Anda di halaman 1dari 17

CASE BASED DISCUSSION

BAGIAN KONSERVASI

PULP CAPPING

Diajukan untuk memenuhi syarat dalam melengkapi


Kepaniteraan Klinik di Bagian Konservasi

OLEH

Nama : Salmia Atika Desri


NPM : 21100707360804081
Dosen Pembimbing : drg. Darmawangsa, M.Kes

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan puji syukur kehadirat Tuhan YME atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini yang

berjudul “PULP CAPPING” sebagai salah satu syarat tugas menyelesaikan

kepanitraan klinik modul konservasi di RSGM Universitas Baiturrahmah.

Dalam kesempatan ini dengan tulus dan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya khususnya kepada yang

terhormat drg. Dharmawangsa, M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing serta memberikan bantuan dalam menyelesaikan tugas ini. Terima

kasih juga kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini.

Akhir kata penulis mengharapkan agar tugas ini dapat bermanfaat serta

dapat memberikan sumbangan pemikiran yang berguna bagi semua pihak yang

memerlukan.

Penulis

Padang, 29 Oktober 2022

ii
MODUL KONSERVASI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PADANG

HALAMAN PENGESAHAN

Telah didiskusikan “PULP CAPPING” guna melengkapi persyaratan


kepaniteraan klinik pada modul konservasi.

Padang, 29 Oktober 2022


Disetujui oleh
Dosen pembimbing

drg. Darmawangsa, M.Kes

iii
DAFTAR ISI

Cover…………………………………………………………………………………..i
Kata Pengantar………………………………………………………………………ii
Halaman Pengesahan……………………………………………………………….iii
Daftar Isi……………………………………………………………………………..iv
Bab 1. Pendahuluan………………………………………………………………….5
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………….6
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………6
1.3 Tujuan Pembelajaran……………………………………….……………………..7
Bab 2. Tinjauan Pustaka………….…………………………………………………8
2.1 PulpCapping………………………………………………………………………7
2.2 Prosedur Kerja…………………………………………………………………….7
2.3 KIE………………………………………………………………………………..8
Bab 3. Laporan kasus………………………………………………………………..9
Daftar Pustaka……………………………………………………………………...14

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pulpa adalah organ formatif gigi dan membangun dentin primer selama
perkembangan gigi, dentin sekunder setelah erupsi, dan dentin reparatif sebagai respon
terhadap stimulasi selama odontoblas tetap utuh. Pulpa beraksi terhadap stimuli panas
dan dingin yang hanya dirasakan sebagai rasa sakit. Pulpa merupakan suatu jaringan
ikat yang sangat halus dan peka serta mudah rusak oleh iritasi yang menimpa dentin.
Oleh karena itu tepatlah kiranya jika suatu dentin dianggap sebagai suatu komplek
dentinpulpa. Karies dentin biasanya menyebabkan sklerosis pada tubulus dan
terbentuknya dentin reaksioner sehingga pulpa terlindung dari prosedur operatif
berikutnya. Jika preparasi kavitas meluas sampai ke dentin, setiap tindakan operator
akan merusak pulpa lebih-lebih jika dentinnya masih segar, belum terangsang karies,
karena pulpa belum pernah menggelar reaksi pertahanannya. Salah satu penyakit pulpa
adalah pulpitis reversible, pulpitis reversible merupakan peradangan ringan pada pulpa
yang menyebabkan rasa sakit atau tidak nyaman saat gigi terpapar makanan manis
maupun dingin. Namun nyeri segera hilang bila tidak terpapar lagi.Pada kondisi ini,
pulpa dapat kembali normal jika ditangani secara tepat. Apabila tidak, reversible
pulpitis akan berkembang menjadi irreversible pulpitis. Perawatan yang dapat
dilakukan untuk pulpitis reversible selain menghilangkan penyebab adalah dengan
pulp capping.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu pulp capping ?


2. Bagaimana prosedur kerja pulp capping ?
3. Bagaimana KIE pulp capping ?

5
1.3 Tujuan Pembelajaran

1. Untuk mengetahui dan memahami apa itu pulp capping


2. Untuk mengetahui dan memahami prosedur kerja pulp capping
3. Untuk mengetahui dan memahami KIE pulp capping

6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pulp Capping
Perlindungan jaringan pulpa atau pulp capping adalah pemberian suatu
material bioaktif di atas jaringan pulpa untuk mempertahankan vitalitas
pulpa8 dan merangsang pembentukan dentin reparatif. Dentin reparatif,
yang menjadi tujuan utama perawatan kaping pulpa, terbentuk dari sel-sel
odontoblas dan sel-sel pulpa lainnya yang mengindikasikan adanya respon
reparatif dari jaringan pulpa. Perawatan pulp capping merupakan alternatif
bagi perawatan saluran akar, dengan catatan jika kerusakan yang terjadi
bersifat reversibel, asimtomatik dan tidak ada tanda tanda inflamasi pada
jaringan pulpa. Pada beberapa kasus terbukanya pulpa karena karies atau
faktor iatrogenik, pulp capping ini hanya bersifat sementara, dikarenakan
aktivitas bakteri yang menginfeksi jaringan pulpa dapat menghambat
pertumbuhan dan perkembangan pulpa, menginvasi area periapikal, dan
akhirnya berakibat pada kegagalan perawatan pulp capping, karena pulpa
telah mengalami pulpitis irreversibel atau nekrosis. Namun, beberapa
kasus lain menyatakan tingkat keberhasilan yang tinggi pada perawatan ini,
bahkan hingga 12 tahun.

2.2 Prosedur kerja pulp capping

Prosedur:
Alat dan bahan: Alat standar diagnostik, bur, glass plate, semen spatel,
plastis instrument, ruberdam, cotton roll.

7
Cara kerja:

1. Isolasi daerah kerja dengan rubber dam

2. Hilangkan semua jaringan karies dengan menggunakan high speed


dan round bur

3. Preparasi sesuai kavitas

4. Letakkan bahan capping pulpa yaitu kalsium hidroksida dengan


plastis instrument

5. Diatas bahan capping dapat diaplikasikan lining/ base dengan


menggunakan GIC tipe III

6. Ditumpat sementara dengan cavit

7. Evaluasi atau kontrol setelah 1 minggu

8. Apabila sudah tidak sakit dan gigi tetap vital maka dilakukan
tambalan permanen menggunakan resin komposit

2.3 KIE pulp capping


a. Hindari memainkan lidah dan menyongkel- ngongkel pada gigi
yang baru dilakukanperawatan.
b. Jangan makan yang terlalu keras, terutama pada bagian gigi yang baru
ditambal.
c. Usahakan untuk mengunyah makanan pada sisi gigi samping yang
tidak dilakukanperawatan.
d. Hindari untuk makan makanan yang berwarna.

e. Jangan lupa sikat gigi 2 kali sehari pagi setelah sarapan dan malam
sebelum tidur.

f. Jangan lupa periksakan kembali ke drg jika ada keluhan yang dirasa.

g. Jangan lupa untuk selalu kontrol ke drg dalam jangka waktu 6 bulan
sekali.

8
BAB 3

LAPORAN KASUS

Seorang Perempuan berusia 30 thn datang ke RSGM ingin dilakukan

penambalan pada gigi bawah kiri yang berlubang. Pasien merasakan sakit pada

giginya pada saat makan dan minum yang panas maupun dingin. Dari anamnesa

pasien tidak memilki penyakit sistemik. Pemeriksaan ektra oral pada wajah simetris

dan limponode tidak teraba. Pasien tidak memiliki kelainan TMJ. Hasil pemeriksaan

intra oral terdapat kavitas pada gigi 36 tes termal (+), tes perkusi (-), tes mobility (-

), tes palpasi (-) tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.

9
REKAM MEDIK KEDOKTERAN
GIGI

A. DATA MAHASISWA
Nama : Salmia Atika Desri
Tanggal : 29 Oktober 2022
Lab : Konservasi

B. DATA PASIEN
No. RM : 058825
Nama : Luli Yantri Pasaribu
Tempat/Tgl.lahir : 25 Januari 1992
Umur : 30 thn
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Alamat : Jl. Tegal Sari KM.4
Pekerjaan : PNS
Telepon : 0823-8947-2200

C. PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
1. Anamnesa
a. Keluhan utama : Menanyakan tujuan pasien datang ke dokter gigi

b. Keluhan tambahan :
- Onset: Sejak kapan keluhan dirasakan pasien?
- Location: Lokasi keluhan dimana?
- Charakteristik: Nyerinya seperti apa?
- Duration: Sudah berapa lama sakitnya terjadi?Apakah baru sekali
atau sudah berulang?

10
- Agrevating: Apa sesuatu yang mereangsang sehingga terasa nyeri?
- Relieving: Apa faktor yang memperingan rasa nyeri?
- Treatment: Apakah sudah dilakukan perawatan sebelumnya?
Apakah sudah pernah minum obat sebelumnya?

c. Riwayat Dental:
-Apakah sebelumnya pernah datang ke drg?
-Apakah giginya sebelumnya pernah berlubang?

d. Riwayat penyakit sistemik:


-Apakah pernah dirawat di rumah sakit dalam jangka waktu yang
lama
-Apakah ada mengonsumsi obat-obatan dalam jangka waktu yang
lama

e. Riwayat Keluarga
-Apakah keluarga ada yang menderita penyakit jantung, dm dll.

f. Riwayat sosial dan kebiasaan:


-Apakah ada kebiasaan merokok dan minum alkohol?
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan Objektif
a. Kondisi Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
b. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/ 90mmHg
Suhu : 36 C
Nadi : 85 x/mnt
Pernafasan : 24 x/menit

11
2. Pemeriksaan Ekstra Oral
a. Kelenjar Limfe: Normal
b. Mata
Pupil : Normal
Konjungtiva : Normal
Sklera : Normal
c. TMJ : TAK
d. Bibir : TAK
e. Wajah : Simetris
f. Sirkum Oral : TAK
g. Lain-lain : TAK

3. Pemeriksaan Intra Oral


a. Mukosa bukal : Tidak ada kelainan
b. Mukosa labial : Tidak ada kelainan
c. Frenulum : Tidak ada kelainan
d. Bibir : Tidak ada kelainan
e. Lidah : Tidak ada kelainan
f. Dasar mulut : Tidak ada kelainan
g. Palatum : Tidak ada kelainan
h. Gingiva : Tidak ada kelainan
i. Jaringan periodontal : Tidak ada kelainan
j. Gigi geligi : Karies pada regio 36
k. Kelenjar saliva : Tidak ada kelainan
l. Uvula : Tidak ada kelainan
m. Tonsil : Tidak ada kelainan
n. Kebersihan mulut : Baik
12
4. Pemeriksaan Penunjang

Radiografi periapikal : terlihat kavitas dengan ruang pulpa yang masih


tertutup selapis tipis dentin dan didukung jaringan tulang alveolar yang
sehat.

E. DIAGNOSIS
Diagnosis Klinis : Pulpitis reversible
PROGNOSIS : Baik

F. RENCANA PERAWATAN : Pulp capping Indirect

13
LAMPIRAN

1. Kondisi awal gigi pasien datang ke RSGM Baiturrahmah.

2. Kunjungan Ke-1 dilakukan Preparasi kavitas dan bevel dan pengaplikasian


Kalsium hydroxide lighcure dan GIC Tipe III lalu diberi tumpatan sementara
diatasnya.

3. Kunjungan ke-2 (15 hari dari kunjungan 1), Kondisi Tumpatan sementara gigi
36, Pasien dianamnesis apakah ada terasa ngilu giginya atau tidak.
4. Tumpatan sementara dibersihkan dan dilakukan pengaplikasian Etching

20 detik lalu cuci keringkan, dan dilanjutkan dengan aplikasikan

bonding dan disinar 20 detik

5. Setelah itu dilakukan restorasi permanen menggunakan Resin Komposit.

6. Cek Kelebihan tambalan atau TO dengan Artikulating Paper.

15
DAFTAR PUSTAKA

Apriyono, D. (2010). KEDARURATAN ENDODONSIA Dwi Kartika Apriyono

Bagian Ilmu Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.

STOMATOGNATIC- Jurnal Kedokteran Gigi, 7(1), 45–50.

Hanafi, M. G. S., Izham, A., Harismanto, & Bahtiar, E. W. (2021). Biokompatibilitas

Bahan Kaping Pulpa. Cakrodonya Dental Journal, 13(1), 14–21.

Metalita, M., Tedjosasongko, U., & Nuraini, P. (2014). Indirect pulp capping in

primary molar using glass ionomer cements. Dental Journal (Majalah Kedokteran

Gigi), 47(4), 190. https://doi.org/10.20473/j.djmkg.v47.i4.p190-193

Ratna Kumala, Y., Rachmawati, D., & Hersanto, K. (2017). STIMULASI DENTIN

REPARATIF DIRECT PULP CAPPING MENGGUNAKAN EKSTRAK IKAN

TERI (Stolephorus sp). E-Prodenta Journal of Dentistry, 1(2), 45–53.

https://doi.org/10.21776/ub.eprodenta.2017.001.02.1

Sofiani, E., & Kunci, K. (n.d.). EVALUASI KLINIS KEBERHASILAN INDIRECT

PULP CAPPING DENGAN Bagian Konservasi Gigi , Fakultas Kedokteran Gigi

, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 8(1), 64–70.


17

Anda mungkin juga menyukai