Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL ASLI

MEDICINA 2017, Volume 48, Number 1: 19-23


P-ISSN.2540-8313, E-ISSN.2540-8321

Hubungan antara ketepatan pengisian saluran akar


dengan keberhasilan perawatan saluran akar

Putu Ratna Kusumadewi Giri1*


CrossMark
ABSTRAK

Tahap pengisian saluran akar merupakan salah satu tahap yang pendek maupun jangka panjang terhadap perawatan saluran akar
harus diperhatikan karena didalam sistem saluran akar gigi banyak yang dilakukan yang salah satunya disebabkan oleh pengisian yang
dijumpai variasi anatomi bentuk saluran akar gigi yang tidak tidak baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya
beraturan serta adanya saluran akar tambahan yang beranastomosis hubungan ketepatan pengisian saluran akar dengan keberhasilan
(ramifikasi). Adanya foramen apical pada saluran akar tambahan perawatan saluran akar. Data diambil dari gigi saluran akar ganda
akan mempersulit untuk memperoleh pengisian saluran akar yang yang telah dirawat saluran akar >2 th yang lalu dengan jumlah
tepat dan padat mengisi daerah apikal. Jarak pengisian terhadap sampel sebanyak 30 orang. Kemudian dilakukan analisa data
apeks merupakan hal yang penting. Idealnya, bahan pengisi dapat penelitian dengan Spearman tes. Hasil penelitian menunjukkan
mengisi seluruh saluran akar yang telah dipeparasi sesuai dengan bahwa ada hubungan antara ketepatan pengisian saluran akar
panjang kerja yang telah ditentukan. Adanya kegagalan jangka dengan keberhasilan perawatan saluran akar.

Kata Kunci: perawatan saluran akar, ketepatan pengisian, keberhasilan perawatan


Cite Pasal Ini: Giri, P.R.K. 2017. Hubungan antara ketepatan pengisian saluran akar dengan keberhasilan perawatan saluran akar. Medicina 48(1):
19-23. DOI:10.15562/medi.v48i1.18

ABSTRACT

Root canal filling stage is one step that must be considered as within short term and long term for root canal treatment performed one of
the root canal system encountered anatomical variations root canals which is caused by charging is not good. The aim of this study was to
irregular form and the presence of additional anastomoses root canal determine the relationship precision of filling the root canal with the
(ramifications). The existence of the foramen apical on the root canal success of root canal treatment. Data taken from the tooth root canal
will additionally complicate to obtain filling root canals precisely and that has multiple root canal treated> 2 years ago with a sample size of
densely populate the area apical. Distance charging towards the apex is 30 people. Then analyzed the research data with the Spearman test.
important. Ideally, the filler can fill the entire root canal in accordance The results showed that there is a relationship between the precision of
with the length of the work that has been determined. The failure of filling the root canal with the success of root canal treatment.

Keywords: root canal treatment, accuracy filling, treatment success


Cite This Article: Giri, P.R.K. 2017. Hubungan antara ketepatan pengisian saluran akar dengan keberhasilan perawatan saluran akar. Medicina
48(1): 19-23. DOI:10.15562/medi.v48i1.18

1
Bagian Ilmu Konservasi, Gigi, PENDAHULUAN
Program Studi Pendidikan
Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran Perawatan saluran akar merupakan salah satu jenis Pembersihan saluran akar merupakan tahap awal
Universitas Udayana perawatan gigi yang bermaksud mempertahankan dalam perawatan untuk membersihkan saluran akar
gigi dan kenyamanannya agar gigi yang rusak dapat kuman dan debris.2 Selanjutnya adalah preparasi
diterima secara biologis oleh jaringan sekitarnya, saluran akar yang bertujuan ­membersihkan dari
tanpa gejala, dapat berfungsi kembali dan tidak proses infeksi dan juga membentuk saluran akar
*
Coresspondence to: Putu Ratna ada tanda-tanda kelainan patologis. Gigi yang seperti corong (round tapared) sehingga tidak
Kusumadewi Giri, Program Study rusak bila dirawat dan direstorasi dengan baik akan mengubah bentuk aslinya. Penentuan teknik
Dentis bertahan di dalam rongga mulut selama akarnya preparasi yang digunakan tergantung dari konfig-
terletak pada jaringan penyangga yang sehat.1 urasi anatomi saluran akar antara lain bentuk,
Diterima: 11-6-2016 Prinsip perawatan saluran akar terdiri dari tiga ukuran, derajat kurvatur dan prinsip preparasi
Disetujui: 20-juli 2016 tahap yaitu pembersihan dan preparasi, sterilisasi saluran akar yaitu membuat ruang yang cukup
Diterbitkan: 1Januari 2017 dan pengisian saluran akar.2 untuk penempatan bahan pengisi dan membuang

19
ARTIKEL ASLI

bakteri semaksimal mungkin.6 Untuk mencapai Banyaknya kegagalan yang terjadi disebabkan
keberhasilan perawatan, alat-alat yang digunakan pengisian saluran akar yang tidak baik, maka
pada perawatan saluran akar harus dapat mencapai dilakukan penelitian tentang hubungan antara
foramen apikal selanjutnya membersihkan saluran ketepatan pengisian saluran akar dengan keberhas-
akar dari debris nekrotik, bahan metabolit, kuman ilan perawatan saluran akar, pada pasien di Klinik
dan penyebab iritasi lain yang dapat menyebabkan Spesialis Konservasi RSGM(P) FKG UNAIR.
keradangan.7
Tahap pengisian saluran akar merupakan salah
BAHAN DAN METODE
satu tahap yang harus diperhatikan karena didalam
sistem saluran akar gigi banyak dijumpai variasi Penelitian ini merupakan penelitian observasional
anatomi bentuk saluran akar gigi yang tidak bera- analitik. Menggunakan sampel gigi saluran akar
turan serta adanya saluran akar tambahan yang ganda yang telah dirawat saluran akar >2tahun
beranastomosis (ramifikasi). Adanya foramen yang lalu. Sampel yang dipilih sesuai kriteria beri-
apikal saluran akar gigi tambahan, akan memper- kut : gigi molar rahang bawah dengan tiga saluran
sulit untuk memperoleh pengisian saluran akar akar, telah dirawat saluran akar.
yang hermetis. Anatomi saluran akar dari daerah Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian
gigi molar sering menjadi penyulit dilakukannya ini adalah : alat diagnose 1 set (kaca mulut, sonde,
pengisian saluran akar yang tepat. Menurut beber- pinset, excavator), jangka sorong, film rontgen,
apa penelitian didapat saluran akar tambahan pada magnifying viewer, dan bahan processing.
gigi molar dengan foramen apikal menjadi satu Dilakukan seleksi kartu status ≥ 2 tahuh lalu,
bahkan ada yang terpisah.3 dipilih yang telah dirawat saluran akar pada gigi
Dalam penelitian Ingle dan Taintor (1994), molar rahang bawah. Rontgen foto diamati, kemu-
pengisian saluran akar merupakan tahap yang dian pengukuran dengan jangka sorong pada
sangat kritis dan hampir seluruh kegagalan pengisian. Pemanggilan ulang terhadap penderita
perawatan endodontik yaitu kira-kira 58-60% yang telah selesai dilakukan perawatan saluran
adalah karena pengisian yang tidak sempurna. akar ≥ 2 th yang lalu di klinik spesialis RSGM (P)
Keberhasilan atau kegagalan perawatan saluran FKG UNAIR, dengan menghubungi lewat telepon
akar merupakan penilaian dari sejumlah faktor atau didatangi sesuai alamat yang tertera pada
yaitu: pengisian dengan bahan pengisi gutta point kartu statusnya. Rontgen foto dilaksanakan pada
(overfilling/under filling), kualitas pengisian yang Lab. Dental Radiologi FKG UNAIR. Pemeriksaan
baik, kelainan periapikal setelah perawatan.4 pada hasil rontgen foto pengisian ≥ 2 tahun yang
Pengisian saluran akar harus terisi dengan baik lalu dengan hasil foto sekarang dibandingkan
sampai di atas foramen apikal untuk mecegah dilihat apakah ada perbaikan kelainan periapikal
timbulnya infeksi ulang.7 Kriteria hasil pengisian atau menetap, muncul kelainan periapikal setelah
saluran akar yang maksimal yaitu bahan pengisi perawatan, adanya hipercementosis, adanya
tepat dan padat mengisi daerah apikal, kemudian resorbsi akar. Pemeriksaan klinis diperiksa apakah
hasil pengisian terdeteksi melalui foto roentgen ada keluhan, tidak ada pembengkakan, perkusi dan
dilihat dari lateral, mesial, dan distal dengan tidak tekanan tidak sakit.
ada radiolusensi yang merupakan rongga kosong Data yang diperoleh dianalisa statistik dengan
dalam ruangan obturasi atau dinding saluran akar uji korelasi Spearman dengan tingkat signifikansi
dan pengisian saluran akar sesuai dengan panjang p<0,01, untuk mengetahui hubungan antara :
kerja (1-2 mm dari apikal).8
Kegagalan oleh karena pengisian saluran akar - Ketepatan pengisian saluran akar dengan
yang tidak baik dapat terjadi dalam jangka pendek keberhasilan radiografis
maupun jangka panjang. Dari penelitian, diketa- - Ketepatan pengisian saluran akar dengan
hui kegagalan makin lama makin meningkat bila keberhasilan klinis
bahan pengisi utama masuk ke daerah periapeks. - Keberhasilan radiografis dengan keberhasilan
Pada pemeriksaan secara histologis nampak adanya klinis
inflamasi dan ganggguan penyembuhan serta - Selain uji diatas juga dilakukan analisa non
adanya rasa tidak nyaman. Dampaknya adalah parametrik yaitu :
iritasi dan kebocoran apeks. Sitotoksisitas dan - Uji Kruskal- Wallis (k-independent test)
neurotoksik juga dapat terjadi, adanya reaksi tubuh dengan tingkat signifikansi p<0,05 untuk
terhadap benda asing. Tetapi jika pengisian yang mengetahui perbedaan ketepatan pengisian
kurang panjang (underfilling) akan meninggalkan dan keberhasilan radiografis diantara ketiga
iritan pada saluran akar apikal. Inflamsi periapeks saluran akar molar (mesio bukal, mesio lingual
dapat timbul setelah jangka waktu lama.3,9 dan distal)

20 Medicina; 48(1): 19-23 | doi: 10.15562/Medicina.v48i1.18


ARTIKEL ASLI

- Uji Mann-Whitney U (2-independent test) Demikian juga ketepatan pengisian tidak selalu
dengan tingkat signifikansi p<0,05 untuk diikuti dengan keberhasilan klinis seperti nampak
mengetahui perbedaan ketepatan pengi- pada tabel di bawah ini.
sian dan keberhasilan radiografis diantara Untuk melihat hubungan antara ketepa-
masing-masing dua saluran akar (mesio bukal tan pengisian dengan keberhasilan radiografis
dan mesio lingual, mesio bukal dan distal, dan  klinis maka dilakukan analisa lebih lanjut
mesio lingual dan distal). dengan menggunakan tes Spearman, terlihat pada
Tabel 4:
Hasil analisa menunjukkan bahwa pada pene-
HASIL
litian ini dari 31 gigi pengisian yang tepat 67,7%;
Secara umum dihitung jumlah ketepatan pengisian, perawatan yang berhasil secara radiografis71%
keberhasilan radiografis dan klinis pada tabel 1. dan perawatan yang berhasil secara klinis 90,3%
Pada tabel di atas umumnya semua kasus (Tabel  1). Gigi yang dirawat, pengisiannya tepat
­pengisiannya tepat dan berhasil secara radiografis dan berhasil secara radiografis yaitu 61,2%
dan klinis. Tetapi keberhasilan radiografis (Tabel 2); pengisian tepat dan berhasil secara klinis
tidak selalu diikuti dengan ketepatan pengisian 64,5 %(Tabel 3). Selanjutnya pada Tabel 5 nampak
(Tabel 2). ada hubungan yang signifikan antara ketepatan
pengisian dengan keberhasilan radiografis (p<0,01).
Sedangkan hubungan ketepatan pengisian
Tabel 1  J umlah kasus yang dihitung menurut ketepatan pengisian, dengan keberhasilan secara klinis tidak signifikan
keberhasilan radiografis dan keberhasilan klinis (p>0,01). Dan antara keberhasilan radiografis
Penilaian ketepatan dan keberhasilan dengan keberhasilan klinis hubungannya signifikan
(p<0,01).
Kasus Tepat Tidak tepat Berhasil Gagal
Dalam pengamatan terlihat bahwa ketepatan
Ketepatan 21(67,7%) 10 (32,3%) - - pengisian dan adanya kelainan periapikal berbeda
Keberhasilan - - 22 (71%) 9(29%) pada tiap saluran akar. Maka dilakukan analisa
Radiografis lebih lanjut untuk melihat perbedaan ketepatan
Keberhasilan Klinis - - 28(90,3%) 3(9,7%) pengisian dan keberhasilan atar ketiga saluran
akar (mesio bukal, mesio lingual dan distal).
Jumlah kasus masing-masing saluran akar pengi-
Tabel 2  T
 abulasi silang antara Ketepatan dengan Keberhasilan
siannya tepat/tidak tepat dan berhasil/gagal secara
Radiografis
radiografis nampak pada Tabel 5.
Keberhasilan radiografis Pada tabel diatas nampak bahwa saluran
Ketepatan Pengisian Berhasil Gagal Total akar distal memiliki tingkat ketepatan pengisian
Tepat 19(61,2%) 2(6,5%) 21 paling tinggi (80,6%) dengan tingkat keber-
hasilan  perawatan secara radiografis (90,3%).
Tidak Tepat 3(9,7%) 7(22,6%) 10
Sedangkan saluran akar dan mesio bukal dan mesio
Total 22 9 31(100%) lingual perbedaan jumlah ketepatan pengisian dan
keberhasilan radiografis tidak banyak. Maka untuk
Tabel 3  T
 abulasi silang antara Ketepatan dengan Keberhasilan mengetahui perbedaan ketepatan pengisian dan
Klinis keberhasilan antar ketiga saluran akar dilakukan
Keberhasilan Klinis analisa data menggunakan non parametrik tes.
Analisa data yang dilakukan per saluran akar
Ketepatan Pengisian Berhasil Gagal Total
menunjukkan bahwa saluran akar yang tingkat
Tepat 20(64,5%) 8(25,8%) 28 ketepatannya paling tinggi yaitu bagian distal 80,6%
Tidak Tepat 1(3,2%) 2(6,5%) 3 dengan tingkat keberhasilan radiografis 90,3%.
Total 21 10 31 (100%) Sedangkan saluran akar bagian mesio lingual memi-
liki tingkat ketepatan terendah 74,2% (tabel  5).
Untuk mengetahui perbedaan ­ keberhasilan dan
Tabel 4  Uji Korelasi (Tes Spearman) perbedaan ketepatan masing-masing akar maka
Korelasi Keberhasilan Radiografis Keberhasilan Klinis dilakukan uji non ­parametrik yaitu Mann- Whitney
U (­2-independent sampel) dan Kruskal-Wallis
Ketepatan 0,000* 0,192
(k-independent sampel) dengan hasil yang didapat
Keberhasilan Radiografis - 0,003* keberhasilan dan ketepatan masing-masing akar
*signifikan p<0,01 (2-tailed) tidak signifikan p>0,05(tabel 6).

Medicina 2017; 48(1): 19-23 | doi: 10.15562/Medicina.v48i1.18 21


ARTIKEL ASLI

Tabel 5  Jumlah kasus Ketepatan dan Keberhasilan Radiografis per saluran akar
Gambaran Radiografis Gambaran Radiografis Keberhasilan Radiografis
Pengisian Periapikal Setelah ≥2 th
Saluran Akar Tepat % Tidak Tepat % Ada Kelainan % Tidak ada Kelainan % Berhasil % Gagal %
Mesio Bukal 24(77,4) 7(22,6) 21(67,7) 10(32,3) 25(80,6) 6(19,4)
Mesio Lingual 23(74,2) 8(25,8) 21(67,7) 10(32,3) 23(74,2) 8(25,8)
Distal 26(80,6) 5(19,4) 21(67,7) 10(32,3) 28(90,3) 3(9,7)

Tabel 6  U
 ji Mann-Whitney U dan Kruskal-Wallis karena proses kesembuhan pada jaringan peri-
Untuk perbedaan ketepatan antar ketiga saluran akar : apikal, dimana penyebab keradangan telah dihil-
angkan sehingga proses keradangan mereda dan
Perbedaan yang dinilai
merangsang pemulihan jaringan.22
Saluran Akar Ketepatan Keberhasilan Proses penyembuhan yang terjadi merupakan
1 dan 2 0.769 1,000 hubungan complex antara endo-perio. Fibroblast
dan sel lain dari jaringan sekitar bergerak ketengah
1 dan 3 0,757 1,000
lesi dan sekitar fibrin clot. Setelah preparasi salu-
2 dan 3 0,547 1,000 ran akar, jaringan granulasi tumbuh pada pulpo
1,2 dan 3 0,833 1,000 periodonsium complex. baru. Terjadi pertah-
Keterangan: anan terhadap proses instrumentasi saluran akar
1. Mesio bukal dengan terbentuk jaringan granulasi (mengand-
2. Mesio Lingual ung makrofag, limfosit, plasmasit dan PMN).
3. Distal
Kemudian tumbuh kapiler baru yang dikelilingi
jaringan mesenkim. Apabila terjadi reaksi penyem-
PEMBAHASAN
buhan akan terjadi pembentukan jaringan fibrosa,
Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa ada aposisi sementum dan tulang alveolar.23
hubungan antara ketepatan pengisian dengan Analisa yang dilakukan pada masing-masing
keberhasilan radiografis. Hal tersebut sesuai dengan saluran akar didapatkan hasil bahwa akar distal
penelitian lain yang menyebutkan bahwa pengi- tingkat ketepatan pengisian dan keberhasilannya
sian saluran akar sangat berperan dalam keber- lebih tinggi. Hal ini karena sebanyak 64,4% salu-
hasilan perawatan saluran akar dan merupakan ran akar mesial terbagi dua lagi mesio bukal dan
faktor penyebab terbanyak terjadinya kegagalan lingual. Sehingga pada saluran akar mesial anatom-
perawatan saluran akar.3 Keberhasilan juga tergan- inya menjadi lebih sempit daripada akar distal yang
tung pada dimanakah ujung dari pengisian saluran menjadi faktor penyulit dilakukannya pengisian
akar.pengisian saluran akar yang terlalu panjang yang tepat.17 Saluran akar mesio bukal dan lingual
atau over (nampak secara radiografi) menunjuk- pada gigi molar bawah ataupun atas memiliki
kan penurunan keberhasilan. Alasannya sangat saluran akar yang bervariasi. Orifice biasanya sulit
kompleks. Dapat terjadi respon inflamasi dan reaksi ditemukan dan sulit membuat akses yang lurus.4
tubuh terhadap benda asing tetapi tanpa keluhan Dalam penelitian ini juga didapatkan tidak
nyeri. Sedangkan jika pengisian yang under hal ini ada perbedaan keberhasilan dan ketepatan pada
memungkinkan masih adanya bakteri pada jarin- masing-masing saluran akar. Hal ini karena
gan periapikal yang dapat menimbulkan reinfeksi.9 perbedaan jumlah ketepatan dan keberhasi-
Tetapi dari data penelitian didapatkan bahwa lan masing-masing saluran akar sangat kecil.
ketepatan pengisian tidak memiliki hubungan Kemungkinan karena teknik perawatan yang
yang signifikan dengan keberhasilan klinis. Dan dilakukan di klinik konservasi gigi telah dilakukan
didapatkan pula hasil perawatan yang gagal dimana perawatan yang disesuaikan dengan kondisi salu-
pengisiannya tepat Hal ini mungkin disebabkan ran akar gigi, sehingga ketepatan dan keberhasilan
karena faktor-faktor penyebab yang perlu diteliti dari ketiga saluran akar dapat tercapai. Pengisian
lebih lanjut seperti faktor lokal dan sistemik. Faktor saluran akar yang dilakukan sudah disesuaikan
lokal diantaranya : infeksi, Perdarahan, kerusakan dengan teknik preparasi yang dilakukan.
jaringan, gangguan aliran darah, benda asing, Variabel yang berpengaruh salah satunya
faktor operator. Faktor sistemik diantaranya: umur, pemilihan teknik preparasi yang tepat.4 Di klinik
nutrisi, penyakit kronis, hormon, vitamin, dehi- konservasi gigi untuk sebagian besar kasus
drasi, stress.23 perawatan endodontik menggunakan tehnik crown
Sedangkan adanya hubungan ketepatan pengi- down pressureless (CDP). Teknik CDP mempu-
sian dengan keberhasilan, hal ini dapat terjadi nyai banyak keuntungan antara lain seluruh akar

22 Medicina; 48(1): 19-23 | doi: 10.15562/Medicina.v48i1.18


ARTIKEL ASLI

lebih bersih, potensi untuk terdorongnya kotoran 5. Cohen S, Burns RC. Pathway of The Pulp.Edisi ke-8.
Mosby Inc .St Louis: Miisouri, 2002.h. 293-318.
melalui foramen apikal berkurang, dapat memper- 6. Machtou P. Endodontic Canal Preparation: Advance
tahakan bentuk saluran akar, mencegah terjadinya in Rotary Instrumentation Endodontics, Pendidikan
ledge dan perforasi serta sangat cocok digunakan Ilmu Kedokteran Gigi Berkelanjutan. FKG Prof
Moestopo:Jakarta.2004;10(7): 937.
pada saluran akar yang bengkok.19,20 Jika terdapat 7. Stock C, Walker R, Gubbivala K. Endodontic edisi ke-3
saluran akar yang buntu dapat dibantu dengan Mosby:London,2004.h.135-7
bahan-bahan pelunak dentin seperti EDTA dan 8. Roda RS. Root Perforation Repair: surgical and Non
surgical Management.Pract. Proced Aesthet Dent,
saat preparasi digunakan lubricant.4 2001;13(6):467-72.
Beberapa variabel penyebab kegagalan pada 9. Bergenholtz G, Horsted P, Reit C. Textbook of
perawatan yang dilakukan di klinik spesialis Endodontology,Edisi ke-1. Blackwell Munksgaard : UK.
2002.h.156-8
konservasi gigi dapat terjadi karena perawatan 10. Ford TR. The Restorative of Teeth. Edisi ke -2. Alih bahasa
dari operator yang kurang hati-hati, kurangnya oleh Narlan Sumawinta. EGC. Jakarta. 1992. h.159-60
fasilitas seperti mikroskop endo yang mampu 11. Harty’S. Endodontic in Clinical Practice. Edisi ke-5. T.R
Pitt Ford Wright. Edinburgh, 2004.h.80-6
melihat orifice lebih jelas, cairan irigasi yang 12. Cohen, S. and Burns, C.R, Pathways of The Pulp. Edisi ke-8
kurang mampu mengangkat bakteri dari dalam California:Mosby.2002 .h.293-318
saluran akar maupun alat rontgen yang hasilnya 13. Henry SH. Perawatan Saluran Akar Bengkok dengan
Teknik Balance Force. MIKG, Edisi khusus FORIL, 2002.
dua dimensi. Tetapi dengan keterbatasan tersebut, 14. Ingle JL Taintor JF. Endodontic. Edisi ke-8. Philadelphia.
padapenelitian ini ternyata didapatkan tingkat Lea and Febinger.1994.h.5-46
ketepatan pengisian dan keberhasilan perawat yang 15. Weine FS. Endodontic Therapy. Edisi ke-6. The C.V. Mosby
Co, St. Louis. p.166-176
cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa tinda- 16. Gutmann JL dkk. Pemecahan Masalah dalam Endodonsia.
kan operator dalam melakukan perawatan saluran Alih bahasa : Prof. drg Rafiah Abyono, Penerbit Buku
akar sesuai dengan indikasi dan tahapan perawatan Kedokteran. EGC. Jakarta. 2000; h:5-12
17. Tarigan R. Perawatan Pulpa Gigi (Endodonti). Ed ke  2.
yang seharusnya dilakukan. Jakarta, h.105-7
18. Schmalz. G, In Bergenholtz G, Preben HB, Claes R.
Textbook of Endodontology. Blackwell Pub. Co. State
SIMPULAN Avenue, Ames, Lowa: USA, 2003.h.261-85
19. Yun. HH, Sung K. Comparison of The Shaping Abilities
Ketepatan pengisian tidak selalu menentukan of 4 nickel-titanium Rotary Instrumen in Stimulated Root
keberhasilan perawatan secara radiografis maupun Canals. J. Oral Surgery, Oral Medicine, Oral Pathology,
Oral Radiology and Endodontics. Pub. By Bosby Inc, St
klinis, karena ada faktor-faktor lain yang berperan Lois. USA, 2003.h.228-32.
baik faktor lokal maupun sistemik. Oleh karena 20. Smith RS, Weller R, Loushine R. Effect of Varying
itu diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai the Depth of Heat Aplication on The Adaptability of
Gutta Percha during Warm Vertical Compaction. J.
reaksi imunologi dan pemeriksaan histologis yang Endodontic.2000;20(11): 66.
mempengaruhi proses penyembuhan dari suatu 21. Gencoglu N. Comparison of 6 Different Gutta-percha
perawatan saluran akar. Techniques (part III);Thermafil, JS Quick-Fill, Soft Core,
Microscal, Sistem B and Lateral Condensation. J. J. Oral
Surgery, Oral Medicine, Oral Pathology, Oral Radiology
and Endodontics. Pub. By Bosby Inc, St Lois. USA.
DAFTAR PUSTAKA 2003;96(1):91
1. Bence R. Buku Pedoman Endodontik Klinik, Edisi ke- 1. 22. Cohen S, Burns R. Pathobiology of The Periapex in
UI-Press.Jakarta, 1990;h.80-82. Pathway of The Pulp. Edisi ke-8. St. Louis. Missouri.
2. Grossman Li, Oliet S, and Rio CED. Ilmu Endodontik Mosby, 2002.h.458-9, 472-80.
dalam Praktek. Alih Bahasa Rafiah Byono. EGC. Jakarta,
1995.h.196-247.
3. Kyun Sang Min. Clinical Management of Mandibular First
Molar with Multiple Mesial Canal. The Journal Cont. Dent.
Parctice.2004; 5(3):142.
4. Walton RE, Torabinejad M. Principle and Practice This work is licensed under a Creative Commons Attribution
Endodontics. Edisi 3.ke WB Saunders.Co. Philadelphia,
2002.h.322-9.

Medicina 2017; 48(1): 19-23 | doi: 10.15562/Medicina.v48i1.18 23

Anda mungkin juga menyukai