang diterapkan
pada daerah proyek tetapi tidak boleh mengganggu dan merusak budaya yang ada.
Contoh dalam proyek padat karya, fungsi rencana harus dipadukan dengan adat
istiadat dan kepercayaan budaya setempat. Misalnya, keyakinan agama dapat
memengaruhi apa yang diinginkan atau tidak ingin dilakukan seseorang.

2.10. Enviromental Feasibilityiiii


Aspek lingkungan sering disebut dengan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan). Sejak tahun 1970, beberapa negara maju telah mengembangkan
"Analisis Mengenai Dampak Lingkungan". Ada dua alasan utama AMDAL untuk
melakukan studi kelayakan, yaitu:
1. Karena undang-undang dan peraturan pemerintah mewajibkan ini. Jawaban
ini cukup efektif untuk memaksa pemilik usaha agar tidak peduli dengan
kualitas lingkungan, dan hanya mempertimbangkan manfaat semaksimal
mungkin dari usahanya, tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap
lingkungan sekitarnya.
2. AMDAL harus dilaksanakan untuk memastikan bahwa pengoperasian
perusahaan industri tidak mengganggu kualitas lingkungan. Tempat parkir
harus menjalani AMDAL, yang dikenakan biaya. Tanggung jawab
pelaksanaan AMDAL ini tidak berarti harus ditanggung oleh pemilik usaha.
Ia bisa tunduk pada kendali konsultan swasta atau pihak lain sesuai dengan
undang-undang pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai