Anda di halaman 1dari 19

CASE BASED DISCUSSION

PULPEKTOMI

Diajukan untuk memenuhi syarat dalam melengkapi

Kepanitraan klinik di bagian konservasi

Oleh:

FARHAN WIRANDA

2210070210059

Dosen Pembimbing: drg. Puti Sari Mayang

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PADANG 2023
HALAMAN PENGESAHAN

Nama : Farhan Wiranda

NPM : 2210070210059

Telah disetujui CBD yang berjudul:

“PULPEKTOMI”

Untuk Memenuhi Syarat Dalam Melengkapi Kepaniteraan Klinik di Bagian


Konservasi

Padang, 4 Juli 2023

Disetujui oleh

Dosen Pembimbing

(drg. Puti Sari Mayang)

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan CBD “PULPEKTOMI”

untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan kepanitraan klinik modul

1 dapat diselesaikan. Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari, bahwa

semua proses yang telah dilalui tidak lepas dari bimbingan drg. Puti Sari Mayang

selaku dosen pembimbing, bantuan, dan dorongan yang telah diberikan berbagai

pihak lainnya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu.

Penulis juga menyadari bahwa makalah ini belum sempurna sebagaimana

mestinya, baik dari segi ilmiah maupun dari segi tata bahasanya, karena itu kritik

dan saran sangat penulis harapkan dari pembaca. Akhir kata penulis

mengharapkan Allah SWT melimpahkan berkah-Nya kepada kita semua dan

semoga makalah ini dapat bermanfaat serta dapat memberikan sumbangan

pemikiran yang berguna bagi semua pihak yang memerlukan.

Padang, 04 Juli 2023

Farhan Wiranda

ii
DAFTAR ISI

Halaman
Sampul Luar
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.3 Tujuan Pembelajaran........................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................3
2.1 Pulpektomi........................................................................................................3
2.2 Alat dan Bahan Prosedur Pulpektomi...............................................................3
2.3 Prosedur Kerja Pulpektomi...............................................................................4
2.4 Indikasi dan Kontraindikasi Perawatan Pulpektomi.........................................9
BAB 3 Laporan Kasus.........................................................................................12
3.1 Skenario..........................................................................................................12
3.2 Identitas Pasien...............................................................................................12
3.3 Pemeriksaan Lengkap.....................................................................................13
3.4 Diagnosis........................................................................................................14
3.5 Rencana Perawatan.........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pulpektomi merupakan tindakan perawatan gigi dengan pengambilan seluruh

jaringan dari pulpa sampai jaringan periapikal pada gigi. Pulpektomi adalah

perawatan jaringan pulpa yang telah mengalami kerusakan bersifat irreversible,

nekrosis pulpa atau untuk gigi dengan kerusakan jaringan keras yang luas (Bakar,

2012). Pulpektomi membantu untuk mempertahankan gigi yang nekrosis dengan

menghilangkan bakteri serta produknya dan memastikan saluran akar hermetis

sehingga gigi tersebut dapat berfungsi kembali (Wintarsih dkk., 2009).

Pulpitis irreversible merupakan inflamasi parah yang tidak akan bisa pulih

walaupun penyebabnya dihilangkan dan lambat atau cepat pulpa akan menjadi

nekrosis. Pulpa irreversible ini seringkali merupakan akibat atau perkembangan

dari pulpa reversible. Pada awal pemeriksaan klinik pulpitis irreversibel ditandai

dengan suatu paroksisme (serangan hebat), rasa sakit dapat disebabkan oleh hal

berikut perubahan temperatur yang tiba-tiba, terutama dingin (Bakar, 2012).

Pulpektomi bertujuan untuk mengembalikan keadaan gigi yang terinfeksi

dengan membuang jaringan terinfeksi hingga periapikal dengan pengisian saluran

akar yang hermetis supaya dapat diterima secara biologis oleh jaringan sekitarnya.

(Wintarsih dkk., 2009). Beberapa tindakan yang perlu dilakukan untuk

mendiagnosis dan menentukan perawatan yang tepat pada kasus endodontik,

antara lain anamnesis, menentukan vitalitas pulpa, melakukan perkusi terhadap

jaringan gigi, radiografi dan lain-lain (Tarigan, 2004).

1
2

Perawatan endodontik memliki berbagai perawatan dan salah satunya

pulpektomi. Pulpektomi merupakan prosedur dimana pulpa vital dieliminasi

seluruhnya karena cedera irreversible akibat karies maupun trauma mekanik.

Prosedur ini efektif mengeliminasi rasa nyeri dan mencegah infeksi sekunder,

sehingga dapat dipertahankan dalam lengkung rahang.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu perawatan pulpektomi ?

2. Apa klasifikasi perawatan pulpektomi ?

3. Bagaimana prosedur kerja perawatan pulpektomi serta alat dan bahan ?

4. Apa indikasi dan kontra indikasi perawatan pulpektomi ?

1.3 Tujuan Pembelajaran

1. Untuk mengetahui apa itu perawatan pulpektomi.

2. Untuk mengetahui klasifikasi perawatan pulpektomi.

3. Untuk mengetahui prosedur kerja perawatan pilpektomi.

4. Untuk mengetahui indikasi dan kontra indikasi perawatan pulpektomi.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat dicapai melalui penulisan makalah ini antara lain:

1. Bagi masyarakat dapat memberikan pengetahuan tentang prosedur

pulpektomi.

2. Bagi mahasiswa dapat memberikan pengetahuan mengenai indikasi,

kontraindikasi, serta prosedur pulpektomi.

3. Bagi penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai

indikasi, kontraindikasi, serta prosedur pulpektomi.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pulpektomi

Pulpektomi adalah tindakan pengambilan seluruh jaringan dari pulpa sampai

seluruh periapikal pada gigi . Pulpektomi merupakan perawatan jaringan pulpa

yang telah mengalami kerusakan bersifat irreversible, nekrosis pulpa atau untuk

gigi dengan kerusakan jaringan keras yang luas. Tujuan dilakukan perawatan

pulpektomi adalah untuk mempertahankan gigi tersebut agar tetap bisa digunakan

seperti semula dan menhindari pencabutan gigi.

2.2 Alat dan Bahan Prosedur Pulpektomi

a) Alat :

- Set diagnostik

- highspeed

- Spuit irigasi

- Round bur

- Ekskavator

- Jarum ekstirpasi

- K-file

- K-reamer

- Lentulo

- Pluger

- Spreader

3
4

b) Bahan

- Cotton roll, cotton pellet

- Paper point

- Larutan irigasi (H2O, Naocl, EDTA)

- Bahan dressing (ChKM/Chlorophenol kampfer menthol, Chresophen)

- Gutta perca

- Zinc Oxide Eugenol (ZnOE)

- Kalsium Hidkroksida (Ca(OH)2)

- Cavit

2.3 Prosedur Kerja Pulpektomi

A. Pulpektomi vital

Pulpektomi vital adalah pengambilan seluruh jaringan di dalam ruang

pulpa dan saluran akar yang masih vital. Pulpektomi vital sering dilakukan

pada gigi anterior dengan karies yang telah meluas kearah pulpa atau gigi

yang mengalami fraktur.

Kunjungan I:

- Persiapan alat dan bahan

Alat : kaca mulut, sonde, pinset, diamond bur, contra angle highspeed,

spuit injection, plastic filling, jarum ektirpasi, jarum K-file, jarum lentulo,

jarum miller.

Bahan : cotton pellet, cotton roll, povidone iodine, xylestesin, spuit,

H2O2, aquadest, zinc oxide eugenol, zinc phospat, cement, tumpatan

sementara.

- Persiapan pasien (pengaturan posisi kerja).


5

- Persiapan operator (baju klinik, sarung tangan, masker).

- Melakukan tindakan asepsis pada daerah kerja dengan

mengulasi povidone iodine.

- Melakukan anestesi infiltrasi pada daerah kerja / regio gigi yang

akan dilakukan pembukaan akses pulpektomi vital.

- Pembukaan akses menggunakan round bur untuk membuka dan

menghilangkan atap pulpa sesuai dengan root map serta menghilangkan

jaringan karies pada ruang pulpa.

- Melakukan kontrol perdarahan pulpa dengan aplikasi cotton pellet di

kamar pulpa sampai mencapai hemostasis.

- Pembersihan biomekanis dengan jarum ekstirpasi, bur gates, reamer, file,

dll.

- Menentukan panjang kerja, foto jarum (rontgen II), endometer lanjutan

biomekanikal.

- Irigasi H2O2 + ultrasonik NaOCl 5%, lalu dikeringkan dengan paper point.

- Pengisian saluran akar bergantung pada restorasi akhir (foto rontgen III).

- Melakukan tambalan sementara Zn(PO)4 atau Zinc Oxide Eugenol.

B. Pulpektomi Devital

Pulpektomi Devital adalah pengambilan jaringan pulpa yang terdapat

dalam kamar pulpa dan saluran akar yang sebelumnya telah didevitalisasi.

Pulpektomi Devital sering dilakukan pada gigi posterior yang telah

mengalami pulpitis atau dapat juga pada gigi anterior pada pasien yang tidak

tahan terhadap anestesi.


6

Kunjungan I:

- Persiapan alat dan bahan

Alat : kaca mulut, sonde, pinset, excavator, diamond bur, contra angle

highspeed, plastic filling, jarum ektirpasi, jarum K-file, jarum lentulo,

jarum miller.

Bahan : cotton pellet, cotton roll, paper point, H2O2, aquadest, pasta

formaldehid (bahan devitalisasi), zinc oxide eugenol, zinc phospat

cement, tumpatan sementara.

- Persiapan pasien (pengaturan posisi kerja).

- Persiapan operator (baju klinik, sarung tangan, masker).

- Isolasi daerah kerja.

- Pembukaan akses menggunakan round bur untuk membuka dan

menghilangkan atap pulpa sesuai dengan root map serta menghilangkan

jaringan karies pada ruang pulpa.

- Melakukan irigasi dengan H2O2 3% dan aquadest steril dan keringkan.

- Meletakkan pasta devitalisasi yaitu pasta formaldehid diatas pulpa yang

terbuka menggunakan cotton pellet.

- Tutup kavitas dengan tumpatan sementara.

- Instruksi pasien untuk kembali 1 minggu lagi.

Kunjungan II:

- Isolasi daerah kerja.


7

- Membuka tambalan sementara, lihat apakah pulpa masih vital atau sudah

non vital. Bila masih vital maka lakukan lagi perawatan seperti kunjungan

pertama, bila pulpa sudah non vital lakukan perawatan selanjutnya.

- Jaringan pulpa di kamar pulpa dibuang dan dibersihkan.

- Pengukuran panjang kerja saluran akar dan foto DWP

(Dental Wire Photo).

- Melakukan preparasi saluran akar dengan mengangkat jaringan pulpa di

saluran akar menggunakan jarum file endodonti dimulai dari jarum file

nomor terkecil sesuai panjang kerja saluran akar.

- Melakukan irigasi dengan H2O2 3% dan aquadest steril.

- Melakukan isolasi ulang daerah kerja menggunakan cotton roll.

- Sterilisasi I menggunakan paper point, kapas dan ChKM/cresophen.

- Kavitas ditutup dengan tumpatan

sementara. Kunjungan III:

- Isolasi daerah kerja dan membuka tambalan sementara.

- Sterilisasi II menggunakan paper point, kapas dan ChKM/cresophen .

- Kavitas ditutup dengan tumpatan

sementara. Kunjungan IV:

- Isolasi daerah kerja dan membuka tambalan sementara.

- Pengisian saluran akar dengan pasta zinc oxide eugenol dan tumpatan

sementara.

- Foto pengisian pulpektomi.


8

- Jika pengisian sudah memenuhi saluran akar, tumpatan sementara dilepas

dan diaplikasikan basis zinc fosfat cement dan restorasi permanen GIC

C. Pulpektomi Non Vital

Perawatan ini sering dilakukan pada gigi anterior yang mempunyai saluran

satu, walaupun kini telah yang banyak dilakukan pada gigi posterior dengan

salura akar lebih dari satu. Gigi yang dirawat secara pulpektomi non vital

adalah gigi dengan gangren pulpa atau nekrosis.

Kunjungan I:

- Persiapan alat dan bahan

Alat. : kaca mulut, sonde, pinset, excavator, diamond bur, contra angle

highspeed, plastic filling, jarum ektirpasi, jarum K-file, jarum lentulo,

jarum miller,

Bahan : cotton pellet, cotton roll, H2O2, aquadest, zinc oxide eugenol,

zinc phospat cement, tumpatan sementara.

- Persiapan pasien (pengaturan posisi kerja).

- Persiapan operator (baju klinik, sarung tangan, masker).

- Isolasi daerah kerja.

- Pembukaan akses menggunakan round bur untuk membuka dan

menghilangkan atap pulpa sesuai dengan root map serta menghilangkan

jaringan karies pada ruang pulpa.

- Pengukuran panjang kerja saluran akar dan foto DWP.


9

- Melakukan preparasi saluran akar dengan mengangkat jaringan pulpa di

saluran akar menggunakan jarum file endodonti dimulai dari jarum file

nomor terkecil sesuai panjang kerja saluran akar.

- Melakukan irigasi dengan H2O2 3% dan aquadest steril dan keringkan

dengan paper point.

- Melakukan isolasi ulang daerah kerja menggunakan cotton roll.

- Sterilisasi I menggunakan paper point, kapas, dan ChKM/cresophen.

- Kavitas ditutup dengan tumpatan sementara

Kunjungan II:

- Isolasi daerah kerja dan membuka tambalan sementara.

- Sterilisasi II menggunakan paper point, kapas, dan ChKM/cresophen.

- Kavitas ditutup dengan tumpatan sementara

Kunjungan III:

- Isolasi daerah kerja dan membuka tambalan sementara.

- Pengisian ruang pulpa dengan pasta zinc oxide eugenol dan tumpatan

sementara.

- Foto pengisian pulpektomi.

- Jika pengisian sudah memenuhi ruang pulpa, tumpatan sementara dilepas

dan diaplikasikan basis zinc fosfat cement dan restorasi permanen GIC.

2.4 Indikasi dan Kontraindikasi Perawatan Pulpektomi

A. Indikasi:

- Pulpektomi diindikasikan untuk gigi dengan tanda dan gejala pulpitis

irreversible
10

- Pulpektomi pada gigi permanen hanya dapat dilakukan pada gigi yang

perkembangan akarnya telah selesai, untuk memastikan bahwa perawatan

yang dilakukan tidak secara langsung mengenai jaringan di lingkungan

rongga mulut.

- Gigi dengan pulpitis hiperplastik (pulpa polip) juga diindikasikan untuk

dilakukan perawatan pulpektomi. Pulpa polip merupakan bentuk pulpitis

irreversible yang biasanya terjadi pada pasien muda dengan karies

mahkota. Pulpektomi pada kasus pulpa polip dapat dilakukan pada gigi

yang perkembangannya telah selesai.

- Pulpektomi dilakukan apabila sisa jaringan gigi masih bisa direstorasi.

- Pada kasus resorpsi akar internal akibat peradangan pada pulpa,

dianjurkan untuk segera melakukan pulpektomi karena lesi ini cenderung

progresif dan akhirnya dapat melubangi jaringan periodontal kearah

lateral. Ketika ini terjadi, pulpa akan nekrosis dan perawatan akan lebih

sulit.

- Perawatan pulpektomi diindikasikan apabila perawatan pulp capping

direk dan pulpotomi prognosisnya buruk.

- Pulpektomi juga dapat dilakukan pasca prosedur hemiseksi pada

perawatan periodontal, dan ketika dibutuhkan retentive measures pada

perawatan prostodontik.

- Apabila pasca perawatan pulpotomi nyeri tidak hilang, maka dilakukan

perawatan pulpektomi.
11

B. Kontra indikasi:

- Pulpektomi tidak dapat dilakukan pada gigi permanen muda yang

pertumbuhan akarnya belum sempurna, dalam hal ini perlu dilakukan

induksi penutupan ujung saluran akar sebelum dilakukan obturasi.Pada

individu muda dengan perkembangan akar gigi yang belum sempurna

sangat penting untuk mempertahankan sebanyak mungkin jaringan pulpa

untuk memungkinkan perkembangan lanjutan dari struktur gigi. Jika

dilakukan pulpektomi dengan mengambil jaringan lunak pulpa, akan

menghambat pertumbuhan gigi dan hanya akan menyisakan gigi yang

lemah dan rentan terhadap fraktur.

- Pada kasus gigi yang sudah non vital (nekrosis) dan peradangan sudah

menyebar ke jaringan periapikal.

- Pada kasus fraktur cusp gigi, perawatan pulpektomi tidak diindikasikan

karena biasanya pulpa belum terbuka.

- Pulpektomi tidak perlu dilakukan pada kasus di mana jaringan pulpa dan

dentin di daerah apikal tidak terinfeksi.

- Pada gigi dengan dinding saluran akar yang tipis tidak dapat dilakukan

pulpektomi karena berpotensi mengalami fraktur akar.

- Sisa jaringan gigi tidak bisa direstorasi

- Pada kasus gigi dengan fraktur akar vertikal.

- Gigi dengan mobilitas lebih dari 2-3 mm


BAB 3

Laporan Kasus

3.1 Skenario

Pasien perempuan berusia 31 tahun datang ke RSGM dengan keluhan gigi

belakang bawah kanan berlubang besar dan sering tersangkut makanan sejak 5

bulan yang lalu. Pasien mengatakan gigi tersebut belum pernah dilakukan

perawatan sebelumnya dan pasien mengatakan gigi tersebut tidak pernah sakit

sebelumnya, tetapi ngilu saat makan dan minum minuman yang dingin dan

terkadang nyeri spontan. Pada pemeriksaan objektif dimana pada pemeriksaan

ekstra oral menunjukkan wajah simetris, bibir tidak ada kelainan, kompeten, TMJ

tidak ada kelainan. Pada pemeriksaan intraoral gigi 47 terdapat karies profunda.

Pada tes sondase (+), tes thermal (-), palpasi (-), perkusi (-), tes mobility (-).

Pemeriksaan radiografis terlihat adanya kavitas pada oklusal dengan kedalaman

pulpa, tidak terlihat area radiolusen pada daerah periapikal.

Didapatkan diagnosis karies profunda dengan pulpitis irreversible gigi 47,

dengan rencana perawatan yaitu perawatan pada gigi 47 dilakukan perawatan.

3.2 Identitas Pasien

Nama : Ayu Puji Lestari

Umur : 31 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan`` : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Jl. Tunggu Hitam, Nanggalo

No. Hp : 081371914450

12
1

Tgl Pemeriksaan : 4 juli 2023

3.3 Pemeriksaan Lengkap

1. Pemeriksaan Subjektif

a. Keluhan Utama : Pasien datang dengan keluhan gigi belakang bawah

kanan berlobang besar.

b. Keluhan Tambahan :

Onset : Pasien merasa sakit setahun ini

Location : Gigi belakang bawah kanan

Duration : Pasien merasa sakit spontan saat makan dan minum

minuman dingin

Charasteristic : Pasien merasa ngilu dan sakit yang tajam

Aggravating : Saat makan dan minum minuman dingin

Relieve : Saat sesudah makan dan minum minuman dingin. Pasien juga

mengkonsumsi analgetik.

Treatment : Belum pernah diobati

c. Riwayat Dental : Pasien pernah ke dokter gigi sebelumnya melakukan

pembersihan karang gigi

d. Riwayat Sistemik : tidak ada

e. Riwayat Medis : tidak ada

f. Riwayat Sosial : tidak ada

2. Pemeriksaan Objektif

1. Ekstra Oral

a. Kelenjar Getah Bening:


1

Kelenjar Submandibula : Normal

Kelenjar Submental : Normal

Kelenjar Servikal : Normal

b. TMJ : Normal

c. Wajah : Simetris

d. Bibir : Normal

2. Intra Oral

a. Lidah, Frenulum, Palatum, Mukosa pipi: Normal

b. Gingiva : Normal

c. Gigi : Gigi 34 karies profunda

- Tes Sondase : +

- Tes Perkusi : -

- Tes Palpasi : -

- Tes Mobiliti : -

- Tes Thermal : -

3. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan radiografis periapikal : -

3.4 Diagnosis

Gigi 47 berdiagnosa pulpitis irreversible.

3.5 Rencana Perawatan

Pulpektomi Devital.
DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, A., & Kaswindiarti, S. (2017). Perawatan Pulpektomi Non Vital pada
Gigi Desidui Anterior Maksila. Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi, 1(1), 58–63.
http://journals.ums.ac.id/index.php/jikg/article/download/4159/2669
Gemmell, A., Stone, S., & Edwards, D. (2020). Investigating acute management
of irreversible pulpitis: a survey of general dental practitioners in North East
England. British Dental Journal, 228(7), 521–526.
https://doi.org/10.1038/s41415-020-1419-8
Hartomo, B. T., Tanjung, L., Romdlon, M. A., & Oktadewi, F. D. (2021).
Selection of Obturations Materials in Pulpectomy Treatment of Deciduous
Teeth. Interdental Jurnal Kedokteran Gigi (IJKG), 17(2), 63–68.
https://doi.org/10.46862/interdental.v17i2.1426
Lin, L. M., Ricucci, D., Saoud, T. M., Sigurdsson, A., & Kahler, B. (2020). Vital
pulp therapy of mature permanent teeth with irreversible pulpitis from the
perspective of pulp biology. Australian Endodontic Journal, 46(1), 154–166.
https://doi.org/10.1111/aej.12392

15

Anda mungkin juga menyukai