Anda di halaman 1dari 5

http://jurnal.fk.unand.ac.

id 230

Artikel Penelitian

Pengaruh Ekstrak Pegagan (Centella Asiatica (L.) Terhadap


Profil Darah dan Hepar Pada Tikus Putih yang Diinduksi Asap
Rokok
Yudha Anggit Jiwantoro, Miftahul Jannah

Abstrak
Pegagan mengandung beberapa komponen beraktivitas biologis yang sangat bermanfaat salah satunya
berkasiat sebagai hepatoprotektor yaitu melindungi sel hati dari berbagai kerusakan akibat racun dan zat berbahaya
seperti asap rokok. Tujuan: Menganalisis pengaruh ekstrak Pegagan (Centella Asiatica) terhadap profil darah dan
hepar pada tikus yang diinduksi asap rokok. Metode: Penelitian ini adalah true eksperiment dengan desain post test
only control group design. Jumlah sampel sebanyak 5 ekor tiap kelompok dengan 5 perlakuan sehingga total sampel
25 ekor tikus. Analisa data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, One way ANOVA, dan post hoct test. Hasil:
Pemberian ekstrak pegagan dengan dosis terapi sebesar 250 mg/kgbb, 500 mg/kgbb, dan 1000 mg/kgbb terhadap
tikus putih yang diinduksi asap rokok selama 7 minggu tidak menunjukkan perbedaan profil darah secara keseluruhan,
hanya nilai limfosit dan trombosit yang menunjukkan hasil signifikan (p< 0,05). Pemberian ekstrak pegagan pada profil
hepar (SGPT & SGOT) tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan (p>0,05). Simpulan: Ekstrak pegagan
berpengaruh terhadap profil darah (limfosit dan trombosit).
Kata kunci: asap rokok, ekstrak pegagan, profil darah, profil hepar

Abstract
Gotu kola contains several biological activity components that are very useful, one of which is efficacious as a
hepatoprotection, which is to protect liver cells from various damage caused by poisons and harmful substances.
Objectives: To analyzed the effect of Centella asiatica extract on centipede and blood profile in cigarette smoke-
induced white rats. Methods: This was a true experiment with post-test only control group design. The number of
samples were 5 per group with 5 treatments so that the total samples were 25 rats. Data analysis used the normality
test, homogeneity test, One way ANOVA, and post hoct test. Results: Gotu kola extract with a therapeutic dose of 250
mg/kg, 500 mg/kg, and 1000 mg/kg for white rats induced by cigarette smoke for 7 weeks did not show differences in
overall blood profile, only lymphocyte and platelet values showed significant results in (p-value <0.05). The
administration of gotu kola extract in the liver profile (SGPT & SGOT) did not show a significant effect (p value>0.05).
Conclusion: The gotu kola extract influenced the blood profile (lymphocytes and platelets).
Keywords: cigarette smoke, gotu kola extract, blood profile, liver profile
Affiliasi penulis: Jurusan Analis Kesehatan, Politeknik Kesehatan toksik utama yang terdapat dalam rokok adalah
Kementerian Kesehatan Mataram, Indonesia
karbonmonoksida, tar dan nikotin. Karbonmonoksida
Korespondensi: Jurusan Analis Kesehatan, Poltekkes Kemenkes
Mataram, Email : d3d4tlm@gmail.com Telp: (0370) 622143
dalam asap rokok ditemukan sebanyak lima kali lipat
pada asap samping daripada pada asap utama.

PENDAHULUAN Karbonmonoksida bertahan selama beberapa jam di


2
dalam ruangan setelah perokok berhenti merokok.
Rokok mengandung berbagai macam bahan
Asap rokok juga terdiri dari berbagai oksidan dan
kimia, yang terdapat dalam tembakau yang dibakar
radikal bebas yang bisa merusak lipid, protein,
yaitu mengandung 4000 jenis bahan kimia dan 200
1 Deoxyribo Nucleic Acid (DNA), karbohidrat serta
jenis diantaranya bersifat racun. Tiga komponen
3
berbagai biomolekul lainnya.

Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 9(2)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 231

Merokok merupakan salah satu faktor resiko dari meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan.
berbagai penyakit jantung, hipertensi, inflamasi, Kandungan bahan aktif pada tanaman Centella
stroke, kelainan pembekuan darah, dan juga penyakit Asiatica seperti asam bebas, mineral, vitamin B dan C.
pernafasan. Merokok juga mempercepat patogenesis Bahan utama yang dikandungnya adalah steroid yaitu
dari berbagai penyakit keganasan, misalnya triterpenoid glycoside. Kandungan triterpenoid saponin
4
keganasan paru, pankreas, payudara, hati, dan ginjal. dalam pegagan berkisar 1-8%. Unsur utama dalam
Dalam penelitian beberapa tahun terakhir, triterpenoid saponin adalah asiatikosida dan
dikemukakan bahwa merokok juga dapat madekassosida. Asiatikosida mampu bekerja sebagai
memengaruhi komponen darah, misalnya pengaruh detoksifikasi pada hati dan merupakan marker dalam
9
rokok pada jumlah sel darah putih (leukosit) yang penentuan standar bahan baku pada pegagan.
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan sel darah Menurut Syifaiyah secara umum, pegagan berkhasiat
5
putih pada perokok dari pada bukan perokok. sebagai hepatoprotektor yaitu melindungi sel hati dari
10
Perokok aktif maupun pasif juga diketahui berbagai kerusakan akibat racun dan zat berbahaya.
memiliki pengaruh terhadap trombosit. Seseorang
yang sudah lama terpapar asap rokok mempunyai METODE
potensi terjadi peningkatan agregasi trombosit dan Penelitian menggunakan rancangan true
6
ekskresi metabolit tromboksan. Pada penelitian eksperimental dengan desain Post test Only
Butkiewicz et al tahun 2006 didapatkan peningkatan Control Group Design. Penelitian dilakukan di
jumlah trombosit pada perokok dibandingkan dengan Laboratorium Farmakologi Universitas Mataram
yang tidak merokok, meskipun secara statistik
dan pemeriksaan profil darah & hepar di RS Kota
hasilnya tidak bermakna.6
Mataram. Sampel penelitian adalah tikus putih
Darah merupakan komponen yang sangat
(Rattus novergicus) dengan jumlah 25, yang
penting karena berfungsi untuk mengedarkan
terdiri dari 5 kelompok (kelompok negatif,
substansi yang masuk ke dalam tubuh maupun yang
dihasilkan tubuh dari proses metabolism, oleh karena kelompok positif, kelompok intervensi 250mg,
itu darah menjadi salah satu parameter pokok dalam intervensi 500mg, dan intervensi 1000mg).
penelitian praklinik/biomedik. Hematologi adalah ilmu Proses penelitian dimulai dengan aklimitasi
yang mempelajari cara penilaian darah. Nilai tikus selama 1 minggu, kemudian dilanjutkan
hematologi (profil darah) berguna untuk menilai dengan pemberian ekstrak pegagan dan
kondisi kesehatan dan sebagai acuan nilai awal
paparan asap rokok pada tiap kelompok selama
(baseline) atau kontrol dalam suatu penelitian. Adanya
7 minggu. Data dianalisis menggunakan uji
gangguan metabolisme, penyakit, kerusakan struktur
normalitas, ANOVA dan post hoc.
dan/atau fungsi organ, pengaruh agen/obat, dan stres
7 Penelitian dilakukan setelah mendapat
dapat diketahui dari perubahan profil darah.
Pegagan (Centella Asiatica (L.), telah lama persetujuan dari Komisi Etik Penelitian
dimanfaatkan sebagai obat tradisional baik dalam Kesehatan Universitas Mataram Nomor:
bentuk bahan segar, kering maupun dalam bentuk 213/UN18.F7/ETIK/2019.
ramuan. Tanaman ini telah terbukti memiliki efek
farmakologi yang telah terbukti dari beberapa HASIL
penelitian, di Australia pegagan telah banyak Rerata dari pengukuran limfosit pada kelima
dimanfaatkan sebagai obat untuk penyembuhan luka, kelompok perlakuan, diketahui bahwa pemberian
radang, rematik, asma, wasir, tuberculosis, diserti, ekstrak pegagan dengan dosis yang berbeda
8
demam dan penambahan selera makan. mempengaruhi nilai rerata limfosit. Rerata tertinggi
Pegagan mengandung beberapa komponen 3
pada kelompok 2 sebesar (69,18±4,61) 10 /µL. Rerata
beraktivitas biologis yang sangat bermanfaat dan terendah pada kelompok 5 sebesar (39,22±36,39)
menjadi salah satu tumpuan harapan manusia dalam 3
10 /µL dapat dilihat pada Gambar 1.

Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 9(2)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 232

.
Hasil uji ANOVA menunjukkan SGPT (p=0,056)
dan SGOT (p=0,924), artinya p>0,05, yang artinya
tidak ada pengaruh ekstrak pegagan terhadap profil
darah pada tikus putih yang diinduksi asap rokok
(Gambar 4).

Gambar 1. Rerata nilai limfosit

Rerata pengukuran trombosit pada kelima


kelompok perlakuan, diketahui bahwa pemberian
ekstrak pegagan dengan dosis yang berbeda
mempengaruhi nilai rerata trombosit. Rerata trombosit
Gambar 4. Hasil uji Anova profil hepar
tertinggi pada kelompok 2 sebesar (1120,60±135,28)
103/µL, sedangkan rerata terendah pada kelompok 5
3
PEMBAHASAN
sebesar (589,40±540,49) 10 /µL (Gambar 2).
Perlakuan dilakukan dengan pemberian ekstrak
pegagan pada 5 kelompok; kontrol negatif, kontrol
positif, dosis pegagan 250mg/kgbb, dosis pegagan
500mg/kgbb, dosis pegagan 1000mg/kgbb.
Berdasarkan hasil analisis statistik dengan ANOVA
diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa p value >
(0,05) pada pemeriksaan leukosit, neutrofil, monosit,
eosinofil, eritrosit, dan hemoglobin yang berarti H0
diterima dan H1 ditolak. Pada nilai limfosit dan

Gambar 2. Rerata nilai trombosit trombosit dengan p value < (0,05), yang berarti H0
ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan ada

Hasil uji ANOVA menunjukkan profil darah pengaruh ekstrak pegagan terhadap profil darah

(leukosit, neutrofil, monosit, eosinofil, eritrosit, dan (limfosit dan trombosit) pada kelima kelompok

hemoglobin) dengan p>0,05, yang artinya tidak ada perlakuan.

pengaruh ekstrak pegagan terhadap nilai profil darah Hasil uji ANOVA nilai limfosit menunjukkan nilai

pada tikus putih yang diinduksi asap rokok. Pada nilai p= 0,020 < (0,05), hasil ini menandakan bahwa ada

limfosit dan trombosit (p< 0,05), yang artinya ada pengaruh ekstrak pegagan terhadap nilai limfosit pada

pengaruh ekstrak pegagan terhadap nilai limfost dan tikus putih yang diinduksi asap rokok. Berdasarkan

trombosit pada tikus putih yang diinduksi asap rokok. rerata dari pengukuran limfosit pada kelima kelompok

(Gambar 3). perlakuan, diketahui bahwa pemberian ekstrak


pegagan dengan dosis yang berbeda mempengaruhi
nilai rerata limfosit. Rerata kadar limfosit pada
kelompok 2 (kontrol positif) menunjukkan peningkatan
(69,18±4,61) 103/µL.
Uji Post Hoc Test memperlihatkan bahwa
kelompok yang menunjukan adanya perbedaan rerata
limfosit pada kelompok 1 dan 2. Jumlah limfosit pada
kelompok yang diinduksi asap rokok meningkat dan
nilainya berbeda signifikan dengan kelompok kontrol.
Gambar 3. Rerata nilai profil darah Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Paim et al 2012

Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 9(2)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 233

bahwa tikus yang diinduksi asap rokok dapat reaksi yang merusak. Aktivitas antioksidannya dapat
mengalami limfositosis, dan menunjukkan peranan digunakan secara tradisional untuk mengobati
11 17
limfosit dalam sistem tanggap kebal seluler. gangguan fungsi hati.
Hasil rerata dari pengukuran leukosit tertinggi Penelitian yang dilakukan oleh Anthony et al,
6
pada kelompok 2 sebesar (10,11±1,35) 10 /µL. Asap membuktikan bahwa asiatikosida sebagai kandungan
rokok diketahui 20-25% menyebabkan peningkatan utama dari triterpenoid dapat meningkatkan efek
jumlah leukosit di perifer (leukositosis). Adanya antioksidan sehingga mampu melindungi kerusakan
18
rekrutmen lokal leukosit ke permukaan sel endotel hepar akibat hepatotoksin . Madekasosida dan asam
mengawali terjadinya aterosklerosis sebagai akibat madekasat membantu penyembuhan kerusakan hepar
meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer oleh karena aktivitas antiinflamatori dan imunomodulator
12
penghambatan sirkulasi ke pembuluh darah kecil. yang dimilikinya.19 total glukosida dari pegagan turut
20
Rerata trombosit tertinggi pada kelompok 2 memperbaiki fungsi hepar yang rusak . Dengan
3
sebesar (1120,60±135,28) 10 /µL. Penelitian yang demikian jika sel-sel hati telah mampu meregenerasi
dilakukan oleh Blann et al menunjukkan hasil antara diri kembali, maka kadar enzim GPT maupun GOT
merokok dengan kadar trombosit pada perokok dapat dipertahankan untuk tetap berada pada
didapatkan peningkatan bermakna parameter keadaan normal sehingga tidak menyebabkan
10
trombosit yang lain, yakni platelet surface P-selectin tingginya kadar SGPT dan SGOT .
yang diduga lebih sensitif terhadap paparan asap
13
rokok. Beberapa penelitian lain menunjukkan hasil SIMPULAN
hubungan merokok dengan kadar trombosit. Penelitian Pemeriksaan profil darah pada tikus putih yang
lain menunjukkan dilakukan oleh Nagvekar et al pada diinduksi asap rokok hanya nilai limfosit dan trombosit
hewan coba tikus yang diberikan paparan asap rokok yang terdapat perbedaan tiap kelompok, sedangkan
selama 12 minggu memberikan hasil peningkatan untuk lainnya tidak menunjukkan perbedaan tiap
trombosit jika dibandingkan dengan kelompok tikus kelompok.
14
control. Pemeriksaan profil hepar pada tikus putih yang
Hasil uji Anova pada pemeriksaan profil hepar diinduksi asap rokok tidak menunjukkan perbedaan
sdiperoleh nilai p > 0,05 yang artinya tidak ada tiap kelompok.
perbedaan signifikan kadar SGPT dan SGOT pada
kelima kelompok perlakuan. Pengukuran SGPT pada SARAN
kelima kelompok perlakuan, nilai rerata tertinggi pada - Mencari dosis yang paling efektif untuk
kelompok 4 sebesar (55,00±8,51) µ/L. Hal ini menimbulkan efek hepatoprotektif, misalnya
menunjukkan bahwa hati mengalami kerusakan, ini dengan interval dosis yang lebih sempit dan
dikarenakan konsentrasi kadar SGPT terbanyak berkisar antara 10mg -50mg dosis ekstrak
15
berada di jaringan hati. pegagan.
Hasil penelitian menunjukkan penurunan kadar - Menggunakan alat smoking pump yang standar.
SGPT pada kelompok 3 sebesar (37,20±5,26) µ/L. - Melakukan ekstraksi dengan pelarut lain yang lebih
Mekanisme penurunan kadar SGPT pada kelompok sesuai misalnya dengan menggunakan air saja.
dengan pemberian ekstrak pegagan dengan dosis - Memperpanjang waktu perlakuan.
500mg/kgbb. Kandungan senyawa flavanoid dari
ekstrak pegagan dapat berpengaruh dalam
DAFTAR PUSTAKA
menghambat kerusakan hati dengan cara mengikat
1. Canadian Center For Occupational Health &
radikal bebas sehingga dampaknya terhadap hati
Safety (CCOHS). Environmental Tobacco Smoke
berkurang. Senyawa flavonoid dapat menghambat
(ETS): General Information and Health Effects.
banyak reaksi oksidasi. Flavonoid bertindak sebagai
Februari 2017 (diakses 2020). Tersedia dari:
penampung yang baik bagi radikal hidroksi dan
https://www.ccohs.ca/ oshanswers/psychosocial/
superoksida serta melindungi membran lipid terhadap
ets_health.html

Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 9(2)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 234

2. Rufaridah, A. Pengaruh perokok pasif terhadap Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Islam
plasenta, berat badan lahir, apgar score bayi Negeri Malang; 2008.
baru lahir pada ibu hamil di Kabupaten Padang 11. Paim CB, Paim FC, Da Silva AS, Franca RT.
Pariaman Tahun 2011 (tesis). Padang: Prodi Ilmu Thrombocytopenia and platelet activity in dogs
Bomedik, Fakultas Kedokteran, Universitas experimentally infected with Rangelia vitalii.
Andalas; 2012. Veterinary Parasitology. 2011;185(2-4):131-7
3. Carel RS, Eviatar J. Factors affecting leukocyte 12. Nighute S, Khatoon M, Awari A, Ishaque M. The
count in healthy adults. Prev Med (Baltim). influence of aging on auditory evoked potential in
1985;14(5):607-19. advanced age group. International Journal of
4. Asif M, Karim S, Umar Z, Malik A, Ismail T, Biomedical Research. 2012;3(11):422-6.
Chaudhary A, et al. Effect of cigarette smoking 13. Blann AD, Kirkpatrick U, Devine C, Naser S,
based on hematological parameters: Comparison McCollum CN. The influence of acute smoking on
between male smokers and nonsmokers. Turkish leucocytes, platelets and the endothelium.
J Biochem. 2013; 38(1):75–80. Atherosclerosis. 1998 Nov; 141 (1):133-9.
5. Islam MM, Amin MR, Begum S, Akther D, 14. Nagvekar M AM. Effect of Alone, cigarette
Rahman A. total count of white blood cells in smoking and 3.2% ethanol In, or together on
adult male smokers. J Bangladesh Soc Physiol. RBC and platelet counts in rats. Ind J Physiol
1970;2:49-53. Pharmacol. 2002;46:367.
6. Butkiewicz AM, Kemona-Chetnik I, Dymicka- 15. Sadikin M. Biokimia Darah. Jakarta: Widya
Piekarska V, Matowicka-Karna J, Kemona H, Medika; 2002.
Radziwon P. Does smoking affect 16. Arief S. Radikal bebas [artikel ilmiah]. Surabaya:
thrombocytopoiesis and platelet activation in Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas
women and men? Adv Med Sci. 2006;51:123-6. kedokteran, Universitas Airlangga; 2010.
7. Ihedioha JI, Ugwuja JI, Noel-Uneke OA, Udeani 17. Robinson T. Kandungan organik tumbuhan
IJ, Daniel-Igwe G. Reference values for the tinggi. Padmawinata K, penterjemah. Bandung:
haematology profile of conventional grade Institut Teknologi Bandung; 1995
outbred albino mice (Mus musculus) in Nsukka, 18. Anthony B, Santhakumari G, Merina B, Sheeba
Eastern Nigeria. Anim Res Int. 2012;9(2):1601- V, Mukkadan J. Hepatoprotective effect of
12 . Centella asiatica (L) in carbon tetrachloride-
8. Besung. Pegagan (Centella Asiatica) sebagai induced liver injury in rats. Indian J Pharm Sci,
alternatif pencegahan penyakit infeksi pada 2006, 68 (6): 772-6
ternak. Buletin Veteriner Udayana.2012;7:201 19. Vohra K, Pal G, Gupta VK, Singh S, Bansal Y. An
9. Selfitri AD. Efek elisitasi dan transformasi genetik insight on Centella Asiatica Linn.: A review on
terhadap produksi asiatikosida pada kalus recent research. Pharmacologyonline. 2011;2:
pegagan (centella asiatica (l.) Urban). [skripsi]. 440-62.
Bandung: Institut Teknologi Bandung; 2009. 20. Ming Z jun, Liu S zeng, Cao L. Effect of total
10. Syifaiyah B. Pengaruh pemberian ekstrak daun glucosides of Centella asiatica on antagonizing
pegagan (Centela asiatica) terhadap kadar SGPT liver fibrosis induced by dimethylnitrosamine in
Dan SGOT hati mencit (Mus Musculus) yang rats. Chinese Journal of Integrated Traditional
diinduksi dengan parasetamol [skripsi]. Malang: and Western Medicine. 2004 Aug;24(8):731-4

Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 9(2)

Anda mungkin juga menyukai