Anda di halaman 1dari 5

NOTULEN PRESENTASI KELOMPOK

MATA KULIAH KOMUNIKASI MASSA

Hari & tanggal presentasi : Senin , 15 Oktober 2018

Topik diskusi kelompok : Teori Komunikasi Massa

Moderator : Kelompok 9

1. Denise A / 01041170033
2. Monica Maria / 01041170042

Notulis : Kelompok 11

1. Aldi Tanwimpi / 01041170006


2. Isbella / 01041170055
3. Nadya Dharma / 01041170007
4. Stefani Wahyudi / 01041170008

Nama & NIM kelompok penyaji: Kelompok 8

1. Challista Arvenia / 01041170027

2. Elizabeth Lius / 01041170010

3. Jennifer Cordelia / 01041170001

4. Tiara Putri Bunanta / 01041170015

N Nama yg Berpendapat NIM Pendapat Tanggapan Penyaji


o
Emrus Membahas tentang
Teori Kultivasi,
menjelaskan penonton
berat dan penonton
ringan. Realitas dalam
kenyataan mencermin-
kan tindakan kita seperti
senyuman kita, dalam
realitas karna sering
menonton film
kekerasan, contohnya
seperti kebakaran ada
yang 1 keluarga
meninggal semua, karna
dia suka menonton film
kejahatan dia merasa
didunia nyata sudah
tidak ada keamanan jadi
rumahnya di kasih
gembok semua , kasih
anjing sehingga
kebakran mereka gk
keburu untuk keluar.
Jadi mereka
menganggap realitas tv
seperti realitas
kebenaran.
Pada waktu demonstari
Indonesia, ada orang
Indonesia di hongkong
dia ngmg bahasa
Indonesia di hongkong,
dan orang hongkong itu
langsung menolak orang
tersebut.
Program acara
membuat acara supaya
ada kelompok massa
beratnya. Maka itu
harus ada media literasi
atau kecerdasan media.
Tahun berapa jkt waktu
itu banjir besar, dan
banyak anggota
keluarga kita yang
menelepon kita, mereka
menelepon kita karna
mereka tahu melalui
media massa masalah
banjir. Sama halnya
seperti kota Palu.
Kultivasi teori
menjelaskan ada
penonton berat dan
ringan, penonton berat
menganggap realitas tv
adalah realitas
sesungguhnya.
Hypodermic Needle
Theory, media massa
secara langsung
berpengaruh seperti
jarum suntik. Kebalikan
theory ini adalah Uses,
bahwa media massa
tidak memberikan
pengaruh tapi khalayak.
Teori Kritis / critical
theory, kalau acara di
media massa seperti
film didominasi oleh
budaya tertentu, maka
kita akan berperilaku
sesuai apa yang kita
tonton. Seperti halnya
orang bule yang
kelihatan lebih
berkelas , rambutnya
pirang, dan kita mau
mengikuti seperti orang
bule itu padahal kita
rambut hitam jauh lebih
bagus. Ada yang
menindas ( Hegemoni ).
Negara2 maju ada yang
meng-Hegemoni kita
seperti film-film korea,
barat. Bukan hanya film
namun juga cara kita
berpakaian, make up,
dll. Berita tentang
pemerkosaan lebih
meng-hegemoni
perempuan karna
katanya perempuan
pakai pakaian yang
terbuka ataupun pulang
malam. Perempuan
lebih diposisikan pada
kesalahan wanita.
Padahal bukan tentang
pakaian wanitanya itu
tapi tentang cara
berpikir dari
manusianya itu , apakah
ia berpikir sexual atau
berpikir kotor. Atas
dasar teori Kritis ini lah
kita menilai semua
alasan itu No. seperti
halnya di Arab ,
walaupun wanita
memakai baju tertutup
namun tidak menutup
kemungkinan terjadinya
pemerkosaan. Contoh
lainnya dalam rumah
tangga pada saat ini
didominasi oleh seorang
istri dalam rumah
tangga yang seharusnya
bapak sebagai kepala
keluarga mendominasi.
Kemungkinan besar,
wanita akan
mendominasi peran
dalam hidup, karna
wanita jauh lebih
berkembang daripada
laki-laki.
Teori Normatif
mengatakan bahwa
dinegara
liberal/demokrasi ,
media dikuasai oleh
pemilik modal, otoriter
dikuasai oleh
pemerintah. Jadi siapa
pengendali media?
Pembaca menjadi sub
koordinat, dan media
menghegemoni. Kalau
di otoriter yang
menghegemoni
pemerintah atau
penguasa. Karl Marx
menganggap bahwa
kaum borjuis (umumnya
mengendalikan
kekayaan) dan akan
mengendalikan kaum
proletar (umumnya
kaum rakyat kecil atau
miskin) kaum proletar
tidak menerima dan
melakukan demokrasi /
memberontak. Teori
Spiral of silence theory
berpendapat bahwa
minoritas tidak berani
berpendapat dengan
kelompok mayoritas
karna lebih
mendominasi.
Mayoritas dan minoritas
bukan sekedar jumlah.
Mayoritas dan minoritas
bisa ditentukan
persoalan tentang
pengaruh. Minoritas
tidak berani
berpandangan ditengah
mayoritas.

Anda mungkin juga menyukai