0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan2 halaman
Dokumen ini merangkum hasil penelitian uji toksisitas kitosan yang berasal dari cangkang udang terhadap kultur sel fibroblas BHK-21. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian kitosan cangkang udang dengan konsentrasi 100%, 75%, 50%, dan 25% tidak menyebabkan efek toksik pada sel fibroblas. Kitosan berpotensi sebagai bahan alternatif untuk augmentasi tulang yang aman digunakan di bidang kedokteran gigi.
Dokumen ini merangkum hasil penelitian uji toksisitas kitosan yang berasal dari cangkang udang terhadap kultur sel fibroblas BHK-21. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian kitosan cangkang udang dengan konsentrasi 100%, 75%, 50%, dan 25% tidak menyebabkan efek toksik pada sel fibroblas. Kitosan berpotensi sebagai bahan alternatif untuk augmentasi tulang yang aman digunakan di bidang kedokteran gigi.
Dokumen ini merangkum hasil penelitian uji toksisitas kitosan yang berasal dari cangkang udang terhadap kultur sel fibroblas BHK-21. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian kitosan cangkang udang dengan konsentrasi 100%, 75%, 50%, dan 25% tidak menyebabkan efek toksik pada sel fibroblas. Kitosan berpotensi sebagai bahan alternatif untuk augmentasi tulang yang aman digunakan di bidang kedokteran gigi.
SEBAGAI SCAFFOLD BONE GRAFT TERHADAP KULTUR SEL FIBROBLAS BHK-21
ABSTRAK
Latar Belakang: Kitosan merupakan bahan yang mempunyai sifat
biokompatibilitas, biodegradabilitas, bioadesi, dan nontoksisitasnya pada sel manusia. Kitosan sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan antimikroba dan antioksidan. Biokompabilitas kitosan tetap tergantung pada sumber asalnya, metode pembuatan, dan derajat deasetilasi. Untuk dapat digunakan sebagai alternatif bahan scaffold untuk augmentasi tulang yang aman digunakan di bidang kedokteran gigi, penulis tertarik untuk melakukan uji toksisitas terhadap kultur sel fibroblas BHK-21. Tujuan: Untuk mengetahui kadar toksisitas kitosan dari cangkang udang (Litopenaeus vannamei terhadap kultur sel fibroblast BHK-2 Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian The Post Test Only Control Group Design. Perlakuan dengan pemberian kitosan cangkang udang (Litopenaeus Vannamei) dengan konsentrasi 100%, 75%, 50%, dan 25% terhadap kultur sel fibroblas BHK 21 Hasil: Persentase kehidupan sel fibroblast pada konsentrasi 100%, 75%, 50%, dan 25% berturut-turut didapatkan presentase sel hidup sebesar 51%, 53%, 54%, dan 56%. Hasil toksisitas didapat dengan teknik MTT assay setelah 24 jam. Nilai absorbansi Optikal densitas menggambarkan viabilitas sel yang hidup dan dilakukan pembacaan menggunakan ELISA reader. Kesimpulan: Hasil penelitian uji toksisitas kitosan cangkang udang (Litopennaeus Vannamei) tidak menunjukkan efek toksik terhadap sel fibroblas BHK-21.
Kata Kunci: Kitosan Cangkang Udang, Toksisitas, Sel Fibroblast BHK-21
viii
SKRIPSI UJI TOKSISITAS KITOSAN ... BENNY SAPUTRA
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TOXICITY TEST OF SHRIMP SHELL (Litopenaeus Vannamei) CHITOSAN AS
BONE GRAFT SCAFFOLD ON BHK-21 FIBROBLAST CELL CULTURES ABSTRACT
Background: Chitosan is a material that is biocompatible, biodegradable,
bioadhesive, and nontoxic when it comes to human cells. Chitosan has potential to be used as an antimicrobial and antioxidant material. Chitosan’s biocompatibility still depends on its origin, method of manufacture, and degree of deacetylation. To be used as an alternative scaffold material for bone augmentation that is safe to use in the field of dentistry, the authors are interested in conducting toxicity tests on BHK- 21 fibroblast cell cultures. Aim: To determine the toxicity of chitosan from shrimp shells (Litopenaeus Vannamei) on BHK-21 fibroblast cell cultures. Method: This type of research is a laboratory experiment with a Post Test Only Control Group Design. Treatment is done with administration of chitosan from shrimp shells (Litopenaeus Vannamei) with a concentration of 100%, 75%, 50%, and 25% on the BHK 21 fibroblast cell cultures. Results: The percentage of remaining fibroblast cells at concentrations of 100%, 75%, 50%, and 25% respectively are 51%, 53%, 54%, and 56%. Toxicity results were obtained using the MTT assay technique after 24 hours. Optical density absorbance values describe the viability of living cells, and the readings were done using ELISA readers. Conclusion: The results of the toxicity test of shrimp shells (Litopenaeus Vannamei) chitosan did not show toxic effects on BHK- 21 fibroblast cells.