Anda di halaman 1dari 3

ELEKTROKARDIOGRAM (ECG)

Nama : Ni Luh Putu Cintya Pramesti

Kelas : XII Mipa 4

Nomor Absen: 22

SMA Negeri 3 Denpasar


ELEKTROKARDIOGRAM (ECG)

 Kegunaan

Elektrokardiogram (EKG) atau electrocardiogram (ECG) adalah tes medis untuk


mendeteksi kelainan jantung dengan mengukur aktivitas listrik yang dihasilkan oleh jantung,
sebagaimana jantung berkontraksi. EKG dapat membantu mendiagnosis berbagai kondisi
kesehatan seperti aritmia jantung, pembesaran jantung, peradangan jantung (perikarditis atau
miokarditis), dan penyakit jantung koroner. Mesin yang mencatat EKG disebut dengan
elektrokardiograf. Elektrokardiograf akan mencatat aktivitas listrik otot jantung dan
menampilkan data ini pada layar visual atau pada kertas print. Data ini kemudian ditafsirkan
oleh dokter yang ahli.

Gambar 1 Elektrokardiograf
(Farastya,Putri.tanpa tahun)
 Cara Kerja

Prinsip kerja elektrokardiograf bekerja dengan mengukur perbedaan potensial listrik


pada tubuh manusia. Jantung memiliki parameter fisiologi dengan tegangan 0.1-5.0 (mV) dan
frekuensi maksimal pengamatan 300 Hz [3]. Dalam standar monitoring, pengamatan
bandwidth yang digunakan lebih kecil yaitu 0.03-15.92 Hz. Bioelektrik jantung dibangkitkan
dari SA nodesecara spontan, yangterjadi kontrak pada atrium menyebabkan
depolarisasiatrium (terjadinya perpindahancepat natrium, bersama dengan melambat kalsium
(Ca++) menyebabkanbagian dalam sel berubah dari negatif ke positif). Depoalrisasi ini
menghasilkan kontraksi atrium yang membentuk gelombang P. Selanjutnya, konduksi arus
listrik ini disalurkan melalui septum interventrikulare (AV node) kecepatan konduksi menjadi
sangat pelan agar atrium dapat menyelesaikan kontraksinya dulu sebelum AV node.
Terjadinya depolarisasi miokardium ini menghasilkan kontaksi ventrikel, yang menyebabkan
terbentuknya gelombang QRS komplek. Proses pengukuran detak jantung ini terjadi dengan
menjalarnya aruslistrik melalui sel konduksi yang disebut berkas bagian atau serat purkinje
selanjutnya mengalir ke seluruh bagian jantung sehingga membentuk kompleks sinyal EKG
di permukaan tubuh. Setelah proses depolarisasi, selmiokard kembali seperti keadaan awal
atau dikenal dengan repolarisasi (sel memulihkan elektronegativitas agar dapat dirangsang
kembali) yang membentuk gelombang T. Pola denyutan jantung ini akan terjadi secara
kontinyu dan bergantung pada aktivitas listrik.

Elektroda EKG akan ditempelkan pada dada, pergelangan tangan dan kaki, jadi
sebaiknya Anda (terutama wanita) menggunakan pakaian dengan atasan dan bawahan yang
terpisah. Ini untuk mempermudah pemasangan elektroda EKG. Jika lokasi penempelan
elektroda EKG didapati banyak bulu, bisa saja dokter memerintahkan untuk mencukurnya
terlebih dahulu. Sensor yang disebut dengan elektroda akan dilekatkan pada dada,
pergelangan tangan dan kaki, baik dengan menggunakan semacam cangkir hisap atau gel
lengket. Elektroda ini selanjutnya akan mendeteksi arus listrik yang dihasilkan jantung yang
diukur dan dicatat oleh mesin elektrokardiograf.

 Sumber:

Dian Permana, dkk. 2015. Desain Dan Implementasi Perancangan Elektrokardiograf (Ekg)
Berbasis Bluetooth. Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan
Gunung Djati Bandung
Farastya,Putri.tanpa tahun.EKG, Mesin Pintar Pendeteksi Aktivitas Jantung. Dapat diakses
pada: https://www.medicalogy.com/blog/ekg-mesin-pintar-pendeteksi-aktivitas-jantung/.
Diakses pada tanggal 14 Oktober 2018
Syah,Efran.2015. Pengertian, Fungsi, dan Prosedur Elektrokardigram (EKG).Dapat diakses
pada: https://www.medkes.com/2015/09/pengertian-fungsi-prosedur-elektrokardiogram-
ekg.html. Diakses pada tanggal 14 Oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai