Anda di halaman 1dari 17

CASE BASED DISCUSSION

BAGIAN KONSERVASI

Perawatan Saluran Akar

Diajukan untuk memenuhi syarat dalam melengkapi


Kepaniteraan Klinik di Bagian Konservasi

OLEH

Nama : Berlianda Brenica Putri Sahilla


NPM : 2210070210030
Dosen Pembimbing : Dr.drg. Widyawati, M.Kes. Sp. KG

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Telah didiskusikan “Perawatan Saluran Akar” guna melengkapi


persyaratanKepaniteraan Klinik pada Modul Konservasi

Padang, 24 Semptember 2022


Disetujui Oleh
Dosen Pembimbing

(Dr.drg. Widyawati, M.Kes. Sp. KG)

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan puji syukur kehadirat Tuhan YME atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini yang
berjudul “Perawatan Saluran Akar” sebagai salah satu syarat tugas menyelesaikan
kepanitraan klinik modul konservasi di RSGM Universitas Baiturrahmah.
Dalam kesempatan ini dengan tulus dan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya khususnya kepada yang
terhormat Dr.drg. Widyawati, M.Kes. Sp. KG selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing serta memberikan bantuan dalam menyelesaikan tugas ini. Terima kasih
juga kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini.
Akhir kata penulis mengharapkan agar tugas ini dapat bermanfaat serta dapat
memberikan sumbangan pemikiran yang berguna bagi semua pihak yang memerlukan.

Penulis

Padang, 24 September 2022

iii
DAFTAR ISI

Cover…………………………………………………………………………………..i
Kata Pengantar………………………………………………………………………ii
Halaman Pengesahan……………………………………………………………….iii
Daftar Isi……………………………………………………………………………..iv
Bab 1. Pendahuluan………………………………………………………………….5
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………….5
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………5
1.3 Tujuan Pembelajaran……………………………………………………………...6
Bab 2. Tinjauan Pustaka…………………………………………………………….7
2.1 Perawatan Saluran Akar…………………………………………………………..7
2.2 Indikasi dan Kontraindikasi……………………………………………………....8
2.3 Kelebihan dan Kekurangan…………………………………………………….…8
2.4 Prosedur Kerja……………………………………………………………...……..9
Bab 3. Laporan Kasus………………………………………...……………………14
Daftar Pustaka…………………………………………………………………...…16

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PSA merupakan salah satu perawatan penyakit pulpa dengan cara

pengambilan pulpa non vital atau nekrotik dari saluran akar dan

menggantinya dengan bahan pengisi. Perawatan saluran akar dapat dilakukan dalam

satu kunjungan maupun multi kunjungan. Terdapat hal-hal yang perlu

dipertimbangkan dalam menentukan jumlah kunjungan perawatan saluran akar pada

pasien, antara lain jumlah akar, waktu yang tersedia, serta keahlian yang dimiliki

klinisi.

Perawatan saluran akar seringkali memerlukan pembuangan jaringan keras

yang cukup banyak sehingga meninggalkan jaringan keras yang sedikit dan tidak

dapat mendukung restorasi dengan baik karena mudah terjadi keretakan. Perawatan

saluran akar ini dilakukan untuk mempertahankan gigi agar dapat bertahan selama

mungkin dalam rongga mulut dengan tiga tahap utama yang disebut TRIAD

ENDODONTIK.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu perawatan saluran akar?

2. Apa indikasi dan kontraindikasi perawatan saluran akar?

3. Apa kelebihan dan kekurangan perawatan saluran akar?

4. Bagaimana prosedur kerja perawatan saluran akar?

5
1.3 Tujuan Pembelajaran

1. Untuk mengetahui dan memahami apa itu perawatan saluran akar

2. Untuk mengetahui dan memahami indikasi dan kontraindikasi perawatan

saluran akar

3. Apa kelebihan dan kekurangan perawatan saluran akar

4. Untuk mengetahui, memahami, dan mengaplikasikan prosedur perawatan

saluran akar

6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perawatan Saluran Akar


Perawatan saluran akar merupakan suatu perawatan penyakit pulpa

dengan cara pengambilan pulpa non vital atau nekrotik dari saluran akar dan

menggantinya dengan bahan pengisi untuk mencegah terjadinya infeksi

berulang. Tujuan perawatan saluran akar satu kunjungan adalah untuk

mencegah perluasan penyakit dari pulpa ke jaringan periapikal atau apabila

hal tersebut sudah terjadi, bertujuan untuk mengembalikan jaringan

periapikal ke keadaan normal dengan satu kunjungan. Tiga tahap

penting dalam perawatan saluran akar adalah TRIAD ENDODONTIK, yang

meliputi preparasi biomekanis, sterilisasi dan pengisian saluran akar yang

hermetis.

Perawatan saluran akar di lakukan pada kasus pulpitis irreversibel,

nekrosis pulpa, atau pulpa terbuka. Umumnya PSA dilakukan dalam beberapa

kali kunjungan untuk memastikan kesterilan saluran akar, namun seiring

kemajuan teknologi PSA dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan.

2.2 Indikasi dan Kontraindikasi Perawatan Saluran Akar


Indikasi :
 Pulpa terbuka karena trauma iatrogenik tanpa lesi periapikal

 Pulpitis irreversibel tanpa lesi periapikal

7
 Gigi nekrosis tanpa gejala klinis dan lesi periapikal

 Gigi nekrosis dengan abses periapikal disertai fistula

 Bentuk saluran akar normal

 Saluran akar tunggal.

Kontraindikasi perawatan saluran akar

 adanya rasa sakit pada gigi nekrosis tanpa disertai fistula untuk

drainase

 gigi dengan kelainan anatomis yang berat

 gigi berakar banyak

 periodontitis akut dengan rasa sakit yang parah saat perkusi

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Perawatan Saluran Akar


Kelebihan :
(1) Pasien merasa lebih nyaman.

(2) Tidak ada rasa sakit atau keluhan antar kunjungan.

(3) Menghemat waktu.

(4) Meminimalisir terjadinya perawatan yang tidak sempurna karena tidak

selesainya perawatan.

(5) Panjang kerja yang tidak mengalami perubahan.

(6) Estetik pada kasus fraktur gigi anterior restorasi estetik dapat segera

ditempatkan segera setelah perawatan saluran akar satu kali kunjungan.

8
(7) Memperkecil resiko terjadinya kontaminasi mikroorganisme dalam

saluran akar.

Kekurangan :

(1) Pasien mengalami kelelahan dalam membuka mulut.

(2) Tidak semua kasus dapat dirawat.

(3) Memakan waktu karena harus datang beberapa kali;

(4) Biaya yang dikeluarkan mungkin cukup besar.

2.4 Prosedur Kerja Perawatan Saluran Akar


Alat :
 Bur dengan berbagai kegunaannya
 Eksplorer
 Jarum miller
 Endo block
 Apeks locator
 K-file dan reamer
 Spuit
 Lentulo
Bahan :
 Paper point
 Larutan irigasi
 Bahan dressing
 Guta perca
 Eugenol
 Tumpatan sementara
Teknik pada preparasi saluran akar :

9
1. Teknik preparasi standar

Metode yang paling baik untuk membersihkan dan membentuk

saluran akar. Tujuan teknik ini adalah terciptanya preparasi yang

memiliki ukuran, bentuk, kekonusan yang sama dengan instrumen

standar. Teknik standar diindikasikan untuk obturasi dengan bahan

pengisi kon perak.

2. Teknik preparasi crown down

Teknik bertujuan untuk membentuk saluran akar lebih lancip

dengan cara menghilangkan penyempitan servikal dan

mempertahankan penyempitan apikal. Teknik ini dimulai dari daerah

korona menuju apikal. Pelebaran saluran akar dimulai dari daerah

sepertiga tengah dan sepertiga korona saluran akar dengan

menggunakan instrumen rotatif. Selanjutnya daerah sepertiga apikal

dipreparasi menggunakan K-file dengan gerakan memutar tanpa

tekanan, diikuti file berikutnya dengan ukuran yang lebih kecil sampai

salah satu file mencapai panjang kerja sebenarnya (file dimulai dari

ukuran besar ke ukuran yang lebih kecil).

3. Teknik step-back

Teknik step-back dapat digunakan untuk sebagian besar saluran akar,

seperti saluran akar lurus, saluran akar bengkok, saluran akar dengan

pembengkokan sempit.Teknik ini dimulai dari daerah apikal menuju

korona menggunakan MAF yang panjangnya sesuai panjang kerja

10
yaitu panjang gigi dikurangi 2 mm. File lebih besar digunakan

berikutnya dengan panjang kerja 1 mm lebih pendek dari file

sebelumnya sampai tiga nomor di atas MAF. Setiap peningkatan

nomor diikuti dengan pengurangan panjang kerja sebesar 1 mm dan

selalu dilakukan rekapitulasi dan irigasi.

Cara Kerja :

o Kunjungan pertama :

 Properatif radiograf

 Trepanasi kavitas

 Buka tambalan sementara

 Ekstripasi menggunakan jarum ekstripasi

 Pengukuran panjang kerja

 Preparasi saluran akar dengan cara stepback

 Irigasi

 Sterilisasi saluran akar selama 3-5 hari

 Tumpat sementara

o Kunjungan kedua :

 Buka tumpat sementara, bahan dressing dibuang, setelah itu

masukkan paper point ke dalam saluran akar

 Kemudian periksa paper point basah atau kering

 Irigasi Naocl 2,5% lalu irigasi lagi dengan H2O

11
 Setelah steril lakukan obturasi saluran akar

 Pengisian saluran akar dilakukan secara kondensasi lateral

 Pilih gutta percha utama (master apical cone) yang

nomornya sama dengan MAF. Potong sesuai panjang gigi.

MAC dapat disterilkan dalam sodium hipoklorit sekitar 1

menit;

 Letakkan kon dalam saluran akar yang kering. Pangkalnya

harus rata dengan permukaan insisal atau oklusal gigi. Buat

radiograf untuk menentukan apakah kon telah mengisi

saluran dengan tepat di bagian apikal dan lateral, 1-2 mm

dari apeks;

 Periksa radiograf dan bila kon gutta percha tidak sesuai,

betulkan atau pilih kon lain dan buat radiograf;

 Campur siler saluran akar pada glass labyang steril dengan

spatula steril. Uji konsistensinya yang tepat. Ambil semen

dengan lentulodan lapisi permukaan saluran akar;

 Keringkan kon gutta percha dengan udara dan lapisi

separuh apikal kon dengan semen. Masukkan ke dalam

saluran sampai permukaan yang sebelumnya telah diukur;

 Dengan menggunakan spreader isi saluran dengan kon

gutta percha tambahan (kondensasi lateral);

12
 Potong pangkal gutta percha dengan instrumen panas dan

hilangkan kelebihannya dari kamar pulpa.

13
BAB 3

LAPORAN KASUS

Pasien perempuan berusia 30 tahun datang ke RSGM Baiturrahmah dengan

keluhan gigi geraham kanan belakang (46) berlubang dan sakit, rasa sakit timbul

spontal dan hilang sesaat. pasien merasa kurang nyaman saat makanan sering terselip

di daerah tersebut. Pasien ingin dirawat giginya agar tidak bertambah parah dan

nyaman. Pemeriksaan dilakukan dan pasien didiagnosa pulpitis ireversible. Dengan

hasil klinis vitalis (+) dan tes termal (+). Pemeriksaan radiologis terlihat terdapat

kamar pulpa pada gigi sudah terbuka.

3.1 Identifikasi Pasien

Nama : cipa

Umur : 30th

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : PNS

Alamat : Jl. Maransi

Tanggal Pemeriksaan : 20 maret 1992

3.2 Pemeriksaan Subyektif

a) Keluhan Utama: Keluhan gigi bawah kanan belakang berlubang dan terasa

sakit

14
b) Keluhan Tambahan: Gigi tersebut pernah terasa sakit spontan tapi hilang

dengan sendirinya

c) Riwayat Medis Gigi dan Mulut: Pasien belum pernah ke dokter gigi.

d) Riwayat sistemik : Tidak ada

e) Riwayat Penyakit Keluarga: Tidak ada

f) Riwayat sosial : -

3.3 Pemeriksaan Obyektif

a) Ekstra Oral

Kelenjar getah bening : Normal

Wajah : Simetris

TMJ : Normal

Bibir : Normal

b) Intra Oral

Lidah : Normal

Palatum : Normal

Mukosa Pipi : Normal

Mukosa Bibir : Normal

Dasar Mulut : Normal

 Perkusi :-

 Palpasi :-

 Cavity tes :+

15
 Thermal :+

3.4 Pemeriksaan Penunjang

Radiografi periapikal : terlihat terdapat kamar pulpa sudah terbuka

3.5 Diagnosis

Setelah dilakukan pemeriksaan subjektif dan objektif, gigi 46 didiagnosa

dengan pulpitis ireversible.

3.6 Rencana Perawatan

Perawatan Saluran Akar

3.7 Prognosis

Prognosis pada kasus ini adalah baik, hal ini disebabkan karena:

1. Oral hygiene pasien baik.

2. Pasien tidak memiliki penyakit sistemik dan riwayat penyakit sistemik.

3. Pasien kooperatif.

4. Ekonomi pasien baik.

16
DAFTAR PUSTAKA

Bachtiar, Z. A. (2016). Perawatan saluran akar pada gigi permanen anak dengan
bahan gutta percha. Jurnal PDGI, 65(2), 60–67.
Pasril , Y. (2017). Perawatan Saluran Akar Pada Gigi Insisivus Sentral Dan Laporan
Lateral Maksila dengan Perbedaan Status Pulpa. Jurnal Dental Insisivus. Vol 6
No(1).
Hutami, O. S., & Muryani, A. (2020). Perawatan saluran akar (PSA) satu kali
kunjungan pada gigi molar pertama bawah kanan dengan restorasi endocrown
resin komposit. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, 32(2), 53.
https://doi.org/10.24198/jkg.v32i2.18040
Kartinawanti, A. T., & Khoiruza, A. (2021). Penyakit Pulpa Dan Perawatan Saluran
Akar Satu Kali Kunjungan : Literature Review. Jurnal Ilmu Kedikteran Gigi,
4(2), 64–72.
Pasril, Y. (2017). Perawatan Saluran Akar pada Gigi Incisivus Sentral dan Lateral
Maksila dengan Perbedaan Status Pulpa : Laporan Kasus Endodontic Treatment
of Maxillary Central and Lateral Inci - sor with Different Pulp Status : A Case
Report. Insisiva Dental Journal, 6(1).
Widyastuti, A., & Santosa, P. (2018). Perawatan saluran akar dengan instrumen putar
dan restorasi resin komposit penguat fiber. MKGK. 4(1), 9–19.

17

Anda mungkin juga menyukai