Disusun Oleh:
Kelompok 5
Disalah satu Rumah Sakit di Kota Sukabumi, terdapat pasien yang menderita
penyakit HIV/AIDS. Pasien tersebut bernama Ny. N berusia 25 tahun. Pada awalnya
pasien dibawa ke rumah sakit dengan keluhan demam, diare berkepanjangan, tubuh
selalu terasa lemah, berat badan menurun dan berkeringat di malam hari. Pasien sudah
mendapatkan perawatan dan meminum obat secara rutin, keadaan pasien pun sudah
mulai membaik, tidak seperti pertama kali saat ia di diagnosis HIV/ AIDS dan sekarang ia
sudah mulai menerima keadaannya. Akan tetapi pasien merasa malu untuk bertemu
dengan orang lain, tidak percaya diri dan merasa tidak berguna lagi. Terlebih saudara
kandung, suami dan temannya pun mulai menjauhinya lalu pada hari ini Perawat 1 &
Perawat 2, 3 melakukan pengkajian sosial pada pasien diruangan.
Perawat della : sebelumnya kedatangan saya kesini ingin menanyakan beberapa hal
yang berkaitan dengan pasien tujuannya untuk melengkapi data
penunjang sehingga kami dapat memberikan pelayanan terbaik untuk
pasiennya.”
Perawat della : jadi selama pasien dirawat disini ibu dan adiknya yang menemani
disini
Perawat della : baiklah kalau begitu saya akan tanya-tanya langsung ke pasiennya
saja agar lebih jelasnya.
Perawat della : “ Ibu perkenalkan saya perawat della dan ini rekan saya perawat
Julian dan perawat vidiana, kami bertugas di ruangan ini dari pukul
07.00 s.d 14.00 WIB”. Apakah benar ini dengan Ibu rohma ?”
Perawat della : “Sudah makan atau belum? Apakah obatnya sudah diminum?”
Perawat della : “ Bagus ibu ,tujuan saya datang kesini untuk berbincang – bincang
mengenai masalah kesehatan ibu, apakah ibu bersedia?”
Perawat vidiana : selama ini setelah ibu tau tentang penyakit ibu, ibu sering browsing
tentang penyakit yang diderita ibu atau tidak?
Perawat vidiana : “ibu dibawa ke RS ini atas kemauan ibu atau keluarga ibu yang
memutuskan untuk membawa ibu ke RS”
Perawat vidiana : “ sebab apa ibu memiliki kemauan untuk datang ke rs bu”.
Perawat vidiana : “ kenapa bu kok ibu minder terhadap keluarga ibu sendiri“.
Pasien : “ (sedikit murung) saya takut kalau keluarga saya ikut tertular sus.
Perawat vidiana : “sebelumnya maaf bu, ibu dan keluarga itu termasuk dalam status
sosoial yang berada atau tidak? .”
Pasien : “emmm keluarga saya termasuk dalam status social yang berada.”
Pasien : “keluarga saya punya usaha sendiri,jadi saya kerja di tempat keluarga
saya”
Perawat vidiana : “ooh seperti itu, kalau boleh tau ibu asli orang mana?”
Pasien : “iya sus, ayah saya dari Riau dan ibu saya dari Sunda”
Perawat Julian : “baik kalau begitu,bagaimana peran serta hubungan ibu dalam
keluarga?”
Pasien :”saya selaku anak dan hubungan dengan keluarga agak renggang
karena penyakit yang saya derita”
Pasien : “saya tidak ada masalah dengan lingkungan disekitar saya, tapi saya
merasa lingkungan disekitar saya menjauhi saya setelah tau penyakit
yang saya derita.”
Perawat julian : “lalu adakah hambatan dalam berkomunikasi baik dalam keluarga
maupun lingkungan masyarakat?”
Pasien : “iya sus ada hambatan karena hubungan saya dengan keluarga saya
agak renggang dan di lingkungan pun juga sama ”
Perawat Julian :kegiatan apa yang biasanya ibu lakukan dalam lingkungan
masyarakat sebelum ibu sakit?
Pasien : saya aktif mengikuti kegiatan dalam masyarakat kayak arisan gitulah
sus.”
Perawat Julian : jadi sekarang apakah ibu masih aktif dalam kegiatan masyarakat?