Anda di halaman 1dari 9

Elizabeth Lius

01041170010

RANGKUMAN PRESENTASI KELOMPOK ETIKA & KOMUNIKASI FILSAFAT

Nomor Kelompok 8
Hari, tanggal Selasa, 16 Oktober 2018
Topik Perspektif Religius atas kasus Ahok

Berikut, pemahaman yang saya dapatkan dari presentasi kelompok :

Kesalahpahaman seringkali timbul ketika kita lupa memperhatikan etika berkomunikasi dan
lupa mencari kebenaran saat berkomunikasi. Kelompok 8 membahas mengenai kesalahpahaman
dalam komunikasi kasus Ahok yang dianggap telah melakukan penistaan agama setelah videonya di
unggah ke youtube oleh seseorang bernama Buni Yani, ketika Ahok melakukan kampanye Gubernur
dan Wakil Gubernur di pulau seribu dan menyebabkan beliau didakwa dengan pasal berlapis, yakni
Pasal 156a atau Pasal 156 KUHP.
Kasus ini kelompok 8 kaitkan dengan Perspektif Religius dimana agama merupakan petunjuk
supaya manusia bisa mengatur dirinya serta alam dan isinya supaya ada interaksi yang baik. Berbagai
agama dunia menekankan nilai-nilai moral dan spiritual, pedoman, dan aturan yang dapat digunakan
sebagai standar mengevaluasi etika komunikasi.. Tidak ada agama yang menyuruh manusia untuk
berbicara kasar, kotor melainkan semua agama ingin semua manusianya hidup dengan damai dan
tentram satu dengan yang lain. Relasi antara etika dengan agama sangat erat kaitannya. Keduanya
sama-sama menyelidiki dan menentukan ukuran baik dan buruk dengan melihat pada amal perbuatan
manusia. Etika mengajarkan nilai baik dan buruk kepada manusia berdasarkan akal pikiran dan hati
nurani. Sedangkan agama mengajarkan nilai baik dan buruk kepada manusia berdasarkan wahyu
(kitab suci) yang kebenarannya absolut (mutlak) dan dapat diuji dengan akal pikiran.
Kasus ini menjadi isu yang besar ketika Buni Yani mengunggah video rekaman pidato itu di
akun Facebooknya dengan judul 'Penistaan terhadap Agama?' dengan pemotongan pidato “dibohongi
Surat Al Maidah ayat 51”` dan bukan "karena dibohongi pakai Surat Al Maidah ayat 51”. Hal ini
menimbulkan kericuhan dikalangan umat Muslim sehingga Pada tanggal 4 November 2016 terjadi
aksi demo yang berawal damai tapi berakir ricuh karena ada sekelompok massa melakukan provokasi
juga menyebabkan Ahok dihukum 1 tahun 6 bulan penjara.
           Pada era sekarang ini, komunikasi yang sudah sangat maju bisa menjadi pedang bermata dua.
Bisa menjadi hal yang positive maupun negative. Etika dalam berkomunikasi itu sangatlah penting
dan sudah seharusnya diperhatikan oleh seluruh masyarakat, karena walaupun pembicara tidak
bermaksud menyinggung pihak manapun, tapi komunikan atau audiens bisa menganggap hal itu
menyinggung dan menyudutkan.
           Saran yang diberikan untuk Buni Yani adalah untuk berhati-hati dalam mengunggah sesuatu di
media social, harus memberikan informasi yang utuh sesuai dengan fakta yang ada. Untuk Ahok agar
dia bisa lebih berhati-hati dan memikirkan matang-matang terhadap apa yang ia bicarakan didepan
publik agar tidak disalahpahami. Untuk masyarakat agar lebih bijak dalam menerima informasi juga
mampu memilah informasi secara selektif dan cermat supaya tidak terjadi kesalahpahaman atau salah
penafsiran.
RANGKUMAN PRESENTASI KELOMPOK ETIKA & KOMUNIKASI FILSAFAT

Nomor Kelompok 10
Hari, tanggal Selasa, 16 Oktober 2018
Topik Kasus Ahok menurut Perspektif
Legal

Berikut, pemahaman yang saya dapatkan dari presentasi kelompok :

Kelompok 10 mengangkat Perspektif legal (hukum) dalam kasus Ir. Basuki Tjahaja
Purnama alias Ahok terbukti secara sah dan diyakini bersalah melakukan tindak pidana
Penodaan Agama sehingga dipidana penjara selama 2 (dua) tahun. Perspektif legal sendiri
adalah perspektif dari filsafat yang menelaah tentang apakah sebuah tindakan benar atau
salah dalam ranah hukum, artinya standar benar atau salah sebuah tindakan dilihat dari
hukum yang berlaku di sebuah negara. Di dalam hukum sendiri terdapat etika yang
merupakan cabang filsafat yang berbicara mengenai tindakan manusia dalam kaitannya
dengan tujuan hidupnya. Etika juga membahas mengenai baik-buruk atau benar-salahnya
tingkah laku manusia dan ucapannya. Terdapat juga Framing dimana media menarik
perhatian public terhadap topic tertentu

Dalam kasus Ahok, ia dianggap melanggar hukum dikarenakan ucapannya mengenai


surat Al-Maidah pasal 51, yang membuat perspektif masyarakat menjadi beranggapan Ahok menodai
agama  Islam dalam pidatonya di kepulauan seribu. Hal ini diperkuat dengan adanya Penetapan
Presiden nomor 1 / PNPS tahun 1965 pasal 1 yang memandang Ahok melakukan penafsiran yang
menyimpang dari pokok ajaran agama tertentu. Ditambah lagi framing yang dilakukan oleh
beberapa media yang menggiring Ahok menjadi pribadi yang buruk dan melanggar hukum.

Dari semua hal ini Ahokpun akhirnya dapat disimpulkan bahwa ia kurang etis dalam
berkomunikasi karena perkataannya dinilai tidak sopan dan bersifat menyinggung dan
menghina surat Al-Maidah pasal 51 oleh beberapa individu. Di lain sisi, apabila ditinjau dari
segi perspektif legal Ahok telah melanggar hukum yang berada di Indonesia karena menurut
Penetapan Presiden nomor 1 / PNPS tahun 1965 pasal 1, Ahok dianggap telah melakukan
pelanggaran berupa menceritakan, menganjurkan, atau mengusahakan dukungan umum untuk
melakukan penafsiran tentang sesuatu agama yang yang dianut di indonesia dimana
menyimpang dari pokok ajaran agama tersebut.

Setelah membahas kasus ini kelompok 10 memberikan beberapa saran yaitu kepada
bapak Ahok agar sebagai pemimpin, etika dalam berkomunikasi adalah sesuatu yang penting
dimana ia harus bisa memperhatikan setiap kata - kata yang diucapkan dan mengerti khalayak
yang dihadapi. Kemudian tak lepas juga saran bagi kita sebagai pengguna dan penerima
informasi dari media massa harus pintar dalam menerima sebuah informasi serta menganalisa
hal lain dibalik apa yang media berikan untuk khalayak.
RANGKUMAN PRESENTASI KELOMPOK ETIKA & KOMUNIKASI FILSAFAT

Nomor Kelompok 4
Hari, tanggal Selasa, 23 Oktober 2018
Topik Tragedi Bom Gereja di Surabaya
menurut Perspektif Filsafat

Berikut, pemahaman yang saya dapatkan dari presentasi kelompok :

Kasus yang dibahas oleh kelompok 4 dilatar belakangi oleh tragedi pengeboman
gereja di awal tahun 2017. Seratusan warga negara Indonesia pergi ke Suriah/Irak untuk
bergabung dengan ISIS (Islamic State of Iraq and Suriah). Lalu ketika mereka kembali ke
Indonesia, mereka melakukan aksi terorisme yang salah satu nya berupa pengeboman
Surabaya dengan mengatasnamakan agama.

Kelompok 10 meninjau permasalahan ini dari pandangan sisi religi di Indonesia,


dimana berbagai agama dunia menekankan nilai-nilai moral dan spiritual, pedoman, dan
aturan yang dapat digunakan sebagai standar mengevaluasi etika saat komunikasi. Nilai-nilai
moral ini bertentangan dengan pengeboman yang dilakukan teroris karena dianggap
menghancurkan nilai-nilai moral dan spiritual yang ada. Serta interpretasi yang berasal dari
sebuah agama dapat menyajikan standar-standar bagi komunikasi etis yang dapat membentuk
para penganutnya agar diharapkan menjauhi sikap yang tidak manusiawi.

Persoalan etika dan agama adalah dua hal yang tidak perlu dipertentangkan. Etika
memang tidak dapat menggantikan agama, tetapi etika dapat membantu agama dalam
memecahkan masalah yang sulit dijawab oleh agama. Setiap agama berperan untuk
mengajarkan para pengikutnya memiliki sikap menjujung hak hidup manusia yang tinggi
yang sesuai dengan ajarannya yaitu menebar kasih kepada sesama, bukannya melakukan
kejahatan. Karena semua agama harus dihargai dan tidak dibenci. Kemudian etika sendiri
disini berperan untuk mengatur sikap manusia dalam kehidupannya untuk berlaku sesuai
standard moral yang ada.

Terdapat beberapa saran yang disampaikan oleh kelompok ini yaitu cintai sesama
manusia dan menghargai semua agama yang ada. Semua manusia berhak memilih agama
mereka masing-masing. Tapi yang terpenting adalah tidak mengganggu dan menghargai
agama lain. Jika tidak menyukai atau tidak setuju akan suatu hal tentang agama lain, tidak
langsung mengujar kebencian serta melakukan aksi-aksi yang tidak sesuai dengan norma.
Menurut mereka cara terbaik untuk menanggapi hal ini adalah untuk merembukkan, serta
menjalankan musyawarah untuk mendapatkan mufakat. Sehingga setiap kelompok agama
merasa dihargai dan mendapatkan jalan tengah yang tidak merugikan kelompok agama lain
serta kelompok agama sendiri. Untuk Indonesia yang lebih baik dan maju, sebaiknya kita
menghargai perbedaan yang ada untuk menciptakan kesatuan dan kesejahteraan.
RANGKUMAN PRESENTASI KELOMPOK ETIKA & KOMUNIKASI FILSAFAT

Nomor Kelompok 6
Hari, tanggal Selasa, 23 Oktober 2018
Topik Pengaruh kurangnya komunikasi
dialogis terhadap hubungan keluarga
menurut perspektif dialogis

Berikut, pemahaman yang saya dapatkan dari presentasi kelompok :

Komunikasi adalah hal yang esensial dalam kehidupan manusia, komunikasi bukan
hanya berasal dari satu arah melainkan dari transaksi dialog dua arah. Terutama dialog
komunikasi di dalam anggota keluarga merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dijaga
karena kita akan sangat sering berinteraksi terhadap sesame anggota keluarga. Namun apabila
dialog saat berkomunikasi ini tidak dapat dijaga dengan baik akan timbul hal negative yang
akan terjadi seperti salah satu masalah yang kelompok 6 bahas yaitu pembunuhan yang
dilakukan seorang istri kepada suaminya karena sering dimarahi.

Apabila dilihat dari Perspektif Dialogis merupakan yang proses komunikasi yang
dilakukan 2 arah, oleh komunikator dan komunikan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Disini terjadi ketimpangan dalam porsi komunikasi pasangan suami istri dalam kasus ini,
mereka memang telah berdialog. Tetapi mereka tidak pernah menemukan titik terang dari apa
yang mereka bicarakan, sehingga selalu berujung dengan pertengkaran yang didominasi oleh
sang suami. Juga dalam berdialog, meski ingin dipahami atau mungkin ingin mempengaruhi,
seorang komunikator tidak berusaha untuk memaksakan kehendak kebenaran atau
pandangannya sendiri kepada yang lain dan tidak mementingkan pendukungan ego atau citra
diri pribadi. Sebaliknya yang terjadi pada kasus ini, suami menyampaikan pesan kepada istri
dengan cara yang tidak tepat(marah-marah) sehingga hal itu membuat istri geram hingga tega
membunuh suaminya sendiri. Sebagai sepasang suami istri seharusnya mereka dapat belajar
apa yang diinginkan oleh pasangannya.

Dari kasus ini dapat disimpulkan Bahwa komunikasi dialogis sangat penting dalam
kehidupan di dalam keluarga. Di dalam kasus tersebut, sang istri yang merasa selama ini
selalu mendapatkan perlakuan yang tidak sepantasnya dari suaminya. Mungkin komunikasi
dialogis terjadi, tetapi fungsi dari komunikasi dialogis tersebut tidak sepenuhnya terjadi.
Sebuah pilihan harus dibuat dan adanya urutan prioritas didalamnya. Di dalam situasi
tertentu, seharusnya yang lebih diutamakan adalah sisi psikologis dari seseorang daripada kita
sibuk untuk menyampaikan kejujuran yang akan menyakitkan.

Kelompok 6 memberikan beberapa saran yaitu dapat menyelesaikan setiap masalah


dengan cara membangun komunikasi yang baik antara suami dan istri. Komunikasi yang baik
dapat dibangun dengan menerapkan sikap yang jujur dan terbuka terhadap pasangan,
melakukan komunikasi atau interaksi dengan intensitas yang tinggi. Diperlukan juga iman
yang kuat agar tidak ada niat jahat yang muncul saat ditempa masalah.

RANGKUMAN PRESENTASI KELOMPOK ETIKA & KOMUNIKASI FILSAFAT


Nomor Kelompok 2
Hari, tanggal Selasa, 30 Oktober 2018
Topik Kasus Ahok menurut persepktif
situasional

Berikut, pemahaman yang saya dapatkan dari presentasi kelompok:

Kelompok 2 membahas kasus Ahok yang membuat perselisihan diantara masyarakat


dalam penistaan agama. Sebagian pihak menilai bahwa Ahok bersalah, dan sebagian pihak
juga menilai bahwa Ahok benar. Kelompok ini menggunakan tinjauan perspektif situasional
yaitu perseptif yang terfokus pada unsur-unsur situasi komunikasi khusus yang dihadapi.

Dari kasus Ahok dapat kita lihat etika menjadi hal yang utama dalam melakukan
komunikasi. Etika memperhatikan peran komunikator, standard khalayak, derajat kesadaran,
tujuan dan nilai khalayak serta standard khalayak untuk komunikasi etis sehingga ketika
Ahok melakukan pidato di Kepulauan Seribu dan mengutip ayat Al-Qur’an surat Al-Maidah
ayat 51 yang kemudian diedit oleh Buni Yani, sehingga mengubah presepsi masyarakat dan
menimbulkan kericuhan serta menggoyangkan persatuan masyarakat. Dapat kita sadari
bahwa khalayak memiliki standard untuk komunikasi etis dimana mereka merasa pidato
Ahok dalam situasi tersebut tidak memenuhi standard komunikasinya. Juga peran atau fungsi
komunikator terhadap khalayak yang dapat dilihat pesan yang disampaikan Ahok dapat
menggetarkan masyarakat Indonesia.

Selain itu kelompok ini juga menggunakan perspektif politik yaitu perspektif yang
membentuk atau membangun posisi-posisi kekuasaan didalam masyarakat yang berguna
sebagai pengambil keputusan-keputusan yang terkait dengan kondisi masyarakat. Juga dalam
kasus Ahok sendiri dimana perkataannya berdampak bagi kelangasungan kehidupan politik di
Indonesia. Setelah videonya menjadil viral saat berpidato di Kepulauan Seribu yang
membawa kelompok pro dan kontra, terdapat keputusan-keputusan yang harus diambil oleh
pihak penguasa terkait demi kepentingan kondisi masyarakat.

Dari permasalahan ini kelompok 2 mengharapkan agar Ahok sebagai seseorang yang
memiliki wewenang besar seharusnya dapat menjaga etika dalam berkomunikasi dan tidak
bertindak semena-mena atau tidak sesuai dengan aturan dan norma yang ada. Juga mereka
memberikan saran kepada masyarakat Indonesia yang multietnik, penting untuk
memperhatikan kode etik yang berlaku terutama saat kita berhadapan dengan masyarakat
yang memiliki nilai budaya yang berbeda.

RANGKUMAN PRESENTASI KELOMPOK ETIKA & KOMUNIKASI FILSAFAT


Nomor Kelompok 1
Hari, tanggal Selasa, 6 November 2018
Topik Pendekatan Perspektif Politik
terhadap Kasus Ratna Sarumpaet

Berikut, pemahaman yang saya dapatkan dari presentasi kelompok:

Influence perpolitikan sangat besar terhadap kelangsungan hidup masyarakat,


khususnya di Indonesia. Faktanya Masyarakat sudah tidak percaya lagi pada politik. Hal
diatas juga merepresentasikan kondisi perpolitikan Indonesia yaitu kasus Ratna Kabar Ratna
Sarumpaet dianiaya beredar di internet.

Kabar tersebut mulai beredar luas dan politikuspun ikut menyebarkan berita ini.
Namun setelah polisi melakukan penyelidikan terbukti Ratna melakukan kebohongan, tidak
lama setelah itu Ratna Sarumpaet juga mengadakan konferensi pers bahwa kabar itu tidak
benar. Kabar pemukulan tersebut hanya untuk berbohong kepada anaknya setelah Ratna
melakukan operasi sedot lemak. Kemudian ia ditangkap di bandara terkait statusnya sebagai
tersangka penyebaran hoax.

Kelompok 1 menggunakan perspektif politik dalam menganalisa kasus ini. Kasus


Ratna merupakan fenomena politik yang berskala nasional. Kasus ini dengan cepat menjalar
ke berbagai platform sosial media di berbagai penjuru. Dengan banyaknya tokoh politik yang
mengeluarkan pernyataan yang terlibat tentu isu politik ini menyita perhatian.

Melalui pengembangan perspektif politik, komunikator mampu dan terbiasa untuk


mengutamakan motivasi umum daripada motivasi pribadi. yaitu Ratna ingin membohongi
anaknya tetapi hal tersebut berlanjut ke pembohongan publik.Tindakan ini dilakukan tanpa
memikirkan konsekuensi dari kebohongannya yang merugikan kredibilitasnya sendiri di mata
public. Adanya juga panggung sandiwara politik yang identik dengan suatu motif tertentu.
Teori ini memberikan isyarat kepada politisi agar dapat membentuk persepsi publik. Ditandai
dengan motif awal Ratna yaitu membohongi anaknya lalu kembali menceritakan pemukulan
itu kepada Fadli Zon saat berkunjung. Begitulah drama yang dibuatnya.

Disertai manipulasi politik, ditambah dengan pemahaman masyarakat yang tidak


cukup menyebabkan masyarakat mudah digiring untuk membentuk sebuah kesan. paslon
nomor urut satu, seolah-olah mereka ingin menjatuhkan paslon nomor yang satu yang
memberikan stigma pada masyarakat bahwa jika negara dipimpin oleh paslon nomor satu
negara tidak aman.

Dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa Politik di Indonesia dianggap sebagai
panggung sandiwara untuk mencapai tujuan tertentu. Stigma perpolitikan di Indonesia sendiri
sudah dianggap tidak baik & terjadi banyak manipulasi politik. Masyarakat juga berpendapat
bahwa politik di Indonesia mudah untuk di adu domba & mudah digiring terhadap suatu
makna. Hal ini bisa terjadi salah satunya adalah karena komunikasi yang kurang baik.

RANGKUMAN PRESENTASI KELOMPOK ETIKA & KOMUNIKASI FILSAFAT


Nomor Kelompok 7
Hari, tanggal Selasa, 6 November 2018
Topik Pelanggaran etika komunikasi
berdasarkan pandangan situasional

Berikut, pemahaman yang saya dapatkan dari presentasi kelompok:

Kelompok 7 menggunakan perspektif situasional dalam mengkaji topic yang ia


bahas, dimana perspektif ini tidak diukur dengan “seperangkat standard universal dan kekal”.
Seorang pemimpin mempunyai tanggung jawab dalam beberap situasi untuk mengumpulkan
dukungan. B.J Diggs memandang perspektif situasional dimana kedudukan sang pembujuk
ditentukan pada situasi masyarakat menentukan kriteria apa yang layak untuk menilai etika
cara dan tujuan.

Kasus ini membahas pasangan gubernur DKI Jakart adan wakilnya, Anies-Sandi yang
secara resmi menjabat harus segera merealisasikan kebijakan yang mereka sampaikan pada
saat kampanye, terutama kebijakan yang menyangkut kepentingan warga Jakarta dan banyak
berpengaruh terhadap elektabilitasnya.

Namun dari janji-janji tersebut beberapa sulit dilaksanakan seperti menghentikan


reklamasi Pantura, rumah dengan DP 0 persen, membangun 200.000 pengusaha, integrasi
semua Moda transportasi di Jakarta. Dalam kaitannya kebijakan Anies-Sandi telah
melaksanakan kampanye dimana mereka sebagai pihak yang memiliki kedudukan membujuk
dalam situasi tertentu kepada khalayak.

Kemudian untuk menghentikan reklamasi Pantura sendiri seharusnya memikirkan


para pemoda; yang menguasia perekonomian Indonesia. Dan target 200.000 pengusaha
bukanlah jumlah yang kecil. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa secara skala besar
perspektif situasional membahas tentang pandangan relevansi bagi setiap penilaian moral.
Tentu tujuan Anies-Sandi dalam melakukan pelanggaran ini adalah untuk memenangkan
posisi jabatan. Namun jika dikaji dari perspetif situasional hal ini merupakan kurang layak
dilakkan karna diangap melanggar etika komunikasi.

Dari hal itu kelompok 7 menyarankan agar Anies-Sandi dapat merealisasikan


kebijakan-kebijakan lainnya yang berguna bagi masyarakat. Tapi bagi pasangan calon
lainnya di lain waktu, apabila ingin mencalonkan diri sebaiknya menjanjikan kebijakan-
kebijakan yang realistis bagi masyarakat, yang berguna dan dapat diterapkan untuk bagi
perubahan yang membawa negri ini menjadi lebih baik.

RANGKUMAN PRESENTASI KELOMPOK ETIKA & KOMUNIKASI FILSAFAT

Nomor Kelompok
Hari, tanggal Selasa, 13 November 2018
Topik Kebohongan Ratna Sarumpaet
menurut pandangan utilitarian

Berikut, pemahaman yang saya dapatkan dari presentasi kelompok:

Kelompok ini memilih untuk membahas kasus berita kebohongan pengeroyokan


Ratna Sarumpaet di bandara kota Bandung karena tidak mempunyai etika komunikasi,
merugikan masyarakat karena memecah bela persatuan bangsa dan rakyat Indonesia, juga
ingin menganalisa dampak dari pernyataan kebohongan Ratna sarumpaet terhadap
masyarakat Indonesia dan juga persepsi masyarakat terhadap Ratna sarumpaet.

Apabila dianalisis dari perspektif utilitarian yang menekankan kriteria kegunaan,


kesenangan, dan kegembiraan dalam menilai etika komunikasi. Thomas Hearn menunjukkan
makna ganda yang tersembunyi dalam ungkapan “kegembiraan terbesar bagi sejumlah
terbesar”. Pada satu sisi, ungkapan itu dapat berarti, setelah mempertimbangkan kepentingan
semua orang, kita melakukan apa yang akan menghasilkan yang terbaik, kegembiraan
terbesar.
Perspektif utilitarian perlu ditekankan, sebab kegembiraan orang perlu diutamakan
namun tidak merugikan orang lain. Setelah mempertimbangkan kepentingan semua orang,
kita melakukan apa yang akan menghasilkan yang terbaik, kegembiraan terbesar. Bahwa kita
harus menguntungkan sejumlah besar orang.Tidak seperti Ratna Sarungpaet dimana ia tidak
menerapkan perspeftik utilitarian karena ia melakukan kebohongan untuk melindungi dirinya
sendiri dan mencapai kegembiraan hanya bagi individu yaitu dirinya. Di satu sisi juga Ratna
mengesampingkan kepentingan dan kebahagiaan semua orang serta menimbulkan konflik
yang memecahbelah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Tindakannya juga sama sekali
tidak menguntungkan sejumlah besar orang yang ada malah merugikan.

Maka dari itu kelompok ini berpendapat bahwa beretika yang benar dalam
berkomunikasi sangatlah penting sebab apabila tidak, dapat merugikan kita dan juga orang
disekitar kita.

Meskipun memiliki tujuan yang baik dan mulia, namun tidak sepantasnya kita
melakukan hal tersebut. Seharusnya, beretika dalam berkomunikasi perlu dijaga dan
dilakukan dengan benar agar kasus seperti Ratna tidak terulang kembali.

RANGKUMAN PRESENTASI KELOMPOK ETIKA & KOMUNIKASI FILSAFAT

Nomor Kelompok
Hari, tanggal Selasa, 13 November 2018
Topik Kebohongan Ratna Sarumpaet
menurut pandangan utilitarian

Berikut, pemahaman yang saya dapatkan dari presentasi kelompok:

Kelompok ini menggunakan kasus korupsi proyek E-KTP yang dilakukan oleh
mantan Ketua DPR Indonesia, Setya Novanto. Tidak hanya proyek E-KTP tetapi juga proyek
freeport. Dari kasus-kasus tersebut, bisa kita lihat bahwa ia memiliki perilaku yang tidak
sepatutnya dilakukan seorang pemimpin.

Mereka memilih menganalisis menggunakan perspektif sifat manusia dimana


tindakan manusia yang manusiawi berasal dari rasionalitas yang sadar atas apa yang
dilakukan dan dengan bebas untuk memilih melakukannya.

Di dalam perspektif sifat manusia terdapat aspek Imperatif Kategoris, menurut Kant
kemampuan khas manusia adalah perasaan hati nurani. Menurutnya, semua manusia
mempunyai perasaan untuk merasa benar dan salah. Namun Novanto tidak merasa bersalah
dan tidak mau mengakui pelanggaran yang Ia lakukan dilihat dari bagaimana Ia menghindar
dari panggilan KPK yang berkali-kali dilakukan.

Kedua, Novanto melakukan penyimpangan pada aspek perspektif Manusia Sebagai


Perilaku Persuasi dimana manusia memiliki kemampuan untuk membujuk. Novanto
memanfaatkan (membujuk) penggunaan rasa belas kasihan dari pihak penggugat dengan
memakia alas an dirawat di beberapa rumah sakit dan mengalami “kecelakaan” yang memicu
penyelidikan lebih lanjut. Novanto juga berusaha menghindar dari usaha penyidikan KPK
dengan beralasan Ia mengalami luka-luka akibat ecelakaan yang dialami dan harus dirawat .

Ketiga, Novanto melakukan penyimpangan pada Perspektif Dialog dimana seseorang


melakukan sesuatu tanpa memikirkan konsekuensinya bagi orang lain. Novanto melakukan
korupsi e-KTP tanpa memikirkan konsekuensi bagi keuangan negara karena Ia hanya
mencari keuntungan untuk dirinya sendiri.

Maka dari pada itu kelompok ini merekomendasikan Untuk menghindari karakteristik
yang buruk dan mengurangi penyimpangan pada perspektif sifat manusia. Baiknya kita
sebagai generasi muda dan juga para orang tua harusnya lebih sadar akan pentingnya
pembentukan karakter dan penanaman akhlak. Agar generasi muda bisa menjadi sosok
pemimpin ang jujur dan juga bertanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai