Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENDIDIKAN KESEHATAN PADA WANITA DENGAN BAYINYA SAMPAI


USIA 28 HARI
(PERAWATAN BAYI BARU LAHIR NEONATUS USIA 0-28 HARI)

Disusun Oleh:

Nur Aini

1020183149

2C S1 Keperawatan

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
Tahun Pelajaran 2019/2020
Alamat : Jl. Ganesha 1, Purwosari, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, 59332
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN BAYI BARU LAHIR USIA 0-28 HARI

Pokok bahasan : Wanita dengan bayi sampai usia 28 hari

Sub pokok bahasan : Perawatan bayi baru lahir usia 0-28 hari

Sasaran : Ibu post partum di desa Bakalan

Hari/tanggal : Senin, 13 Juli 2020

Tempat : Rumah Kepala Desa Bakalan

Waktu : 30 menit

Penyuluh : Nur Aini (Mahasiswa S1 Keperawatan Universitas


Muhammadiyah Kduus)

A. LATAR BELAKANG
Bayi baru lahir (neonatus) normal adalah bayi dari kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2.500 gram sampai dengan 4.000 gram.
Neonatus merupakan masa bayi baru lahir sampai usia 28 hari. Periode neonatal
adalah bulan pertama kehidupan. Selama periode neonatal bayi mengalami
pertumbuhan dan perubahan yang amat menakjubkan (Mary Hamilton, 1995:
217).
Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi
tersebut selama jam pertama setelah kelahiran. Sebagian besar bayi baru lahir
akan menunjukkan usaha napas pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau
gangguan. Jadi, asuhan keperawatan pada bayi baru lahir adalah asuhan
keperawatan yang diberikan pada bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan
harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri ke kehidupan ekstra uteri
hingga mencapai usia 37-42 minggu dan dengan berat 2.500-4.000 gram. Masa
bayi baru lahir (neonatus) dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1.Periode Partunate, dimana masa ini dimulai dari saat kelahiran sampai
15 dan 30 menit setelah kelahiran.
2.Periode Neonate, dimana masa ini dari pemotongan dan pengikatan tali
pusar sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidupan pascamatur.
B. TUJUAN
a. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang Perawatan Bayi Baru Lahir di
rumah selama 30 menit, ibu post partum mampu memahami mengenai perawatan
bayi baru lahir
b. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan sasaran mampu :
1. Memahami dan mengaplikasikan secara mandiri perawatan bayi baru
lahir
2. Merawat tali pusat bayi baru lahir di Rumah
3. Memandikan bayi baru lahir di Rumah
C. MATERI
Terlampir
D. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
1. MEDIA
a. Leaflet
2. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
E. PENGORGANISASIAN
a. Penyuluh : Nur Aini

F. KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan Media


 Pembukaan
1 5 menit  Memberi salam Lisan

 Menyampaikan tujuan penyuluhan


2 10 menit Penyajian masalah Lisan
1. Menjelaskan materi penyuluhan
Leaflet
secara berurutan dan teratur.
Materi :
 Memahami dan mengaplikasikan secara
mandiri perawatan bayi baru lahir
 Merawat tali pusat bayi baru lahir di
Rumah
 Memandikan bayi baru lahir di Rumah

 Tanya jawab Mahasiswa


 Evaluasi materi pada pasien dan keluarga dan pasien
3 10 menit
terapi dan
keluarga
4 5 menit  Penutup Mahasiswa

A. Setting Tempat
A : Penyaji A
B : Peserta penyuluhan
B

B. Media dan Sumber


Media : Leaflet
Sumber : Sahaja, Lentera. Panduan Konseling Seksualitas Remaja, PKBI.
Yogyakarta, 2011
Bobak, dkk. 2010. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC; Jakarta.
Anastasia, Ajeng. 2013. Perawatan Bayi Baru Lahir: Bayi Baru Lahir Juga
Butuh Perawatan
Direktorat Kesehatan Anak Khusus. 2010. Panduan Pelayanan Kesehatan
Bayi Baru Lahir Berbasis Perlindungan Anak. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia

C. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
         Pre planning sudah siap beserta materi untuk peserta
         Tempat dan peralatan sudah siap
         Leaflet sudah siap
2.      Evaluasi proses
         Acara penyuluhan berjalan lancar
         75 % undangan hadir
         Sasaran aktif mendengarkan dan bertanya
         Diskusi dan tanya jawab berjalan lancar
3.      Evaluasi hasil
Peserta dapat :
 Memahami dan mengaplikasikan secara mandiri perawatan bayi baru lahir
 Merawat tali pusat bayi baru lahir di Rumah
 Memandikan bayi baru lahir di Rumah
LAMPIRAN

A. Merawat tali pusat

Perawatan tali pusat pada bayi baru lahir harus diperhatikan betul. Sebab
daerah ini ,udah sekali terkena infeksi. Jika tali pusat belum putus tak sengaja
terkena air saat bayi dimandikan, keringkan dengan cotton buds atau kasa
steril. Jangan bubuhi ramuan apapun pada pangkal tali pusat. Umumnya, tali
pusat akan putus antara 1-2 minggu setelah kelahiran. Tapi bisa juga terjadi
lebih dini atau lambat.

Perawatan menggunakan alcohol dan penutupan tali pusat sudah tidak


dianjurkan lagi. Perawatan menggunakan air matang dan biarkan tali pusat
tetap terbuka. Usahakan tali pusar tetap kering, untuk mengelap bisa
menggunakan tissue atau kain kasa steril. Tetap amati terhadap tanda-tanda
infeksi.

B. Merawat Mata

Disini terdapat sumber air mata yang terletak di atas mata. Setia3 detik,
sumber air mata mengeluarkan air mata, yang lalu mengalir ke saluran di
tengah mata dekat hidung. Pada bayi baru lahir, karena di kandungan belum
pernah menangis, maka sumber air mata belum terproduksi. Jadi salurannya
masih tertutup. Bisa juga, kadang terbuka tapi lalu menutup lagi, sehingga air
mata yang seharusnya sudah mengalir jadi tergenang.

Air mata ini aneh. Dia membunuh kuman untuk beberapa menit tapi
setelah lewat beberapa menit, dia tidak membunuh lagi malah menjadi
kuman. Jadi bila air mata tergenang atau tak mengalir, tumbuhlah kuman-
kuman yang lalu menimbulkan tahi mata itu dapat membahayakan kornea
mata.. karena itu perlu dilakukan pemijatan dia area sudut mata dengan
menggunakan jari yang tak berkuku panjang atau dengan cutton buds yang
dibasahi air matang. Pijat lembut dari sudut mata ke bawah dan arah ke
hidung selama 5-10 kali. Lakukan lebih kurang 2 minggu, karena setelah itu
umumnya sluran air mata telah terbuka tetap dan berfungsi. Untuk
membersihkan tahi mata, gunakan kapas steril yang dibasahi air matang.
Selalu gunakan satu kapas steril untuk tiap mata.

C. Pemberian ASI dan Manfaat ASI


Dokter ahli anak, dokter ahli obstetric, bidan perawat, bahkan pabrik pembuat
susu bayi, meyetujui bahwa Asi adalah yang terbaik. Sejauh apapun kemajuan
teknologi yang sudah dicapai, namun selalu ada sesuatu yang dilakukan oleh alam
dengan lebih baik. Dan salah satunya adalah makanan yang terbaik dan sisitem
pengantaran makanan yang terbaik bagi bayi sekaligus yang terbaik bagi para ibu.
Itulah ASI
1. Susu yang khusus diciptakan untuk bayi.
Asi sedikitnya mengandung seratus bahan yang tidak terdapat dalam susu sapi
dan tidak dapat dibuat di laboratorium. Terlebih lagi tidak seperti susu formula,
komposisi ASI selalu berubah untuk memenuhi kebutuhan bayi yang berubah-
ubah: ada perbedaan antara kebutuhan pagi dan siang; antara bulan pertama dan
bulan ketujuh; antara bayi yang premature dan bayi yang cukup umur
kehamilannya.
2. Dapat dicerna dengan lebih baik
ASI dirancang untuk sisitem pencernaan bayi manusia yang peka dan masih
berkembang, dan bukan untuk bayi sapi. Proteinnya (sebagian besar adalah
laktalbumin) dan lemaknya lebih mudah dicerna oleh bayi daripada protein
(sebagian besar caseinogen) dan lemak susu sapi. Karenanya : bayi yang menyusu
ASI lebih jarang mengalami kolik, kembung, dan muntah yang berlebihan.
3. Mengandung lebih sedikit sodium dan protein
Karena ASI mengandung lebih sedikit sodium dan protein daripada susu
sapi, maka akan lebih sedikit beban kerja pada ginjal bayi yang masih muda.
4. Lebih banyak penyerapan kalsium
Lebih banyaknya penyerapan ini sebagian disebabkan oleh rendahnya
kadar fosforus dalam ASI. Jika berlebihan, mineral ini dapat mengganggu
penggunaan kalsium.
5. Resiko alergi yang lebih rendah
Para bayi hampir tidak pernah alergi terhadap ASI-nya. Meskipun bayi
akan peka terhadap sesuatu yang dimakan oleh ibunya dan masuk ke dalam air
susu (termasuk susu sapi) ia selalu dapat menerima ASI-nya sendiri dengan baik.
Disisi lain, lebih dari satu dari sepuluh bayi, menjadi alergi terhadap formula susu
sapi setelah kontak pertama kali.. (masalah ini biasanya diatasi dengan
penggantian dengan susu kedelai atau formula yang sudah dihidrolisasi-meskipun
dibandingkan dengan susu sapi, formula seperti ini komposisinya berbeda lebih
jauh lagi dari ASI)
6. Tidak ada masalah sembelit atau diare
Karena ASI secara alami mempunyai efek laksatif, maka bayi yang
minum ASI akan mudak buang air besar, dan tidak jadi sembelit. Juga, meskipun
mereka sering buang air besar, jarang terjadi diare. ASI tampaknya mengurangi
resiko sakit perut dengan dua cara: pertama, dengan langsung menghancurkan
mikroorganisme penyebab yang berbahaya; dan kedua, dengan menghambat
pertumbuhan mikroorganisme yang berbahaya karena mendukung pertumbuhan
mikroorganisme yang menguntungkan.
7. Lebih sedikit terjadinya gatal-gatal karena penggunaan popok
Tinja bayi yang minum ASI jarang menimbulkan gatal-gatal semacam ini,
tetapi keuntungan ini (begitu pula aromanya yang tidak terlalu menusuk) akan
menghilang setelah bayi diberi makanan padat.
8. Kesehatan yang lebih baik bagi bayi
Setiap kali bayi menghisap payudara ibunya, dari hisapan pertama sampai
terakhir, mereka mendapatkan satu dosis antibody untuk mendukung daya tahan
mereka terhadap penyakit. Umumnya mereka akan mengalami lebih sedikit
batuk-pilek, infeksi telinga, dan penyakit lainnya daripada bayi yang minum susu
botol, dan biasanya akan sembuh lebih cepat dan lebih sedikit komplikasi yang
terjadi. Juga mereka lebih jarang masuk rumah sakit. Dan sebuah kajian terbaru
juga mengatakan adanya penurunan jumlah kanker pada bayi yang diberi ASI.
9. Jarang terjadi kegemukan
Seringkali bayi yang mendapatkan ASI tidak segemuk dengan teman
seumurnya yang minum susu botol. Ini sebagian disebabkan karena pada
menyusu ASI, nafsu makan bayilah yang mengatur jumlah susu yang diminum.
Sedangkan pada pemberian susu botol, bayi kadang dipaksa untuk minum terus
sampai botolnya kosong. Disamping itu, kalori ASI selalu terkendali. Susu yang
terakhir dihisap dalam satu kali masa menyusui, mengandung lebih tinggi kalori
daripada susu yang dihisap pada saat awal, dan cenderung membuat bayi merasa
kenyang- dan ini adalah tanda bagi bayi untuk berhenti menghisap. Tetapi, kita
perlu sadar bahwa bayi yang terlalu sering diberi ASI, misalnya setiap kali ia
marah, berat badannya dapat bertambah dengan terlalu cepat.
10. Lebih banyak mendapat kepuasan dari menghisap
Seorang bayi dapat terus menghisap payudara yang sudah kosong, tetapi
tidak dapat menghisap botol yang sudah kosong, untuk dapat kepuasan yang
optimum.
11. Kemungkinan meningkatkan metabolisme kolesterol
Penelitiannya memang belum jelas, tetapi telah ada beberapa bukti bahwa
bayi yang minum ASI mempunyai kadar kolesterol yang lebih rendah seperti
orang dewasa, mungkin karena metabolismenya lebih baik.
12. Perkembangan mulut yang lebih baik
Puting ibu dan mulut bayi adalah pasangan yang sempurna (meskipun
seringkali hal ini sepertinya tidak benar pada saat pertama kali seorang ibu dan
bayinya mencoba menyusui). Bahkan dot pengganti puting yang paling ilmiah
sekalipun tidak dapat memberikan latihan kepada rahang, gusi dan gigi bayi
seperti yang mereka dapatkan dari puting ibunya - latihan yang menjamin
terjadinya perkembangan mulut yang optimum. Dan karena pada yang menyusu
ASI lidah tidak harus menjulur ke depan seperti jika menyusu pada botol, maka
bayi yang menyusu ASI jarang mendapatkan masalah gigi berjejal dibandingkan
rekannya yang minum susu botol
13. Kemudahan
ASI selalu tersedia, siap dipakai, bersih, dan selalu berada dalam suhu
yang tepat. Ia adalah makanan yang sempurna yang sangat mudah didapat. Tidak
akan terjadi kehabisan persediaan, tidak harus ke toko, tidak perlu botol untuk
disterilkan atau diisi kembali, tidak ada kaleng yang harus dibuka, tidak perlu
menghangatkan. Dimanapun Anda berada semua kebutuhan pangan bayi anda
akan tersedia dan menunggunya. Bila ibu dan bayi harus berpisah, untuk satu
malam bahkan selama akhir minggu, ASI dapat dikeluarkan terlebih dahulu dan
disimpan di lemari es untuk kemudian diberikan melalui botol.
14. Biayanya rendah
Dengan memberikan ASI bagi bayi Anda, secara ekonomis sangatlah
menguntungkan. Bandingkan dengan jika Anda memberi susu formula untuk bayi
Anda. Ratusan ribu rupiah per bulan.
15. Pemulihan yang lebih cepat bagi ibu
Menyusui adalah kegiatan yang baik bagi tubuh ibu. Menyusui akan
membantu rahim untuk mengkerut kembali ke ukuran sebelum hamil dengan
lebih cepat (itulah) sebabnya rasa kram yang ibu rasakan selama hari-hari pertama
pasca lahir terasa meningkat ketika bayi menghisap payudara), yang demikian
akan mengurangi keluarnya lochia (pengeluaran pasca lahir) dengan lebih cepat.
Dan ia akan mempercepat hilangnya kelebihan berat tubuh akibat kehamilan.,
dengan membakar lebih dari 500 kalori ekstra setiap harinya. Asal Anda tahu,
bahwa sebagian berat tubuh tersebut terdapat dalam bentuk lemak yang
dicadangkan khususnya untuk membantu Anda.

D. Penyakit yang dapat dicegah dengan ASI


Beberapa penyakit berikut bisa dihindari oleh bayi Anda, jika Anda
memberikan ASI kepadanya :
a. meningitis bakterialis (peradangan selaput otak yang disebabkan bakteri)
b. ISPA (infeksi Saluran Pernafasan Atas)
c. Infeksi saluran urogenital (infeksi pada organ reproduksi dan saluran
kemih)
d. Otitis media ( peradangan telinga)
e. Sepsis (infeksi dalam darah)
f. Botulism (keracunan akibat makanan/minuman)
g. Diare
h. Serangan alergi
i. Diabetes pada usia muda
j. Penyakit pembuluh darah koroner

Disamping itu hasil riset telah membuktikan :


a. serangan radang paru-paru pada bayi yang menyusu ASI turun 7 kali
dibandingkan bayi yang tidak diberi ASI
b. ISPA 5 kali lebih sering menimpa bayi yang tidak diberi ASI daripada
bayi yang diberi ASI
c. Bayi yang tak diberi ASI terbukti 4 kali lebih sering terkena sepsis dan
meningitis dibandingkan bayi dengan ASI
d. Bayi yang tak diberi ASI 17 kali lebih sering terkena diare dibandingkan
dengan bayi yang diberi ASI
e. Limphoma maligna (salah satu penyakit ganas di organ limfa) juga
dialami 6-8 kali pada bayi yang tak diberi ASI.

E. Memandikan Bayi
Waktu yang tepat untuk memandikan bayi bisa dilakukan kapan saja,
tetapi mandi sebelum tidur akan memabantu relaksasi sehingga
mempermudah tidur. Hindari mandi tepat sesudah atau sebelum makan,
karena jika perut yang penuh tidak sengaja tertekan maka bayi bisa muntah,
juga bayi sulit diajak bekerjasama jika perut kosong. Siapkan banyak waktu
untuk memandikan bayi, sehingga anda tidak perlu tergesa-gesa
memandikannya, atau meninggalkan sendirian beberapa detik selagi Anda
harus menyelesaikan pekerjaan lain. Tidak usah menjawab telepon selagi
Anda sedang memandikan bayi. Karena menjawab telepon justru bisa
mengalihkan perhatian Anda dari bayi yang sedang Anda mandikan. Hal ini
sangat berbahaya Tinggi permukaaan harus sedemikian rupa sehingga Anda
lebih mudah bergerak dan cukup luas untuk meletakkan perlengkapan mandi
yang diperlukan. Pilihlah tempat yang nyaman untuk Anda dan bayi Anda.
a) Pembasuhan dengan handuk basah
Sebelum tali pusat menyembuh, maka bayi tidak boleh dimandikan
dengan berendam dalam air (kira-kira dua minggu). Ia hanya boleh
dibersihkan dengan lap atau handuk basah. Langkah-langkahnya
sebagai berikut:
b) Tentukan tempat untuk memandikan.
Meja ganti popok, meja dapur, tempat tidur bayi (jika kasurnya cukup
tinggi), semuanya merupakan lokasi yang cocok untuk mandi dengan
lap basah ini. Lapisi tempatnya dengan alas yang tahan air atau handuk
tebal.
c) Siapkan perlengkapan berikut sebelum melepaskan baju bayi:
- Sabun dan shampoo bayi, jika Anda akan menggunakannya.
- Lap pembasuh
- Gumpalan kapas steril untuk membersihkan mata
- Handuk, lebih baik jika ada bagian kerudung kepalanya
- Popok dan pakaian bersih
- Kapas dan alkohol untuk tali pusat
- Air hangat
d) Siapkan bayi
e) Mulailah membasuh
Diawali pada bagian tubuh yang terbersih ke arah bagian yang
terkotor, sehingga lap pembahsuh dan air yang Anda gunakan tetap
bersih. Sabuni dengan tangan atau lap pembasuh, tetapi gunakan lap
bersih untuk membasuhnya. Urutannya sebagai berikut:
- Kepala.
Satu atau dua kali seminggu gunakan shampoo. Disisi bak
pencucian adalah cara termudah dan ternyaman untuk membasuh
kepala bayi. Keringkan kepala bayi dengan handuk (umumnya
hanya memerlukan waktu beberapa detik) sebelum Anda
melanjutkan.
- Wajah.
Pertama-tama gunakan kapas steril yang dibasahi dengan air
hangat untuk membersihkan mata bayi, basuhlah dengan
perlahan dari arah hidung ke arah luar. Gunakan kapas bersih
untuk setiap mata. Untuk wajah ini jangan gunakan sabun. Basuh
bagian luar telinga, tetapi tidak bagian dalamnya. Lalu keringkan
semua bagian wajah.
- Leher dan dada
Tidak diperlukan sabun kecuali bayi berkeringat dan kotor.
Perhatikan bagian lipatan-lipatan. Lalu keringkan.
- Lengan.
Rentangkan lengan agar bagian lipatan bisa dibersihkan, dan
tekan telapak tangan agar kepalan tangannya membuka. Bagian
tangan memerlukan sedikit sabun, dan pastikan Anda membasuh
bekas sabun dengan bersih sebelum bayi memasukkan kembali
tangannya ke dalam mulut. Keringkan
- Punggung.
Balikkan/miringkan tubuh bayi dengan kepala dimiringkan, dan
basuh bagian punggung, pastikan bahwa Anda tidak lupa
membersihkan bagian lipatan leher.
- Tungkai
Rentangkan tungkai agar bagian belakang lutut dapat
dibersihkan. Meskipun biasanya bayi akan menolak jika kakinya
direntangkan. Keringkan
- Area popok
Pada bayi perempuan, basuhlah kemaluan dari arah depan ke
belakang, buka bagian labia dan bersihkan dengan sabun dan air.
Setiap kali membasuh gunakan bagian lain dari lap. Adanya
pengeluaran dari kemaluan berwarna putih adalah normal, jangan
menggosoknya.
- Pasang popok dan pakaikan baju.

F. Menjemur Bayi
Sinar matahari dan udara segar sangat penting untuk pertumbuhan dan
pemeliharaan kesehatan. Bayi sejak berumur beberapa hari sebaiknya setiap
pagi di bawa keluar untuk mendapatkan sinar matahari dan hawa sejuk.
a. Jemur bayi pada pagi antara pukul 07.00-08.00 selama 15-30 menit
dengan posisi telentang dan tengkurap.
b. 2.Jemur saat sebelum mandi
c. 3.Bukalah baju bayi dan pakaikan popok yang minim
d. 4.Hindarkan mata dari sinar matahari langsung.
e. 5.Ganti posisi setiap 15 menit

Anda mungkin juga menyukai