Disusun Oleh:
Nur Aini
1020183149
2C S1 Keperawatan
Sub pokok bahasan : Perawatan bayi baru lahir usia 0-28 hari
Waktu : 30 menit
A. LATAR BELAKANG
Bayi baru lahir (neonatus) normal adalah bayi dari kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2.500 gram sampai dengan 4.000 gram.
Neonatus merupakan masa bayi baru lahir sampai usia 28 hari. Periode neonatal
adalah bulan pertama kehidupan. Selama periode neonatal bayi mengalami
pertumbuhan dan perubahan yang amat menakjubkan (Mary Hamilton, 1995:
217).
Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi
tersebut selama jam pertama setelah kelahiran. Sebagian besar bayi baru lahir
akan menunjukkan usaha napas pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau
gangguan. Jadi, asuhan keperawatan pada bayi baru lahir adalah asuhan
keperawatan yang diberikan pada bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan
harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri ke kehidupan ekstra uteri
hingga mencapai usia 37-42 minggu dan dengan berat 2.500-4.000 gram. Masa
bayi baru lahir (neonatus) dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1.Periode Partunate, dimana masa ini dimulai dari saat kelahiran sampai
15 dan 30 menit setelah kelahiran.
2.Periode Neonate, dimana masa ini dari pemotongan dan pengikatan tali
pusar sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidupan pascamatur.
B. TUJUAN
a. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang Perawatan Bayi Baru Lahir di
rumah selama 30 menit, ibu post partum mampu memahami mengenai perawatan
bayi baru lahir
b. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan sasaran mampu :
1. Memahami dan mengaplikasikan secara mandiri perawatan bayi baru
lahir
2. Merawat tali pusat bayi baru lahir di Rumah
3. Memandikan bayi baru lahir di Rumah
C. MATERI
Terlampir
D. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
1. MEDIA
a. Leaflet
2. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
E. PENGORGANISASIAN
a. Penyuluh : Nur Aini
F. KEGIATAN PENYULUHAN
A. Setting Tempat
A : Penyaji A
B : Peserta penyuluhan
B
C. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Pre planning sudah siap beserta materi untuk peserta
Tempat dan peralatan sudah siap
Leaflet sudah siap
2. Evaluasi proses
Acara penyuluhan berjalan lancar
75 % undangan hadir
Sasaran aktif mendengarkan dan bertanya
Diskusi dan tanya jawab berjalan lancar
3. Evaluasi hasil
Peserta dapat :
Memahami dan mengaplikasikan secara mandiri perawatan bayi baru lahir
Merawat tali pusat bayi baru lahir di Rumah
Memandikan bayi baru lahir di Rumah
LAMPIRAN
Perawatan tali pusat pada bayi baru lahir harus diperhatikan betul. Sebab
daerah ini ,udah sekali terkena infeksi. Jika tali pusat belum putus tak sengaja
terkena air saat bayi dimandikan, keringkan dengan cotton buds atau kasa
steril. Jangan bubuhi ramuan apapun pada pangkal tali pusat. Umumnya, tali
pusat akan putus antara 1-2 minggu setelah kelahiran. Tapi bisa juga terjadi
lebih dini atau lambat.
B. Merawat Mata
Disini terdapat sumber air mata yang terletak di atas mata. Setia3 detik,
sumber air mata mengeluarkan air mata, yang lalu mengalir ke saluran di
tengah mata dekat hidung. Pada bayi baru lahir, karena di kandungan belum
pernah menangis, maka sumber air mata belum terproduksi. Jadi salurannya
masih tertutup. Bisa juga, kadang terbuka tapi lalu menutup lagi, sehingga air
mata yang seharusnya sudah mengalir jadi tergenang.
Air mata ini aneh. Dia membunuh kuman untuk beberapa menit tapi
setelah lewat beberapa menit, dia tidak membunuh lagi malah menjadi
kuman. Jadi bila air mata tergenang atau tak mengalir, tumbuhlah kuman-
kuman yang lalu menimbulkan tahi mata itu dapat membahayakan kornea
mata.. karena itu perlu dilakukan pemijatan dia area sudut mata dengan
menggunakan jari yang tak berkuku panjang atau dengan cutton buds yang
dibasahi air matang. Pijat lembut dari sudut mata ke bawah dan arah ke
hidung selama 5-10 kali. Lakukan lebih kurang 2 minggu, karena setelah itu
umumnya sluran air mata telah terbuka tetap dan berfungsi. Untuk
membersihkan tahi mata, gunakan kapas steril yang dibasahi air matang.
Selalu gunakan satu kapas steril untuk tiap mata.
E. Memandikan Bayi
Waktu yang tepat untuk memandikan bayi bisa dilakukan kapan saja,
tetapi mandi sebelum tidur akan memabantu relaksasi sehingga
mempermudah tidur. Hindari mandi tepat sesudah atau sebelum makan,
karena jika perut yang penuh tidak sengaja tertekan maka bayi bisa muntah,
juga bayi sulit diajak bekerjasama jika perut kosong. Siapkan banyak waktu
untuk memandikan bayi, sehingga anda tidak perlu tergesa-gesa
memandikannya, atau meninggalkan sendirian beberapa detik selagi Anda
harus menyelesaikan pekerjaan lain. Tidak usah menjawab telepon selagi
Anda sedang memandikan bayi. Karena menjawab telepon justru bisa
mengalihkan perhatian Anda dari bayi yang sedang Anda mandikan. Hal ini
sangat berbahaya Tinggi permukaaan harus sedemikian rupa sehingga Anda
lebih mudah bergerak dan cukup luas untuk meletakkan perlengkapan mandi
yang diperlukan. Pilihlah tempat yang nyaman untuk Anda dan bayi Anda.
a) Pembasuhan dengan handuk basah
Sebelum tali pusat menyembuh, maka bayi tidak boleh dimandikan
dengan berendam dalam air (kira-kira dua minggu). Ia hanya boleh
dibersihkan dengan lap atau handuk basah. Langkah-langkahnya
sebagai berikut:
b) Tentukan tempat untuk memandikan.
Meja ganti popok, meja dapur, tempat tidur bayi (jika kasurnya cukup
tinggi), semuanya merupakan lokasi yang cocok untuk mandi dengan
lap basah ini. Lapisi tempatnya dengan alas yang tahan air atau handuk
tebal.
c) Siapkan perlengkapan berikut sebelum melepaskan baju bayi:
- Sabun dan shampoo bayi, jika Anda akan menggunakannya.
- Lap pembasuh
- Gumpalan kapas steril untuk membersihkan mata
- Handuk, lebih baik jika ada bagian kerudung kepalanya
- Popok dan pakaian bersih
- Kapas dan alkohol untuk tali pusat
- Air hangat
d) Siapkan bayi
e) Mulailah membasuh
Diawali pada bagian tubuh yang terbersih ke arah bagian yang
terkotor, sehingga lap pembahsuh dan air yang Anda gunakan tetap
bersih. Sabuni dengan tangan atau lap pembasuh, tetapi gunakan lap
bersih untuk membasuhnya. Urutannya sebagai berikut:
- Kepala.
Satu atau dua kali seminggu gunakan shampoo. Disisi bak
pencucian adalah cara termudah dan ternyaman untuk membasuh
kepala bayi. Keringkan kepala bayi dengan handuk (umumnya
hanya memerlukan waktu beberapa detik) sebelum Anda
melanjutkan.
- Wajah.
Pertama-tama gunakan kapas steril yang dibasahi dengan air
hangat untuk membersihkan mata bayi, basuhlah dengan
perlahan dari arah hidung ke arah luar. Gunakan kapas bersih
untuk setiap mata. Untuk wajah ini jangan gunakan sabun. Basuh
bagian luar telinga, tetapi tidak bagian dalamnya. Lalu keringkan
semua bagian wajah.
- Leher dan dada
Tidak diperlukan sabun kecuali bayi berkeringat dan kotor.
Perhatikan bagian lipatan-lipatan. Lalu keringkan.
- Lengan.
Rentangkan lengan agar bagian lipatan bisa dibersihkan, dan
tekan telapak tangan agar kepalan tangannya membuka. Bagian
tangan memerlukan sedikit sabun, dan pastikan Anda membasuh
bekas sabun dengan bersih sebelum bayi memasukkan kembali
tangannya ke dalam mulut. Keringkan
- Punggung.
Balikkan/miringkan tubuh bayi dengan kepala dimiringkan, dan
basuh bagian punggung, pastikan bahwa Anda tidak lupa
membersihkan bagian lipatan leher.
- Tungkai
Rentangkan tungkai agar bagian belakang lutut dapat
dibersihkan. Meskipun biasanya bayi akan menolak jika kakinya
direntangkan. Keringkan
- Area popok
Pada bayi perempuan, basuhlah kemaluan dari arah depan ke
belakang, buka bagian labia dan bersihkan dengan sabun dan air.
Setiap kali membasuh gunakan bagian lain dari lap. Adanya
pengeluaran dari kemaluan berwarna putih adalah normal, jangan
menggosoknya.
- Pasang popok dan pakaikan baju.
F. Menjemur Bayi
Sinar matahari dan udara segar sangat penting untuk pertumbuhan dan
pemeliharaan kesehatan. Bayi sejak berumur beberapa hari sebaiknya setiap
pagi di bawa keluar untuk mendapatkan sinar matahari dan hawa sejuk.
a. Jemur bayi pada pagi antara pukul 07.00-08.00 selama 15-30 menit
dengan posisi telentang dan tengkurap.
b. 2.Jemur saat sebelum mandi
c. 3.Bukalah baju bayi dan pakaikan popok yang minim
d. 4.Hindarkan mata dari sinar matahari langsung.
e. 5.Ganti posisi setiap 15 menit