BAGIAN KONSERVASI
Oleh:
Dosen Pembimbing
drg. Puti Sari Mayang
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus
”Perawatan Saluran Akar” untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan kepanitraan klinik modul 1 dapat diselesaikan.
Dalam penulisan Laporan Kasus penulis menyadari, bahwa semua proses
yang telah dilalui tidak lepas dari bimbingan. Selaku dosen pembimbing, bantuan,
dan dorongan yang telah diberikan berbagai drg. Puti Sari Mayang pihak
lainnya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu.
Penulis juga menyadari bahwa laporan kasus ini belum sempurna
sebagaimana mestinya, baik dari segi ilmiah maupun dari segi tata bahasanya,
karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan dari pembaca.
Akhir kata penulis mengharapkan Allah SWT melimpahkan berkah-Nya
kepada kita semua dan semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat serta dapat
memberikan sumbangan pemikiran yang berguna bagi semua pihak yang
memerlukan.
Penulis
HALAMAN PENGESAHAN
Disetujui Oleh
Dosen Pembimbing
Perawatan saluran akar (PSA) terdiri dari tiga tahap utama yaitu: preparasi
biomekanis saluran akar atau pembersihan dan pembentukan (cleaning and
shaping), sterilisasi saluran akar dan obturasi saluran akar. Salah satu tahapan
dalam pembersihan dan pembentukan (cleaning and shaping) yang penting adalah
tahap irigasi saluran akar (Grossman dkk, 1995).
2.1 Definisi
2.2 Indikasi
2. Gigi sulung dengan infeksi yang melewati kamar pulpa, baik pada
gigi vital, nekrosis sebagian maupun gigi non vital
3. Kelainan jaringan periapeks pada gambaran radiografi kurang dari
sepertiga apeks
2.3 Kontraindikasi
1. Mengeluarkan debris
3. Antibakteri
4. Sebagai pelumas
Cara kerja :
1. Properatif radiograf
2. Trepanasi kavitas
9. Tumpat sementara
11. Kemudian periksa paper point basah atau kering dan berbau
atau tidak
Tujuan pengisian adalah untuk menutup saluran akar secara tiga dimensi
dengan bahan yang kompatibel dari kamar pulpa sampai ke apeks (Tarigan,
2004). Kriteria bahan pengisi saluran akar yang baik adalah mudah dimanipulasi,
bertahan lama dalam saluran akar dan mudah pula dikeluarkan jika diperlukan,
misalnya saat menyesuaikan panjang kerja atau saat perawatan ulang saluran akar.
Secara detail dapat dikatakan:
6. Bakteriostatik
9. Dapat disterilisasi
1. Gutta Percha
Bowman pada tahun 1867 memperkenalkan gutta percha yaitu
suatu bahan pengisi yang sangat baik karena tidak berubah bentuk setelah insersi
kecuali jika dibuat plastis dengan suatu pelarut atau pemanasan. Komposisi kon
gutta percha bervariasi menurut tiap pabrik. Friedman dkk mendeskripsikan
komposisinya yaitu 20% gutta percha (matriks), 66% senyawa oksida(pengisi), 11
% sulfat logam berat (radiopacifier) dan 3% malam atau resin (penyebab plastis)
(Grosman dkk, 1995).
2. Kalsium Hidroksid
Perawatan saluran akar (PSA) terdiri dari tiga tahap utama yaitu: preparasi
biomekanis saluran akar atau pembersihan dan pembentukan (cleaning and
shaping), sterilisasi saluran akar dan obturasi saluran akar. Salah satu tahapan
dalam pembersihan dan pembentukan (cleaning and shaping) yang penting adalah
tahap irigasi saluran akar.
DAFTAR PUSTAKA
Arifah, S. 2009. Sodium Hipoklorit sebagai Bahan Irigasi Perawatan Saluran Akar.
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
Grossman, L.Oliet, S. Rio, C. 1995. Ilmu Endodontik dalam Praktek. Edisi 11.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Mulyawati, E. 2011. Peran Bahan Disinfeksi pada Perawatan Saluran Akar. Maj
Ked Gi. Vol 18(2).