Anda di halaman 1dari 6

Nama : Mario S.

Malo

Nim : 17190236M

Prodi : S1 Akuntansi

UKAD 1

Jawaban

1. Pengertian akuntansi                          

Akuntansi berasal dari kata account yang selanjutnya dikenal dengan kata accounting
yang lebih menunjukkan kegiatannya .

Terdapat beberapa pengertian akuntansi, di antaranya sebagai berikut :

 Dalam buku A statement of basic Accounting Theory, dinyatakan akuntansi adalah proses
mengidentifikasi, mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil kesimpulan oleh para pemakainya.
 AICPA (American Institute of certified Public Accountant) mendefinnisikan akuntansi
sebagai seni pencatattan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dan
dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat
keuangan, termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.
 APB (Accounting Principles Board) mendefinisikan akuntansi sebagai suatu kegiatan
jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang,
mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam memilih di
antara beberapa alternatif.
 Dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah sarana informasi dalam pengambilan
keputusan bisnis. Accounting Theory yang menjelaskan bahwa akuntansi adalah kegiatan
jasa yang berfungsi menyajikan menyajikan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat
keuangan dari suatu perusahaan atau lembaga yang diharapkan dapat digunakan sebagai
dasar dalam mengambil keputusan-keputusan ekonomi di antara berbagai alternatif
tindakan. Penyajian laporan keuangan terutama ditujukan bagi para pemilik kapital
perusahaan tersebut. Oleh karena itu, hasil kalkulasi akhir dari laporan pendapatan
(income statement) adalah rugi atau laba.
Sejarah akuntansi konvensional dan akuntansi syariah  

Menurut penyelidikan para ahli, semenjak manusia mengenal uang sebagai alat pembayaran,
orang sudah menemukan berbagai cara untuk mencatat keluar masuknya uang. Timbulnya utang-
piutang, dan sebagainya. Pencatatan itu mula-mula dilakukan di atas lempengan tanah liat, yang
kemudian berkembang dengan menggunakan daun lontar. Naskah-naskah yang yang
menggunakan daun lontar kebanyakan berasal dari Mesir. Pada awal abad XV, pembukuan yang
menggunakan angka-angka Arab berkembang dengan baik di Italia, sejalan dengan penemuan
sistem pembukuan yang lengkap. Sistem baru ini disebut pembukuan berpasangan, yang menurut
banyak dugaan diperkenalkan secara lisan di Italia oleh para pedagang Arab. Dengan masuknya
sistem baru tersebut, hadirlah (di Italia) naskah-naskah tentang pelajaran pembukuan
berpasangan. Akan tetapi, pembukuan pertama tentang pelajaran pembukuan berpasangan yang
diterbitkan orang di Venesia (Italia) baru hadir tahun 1494. Buku itu adalah hasil karya tu;is
seorang rahib yang bernama Luca Pacioli. Hasil karya tulis Pacioli itulah yang tersebar di Eropa
Barat waktu itu, yang kemudian dikembangkan lagi oleh pengarang-pengarang baru. Akhirnya
muncullah berbagai sistem. Akan tetapi, sistem-sistem itu tidak lepas dari metode Pacioli. Nama
siste pembukuan yang disebutkan setiap pengarang bagi karangannya disesuaikan dengan nama
negara asal pengrangnya. Sebenarnya di Italia sudah ada beberapa naskah tentang pembukuan
berpasangan sebelum naskah Pacioli diterbitkan. Diantaranya adalah karya seseorang yang
bernama Benedetto Cortugli, yang diterbitkan pada 1573. Pada khir abad XIX, teori dan praktik
pembukuan berpasangan dikembangkan orang lebih lanjut di Amerika Serikat, sehingga
kemudian dikenallah apa yang dewasa ini disebut sebagai akuntansi (accounting).

Akuntansi modern hanya concern dengan dunia materi. Dan sebaliknya mengabaikan dab
mengeliminasikan dunia non-materi (spiritual) yang sifatnya feminin. Semua simbol-simbol
akuntansi adalah simbol-simbol materi. Simbol-simbol ini akan menggiring manajemen dan
pengguna ke arah dunia materi yang pada akhirnya akan menciptakan dan memperkuat realitas
materi. Manusia menjadi terkooptasi dengan materi. Akuntansi modern yang materialistik jelas
tidak kondusif untuk mendukung perjalanan tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah
dekontruksi terhadap akuntansi modern agar nantinya tercipta sebuah sistem akuntansi yang
mampu menstimulasi perilaku manusia kearah atau ke kondisi "kesadaran ketuhanan".
Kesadaran ketuhanan ini adalah kesadaran yang yang menyebabkan seseorang menyadari
kehadiran Tuhan setiap saat. Pada kondisi ini yang bersangkutan akan akan selalu tunduk
terhadap hukum-hukum Alloh. Akuntansi yang demikian itulah yang kita maksud dengan
Akuntansi Syari'ah. Sebelum sampai pada kondisi "kesadaran ketuhanan", akuntansi syari'ah
diharapkan mampu untuk menstimulasi dan memperangkap perilaku manusia dalam jaringan
kerja Ilahi yang tercipta dalam realitas tauhid. Bila manusia, dengan stimulasi dari akuntansi
syari'ah, telah terperangkap dalam jaringan kerja ilahiah, maka kesadaran ketuhanan akan segera
terbentuk. Penjelasan ini adalah salah satu latar belakang mengapa akuntansi syari'ah lahir dan
perlu dibangun serta dikembangkan.
Akuntansi dapat membentuk lebih dari suatu sistem ekonomi, bahkan suatu peradaban

Berkembangnya kebudayaan mendorong majunya peradaban. Akuntansi sebagai ilmu dan seni
mampu membentuk suatu sistem ekonomi bahkan suatu perdaban, akuntansi sendiri terlahir
dari :

 Sejarah yakni sistem jual beli yang awalnya masih barter kemudian berubah menjadi
sistem jual yang menggunakan uang sebagai alat tukar sampai sekarang.
 Budaya, yakni kebiasaan masyarakat dalam berdagang dan membutuhkan barang-barang
baru turut andil sebagai pencetus lahirnya akuntansi. Sedangkan menurut ensiklopedia
sastra Indonesia budaya merupakan segala hasil budidaya manusia yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhannya.
 Penjajahan, yakni bangsa barat yang berlayar dengan tujuan glori dan gospel
(agama) yang kemudian juga menguasai Indonesia untuk mengambil hasil alam berupa
emas hitam (cengkeh, pala, kopi, lada) dan sejumlah hasil-hasil alam lainnya untuyk
dijual demi kekayaan negara mereka

Sistem jual beli ini juga yang membentuk sistem akuntansi dalam suatu masyarakat, sehingga
terjadi percampuran budaya yang membentuk sistem ekonomi yang baru. Sistem ekonomi
sekuler, kapitalis, dan liberal yang berkembang berimplikasi pada kehancuran peradaban
ekonomi. Liberalisasi pasar nmenimbulkan kesulitan, kerusakan bagi bangsa miskin.
Perusahaan-perusahaan besar telah banyak  melakukan pelanggaran hak-hak buruh, hal asasi
manusia dan kerusakan lingkungan alam hanya karena tujuannya yang terlalu menfokuskan pada
pencarian laba. Oleh karenanya dengan akuntansi yang bebas dari sekuler, kapitalis, dan liberal
membuat sistem ekonomi yang berdampak pada kebudayaan semakin maju. Hasil hasil
kebudayaan inilah yang mempengaruhi pertumbuhan peradaban. Sehingga kebutuhan akan
akuntansi islam sangat dinanti ekonomi dunia sebagai jalan menuju peradaban islam yang adil
dan sejahtera.

2. Uraian Jumlah Metode Bagi Hasil

Penjualan 100
Harga pokok penjualan 65
Laba kotor 35 gross profit margin
Beban 25
Laba rugi bersih 10 profit sharing

3. Akuntansi ( akuntansi ) dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah al-muhasabah.


Dalam konsep Islam, akuntansi termasuk dalam masalah muamalah, yang berarti
dalam masalah muamalah perkembangannya diserahkan kepada kemampuan akal
pikiran manusia.SedangkanAkuntansi, menurut sejarah konvensional, muncul di
Italia pada abadke-13 yang lahir dari tangan seorang Pendeta Italia bernama Luca
Pacioli yang menulis buku “Summa de Arithmatica Geometria et Propotionalita”
dengan memuat satu bab mengenai “Double Entry Accounting System” .Namun
kombinasi kita “Sejarah Islam” ditemukan bahwa setelah Islam di Semananjung
Arab di bawah pimpinan Rasulullah SAW dan terbentuknya Daulah Islamiah di
Madinah yang kemudian di Persyaratan oleh para Khulafaur Rasyidin terdapat
undang-undang akuntansi yang diterapkan untuk perorangan perserikatan
(syarikah) atau perusahaan, akuntansi wakaf, hak-hak pelarangan penggunaan
harta (hijr), dan anggaran negara. Rasulullah SAW sendiri pada masa hidupnya
juga mendidik secara khusus beberapa sahabat untuk profesi akuntan dengan
sebutan “hafazhatul amwal” (pengawas keuangan). Bahkan Al Quran sebagai
kitab suci umat Islam menganggap masalah ini sebagai suatu masalah serius
dengan diturunkannya ayat terpanjang, yakni surah Al-Baqarah ayat 282 yang
menjelaskan fungsi-fungsi pencatatan (kitabah) dalam bermuamalah
(bertransaksi), penunjukan seorang pencatat beserta saksinya, dasar- dapat, dan
manfaat-manfaatnya, seperti yang diterangkan oleh kaidah-kaidah hukum yang
harus dipedomani dalam hal tersebut. Dengan demikian, dapat kita lihat dari
sejarah, ternyata Islam lebih dahulu mengenal sistem akuntansi, karena Al Quran
telah diturunkan pada tahun 610M, yakni 800 tahun lebih dahulu dari Luca
Pacioli yang menerbitkan bukunya padatahun 1494M. Selain itu yang tidakkalah
pentingnya adalah akuntansi sebagai bukti tertulis yang dapat dipertanggug
jawabkan dikemudian hari. Pesan ini jelas dapat dilihat pada akhir surat (QS 2:
283) tersebut. ”Dan bertakwalah kepada Allah, Allah mengajarimu dan Allah
Maha Mengetahui segala sesuatu” Pesan ini mengisyaratkan bahwa Allah
senantiasa mengijinkan untuk bertakwa (takut kepada Allah) dalam menjalankan
kegiatan apapun termasuk dalam menjalankan pekerjaan akuntansi, dan
membuktikan bahwa Allah senantiasa memberi petunjuk dalam hal-hal yang
bermanfaat bagi manusia. Terbukti pada saatAl-Quran diturunkan, kegiatan
muamalah belum sekomplek sekarang. Namun demikianAllah telah mengajarkan
untuk melakukan pencatatan (akuntansi / al-muhasabah), menyatakan bukti dan
kesaksian hingga lahirlah seperti sekarang ini adanya notaris, Pengacara, akuntan
dan sebagainya terkait terhindar darimasalah. Menurut, Toshikabu Hayashi dalam
tesisnya yang berjudul “Akuntansi OnIslamic”, Akuntansi Barat (Konvensional)
memiliki sifat yang dibuatsendiri oleh kaum kapital dengan berpedoman pada
entitas kapitalisme, sedangkan dalam Akuntansi Islam ada “aturan meta” yang
berasal diluar konsep akuntansi yang harus dipatuhi, yaitu hukum Syariah yang
berasal dari Tuhan yang bukan ciptaan manusia, dan Akuntansi Islam sesuai
dengan kecenderungan manusia yaitu “hanief” yang menuntut perusahaan juga
memiliki etika dan tanggung jawab sosial, bahkan ada jawaban pertanggung
jawab di akhirat, dimana setiap orangakan mempertanggungjawab kan
tindakannya di hadapan Tuhan yang memiliki Akuntansendiri (Rakib dan Atid)
yang mencatat semua tindakan manusia bukan saja padabidang ekonomi, tetapi
juga masalah sosial dan pelaksanaan hukum Syariah lainnya.Jadi, dapat kita
simpulkan dari uraian di atas, bahwa konsepAkuntansi Islam jauh lebih dahulu
dari konsep Akuntansi Konvensional, dan bahkan Islam telah membuat serangk
aian kaidah yang belum terpikirkan oleh pakar-pakar Akuntansi Konvensional.
Sebagaimana terjadi juga pada berbagai ilmu pengetahuan lainnya, ternyata sudah
diindikasikan melalui wahyu Allah dalam Al-Qur’an. “Dan Kami turunkan
kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk
serta rahmat dan kabar gembira bagiorang-orang yang berserah diri.” (QS.An-
Nahl / 16:89) dari normatif ke teoritis dalam pelaksanaannya, ajaran agama
sebagai “pesan-pesan langit” perlu penerjemahandan penafsiran. Inilah masalah
pokoknya: “membumikan” ajaran langit. Di dunia, agama harus dicari
relevansinya sehingga dapat mewarnai tata kehidupan budaya, politik, dan sosial-
ekonomi umat. Dengan demikian, agama tidak melulu beradadalam tataran
normatif saja. Karena Islam adalah agama amal.

Sehingga penafsirannya pun harus beranjak dari normatif menuju teoritis-keilmuan yang
faktual. Eksistensi akuntansi dalam Islam dapat kita lihat dari bukti bukti sejarah maupun
dariAl-Qur’an. Dalam Surat Al-Baqarah ayat 282, dibahas masalah muamalah. Termasuk
di dalam kegiatan jual-beli, utang-piutang dan sewa-sewa. Dari situ dapatkita simpulkan
bahwa dalam Islam telah ada perintah untuk melakukan sistem pencatatan yang tekanan
utamanya adalah untuk tujuan yang benar, kepastian, keterbukaan, dan keadilan antara
kedua pihak yang memiliki hubungan muamalah.Dalam bahasa akuntansi lebih dikenal
dengan akuntabilitas.

4. ada beberapa faktor yang menghambat perkembangan bank syariah di tanah air.
Pertama adalah pajak simpanan berjangka atau deposito syariah yang relatif
tinggi. Saat ini, menurut Imam, bank syariah dibebani pajak deposito yang
besarnya sama dengan bank konvensional, yaitu 20% dari margin suku bunga
yang diberikan.

Pertimbangan ini karena sifat margin deposito perbankan syariah tidak tetap,
berbeda dengan suku bunga deposito bank konvensional yang bersifat tetap atau
fixed. "Seharusnya pajak simpanan berjangka lebih rendah mendekati pajak
deviden atau reksadana,”

Kedua, kurangnya dukungan pemerintah. Imam berharap, pemerintah dapat


memprioritaskan operasional penempatan penerbitan sukuk ke bank syariah.

Ketiga, saat ini penempatan dana yang dipercayakan khusus di perbankan syariah
hanya dana hasil. Walaupun saat ini dana haji yang dikelola seluruh perbankan
syariah cukup besar, yaitu hampir Rp 17 triliun dari total keseluruhan DPK
syariah yang sebesar Rp 200 triliun. Ke depannya, Imam mengatakan, selain dana
haji, bank syariah juga harus mempunyai penempatan dana lain. “Seperti di
Malaysia ada dana BUMN dan dana cadangan kesultanan negara bagian, kami
harapkan pengelolaan sukuk ini penyalurannya bisa ke perbankan syariah,” ujar
Imam.

Keempat, masih minimnya kualitas SDM bank syariah. Saat ini, banyak bankir
syariah merupakan cabutan dari bank kovensional. Nah, harusnya keterampilan
penyaluran pembiyaaan dan ilmu mengenai perbankan syariah bisa diaplikasikan
lebih jauh.

contoh ; di Malaysia yaitu

Di Negeri Jiran, pemerintah dan regulator keuangan selalu bersinergi dalam


mengembangkan perbankan syariah bahkan dari kecil, yaitu dari penerapan
kurikulum syariah.

Anda mungkin juga menyukai