Anda di halaman 1dari 5

Elizabeth Lius

01041170010

RANGKUMAN PRESENTASI KELOMPOK ETIKA & KOMUNIKASI FILSAFAT

Nomor Kelompok 8
Hari, tanggal Selasa, 16 Oktober 2018
Topik Perspektif Religius atas kasus Ahok

Berikut, pemahaman yang saya dapatkan dari presentasi kelompok :

Kesalahpahaman seringkali timbul ketika kita lupa memperhatikan etika berkomunikasi dan
lupa mencari kebenaran saat berkomunikasi. Kelompok 8 membahas mengenai kesalahpahaman
dalam komunikasi kasus Ahok yang dianggap telah melakukan penistaan agama setelah videonya di
unggah ke youtube oleh seseorang bernama Buni Yani, ketika Ahok melakukan kampanye Gubernur
dan Wakil Gubernur di pulau seribu dan menyebabkan beliau didakwa dengan pasal berlapis, yakni
Pasal 156a atau Pasal 156 KUHP.
Kasus ini kelompok 8 kaitkan dengan Perspektif Religius dimana agama merupakan petunjuk
supaya manusia bisa mengatur dirinya serta alam dan isinya supaya ada interaksi yang baik. Berbagai
agama dunia menekankan nilai-nilai moral dan spiritual, pedoman, dan aturan yang dapat digunakan
sebagai standar mengevaluasi etika komunikasi.. Tidak ada agama yang menyuruh manusia untuk
berbicara kasar, kotor melainkan semua agama ingin semua manusianya hidup dengan damai dan
tentram satu dengan yang lain. Relasi antara etika dengan agama sangat erat kaitannya. Keduanya
sama-sama menyelidiki dan menentukan ukuran baik dan buruk dengan melihat pada amal perbuatan
manusia. Etika mengajarkan nilai baik dan buruk kepada manusia berdasarkan akal pikiran dan hati
nurani. Sedangkan agama mengajarkan nilai baik dan buruk kepada manusia berdasarkan wahyu
(kitab suci) yang kebenarannya absolut (mutlak) dan dapat diuji dengan akal pikiran.
Kasus ini menjadi isu yang besar ketika Buni Yani mengunggah video rekaman pidato itu di
akun Facebooknya dengan judul 'Penistaan terhadap Agama?' dengan pemotongan pidato “dibohongi
Surat Al Maidah ayat 51”` dan bukan "karena dibohongi pakai Surat Al Maidah ayat 51”. Hal ini
menimbulkan kericuhan dikalangan umat Muslim sehingga Pada tanggal 4 November 2016 terjadi
aksi demo yang berawal damai tapi berakir ricuh karena ada sekelompok massa melakukan provokasi
juga menyebabkan Ahok dihukum 1 tahun 6 bulan penjara.
           Pada era sekarang ini, komunikasi yang sudah sangat maju bisa menjadi pedang bermata dua.
Bisa menjadi hal yang positive maupun negative. Etika dalam berkomunikasi itu sangatlah penting
dan sudah seharusnya diperhatikan oleh seluruh masyarakat, karena walaupun pembicara tidak
bermaksud menyinggung pihak manapun, tapi komunikan atau audiens bisa menganggap hal itu
menyinggung dan menyudutkan.
           Saran yang diberikan untuk Buni Yani adalah untuk berhati-hati dalam mengunggah sesuatu di
media social, harus memberikan informasi yang utuh sesuai dengan fakta yang ada. Untuk Ahok agar
dia bisa lebih berhati-hati dan memikirkan matang-matang terhadap apa yang ia bicarakan didepan
publik agar tidak disalahpahami. Untuk masyarakat agar lebih bijak dalam menerima informasi juga
mampu memilah informasi secara selektif dan cermat supaya tidak terjadi kesalahpahaman atau salah
penafsiran.
RANGKUMAN PRESENTASI KELOMPOK ETIKA & KOMUNIKASI FILSAFAT

Nomor Kelompok 10
Hari, tanggal Selasa, 16 Oktober 2018
Topik Kasus Ahok menurut Perspektif
Legal

Berikut, pemahaman yang saya dapatkan dari presentasi kelompok :

Kelompok 10 mengangkat Perspektif legal (hukum) dalam kasus Ir. Basuki Tjahaja
Purnama alias Ahok terbukti secara sah dan diyakini bersalah melakukan tindak pidana
Penodaan Agama sehingga dipidana penjara selama 2 (dua) tahun. Perspektif legal sendiri
adalah perspektif dari filsafat yang menelaah tentang apakah sebuah tindakan benar atau
salah dalam ranah hukum, artinya standar benar atau salah sebuah tindakan dilihat dari
hukum yang berlaku di sebuah negara. Di dalam hukum sendiri terdapat etika yang
merupakan cabang filsafat yang berbicara mengenai tindakan manusia dalam kaitannya
dengan tujuan hidupnya. Etika juga membahas mengenai baik-buruk atau benar-salahnya
tingkah laku manusia dan ucapannya. Terdapat juga Framing dimana media menarik
perhatian public terhadap topic tertentu

Dalam kasus Ahok, ia dianggap melanggar hukum dikarenakan ucapannya mengenai


surat Al-Maidah pasal 51, yang membuat perspektif masyarakat menjadi beranggapan Ahok menodai
agama  Islam dalam pidatonya di kepulauan seribu. Hal ini diperkuat dengan adanya Penetapan
Presiden nomor 1 / PNPS tahun 1965 pasal 1 yang memandang Ahok melakukan penafsiran yang
menyimpang dari pokok ajaran agama tertentu. Ditambah lagi framing yang dilakukan oleh
beberapa media yang menggiring Ahok menjadi pribadi yang buruk dan melanggar hukum.

Dari semua hal ini Ahokpun akhirnya dapat disimpulkan bahwa ia kurang etis dalam
berkomunikasi karena perkataannya dinilai tidak sopan dan bersifat menyinggung dan
menghina surat Al-Maidah pasal 51 oleh beberapa individu. Di lain sisi, apabila ditinjau dari
segi perspektif legal Ahok telah melanggar hukum yang berada di Indonesia karena menurut
Penetapan Presiden nomor 1 / PNPS tahun 1965 pasal 1, Ahok dianggap telah melakukan
pelanggaran berupa menceritakan, menganjurkan, atau mengusahakan dukungan umum untuk
melakukan penafsiran tentang sesuatu agama yang yang dianut di indonesia dimana
menyimpang dari pokok ajaran agama tersebut.

Setelah membahas kasus ini kelompok 10 memberikan beberapa saran yaitu kepada
bapak Ahok agar sebagai pemimpin, etika dalam berkomunikasi adalah sesuatu yang penting
dimana ia harus bisa memperhatikan setiap kata - kata yang diucapkan dan mengerti khalayak
yang dihadapi. Kemudian tak lepas juga saran bagi kita sebagai pengguna dan penerima
informasi dari media massa harus pintar dalam menerima sebuah informasi serta menganalisa
hal lain dibalik apa yang media berikan untuk khalayak.
RANGKUMAN PRESENTASI KELOMPOK ETIKA & KOMUNIKASI FILSAFAT

Nomor Kelompok 4
Hari, tanggal Selasa, 23 Oktober 2018
Topik Tragedi Bom Gereja di Surabaya
menurut Perspektif Filsafat

Berikut, pemahaman yang saya dapatkan dari presentasi kelompok :

Kasus yang dibahas oleh kelompok 4 dilatar belakangi oleh tragedi pengeboman
gereja di awal tahun 2017. Seratusan warga negara Indonesia pergi ke Suriah/Irak untuk
bergabung dengan ISIS (Islamic State of Iraq and Suriah). Lalu ketika mereka kembali ke
Indonesia, mereka melakukan aksi terorisme yang salah satu nya berupa pengeboman
Surabaya dengan mengatasnamakan agama.

Kelompok 10 meninjau permasalahan ini dari pandangan sisi religi di Indonesia,


dimana berbagai agama dunia menekankan nilai-nilai moral dan spiritual, pedoman, dan
aturan yang dapat digunakan sebagai standar mengevaluasi etika saat komunikasi. Nilai-nilai
moral ini bertentangan dengan pengeboman yang dilakukan teroris karena dianggap
menghancurkan nilai-nilai moral dan spiritual yang ada. Serta interpretasi yang berasal dari
sebuah agama dapat menyajikan standar-standar bagi komunikasi etis yang dapat membentuk
para penganutnya agar diharapkan menjauhi sikap yang tidak manusiawi.

Persoalan etika dan agama adalah dua hal yang tidak perlu dipertentangkan. Etika
memang tidak dapat menggantikan agama, tetapi etika dapat membantu agama dalam
memecahkan masalah yang sulit dijawab oleh agama. Setiap agama berperan untuk
mengajarkan para pengikutnya memiliki sikap menjujung hak hidup manusia yang tinggi
yang sesuai dengan ajarannya yaitu menebar kasih kepada sesama, bukannya melakukan
kejahatan. Karena semua agama harus dihargai dan tidak dibenci. Kemudian etika sendiri
disini berperan untuk mengatur sikap manusia dalam kehidupannya untuk berlaku sesuai
standard moral yang ada.

Terdapat beberapa saran yang disampaikan oleh kelompok ini yaitu cintai sesama
manusia dan menghargai semua agama yang ada. Semua manusia berhak memilih agama
mereka masing-masing. Tapi yang terpenting adalah tidak mengganggu dan menghargai
agama lain. Jika tidak menyukai atau tidak setuju akan suatu hal tentang agama lain, tidak
langsung mengujar kebencian serta melakukan aksi-aksi yang tidak sesuai dengan norma.
Menurut mereka cara terbaik untuk menanggapi hal ini adalah untuk merembukkan, serta
menjalankan musyawarah untuk mendapatkan mufakat. Sehingga setiap kelompok agama
merasa dihargai dan mendapatkan jalan tengah yang tidak merugikan kelompok agama lain
serta kelompok agama sendiri. Untuk Indonesia yang lebih baik dan maju, sebaiknya kita
menghargai perbedaan yang ada untuk menciptakan kesatuan dan kesejahteraan.
RANGKUMAN PRESENTASI KELOMPOK ETIKA & KOMUNIKASI FILSAFAT

Nomor Kelompok 6
Hari, tanggal Selasa, 23 Oktober 2018
Topik Pengaruh kurangnya komunikasi
dialogis terhadap hubungan keluarga
menurut perspektif dialogis

Berikut, pemahaman yang saya dapatkan dari presentasi kelompok :

Komunikasi adalah hal yang esensial dalam kehidupan manusia, komunikasi bukan
hanya berasal dari satu arah melainkan dari transaksi dialog dua arah. Terutama dialog
komunikasi di dalam anggota keluarga merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dijaga
karena kita akan sangat sering berinteraksi terhadap sesame anggota keluarga. Namun apabila
dialog saat berkomunikasi ini tidak dapat dijaga dengan baik akan timbul hal negative yang
akan terjadi seperti salah satu masalah yang kelompok 6 bahas yaitu pembunuhan yang
dilakukan seorang istri kepada suaminya karena sering dimarahi.

Apabila dilihat dari Perspektif Dialogis merupakan yang proses komunikasi yang
dilakukan 2 arah, oleh komunikator dan komunikan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Disini terjadi ketimpangan dalam porsi komunikasi pasangan suami istri dalam kasus ini,
mereka memang telah berdialog. Tetapi mereka tidak pernah menemukan titik terang dari apa
yang mereka bicarakan, sehingga selalu berujung dengan pertengkaran yang didominasi oleh
sang suami. Juga dalam berdialog, meski ingin dipahami atau mungkin ingin mempengaruhi,
seorang komunikator tidak berusaha untuk memaksakan kehendak kebenaran atau
pandangannya sendiri kepada yang lain dan tidak mementingkan pendukungan ego atau citra
diri pribadi. Sebaliknya yang terjadi pada kasus ini, suami menyampaikan pesan kepada istri
dengan cara yang tidak tepat(marah-marah) sehingga hal itu membuat istri geram hingga tega
membunuh suaminya sendiri. Sebagai sepasang suami istri seharusnya mereka dapat belajar
apa yang diinginkan oleh pasangannya.

Dari kasus ini dapat disimpulkan Bahwa komunikasi dialogis sangat penting dalam
kehidupan di dalam keluarga. Di dalam kasus tersebut, sang istri yang merasa selama ini
selalu mendapatkan perlakuan yang tidak sepantasnya dari suaminya. Mungkin komunikasi
dialogis terjadi, tetapi fungsi dari komunikasi dialogis tersebut tidak sepenuhnya terjadi.
Sebuah pilihan harus dibuat dan adanya urutan prioritas didalamnya. Di dalam situasi
tertentu, seharusnya yang lebih diutamakan adalah sisi psikologis dari seseorang daripada kita
sibuk untuk menyampaikan kejujuran yang akan menyakitkan.

Kelompok 6 memberikan beberapa saran yaitu dapat menyelesaikan setiap masalah


dengan cara membangun komunikasi yang baik antara suami dan istri. Komunikasi yang baik
dapat dibangun dengan menerapkan sikap yang jujur dan terbuka terhadap pasangan,
melakukan komunikasi atau interaksi dengan intensitas yang tinggi. Diperlukan juga iman
yang kuat agar tidak ada niat jahat yang muncul saat ditempa masalah.

RANGKUMAN PRESENTASI KELOMPOK ETIKA & KOMUNIKASI FILSAFAT


Nomor Kelompok 2
Hari, tanggal Selasa, 30 Oktober 2018
Topik Kasus Ahok menurut persepktif
situasional

Berikut, pemahaman yang saya dapatkan dari presentasi kelompok:

Kelompok 2 membahas kasus Ahok yang membuat perselisihan diantara masyarakat


dalam penistaan agama. Sebagian pihak menilai bahwa Ahok bersalah, dan sebagian pihak
juga menilai bahwa Ahok benar. Kelompok ini menggunakan tinjauan perspektif situasional
yaitu perseptif yang terfokus pada unsur-unsur situasi komunikasi khusus yang dihadapi.

Dari kasus Ahok dapat kita lihat etika menjadi hal yang utama dalam melakukan
komunikasi. Etika memperhatikan peran komunikator, standard khalayak, derajat kesadaran,
tujuan dan nilai khalayak serta standard khalayak untuk komunikasi etis sehingga ketika
Ahok melakukan pidato di Kepulauan Seribu dan mengutip ayat Al-Qur’an surat Al-Maidah
ayat 51 yang kemudian diedit oleh Buni Yani, sehingga mengubah presepsi masyarakat dan
menimbulkan kericuhan serta menggoyangkan persatuan masyarakat. Dapat kita sadari
bahwa khalayak memiliki standard untuk komunikasi etis dimana mereka merasa pidato
Ahok dalam situasi tersebut tidak memenuhi standard komunikasinya. Juga peran atau fungsi
komunikator terhadap khalayak yang dapat dilihat pesan yang disampaikan Ahok dapat
menggetarkan masyarakat Indonesia.

Selain itu kelompok ini juga menggunakan perspektif politik yaitu perspektif yang
membentuk atau membangun posisi-posisi kekuasaan didalam masyarakat yang berguna
sebagai pengambil keputusan-keputusan yang terkait dengan kondisi masyarakat. Juga dalam
kasus Ahok sendiri dimana perkataannya berdampak bagi kelangasungan kehidupan politik di
Indonesia. Setelah videonya menjadil viral saat berpidato di Kepulauan Seribu yang
membawa kelompok pro dan kontra, terdapat keputusan-keputusan yang harus diambil oleh
pihak penguasa terkait demi kepentingan kondisi masyarakat.

Dari permasalahan ini kelompok 2 mengharapkan agar Ahok sebagai seseorang yang
memiliki wewenang besar seharusnya dapat menjaga etika dalam berkomunikasi dan tidak
bertindak semena-mena atau tidak sesuai dengan aturan dan norma yang ada. Juga mereka
memberikan saran kepada masyarakat Indonesia yang multietnik, penting untuk
memperhatikan kode etik yang berlaku terutama saat kita berhadapan dengan masyarakat
yang memiliki nilai budaya yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai