Anda di halaman 1dari 50
UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2020 ‘TENTANG PEMILIHAN RAYA MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN MAHASISWA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS KELUARGA BESAR MAHASISWA. : UNIVERSITAS LAMPUNG Menimbang —:—a._bahwa dalam rangka mewujudkan kedaulatan mahasiswa dalam pemerintahan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Lampung yang demokratis, Pemilihan Raya Mahasiswa Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, anggota DPM U KBM Unila, Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa, dan Anggota DPM F KBM Unila dilaksanakan secara langsung oleh mahasiswa b. bahwa Pemilihan Raya Mahasiswa Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, anggota DPM U KBM Unila, Gubemur Mahasiswa dan Wakil Gubemur Mahasiswa, dan Anggota DPM F 'KBM Unila diselenggarakan secara demokratis dan beradab dengan partisipasi mahasiswa seluasluasnya yang dilaksanakan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil; . bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a dan huruf b di atas perlu ditetapkan Undang-Undang tentang Pemilitan Raya Mahasiswa Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, anggota DPM U KBM Unila, Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa, dan Anggota DPM F KBM Unila. 4 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam furuf a, huruf b, ddan huruf ¢ maka perlu membentuk ketetapan tentang Pemilihan Raya Mahasiswa Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, anggota DPM U KBM Unila, Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa, dan Anggota DPM F KBM Unila, ‘Mengingat : 1. SK MenDikBud No, 155 tahun 1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan tinggi; 2. Statuta Unita Pasal Tahun 2009 pasel 61; dan 3. Konstitusi Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Lampung Tahun 2020 Pasal 52 . Tentang Pemilihan Raya Mahasiswa. Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG dan PRESIDEN MAHASISWA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG MEMUTUSKAN: ‘Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN RAYA MAHASISWA BABI KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan: w 2 ® @ 6) © oO @) @ Konstitusi Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Lampung, selanjutaya disebut Konstitusi KBM Unila, adalah peraturan perundang-undangan tertinggi KBM Unila. Pemilihan Raya Mahasiswa, selanjutnya disebut Pemira, adalah sarana pelaksanaan kedaulatan mahasiswa yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Keluarga Besar Mehasiswa Universitas Lampung berdasarkan Konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemira Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, anggota DPM U KBM Unila, Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubemur Mahasiswa, dan Anggota DPM F KBM Unila adalah Pemira untuk memilih Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, anggota DPM U KBM Unila, Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubemur Mahasiswa, dan Anggota DPM F KBM Unila dalam Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Lampung. Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa BEM U KBM Unila adalah Presiden ‘Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam Konstitusi KBM Unila yang selanjutnya disebut Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Lampung adalah Iembaga permusyawaratan tertinggi mahasiswa yang dimaksud dalam Konstitusi KBM Unila yang selanjutnya disebut MPM KBM Unila. Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Lampung adalah lembaga legislatif mahasiswa tingkat universitas yang dimaksud dalam Konstitusi KBM Unila selanjutnya disebut DPM U KBM Unila, Dewan Perwakilan Fakultas Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Lampung adalah ‘mahasiswa perwakilan fakultas yang dimaksud dalam Konstitusi KBM Unila yang selanjutnya disebut DPF KBM Unila, Gubemur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Lampung adalah Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam Konstitusi KBM Unila yang selanjutnya disebut Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa. Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Lampung adalah lembaga legislatif mahasiswa tingkat fakultas sebagaimana yang dimaksud dalam Konstitusi KBM Unila yang selanjutnya disebut DPM F KBM Unila. (10) Panitia Khusus Pemilihan Raya Mahasiswa Universitas adalah lembaga penyelenggara Pemira ditingkat Universitas yang bersifat universal, ad hoc, dan mandiri yang selanjutnya disebut PANSUS Universitas. Panitia Khusus Pemilihan Raya Mahasiswa Fakultas adalah lembaga penyclenggara Pemira ditingkat Fakultas yang bersifat universal, ad hoc, dan mandiri yang disebut PANSUS ap Fakultas. (12) Tempat Pemungutan Suara, selanjutnya disebut TPS, adalah tempat dilaksanakannya pemungutan suara. (13) Pemilih adalah mahasiswa Universitas Lampung yang terdaftar di akademik dan sedang menempuh jenjang Diploma dan/atau $1 yang dibuktikan dengan kartu identitas mahasiswa. (14) Kartu identitas mahasiswa adalah kartu yang menjadi bukti bagi pemilih untuk dapat memberikan hak pilihnya dengan menyertakan KTM atau slip UKT semester terakhir dan KTP (Kartu Tanda Penduduk). (15) Pasangan calon peserta pemira adalah pasangan calon yang telah memenuhi persyaratan sebagai Peserta Pemira. (16) Calon perseorangan peserta pemira adalah perseorangan yang telah memenuhi persyaratan sebagai Peserta Pemira (17) Peserta Pemira adalah calon independen. (18) Tim sukses adalah mahasiswa yang ditunjuk oleh peserta Pemira untuk membantu dalam pelaksanaan Pemira. (19) Kampanye Pemira adalah kegiatan Peserta Pemira untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi, misi, dan program Peserta Pemira. (20) Masa reses adalah masa penghentian kampanye, masa pencabutan dan pembersihan seluruh atribut kampanye. BABI PELAKSANAAN, DAN LEMBAGA PENYELENG RA PEMIRA Pasal 2 Pemira dilaksanakan secara efektif dan efisien berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pasal 3 Pemira disclenggarakan untuk memilih Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, anggota DPM U KBM Unila, Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa, dan anggota DPM F KBM Unila. a Q qa) Q) Pasal 4 ‘Tahapan penyelenggaraan Pemira meliputi: a. Pemutakhiran daftar pemilih; b. Pendaftaran peserta pemira; . Penetapan peserta pemira; d. Penetapan tps; ¢. Penetapan nomor urut; f. Masa kampanye; 2. Masa reses; h. Pemungutan dan penghitungan suara; i. Penetapan hasil pemira; dan j. Pelantikan, Jadwal penyelenggaraan Pemira diatur oleh PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas. Pasal 5 Pemira untuk memilih Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, Gubernur Mabasiswa dan Wakil dilaksanakan dengan sistem suara terbanyak, Pemira untuk memilih anggota DPM U KBM Unila, dan DPM F KBM Unila dilaksanakan dengan sistem proporsional terbuka. Pasal 6 (1) Pemira untuk memilih Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, anggota DPM U KBM Unila diselenggarakan oleh PANSUS Universitas, (2) Pemira untuk memilih Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa, dan anggota DPM F KBM Unila diselenggarakan oleh PANSUS Fakultas. BAB IIL PESERTA DAN PERSYARATAN MENGIKUTI PEMIRA Bagian Kesatu Peserta Pemira Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mal ‘Mabasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa Pasal 7 Peserta Pemira Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa serta Gubernur Mahasiswa dan Wakil adalah pasangan calon. Pasal 8 Pasangan calon dapat menjadi peserta Pemira setelah masing-masing mememuhi persayaratan: a Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b- Warga Negara Indonesia; © Mahasiswa Unila yang sedang menempuh minimal semester 2 (dua); dan @ Memiliki hak untuk memilih dan dipilib. Bagian Kedua Peserta Pemira Anggota DPM U KBM Unila dan DPM F KBM Unila Pasal 9 Peserta Pemira untuk anggota DPM U KBM Unila dan DPM F KBM Unila adalah peserta perseorangan, Pasal 10 Calon Perseorangan dapat menjadi peserta Pemira seteleh memenuhi persayaralan: a Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b Warga Negara Indonesia; © Mahasiswa Unila yang sedang menempuh minimal semester 2 (dua); dan 4 Memiliki hak untuk memilih dan dipilih, BABIV HAK MEMILIB- Pasal 11 Mahasiswa Universitas Lampung yang menempuh jenjang pendidikan Diploma dan/atau $1 yang pada hari pemungutan suara masih terdata secara akademik sebagai mahasiswa, mempunyai hak ‘memilih dibuktikan dengan kartu identitas mahasiswa, BABY JUMLAH KURSI Bagian Kesatu Jumlah Kursi Pada Pemilihan Anggota DPM U KBM Unila Pasal 12 Jumlah kursi untuk anggota DPM U KBM Unita ditentukan berdasarkan jumlah mahasiswa ‘masing-masing fakultas dengan memperhatikan perimbangan yang wajar, dengan ketentuan sebagai berikut: ()Fakultas dengan jumlah mahasiswa kurang dari 1500 (seribu ima ratus) orang mendapat kuota 3 (tiga) orang. @)Fakultas dengan jumlah mahasiswa 1500 (seribu lima ratus) orang sampai 2499 (dua ribu empat ratus sembilan puluh sembilan) orang mendapat kuota 5 (lima) orang. @ _ Fakultas dengan jumlah mahasiswa 2500 (dua ribu lima ratus) orang sampai 3499 (tiga ribu cempat ratus sembilan puluh sembilan) orang mendapat kuota 7 (tujuh) orang. (@ _ Fakultas dengan jumlah mahasiswa 3500 (‘ga ribu lima ratus) orang sampai 4499 (empat ribu empat ratus sembilan puluh sembilan) orang mendapat kuota 9 (sembilan) orang. (S)_Fakultas dengan jumlah mahasiswa 4500 (empat ribu lima ratus) orang sampai 5500 (lima ribu empat ratus sembilan puluh sembilan) orang mendapat kuota 11 (sebelas) orang, (6) Fakultas dengan jumlah mahasiswa lebih dari 5500 (lima ribu lima ratus) orang mendapat kuota 13 (tiga belas) orang, Bagian Kedua Jumlah Kursi Pada Pemilihan Anggota DPM F KBM Unila Pasal 13, Jumlah kursi untuk anggota DPM F KBM Unila diatur dan ditetapkan dalam Peraturan Mahasiswa Fakultas berdasarkan atas pertimbangan yang wajar dengan tidak bertentangan terhadap Undang- Undang ini. BAB VI PEMUTAKHIRAN DAFTAR PEMILIH Pasal 14 ()_ PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas mendapatkan data daftar pemilih yang diperoleh dari data akademik mahasiswa Unila. s 2) Data akademik mahasiswa Unila sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sudah tersedia oleh PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas paling lambat 10 (sepuluh) hari sebelum hari/tanggal pemungutan suara. BAB VIL PENCALONAN PRESIDEN MAHASISWA DAN WAKIL PRESIDEN MAHASISWA SERTA GUBERNUR MAHASISWA DAN WAKIL GUBERNUR MAHASISWA. Bagian Kesatu Persyaratan Bakal Calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, Gubernur aM Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa Pasal 15 Bakal calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa harus memenuhi persyaratan: a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. Mahasiswa Universitas Lampung minimal duduk di semester 2 (dua); ¢. IPK minimal 2,75 untuk calon Presiden Mahasiswa dan calon Wakil Presiden Mahasiswa dan IPK minimal 2,50 untuk calon Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa; 4. Memahami dan sanggup melaksanakan Konstitusi KBM Unila dan peraturan perundang- undangan lainnya yang ada di Unila; e. Tidak terkena sanksi akademik; £. Pemah mengikuti pelatihan kepemimpinan tingkat dasar/sejenisnya yang diselenggarakan oleh lembaga kemahasiswaan KBM Unila; g. Terdaftar sebagai pemilih; h. Bersedia untuk tidak menjadi pengurus diorganisasi lain dalam lingkup KBM Unila; i. Bersedia untuk tidak mendaftarkan diri sebagai wisudawan dan mengajukan cuti akademik sebelum masa kepengurusan selesai; j. Tidak menjadi pengurus partai politik;dan k. Mendapatkan dukungan minimal: ) 200 (dua ratus) mahasiswa yang berasal dari minimal 4 (empat) fakultas (masing- ‘masing 50 dukungan) yang dibuktikan dengan tanda tangan dan fotokopi kartu identitas mahasiswa untuk calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa; ) 75 (tujuh puluh lima) mahasiswa yang berasal dari fakultas tersebut yang dibuktikan dengan tanda tangan dan fotokopi Kartu identitas mahasiswa untuk calon Gubernur ‘Mahasiswa dan Wakil ; (2) Kelengkapan administrasi bakal calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, Gubernur Mahasiswa dan Wakil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan: a. fotokopi kartu identitas mahasiswa; wm @) QB) (4) (5) pas foto berwama yang terbaru dengan ukuran 4x6 sebanyak 2 lembar; menyertakan sertifikat asli dan fotocopy sertifikat pelatihan kepemimpinan tingkat dasar/sejenisnya yang diselenggarakan oleh Lembaga Kemahasiswaan KBM Unila transkip akademik semester terakhir yang di tandatangani oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama dan di cap; surat tidak terkena sanksi akademik terbaru yang di tandatangani oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama dan di cap; pada ayat (1) huruf a, d, e, h, i dan j dibuktikan dalam satu surat pemyataan bermatrai s a Bd 6000 ditandatangani; dan bukti dukungan sebagaimana ayat 1 huruf k. S Bagian Kedua Tata Cara Pendaftaran Pasangan Bakal Calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa serta Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa Pasal 16 Masa pendaftaran Pasangan Bakal Calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa serta Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa dibuka selama 6 (enam) hari pada jam kerja PANSUS Apabila dalam masa pendaftaran hanya terdapat satu pasangan bakal calon kandidat, maka diberlakukan perpanjangan waktu pendaftaran selama 3 (tiga) hari pada jam kerja PANSUS. Bakal calon yang memenuhi persyaratan dapat mendaftarkan diri sebagai Pasangan Bakal Calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa kepada PANSUS Universitas serta Pasangan Bakal Calon Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubemur Mahasiswa kepada PANSUS Fakultas. Bakal calon yang mendaftarkan diti sebagai bakal calon wajib menyertakan kelengkapan administrasi bakal calon sebagaimana dimaksud pasal 16. PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas harus memberikan tanda bukti kelengkapan administrasi yang telah ditandatangani dan dicap oleh pansus (sebagaimana yang dimaksud dalama pasal 15) kepada bakal calon. Bagian Ketiga Verifikasi Kelengkapan Administrasi Pasangan Bakal Calon Presiden Mahasiswa dan Wakil (a). @. @). @. @) Q) Presiden Mahasiswa, dan Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa Pasal 17 PANSUS Universitas melakukan verifikasi kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan Pasangan Bakal Calon Presiden Mabasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa sebagaimana dimaksud pasal 16. PANSUS Fakultas melakukan verifikasi kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan Pasangan Bakal Calon Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa sebagaimana dimaksud pasal 16, Dalam hal persyaratan administrasi Pasangan Bakal Calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa serta Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa belum lengkap, PANSUS memberi kesempatan kepada bakal calon untuk memperbaiki dan/atau melengkapi dalam waktu paling lama 2 (dua) hari sejak diterimanya pemberitahuan hasil verifikasi olch PANSUS, Apabila dalam waktu yang telah ditetapkan pada ayat 3 (tiga) masih ada yang belum menyelesaikan verifikasi pemberkasan, maka akan dilakukan perpanjangan waktu paling lama 2 (dua) hari. Pasal 18 Seorang pemilih tidak diperbolehkan memberikan dukungan kepada lebih dari 1 (satu) Pasangan Bakal Calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa atau Gubernur Mahasiswa dan Wakil . Apabila ditemukan bukti adanya data palsu atau data yang sengaja digandakan oleh bakal calon terkait dengan dokumen persyaratan dukungan minimal pemilih, maka dukungan tersebut dianggap tidak sah. 20 a @) (4) a Q) @) (4) 6) Bagian Keempat Penetapan dan Pengumuman Daftar Calon Tetap Pasangan Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa dan Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa Pasal 19 Daftar calon tetap Pasangan Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa ditetapkan oleh PANSUS Universitas dan Pasangan Gubernur Mabasiswa dan Wakil Gubernur ‘Mahasiswa ditetapkan oleh PANSUS Fakultas. Daftar calon tetap Pasangan Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa dan Gubernur Mahasiswa dan Wakil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun berdasarkan abjad dan dilengkapi dengan pas foto diri terbaru, Daftar calon tetap Pasangan Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa diumumkan oleh PANSUS Universitas dan Pasangan Gubernur Mahasiswa dan Wakil diumumkan oleh PANSUS Fakultas. Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman teknis pencalonan Pasangan Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa ditetapkan olch PANSUS Universitas dan Pasangan Gubemnur Mahasiswa dan Wakil ditetapkan oleh PANSUS Fakultas yang tidak bertentangan dengan Konstitusi KBM Unila dan UU Pemira. Pasal 20 Pemira Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa serta Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa sekurang-kurangnya diikuti oleh 2 (dua) pasangan calon kandidat. Apabila jumlah kandidat Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa atau Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa hanya terdapat 1 (satu) pasangan calon maka pasangan calon tersebut akan melawan kotak kosong. Apabila pasangan calon menang dengan jumlah persentase lebih dari 50% suara sah maka dinyatakan sah sebagai pemenang pemira. Apabila kotak suara kosong menang dengan jumlah persentase lebih dari 50% suara sah maka akan dibuka pendaftaran peserta pemira putaran ke 2 (dua) selama 2 (dua) hari dan Perpanjangan verifikaksi selama 3 (tiga) hari. Apabila jumlah kandidat Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa atau Gubernur ‘Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa hanya terdapat 1 (satu) pasangan calon di cry Pemiliban putaran ke 2 (dua) maka pasangan calon tersebut dinyatakan menang secara (6) Hal-hal yang belum diatur dalam pasal ini akan diatur lebih lanjut dalam ketetapan PANSUS. BAB VIII PENCALONAN ANGGOTA DPMU KBM UNILA DAN DPM F KBM UNILA Bagian Kesatu Persyaratan Bakal Calon Anggota DPMU KBM Unila dan DPM F KBM Unila Pasal 21 (1) Bakal calon anggota DPMU KBM Unila dan DPM F KBM Unila harus memenuhi persyaratan: a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. Mahasiswa Universitas Lampung minimal duduk di semester 2 (dua); c. IPK minimal 2,50; 4. Memahami dan sanggup melaksanakan konstitusi dan peraturan perundang-undangan lainnya yang ada di Unila; e. Pemah mengikuti pelatihan kepemimpinan tingkat dasar/sejenisnya yang diselenggarakan oleh lembaga kemahasiswaan KBM Unila; f, Tidak terkena sanksi akademik; g. Terdaftar sebagai pemilih; h. Bersedia untuk tidak menjadi pengurus di organisasi Iain dalam lingkup KBM Unila i. Bersedia untuk tidak mendaftarkan diri sebagai wisudawan dan mengajukan cuti akademik sebelum masa kepengurusan selesai; j. Tidak menjadi pengurus partai politik;dan k, Mendapatkan dukungan minimal a) 50 (lima puluh) mahasiswa yang berasal dari fakultas yang bersangkutan dibuktikan dengan fotokopi kartu identitas mahasiswa untuk calon anggota DPM U KBM Unila; >) 45 (empat puluh lima) mahasiswa yang berasal dari fakultas yang bersangkutan yang dibuktikan dengan fotokopi Kartu identitas mahasiswa untuk calon anggota; dan ©) 40 (empat puluh) mahasiswa yang berasal dari jurusan yang bersangkutan dibuktikan dengan fotokopi kartu identitas mahasiswa untuk calon anggota DPM F KBM Unila; 2) Kelengkapan administrasi bakal calon anggota anggota DPMU KBM Unila, dan DPM F KBM Unila sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan: a.fotokopi Kartu identitas mahasiswa; b. pas foto berwama yang terbaru dengan ukuran 4x 6 sebanyak 2 lembar; a. transkip akudemik semester terakhit yang di tandatangani oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama dan di cap; b. surat tidak terkena sanksi akademik terbaru yang di tandatangani olehWakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama dan di cap; c. pada ayat (I) huruf a, d, f h,i dan j dibuktikan dalam satu surat pemyataan bermaterai 6000 ditandatangani; 4. menyertakan sertifikat asli dan fotocopy sertifikat pelatihan kepemimpinan tingkat dasar/sejenisnya yang diselenggarakan olch lembaga kemahasiswaan KBM Unila; dan ¢. bukti dukungan sebagaimana ayat 1 hurufk. Bagian Kedua Tata Cara Pendaftaran Bakal Calon Anggota DPM U KBM Unila dan DPM F KBM. Unila Pasal 22 (Masa pendaftaran Bakal Calon Anggota DPMU KBM Unila dan DPM F KBM Unila dibuka selama 6 (enam) hari pada jam kerja PANSUS. (2) Apabila dalam masa pendaftaran belum memenuhi jumlah kursi anggota DPM U KBM Unila dalam setiap Dapilnya, naka diberlakukan perpanjangan waktu pendaftaran selama 3 (tiga) hari pada jam kerja PANSUS. (3) Bakal calon yang memenuhi persyaratan dapat mendaftarkan diri sebagai anggota DPM U dan kepada PANSUS Universitas dan DPM F KBM Unila kepada PANSUS Fakultas. (4) Bakal calon yang mendaftarkan diri sebagai bakal calon wajib menyertakan kelengkapan administrasi bakal calon sebagaimana dimaksud pasal 22. PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas harus memberikan tanda bukti kelengkapan administrasi sebagaimana yang dimaksud dalama pasal 22 kepada bakal calon. () ay Q) @) co) a Q) Bagian Ketiga Verifikasi Kelengkapan Adminstrasi Bakal Calon Anggota DPMU KBM Unila dan DPM F KBM Unila Pasal 23 PANSUS Universitas melakukan verifikasi kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan Bakal Calon anggota DPM U dan sebagaimana dimaksud pasal 21. PANSUS Fakultas melakukan verifikasi kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan Bakal Calon anggota DPM F sebagaimana dimaksud pasal 21. Dalam hal persyaratan administrasi Bakal Calon Anggota DPM U KBM Unila dan DPM F KBM Unila belum lengkap, PANSUS memberi kesempatan kepada bakal calon untuk memperbaiki dan/atau melengkapi dalam waktu paling lama 2 (dua) hari sejak diterimanya pemberitahuan hasil verifikasi oleh PANSUS. Apabila dalam waktu yang telah ditetapkan pada ayat 3 (tiga) masih ada yang belum menyelesaikan verifikasi pemberkasan, maka akan dilakukan perpanjangan waktu paling Jama 2 (dua) hari. Pasal 24 Seorang pemilih tidak diperbolehkan memberikan dukungan kepada lebih dari 1 (satu) Bakal Calon Anggota DPM U dan DPM F. Apabila ditemukan bukti adanya data palsu atau data yang sengaja digandakan oleh bakal calon terkait dengan dokumen persyaratan dukungan minimal pemilib, maka dukungan tersebut dianggap tidak sah. aM Q) @) @) w 2 Bagian Keempat Penetapan dan Pengumuman Daftar Calon Tetap Anggota DPM U KBM Unila, dan DPM F KBM Unila Pasal 25 Daftar calon tetap anggota DPM U KBM Unila dan ditetapkan oleh PANSUS Universitas dan. DPM F KBM Unila ditetapkan oleh PANSUS Fakultas. Daftar calon tetap anggota DPMU KBM Unila, dan DPM F KBM Unila sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) disusun berdasarkan abjad dan dilengkapi dengan pas foto diri terbaru. Daftar calon tetap anggota DPM U KBM Unila dan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 (dua) diumumkan oleh PANSUS Universitas dan DPM F KBM Unila diumumkan oleh PANSUS Fakultas, Ketentuan lebih Ianjut mengenai pedoman teknis pencalonan DPM U KBM Unila dan ditetapkan oleh PANSUS Universitas dan DPM F KBM Unila ditetapkan oleh PANSUS Fakultas. Pasal 26 Apabila jumlah kandidat kurang/tidak memenubi atau sama dengan kuota maka calon tersebut terpilih secara aklamasi. Jika jumlah kandidat lebih banyak dari kuota maka dilakukan pemungutan suara. BAB IX KAMPANYE Bagian Kesatu Kampanye Pemira Pasal 27 Kampanye Pemira dilakukan dengan prinsip bertanggungjawab dan merupakan bagian dati pendidikan politik mahasiswa, 15 Pasal 28 (1) Kampanye Pemira dilaksanakan oleh pelaksana kampanye. @ @ @ @) Kampanye Pemira diikuti oleh peserta kampanye, Pasal 29 Pelaksana kampanye Pemira Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa serta Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa terdiri atas Pasangan Calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mehasiswa, serta Gubemur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa, tim sukses, yang ditunjuk oleh Peserta Pemira yang bersangkutan. Pelaksanaan kampanye Pemira anggota DPMU KBM Unila, dan DPMF KBM Unila terdiri atas calon anggota DPMU KBM Unila, DPM F KBM Unila, dan tim sukses yang ditunjuk oleh Peserta Pemira yang bersangkutan, Peserta kampanye terdiri atas Civitas Akademika Unila. Bagian Kedua Materi Kampanye Pasal 30 ‘Materi kampanye Peserta Pemira meliputi pengenalan calon, visi, misi, dan program yang bersangkutan, Bagian Ketiga Metode Kampanye Pasal 31 Kampanye Pemira dapat dilakukan melalui: a, Pertemuan terbatas; b. Kampanye terbuka; Debat kandidat; Media cetak dan media elektronik; Penyebaran bahan kampanye kepada umum; 16 £, Pemasangan atribut di tempat umum; “g. Pawais dan h. Kegiatan lain yong tidak melanggar larangan kampanye dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di KBM Unila. Pasal 32 (1) Kampanye Pemira sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 dilaksanakan sejak dimulainya ‘masa kampanye sampai dengan dimulainya masa reses. (2) Masa reses sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) berlangsung selama 2 (dua) hari sebelum hari/tanggal pemungutan suara. Pasal 33, (1) Ketentuan mengenai pedoman pelaksanaan kampanye Pemira diatur dalam peraturan PANSUS Universitas atau PANSUS Fakultas. (2) Waktu, tanggal, dan tempat pelaksanaan kampanye Pemira Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, anggota DPM U KBM Uniila, dan anggota ditetapkan dengan keputusan PANSUS Universitas. (3) Waktu, tanggal, dan tempat pelaksanaan kampanye Pemira Guberur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa dan DPM F KBM Unila ditetapkan dengan keputusan PANSUS Fakultas. Bagian Keempat Larangan dalam Kampanye Pasal 34 Pelaksana dan peserta dilarang: (1) menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon dan/atau Peserta Pemira yang lain; 2) menghasut dan mengadu domba mahasiswa; (3) mengganggu ketertiban umum; (4) mengancam secara psikis, mengancam untuk melakukan Kekerasan atau menganjurkan penggunaan kekerasan kepada mahasiswa dan/atau Peserta Pemira yang lain; (5) merusak dan/atau menghilangkan atribut kampanye Peserta Pemira lainnya; (6) menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada peserta kampanye; dan (7) Menuduh tanpa bukti (memfitnah) peserta pemira, Bagian Kelima Pelanggaran Larangan Kampanye Pasal 35 Apabila terdapat bukti permulaan yang cukup atas adanya pelanggaran larangan kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasel 35 oleh pelaksana, dan peserta, maka PANSUS Universitas dan PANSUS fakultas menjatuhkan sanksi sebagaimana diatur dalam Undang-undang ini. Pasal 36 Apobila terbukti pelaksana kampanye menjanjikan atau memberikan ang atau materi Jainnya sebagai imbalan kepada peserta kampanye secara langsung ataupun tidak langsung agar: ‘Tidak menggunakan hak pilihnya; ‘Menggunakan hak pilihnya dengan memilih peserta pemira dengan cara tertentu sehingga surat ‘suaranya tidak sah; - Memilih presiden mahasiswa dan wakil presiden mahasiswa, gubemur mahasiswa dan wakil gubernur mahasiswa fakultas tertentu; atau Memilih calon anggota dpm u, dan/atau dpm f tertentu; atau dikenai sanksi sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Bagian Keenam Pemberitaan, Penyiaran, dan Iklan Kampanye Umum Pasal 37 (1) Pemberitaan, penyiaran, dan iklan kampanye dapat dilakukan melalui media cetak dan media elektronik sesuai_ dengan peraturan perundang-undangan dengan mengedepankan intelektualitas, pembelajaran politik, dan etika. (2) Pemberitaan, penyiaran, dan iklan kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam rangka penyampaian pesan kampanye Pemira oleh Peserta Pemira kepada mahasiswa. @) (4) a @ a @) @) Pesan kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa tulisan, suara, dan/atau gambar. Media cetak dan media elektronik dalam memberitakan, menyiarkan,dan mengiklankan kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mematuhi larangan dalam kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35. Sanksi Pasal 38 Apabila peserta kampanye melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 35 dan 36, maka peserta kampanye tersebut dikenakan sanksi berupa pencabutan hak suara dalam pemilihan raya. Apabila terdapat bukti permulaan yang cukup atas adanya pelanggaran larangan oleh pelaksana kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dan 36, maka PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas menjatuhkan sanksi berupa: a. jika melakukan pelanggaran pertama mendapatkan sanksi teguran tertulis; b, jika melakukan pelanggaran untuk kedua kalinya mendapatkan pengurangan durasi dan waktu pemberitaan, penyiaran, dan iklan kampanye Pemira; ¢. jika selanjutnya masih melakukan pelanggaran maka suara yang diperoleh dikurangi sebanyak sepuluh (10) suara dalam setiap pelanggaran yang dilakukan, Bagian Ketujuh Pemasangan Atribut Kampanye Pasal 39 PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas menetapkan lokasi pemasangan atribut untuk keperluan kampanye Pemira. Pemasangan atribut kampanye Pemira oleh pelaksana kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan mempertimbangkan etika, estetika, kebersihan, dan keindahan Jingkungan kampus atau kawasan setempat. Pemasangan atribut kampanye Pemira pada tempat yang menjadi milik perseorangan atau kelompok harus dengan izin pemilik tempat tersebut, 19 (4) Sogala bentuk kampanye Pemira harus sudah dibersihkan oleh Pelaksana Kampanye paling Jambat saat telah memasuki masa reses 2 (dua) hari sebelum hari/tanggal pemungutan suara. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemasangan dan pembersihan atribut kampanye diatur dalam peraturan PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas. Bagian Kedelapan Dana Kampanye Pemira Pasal 40 (1) Kegiatan kampanye Pemira menjadi tanggung jawab calon Peserta Pemira masing-masing. (2) Dana kampanye Pemira sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari: a, Peserta Pemira yang bersangkutan; dan b. Sumbangan pihak lain tidak mengikat. (3) Dana kampanye Pemira sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa uang (4) Dana kampanye Pemira sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dicatat dalam pembukuan penerimaan dan pengeluaran khusus dana kampanye Pemira, (5) Pembukuan dana kampanye diatur dalam peraturan PANSUS Universitas dan PANSUS. Fakultas. (© Pembukuan dana kampanye Pemira sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dimulai sejak setelah calon peserta ditetapkan sebagai peserta Pemira dan ditutup saat memasuki masa reses 2 (dua) hari sebelum penghitungan suara, (7) Pembukuan dana kampanye Pemira dilaporkan oleh tim sukses ke publik melalui PANSUS Universitas paling lambat 7 (tujuh) hari setelah hari pemilihan, Pasal 41 () Dana kampanye Pemira yang bersumber dari sumbangan pihak Iain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (2) poin b bersifat tidak mengikat dan dapat berasal dari perseorangan, kelompok dan/atau badan usaha. (2) Sumber dana kampanye sebagaimana dimaksud ayat 1(satu) tidak berasal dari Partai Politik dan lembaga eksternal kampus. 3) Pemberi sumbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus meneantumkan identitas yang jelas. (4) Jika terbukti menggunakan dana kampanye Pemira yang berasal dari partai politik maka akan dilakukan pengurangan jumlah suara sebanyak 30 suara. 20 a) Q) @) @ ay @ @) 4 (6) BABX TIM SUKSES Pasal 42 Tim sukses terdiri dari tim sukses pemira universitas dan tim sukses pemira fakultas. Tim sukses harus didaftarkan kepada PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas oleh peserta Pemira. Tim sukses pemira universitas itujukan untuk pasangan Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa dan DPM U KBM Unila. Tim sukses pemira universitas ditujukan untuk pasangan Gubernur Mahasiswa dan wakil Gubernur Mahasiswa dan DPM F KBM Unila, Pasal 43, Tim sukses Bertanggungjawab penuh terhadap jalannya kampanye. Tim_ sukses universitas melaporkan perineian dana kampanye kepada publik melalui Pansus Universitas dan Tim sukses fakultas melaporkan perincian dana kampanye kepada publik melalui Pansus Fakultas. Tim sukses dapat mengusung calon kandidat Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubermur Mahasiswa, DPM U KBM Unila, DPM F KBM Unila, atau salah satunya. Tim sukses Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa berjumlah 10 (sepuluh) orang, tim sukses DPM U KBM Unila berjumlah 3 (tiga) orang yang ditunjuk oleh peserta pemira, dan jumlah tim sukses Fakultas disesuaikan dengan Peraturan Mahasiswa Fakultas yang berlaku. Berlaku kelipatan apabila tim sukses mengusung semua bagian pemilihan BAB XI PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN SUARA Pasal 44 21 @ Q a) @) @) a) 2) @) PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas bertanggung jawab dalam merencanakan dan menetapkan standar sera kebutuhan pengadsan dan pendistribusian perlengkapan pemungutan suara. PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas bertanggung jawab dalam pelaksanaan pengadaan dan pendistribusian perlengkapan pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Pasal 45 Jenis perlengkapan pemungutan suara terdiri atas: a. kotak suara; b. surat suara; c, tinta; d. bilik pemungutan suara; e. segel; f. alat untuk memberi tanda pilihan; dan. g. tempat pemungutan suara. Selain perlengkapan pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk menjaga keamanan, kerahasiaan, dan kelancaran pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara, diperlukan dukungan perlengkapan lainnya, Bentuk, ukuran, dan spesifikasi teknis perlengkapan pemungutan suara ditetapkan dengan peraturan PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas. Pasal 46 Surat suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (1) poin b untuk calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa dan Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernut Mahasiswa berisi pas foto diri terbaru, nomor urut calon, dan nama calon; ‘Surat suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (1) poin b untuk calon anggota DPM U dan memuat nama Fakultas pemilihan, nama calon anggota DPM U KBM Unila, pas foto terbaru, nomor urut, dan nama calon; Surat suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (1) poin b untuk calon anggota DPM F KBM Unila berisi pas foto diri terbaru dan nama calon anggota DPM F untuk setiap fakultas; 4 (6) Q (2) @ qa Q) Surat suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (1) dibubuhi cap PANSUS Universitas untuk Pemira tingkat Universitas, dan PANSUS Fakultas untuk Pemira tingkat Fakultas; Ketentuan lebih lanjut mengenai surat suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur PANSUS, Pasal 47 Jenis, bentuk, ukuran, warna, dan spesifikasi teknis lain surat suara ditetapkan dalam peraturan PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas. Nomor urut calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, Gubernur ‘Mabasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa, calon anggota DPM U KBM Unila, dan calon anggota DPM F KBM Unila scbagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ditetapkan dengan keputusan PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas. Pasal 48 Pengadaan surat suara dilakukan PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas dengan ‘mengutamakan kapasitas cetak yang sesuai dengan kebutuhan surat suara dan hasil cetak yang berkualitas baik; dan Jumlah surat suara yang dicetak minimal 40% (empat puluh persen) dari jumlah pemilih tetap atau sesuai kebutuhan yang ditetapkan dengan keputusan PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas. BAB XIL PEMUNGUTAN SUARA. Pasal 49 Pemungutan suara Pemira Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, anggota DPM U KBM Unila, Gubemur Mahasiswa dan Wakil Guberur Mahasiswa, dan anggota DPM F KBM Unila dapat diselenggarakan secara serentak; Penyelenggara Pemungutan Suara di tingkat Universitas dilaksanakan oleh PANSUS Universitas. B (3) Penyclenggara Pemungutan Suara di tingkat Fakultas dilaksanakan oleh PANSUS Fakcltas. (4) Hari, tanggal, dan waktu pemungutan suara pemilihan Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, anggota DPM U KBM Unila ditetapkan dengan keputusan PANSUS Universitas, (5) Hari, tanggal, dan waktu pemungutan suara Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa, dan anggota DPM F ditetapkan dengan keputusan PANSUS Fakultas. Pasal 50 Pemilih yang bethak mengikuti pemungutan suara di TPS yaitu pemilih yang terdaftar secara ‘akademik pada data akademik mahasiswa Unila, Pasal 51 (1) Jumlah surat suara di setiap TPS disesuaikan dengan kebutuhan ditambah 2% (dua persen) dari jumlah kebutuhan sebagai cadangan; 2) Penggunaan surat suara cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuatkan berita acara; dan GB) Format berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan peraturan PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas. Pasi 52 2) Pelaksanaan pemungutan suara dipimpin oleh PANSUS. (2) Pemberian suara dilaksanakan oleh pemilih. @)__Pelaksanaan pemungutan suara disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi yang ditunjuk dari masing- masing Peserta Pemira, Pasal 53 (1) Dalam rangka persiapan pemungutan suara, PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas melakukan kegiatan yang meliputi: a. penyiapan TPS; 24 2) @ Q) @) co) Q) 8) b, pengumuman dengan menempelkan daftar calon tetap Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, anggota DPM U KBM Unila, Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa Fakultas, dan anggota DPM F KBM Unila di TPS; Dalam rangka pelaksanaan pemungutan suara, PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas melakukan kegiatan yang meliputi: a. pemeriksaan persiapan akhir pemungutan suara; ». penjelasan kepada pemilih tentang tata cara pemungutan suara; dan . pelaksanaan pemungutan suara. Pasal 54 Pemberian suara untuk Pemira Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, anggota DPM U KBM Unila, Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa, dan DPM F KBM Unila dilakukan dengan mencoblos satu kali pada surat suara. Memberikan tanda satu kali scbagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan prinsip memudahkan pemilih, akurasi dalam penghitungan suara, dan efisien dalam penyelenggaraan Pemira. Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara memberikan tanda diatur dengan peraturan PANSUS. Universitas dan PANSUS Fakultas. Pasal 55 Sebelum melaksanakan pemungutan suara, PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas: a. membuka kotak suara; . mengeluarkan seluruh isi kotak suara; ¢. memeriksa keadaan seluruh surat suara; 4, membuat berita acara pembukaan kotak suara; dan . surat suara yang akan digunakan oleh pemilih harus dicap oleh PANSUS. Tim Sukses Peserta Pemira menghadiri kegiatan PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Ketua PANSUS Universitas wajib membuat dan menandatangani berita acara kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan berita acara tersebut ditandatangani oleh 2 (dua) orangsaksi dari masing-masing Peserta Pemira yang hadit. (4) 2 a) @ o Q) a) Q@) a) @ @) Ketua PANSUS Fakultas wajib membuat dan menandatangani berita acara kepiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan berita acara tersebut ditandatangani oleh 2 (dua) orang saksi Peserta Pemira yang hadir, Pasal 56 Dalam memberikan suara, pomilih diberi kesempatan untuk memilihberdasarkan_prinsip urutan kehadiran pemilih, Pemilih bethak mendapatkan surat suara pengganti hanya 1 (satu) kali dari PANSUS apabila pemilih menerima surat suara yang temnyata rusak dan PANSUS mencatat surat suara yang rusak dalam berita acara, Pasal 57 ‘Surat suara sah apabila terdapat tanda coblos pada salah satu kolom foto,kolom nomor atau kolom nama calon. Surat suara yang terdapat tulisan dan/atau catatan Jain dinyatakan tidak sah, Pasal 58 Pemilih yang telah memberikan suara, diberi tanda khusus oleh PANSUS, ‘Tanda khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam peraturan PANSUS. Pasal 59 Pemungutan suara dilaksanakan pada pukul 08.00 sd, 15.00 WIB pada waktu, hari, tanggal, bulan, tahun yang sama, PANSUS dilarang mengadakan penghitungan suara sebelum pemungutan suara berakhir, Pasal 60 PANSUS Universitas dan PANSUS Fekultas bertanggung jawab atas pelaksanaan pemungutan suara secara tertib dan lancar. Pemilih melakukan pemberian suara dengan tertib dan bertanggung jawab. Saksi melakukan tugasnya dengan tertib dan bertanggung jawab. 26 Pasal 61 (1) Mahasiswa yang tidak memiliki hak pilih atau yang tidak sedang melaksanakan pemberian suara dilarang berada di dalam TPS (2) Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memelihara ketertiban dan kelancaran pelaksanaan pemungutan suara, Pasal 62 (1) Apabila terjadi penyimpangan pelaksanaan pemungutan suara oleh PANSUS, saksi yang hadir memberikan saran perbaikan kepada pansus. 2) PANSUS seketika itu juga menindaklanjuti saran perbaikan yang disampaikan oleh saksi yang hadir sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) PANSUS mencatat penyimpangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam berita acara. Pasal 63 (1) Setelah waktu pemungutan suara berakhir, PANSUS merapikan dan menyegel kotak suara. 2) PANSUS membuat berita acara perhitungan suara dengan mencantumkan: 2. jumlah surat suara yang disediakan Pansus; b. jumlah surat suara terpakais ¢. jumlah surat suara yang tersisa; 4. jumlah surat suara rusak; ¢. jumlah pemilih dan daftar hadir pemilih; dan £, _ berita kejadian atau peristiwa yang menjadi keberatan PANSUS ataupun Saksi (3) Berita acara pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditandatangani oleh Ketua PANSUSdan saksi Peserta Pemira yang hadir. (4) Apabila saksi Peserta Pemira yang hadir tidak bersedia menandatangani sebagaimana dimaksud pada ayat (2), berita acara pemungutan suara ditandatangani oleh ketua PANSUS, dan saksi Peserta Pemira yang hadir yang bersedia menandatangani. Pasal 64 () PANSUS membuat berita acara dan mengumumkan jumlah isi suara di TPS. 7 (2) PANSUS wajib memberikan 1 (satu) eksemplar berita acara pemungutan suara kepada setiap saksi peserta pemira padahari yang sama. BAB XI PENGHITUNGAN SUARA Bagian Kesatu Penghitungan Suara Pasal 65 (1) Penghitungan suara calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, dan anggota DPMUKBM Unila dilaksanakan di masing-masing TPS oleh PANSUS Universitas. (2) Rekapitulasi penghitungan suara calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, anggota DPM U KBM Unila, dan anggota dilaksanakan terpusat di Pusat Perhitungan oleh PANSUS Universitas. (3) Penghitungan suara calon Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubemnur Mahasiswa dan anggota DPM F KBM Unila dilaksanakan di Fakultas oleh PANSUS Fakultas. (4) Penghitungan suara disaksikan dan diawsi oleh saksi Peserta Pemira. Pasal 66 (1) Penghitungan suara calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, anggota DPM U KBM Unila, Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa, dan anggota DPM F KBM Unila dilaksanakan setelah 15 menit waktu pemungutan suara berakhir. @) Penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) hanya dilakukan dan selesai paling lambat 1x24 jam setelah pemungutan suara berakhir, Pasal 67 (1) PANSUS Universitas atau PANSUS Fakultas melakukan penghitungan suara calon Presiden ‘Mabasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, anggota DPM U KBM Unila, Gubernur 28 ‘Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa, dan DPM F KBM Unila di dalam lokasi yang telah ditetapkan PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas. (2) Saksi menyaksikan dan mencatat pelaksanaan penghitungan suara di tempat perhitungan. (3) Mahasiswa menyaksikan pelaksanaan penghitungan suara di tempat perhitungan, Pasal 69 Sebelum melaksanakan penghitungan suara, PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas menghitung: a.jumlah pemilih yang memberikan suara; b. _jumlah surat suara yang tidak terpakais ¢. jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak atau salah dalam cara memberikan suara; dan 4. sisa surat suara. Pasal 70 (1) Suara untuk Pemira calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mabasiswa, DPM U KBM Unila, dan dinyatakan sah apabila: a. surat suara di cap olch PANSUS Universitas b. pemberian tanda pada foto salah satu calon, kolom nomor atau kolom nama calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, DPM U KBM Unila, dan . @) Suara untuk Pemira anggota Gubemnur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa fakultas dan DPM F KBM Unila dinyatakan sah apabila: a. surat suara di Cap oleh PANSUS Fakultas; dan b. _ pemberian tanda pada foto salah satu calon,kolom nomor calon, atau kolom nama calon anggota Gubernur Mahasiswa dan Wakil dan DPM F KBM Unila, (3) Ketentuan mengenai pedoman teknis pelaksansan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas, Pasal 71 (@)_ PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas melakukan penghitungan suara dengan suara ‘yang jelas dan terdengar dengan memperlihatkan surat suara yang dihitung. (2) Penghitungan suara dilakukan secara terbuka dan di tempat yang terang atau yang mendapat Penerangan cahaya cukup, 29 a) a) a @) G) ay Q) @) @ Penghitungan suara dicatat pada lembar/papar/layar penghitungan dengan tulisan yang jelas, dan terbaca, Format penulisan penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dalam peraturan PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas. Pasal 72 Peserta Pemira, saksi dan mahasiswa dapat menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan penghitungan suara kepada PANSUS Universitas atau PANSUS Fakultas. Peserta Pemira dan mahasiswa melalui saksi Peserta Pemira yang hadir dapat mengajukan keberatan terhadap jalannya penghitungan suara oleh PANSUS Universitas atau PANSUS fakultas apabila temyata terdapat hal yang tidak sesuai dengan peraturan perundang- undangan, Apabila keberatan yang diajukan melalui saksi Peserta Pemira sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diterima, PANSUS Universitas dan PANSUS Fokultas seketika itu juga mengadakan pembetulan. Pasal 73 Hasil penghitungan suara dituangkan ke dalam berita acara penghitungan suara Pemira Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mabasiswa, anggota DPM U KBM Unila, Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa, dan DPM F KBM Unila dengan menggunakan format yang ditetapkan dalam peraturan PANSUS. Berita acara pemungutan dan penghitungan suara serta hasil penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) ditandatangani oleh Ketua PANSUS Universitas atau ketua PANSUS Fakultas dan saksi Peserta Pemira yang hadir. Scluruh berkas pemilihan dimasukkan kedalam kotak suara, PANSUS wajib menyegel, menjaga, dan mengamankan keutuhan kotak suara setelah Penghitungan suara. 30 i) a @) ) (4) PANSUS Universitas atau PANSUS Fakultas membuat berita acara serah terima kotak suara Pemira Universitas Bagian Kedua Saksi dalam Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara Pasal 74 Saksi Peserta Pemira melakukan pengawasan atas rekapitulasi penghitungan perolehan suara yang dilaksanakan olch PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas. Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) dilakukan terhadap pelanggaran, penyimpangan dar/atau kesalahan oleh anggota PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas dalam melakukan rekapitulasi penghitungan perolehan suara. Apabila terdapat bukti permulaan yang cukup adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam rekapitulasi penghitungan peroleban suara, Saksi Peserta Pemira melaporkan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan kepada kepada MPM KBM Unila, Anggota PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas yang melakukan pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dikenai tindakan hukum sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Penyelenggara Pemira. BAB XIV PENETAPAN HASIL PEMIRA Bagian Kesatu Hasil Pemira Pasal 75 Hasil Pemira Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, anggota DPM U KBM Unila, dan Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubemur Mahasiswa, serta DPM F KBM Unila terdiri atas Perolehan suara calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, dan perolehan suara calon anggota DPM U KBM Unila, Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa serta DPMF KBM Unila. 31 Bagian Kedua Penetapan Perolchan Suara Pasal 76 (2) Perolehan suara Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, dan calon anggota DPM U KBM Unila ditetapkan olch PANSUS Universitas dalam sidang pleno terbuka yang dihadiri oleh para saksi Peserta Pemira. @) Perolehan suara Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswadan anggota DPM F KBM Unila ditetapkan oleh PANSUS Fakultas dalam sidang pleno terbuka yang dihadiri oleh para saksi Peserta Pemira, Pasal 78 () PANSUS Universitas menetapkan hasil perolehan suara calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, dan perolehan suara calon anggota DPM U KBM Unila paling Jambat 1x24 jam setelah pemungutan suara berakhir. @) PANSUS Fekultas menetapkan hasil perolehan calon Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswadan perolehan suara calon anggota DPM F KBM Unila paling lambat 1x24 jam setelah pemungutan suara berakhir. BAB XV PENETAPAN PEROLEHAN KURSI DAN CALON TERPILIH Bagian Kesatu Penetapan Perolehan Kursi Pasal 79 (1) Perolehan kursi anggota DPM U KBM Unila dan ditetapkan oleh PANSUS Universitas. (2) Perolehan kursi anggota DPM F KBM Unila ditetapkan oleh PANSUS Fakultas. Pasal 80 (1) Penetapan calon terpilih anggota DPM U KBM Unila didasarkan pada nama calon yang ‘memperoleh suara terbanyak di Fakultas Pemilihan yang bersangkutan, @ Penetapan calon terpilih anggota DPM F KBM Unila didasarkan pada nama calon yang ‘memperoleh suara terbanyak di Jurusan/bagian yang bersangkutan. Bagian Kedua Penetapan Calon Terpilih Pasal 81 (1) Calon terpilih Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa dan anggota DPM U KBM Unila ditetapkan olch Pansus Universitas. (2) Calon terpilin Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur MahasiswaFakultas dan anggota DPM F KBM Unila ditetapkan oleh PANSUS Fakultas. Pasal 82 (1) Penetapan pasangan calon terpilih Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa dan Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur MahasiswaFakultas didasarkan pada nama pasangan calon yang memperolch suara terbanyak. 2) Apabila perolehan suara pasangan calon terdapat jumlsh suara terbanyak yang sama, dilakukan Pemira pemilihan Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa atau Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur MahasiswaFakultas putaran kedua yang diikuti oleh kedua pasangan calon tersebut. (3) Ketentuan tentang Pemira Pemilihan Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa Putaran Kedua ditetapkan olch PANSUS Universitas yang diikuti oleh kedua pasangan calon tersebut. (4) ketentuan tentang Pemira Pemilihan Gubemur Mahasiswa dan Wakil Gubernur ‘MahasiswaFakultas Putaran Kedua ditetapkan oleh PANSUS Pemira Fakultas yang diikuti oleh kedua calon tersebut. Pasal 83 33 @ @) @) @ @ 2 Ge) Penetapan calon terpiliht anggota DPMU KBM Unila, dan DPM F KBM Unila didasatkan pada nama calon yang memperoleh suara terbanyak, ‘Apabila perolehan suara calon anggota DPM U KBM Unila, dan DPM F KBM Unila terdapat jumlah suara terbanyak yang sama, dilakukan putaran kedua yang diikuti oleh para calon . Ketentuan tentang Pemira Pemilihan DPM U KBM Unila Putaran Kedua ditetapkan oleh PANSUS Universitas yang diikuti oleh kedua calon tersebut. ketentuan tentang Pemira Pemilihan DPM F KBM Unila Putaran Kedua ditetapkan oleh PANSUS Pemira Fakultas yang diikuti oleh kedua calon tersebut. BAB XVI PEMBERITAHUAN CALON TERPILIH Pasal 84 Pemberitahuan calon terpilih Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, serta anggota DPM U KBM Unila dilakukan oleh Pansus Universitas paling lambat 1x24 jam setelah ditetapkan Pemberitahuan calon terpilih Gubernur Mahasiswadan Wakil Gubemur Mahasiswa, dan anggota DPM F KBM Unila dilakukan oleh Pansus Fakultas paling lambat 1x24 jam setelah ditetapkan. Pemberitahvan disampaikan secara tertulis kepada Peserta Pemira, BAB XVII PEMUNGUTAN SUARA ULANG DAN PENGHITUNGAN SUARA ULANG Bagian Kesatu Pemungutan Suara Ulang Pasal 85 (1) Pemungutan suara di TPS dapat diulang apabila terjadi bencana alam dan/atau kerusuhan yang mengakibatkan hasil pemungutan suara tidak dapat digunakan atau penghitungan suara tidak dapat dilakukan, @ @) @ a @ ay @ @) Pemungutan suara di TPS wajib diulang apabila dari hasil laporan saksi peserta pemira terdapat keadaan sebagai berikut: a, pembukaan Kotak suara dan/atau berkas pemungutan dan penghitungan suara tidak dilakukan menurut tata cara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan; b. petugas PANSUS memberikan lebih dari satu paket kertas suara sehingga terjadi penggelembungan suara; c. petugas PANSUS meminta pemilih memberikan tanda khusus, menandatangani, atau ‘menuliskan nama atau alamatnya pada surat suara yang sudah digunakan; dan/atau 4. petugas PANSUS merusak lebih dari satu surat suara yang sudah digunakan oleh pemilih sehingga surat suara tersebut menjadi tidak sah. Pemilihan dianggap sah apabila selisih antara jumlah kertas suara yang digunakan dan jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya tidak lebih dari standar eror 15%. Standar error sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 3 (tiga) adalah penggelembungan dan ekurangan surat suara dan harus dilakukan pemungutan suara ulang. Pasal 86 Pemungutan suara ulang diputuskan oleh PANSUS dengan menyertakan berita acara kemudian menyebutkan keadaan yang menyebabkan diadakannya pemungutan suara ulang. Pemungutan suara ulang di TPS dilaksanakan paling lama 7 (tujuh) hari setelah hari/tanggal pemungutan suara berdasarkan keputusan PANSUS. Bagian Kedua Penghitungan Suara Ulang Pasal 87 Penghitungan suara calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, dan anggota DPM U KBM Unila dilaksanakan di masing-masing TPS oleh PANSUS Universitas. Penghitungan suara calon Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa dan anggota DPM F KBM Unila dilaksanakan di Fakultas oleh PANSUS Fakultas. Penghitungan suara dapat diulang apabila terjadi hal sebagai berikut: 35 a. kerusuhan yang mengakibatkan penghitungan suara tidak dapat dilanjutkan; ’. penghitungan suara dilakukan secara tertutup; , saksi Peserta Pemira dan mahasiswa tidak dapat menyaksikan proses penghitungan suara; 4. penghitungan suara dilakukan di tempat lain di Iuar tempat dan waktu yang telah ditentukan tanpa ketetapan PANSUS Universitas; dan/atau ©. terjadi ketidak konsistenan dalam menentukan surat suara yang sah dan surat suara yang tidak sah, Pasal 88 (1) Apabila terjadi keadaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 ayat (2), saksi Peserta Pemira dapat mengusulkan penghitungan ulang surat suara di lokasi yang bersangkutan, (2) Penghitungan ulang surat suara harus dilaksanakan selambat-lambatnya 1x24 jam setelah penghitungan suara berakhir. BAB XVIII PARTISIPASI MAHASISWA DALAM PENYELENGGARAAN PEMIRA Pasal 89 (1) Pemira diselenggarakan dengan partisipasi mahasiswa $1/Diploma Unila, 2) Partisipasi Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dalam bentuk sosialisasi Pemira, pendidikan politik bagi pemilih, survei atau jajak pendapat tentang Pemira, dan penghitungan cepat hasil Pemira, dengan ketentuan: a. tidak melakukan keberpihakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu Peserta Pemira. ». tidak mengganggu proses penyelenggaraan tahapan Pemira, ¢. bertujuan meningkatkan partisipasi poiitik Mahasiswa secara luas. 4, -mendorong terwujudnya suasana yang Kondusif bagi penyelenggaraan Pemira yang aman,

Anda mungkin juga menyukai