BAGIAN KONSERVASI
Oleh:
2210070210075
NPM : 2210070210075
Telah Disetujui
Dosem Pembimbing
(drg. Darmawangsa,M.Kes)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan case scientific section dengan
judul ”Kegagalan Pada Perawatan Saluran Akar” untuk memenuhi salah satu
syarat dalam menyelesaikan kepanitraan klinik modul konservasi.
Dalam penulisan laporan kasus ini penulis menyadari, bahwa semua proses
yang telah dilalui tidak lepas dari bimbingan drg. Darmawangsa,M.Kes selaku
dosen pembimbing, bantuan, dan dorongan yang telah diberikan berbagai pihak
lainnya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu.
Penulis juga menyadari bahwa laporan kasus ini belum sempurna sebagaimana
mestinya, baik dari segi ilmiah maupun dari segi tata bahasanya, karena itu kritik dan
saran sangat penulis harapkan dari pembaca.
III
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Pengesahan......................................................................................................ii
Kata Pengantar...............................................................................................................iii
Daftar Isi..........................................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHALUAN................................................................................................1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................2
2.1 Definisi Perawatan Saluran Akar......................................................................2
BAB 3 KESIMPULAN....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................10
BAB 1
PENDAHULUAN
Karies yang tidak ditangani dapat meluas sampai ke dentin atau ke pulpa, jika
karies ini sudah meluas dan menyebabkan tubuli dentin terekspos, mikroorganisme
akan mudah masuk atau mengivasi pulpa. Pulpitis irreversibel biasanya bervariasi
secara intensitas dan durasi, dalam beberapa kasus terdapat nyeri spontan yang tidak
bisa diatasi oleh analgesik, sehingga memerlukan perawatan lebih lanjut yaitu
Perawatan saluran akar atau endodontik merupakan salah satu ilmu kedokteran
gigi yang menangani gangguan pada jaringan pulpa, tujuan dari perawatan ini adalah
untuk mengatasi rasa sakit dan mempertahankan gigi. Perawatan endodontik yang dapat
dilakukan pada gigi dengan penyakit pulpa adalah perawatan saluran akar. Perawatan
Saluran Akar (PSA) merupakan salah satu perawatan penyakit pulpa dengan cara
pengambilan pulpa vital atau nekrotik dari saluran akar dan menggantinya dengan
bahan pengisi (Kartinawanti and Asy’ari, 2021). Perawatan saluran akar yang berhasil
berarti tidak terdapat lagi gejala salah satunya adalah rasa nyeri, dapat berfungsi dengan
baik, dan tidak ada tanda-tanda patologis yang lain. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan Frank dan Barbour, tingkat keberhasilan perawatan saluran akar bervariasi,
tetapi tidak sedikit juga perawatan saluran akar yang berhasil (Giovanni et al., 2022).
Perawatan endodontik merupakan salah satu bagian dari ilmu kedokteran gigi
yang mencakup perawatan terhadap penyakit atau gangguan pada jaringan pulpa dan
juga periradikuler. Tujuan dari perawatan endodontik adalah untuk mengeliminasi rasa
sakit, infeksi, dan untuk mempertahankan gigi dalam rongga mulut selama mungkin.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
dengan cara pengambilan pulpa vital atau nekrotik dari saluran akar dan
pulpa, atau pulpa terbuka. Perawatan saluran akar juga dapat di lakukan pada gigi
vital untuk kepentingan pembuatan restorasi yang baik atau pada pasien yang
yang tidak mendukung mikroorganisme untuk berkembang biak. Hal ini berarti
bahwa tidak terdapat lagi gejala, dapat berfungsi dengan baik dan tidak ada tanda-
tanda patologis yang lain (Bachtiar, 2016). Perawatan saluran akar ini dilakukan
untuk mempertahankan gigi agar dapat bertahan selama mungkin dalam rongga
mulut dengan tiga tahap utama yang disebut Triad Endodontik, yang
2.2.1 Indikasi
- Nekrosis pulpa
preoperatif radiograf.
4. Dilakukan anamnesa kepada pasien, dan pasien tidak mengeluhkan adanya rasa
sakit
contra angel high speed dan endo akses bur. Setelah terbuka, atap pulpa
diperlebar dengan menggunakan diamendo bur. Out line form dibentuk seperti
jaringan pulpa yang nekrortik di dalam saluran akar dengan gerakan searah
dengan jarum jam, setelah dirasakan adanya tahanan jarum ekstirpasi ditarik
keluar.
jarum k-file, Setiap pergantian jarum K-file dilakukan irigasi pada saluran akar
mengoleskan paper point yang telah diolesi bahan pulperyl kedinding saluran
akar.
11. Letakkan kapas steril diatas kavitas agar cavit tidak masuk kedalam saluran
akar
12. Tumpatan sementara menggunakan cavit dengan teknik inkremental,
14. Dilakukan anamnesa kepada pasien, dan pasien tidak mengeluhkan adanya
rasa sakit.
15. Buka tambalan sementara menggunakan contra angel high speed dengan
17. Periksa paper point masih basah atau kering dan berbau atau tidak, jika basah
dan berbau berarti saluran akar belum steril sementara jika sudah kering dan
18. Dari hasil pemeriksaan ternyata paper point sudah kering dan tidak berbau,
19. Obturasi saluran akar dilakukan secara kondensasi lateral. Saluran akar dapat
dilakukan obturasi dengan syarat gigi tersebut asimptomatis, dan saluran akar
20. Pilih master gutta percha dengan ukuran 90 sesuai dengan MAF, sebagai
master cone.
21. Dinding saluran akar diolesi dengan pasta saluran akar/sealer yaitu
22. Master gutta percha diukur sesuai panjang kerja, selanjutnya master gutta
ruang saluran akar diisi lagi dengan gutta percha sampai penuh.
26. Jika telah hermetis dan tidak over/under filling dilanjutkan dengan pemberian
basis GIC tipe 3 yang diaduk menggunakan glass plate dan semen spatele,
untuk dibersihkan, dibentuk, dan diakuisisi secara efektif. Kegagalan juga dapat
terpisah, atau saluran yang terlewat. Dinding dentin yang tipis pada alur bukal
atau lingual dapat mengarah pada perforasi saluran, yang menimbulkan ancaman
yang cukup besar terhadap prognosis gigi (Kim dkk, 2018). Faktor-faktor yang
Perawatan Saluran Akar adalah apeks terbuka (18/76), saluran yang terlewat
(12/76), pembesaran saluran akar yang tidak mencukupi (10/76), perforasi (9/76),
karies sisa (7/76), fraktur akar (5/76), apeks akar yang tidak dapat diakses (4/76),
yang menyelesaikan RCT adalah apeks yang terbuka. Pada akar apikal, terdapat
apikal, dan dianggap sebagai bagian saluran akar dengan diameter terkecil. Ini
adalah titik referensi yang paling sering digunakan sebagai terminasi apikal untuk
area apikal teriritasi dan dilanggar secara mekanis selama PSA oleh instrumen
atau bahan pengisi untuk gigi dengan apeks terbuka, gejala-gejala seperti nyeri
perkusi vertikal dan nyeri tekan pada area apikal atau rasa tidak nyaman tidak
membaik secara sempurna meskipun tidak ada substansi yang terinfeksi yang jelas
di dalam saluran akar atau di area ekstra radikuler. Pada kasus resorpsi akar apikal
atau pembesaran apikal yang berlebihan, panjang kerja yang tepat yang lebih
pendek dari panjang saluran akar sebesar 0,5-1 mm harus ditetapkan (Yamaguchi
dkk, 2018).
ruang saluran akar dan pengangkatan seluruh jaringan pada akar pulpa dan
didiagnosis berdasarkan tanda dan gejala klinis serta temuan radiografi saluran
1. Rontgen periapikal yang menunjukkan seluruh gigi, dari mahkota gigi hingga
di luar akar, tempat gigi menempel pada rahang. Setiap rontgen periapikal
menunjukkan semua gigi dalam satu bagian rahang atas atau bawah. Rontgen
periapikal mendeteksi perubahan yang tidak biasa pada akar dan struktur tulang
di sekitarnya
2. Tes perkusi dilakukan dengan mengetuk gigi yang berdekatan dan yang
menunjukkan bahwa gigi telah diekstrusi karena adanya eksudat pada jaringan
dingin, yang secara praktis dilakukan dengan menggunakan etil klorida pada
KESIMPULAN
pulpa dengan cara pengambilan pulpa vital atau nekrotik dari saluran akar dan
menggantinya dengan bahan pengisi (Kartinawanti and Asy’ari, 2021). Tujuan dari
bakteri yang ada di saluran akar dan menciptakan lingkungan yang tidak
perawatan saluran akar bervariasi, tetapi tidak sedikit juga perawatan saluran akar
kegagalan endodontik pada pasien yang menyelesaikan RCT adalah apeks yang
terbuka. Kunci keberhasilan perawatan saluran akar adalah pengisian penuh pada
ruang saluran akar dan pengangkatan seluruh jaringan pada akar pulpa dan
Kartinawanti, A. T & Khoiruza Asy’ari, A. 2021. Penyakit Pulpa Dan Perawatan Saluran Akar
Satu Kali Kunjungan: Literature Review. Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi. 4(2). pp. 64–72.
Giovanni, A., Nahzi, M. Y. I. & Adhani, R. 2022. Perbandingan efektivitas penggunaan teknik
preparasi saluran akar konvensional dan crown down terhadap ekstrusi debris apikal.
Yancheshmeh, S. S. 2019. Examining the Factors Affecting Endodontic Therapy Failure. Journal
Kim, Y., Lee, D., Kim, D., Kim, S.Y. 2018. Analysis of Cause od Endodontic Failure od C-
Yamaguchi, M. 2018. Factors that cause endodontic failures in general practices in Japan.
Aljabri, M. K., 2020. Causes of root vanal treatment failure: A prospective study in Makkah city,
Saudi Arabia.