Seperti tumbuhan pada umumnya, tubuh paku dapat dibedakan menjadi akar, batang, dan daun.
Bagian-bagian/Struktur ini nampak sangat jelas pada jenis paku yang berbatang tinggi seperti
paku tiang. Tumbuhan paku mengalami dua fase dalam kehidupannya atau biasa disebut dengan
pergiliran keturunan. Dalam siklus hidupnya paku mengalami fase gametofit dan fase sporofit.
Fase gametofit paku berukuran sangat kecil dan sulit diamati sedangkan fase sporofit merupakan
bentuk tumbuhan paku yang biasa kita lihat. Berikut adalah bagian-bagian/struktur dari
tumbuhan paku:
a. Akar
b. Batang
Pada sebagian besar jenis paku, batangnya terdapat di dalam tanah yang dinamakan ripang
(rhizome). Jika muncul ke permukaan tanah, batangnya sangat pendek sekitar 0.5 m. Namun, ada
beberapa batang pohon paku yang tingginya mencapai 5 m atau lebih, misalnya cyathea sp. Pada
batang, terdapat pembuluh pengangkut berupa xilem dikelilingi floem.
c. Daun
Gambar 4. Macam-Macam Daun Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Pteridophyta (Tumbuhan Paku) pada umumnya berdaun, dan daunnya memiliki tulang daun.
Daun Pteridophyta ada yang berukuran besar, disebut makrofil. Ada pula daun yang berukuran
kecil, disebut mikrofil. Mikrofil berbentuk sisik, misalnya pada Equisetum (paku ekor kuda).
Pteridophyta yang tidak berdaun disebut paku telanjang, misalnya Psilotum.
Daun pteridophyta muda yang menggulung disebut fiddlehead (circinnate). Gulungan akan
terbuka ketika daun muda tumbuh menjadi daun dewasa.
Macam-macam daun pada Tumbuhan paku (Pteridophyta)
1) Daun yang kecil-kecil disebut Mikrofil
Daun ini berbentuk kecil-kecil seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai dan tidak bertulang
daun, belum memperlihatkan diferensiasi sel, dan tidak dapat dibedakan antara epidermis, daging
daun dan tulang daun.
2) Daun yang besar-besar disebut Makrofil dan telah mempunyai daging daun (Mesofil)
Merupakan daun yang bentuknya besar, bertangkai dan bertulang daun, serta bercabang-cabang.
Sel-sel penyusunnya telah memperlihatkan diferensiasi, yaitu dapat dibedakan antara jaringan
tiang, jaringan bunga karang, tulang daun, serta stomata (mulut daun).
3) Daun yang khusus untuk asimilasi disebut Tropofil
Merupakan daun yang khusus untuk melakukan asimilasi atau fotosintesis.
4) Daun yang khusus menghasilkan spora disebut Sporofil.
Daun ini berfungsi untuk menghasilkan spora. Tetapi daun ini juga dapat melakukan fotosintesis,
sehingga disebut pula sebagai troposporofil.
Struktur Sorus
Bagian luar dari sorus berbentuk selaput tipis yang disebut indusium. Bagian
dalam sorus terdapat kumpulan sporangium yang didalamnya berisi ribuan spora.
Gambar 7. Letak Sorus Gambar 8. Struktur Sorus
Semanggi (Marsilea crenata)
Paku Tanduk Rusa
(Platycerium bifurcatum)
Dicksonia antarctica
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Paku Homospora
2. Paku Heterospora
Paku heterospora memproduksi dua macam ukuran spora. Spora yang berukuran kecil dan
berkelamin jantan disebut mikrospora. Spora yang berukuran besar dan berkelamin betina
disebut makrospora. Contohnya: Selaginella (paku rane) yang dapat dijadikan tanaman hias
dan Marsilea (semanggi) yang dapat dimakan.
Nama Gambar
Selaginella (paku rane)
Marselia ( Semanggi)
Spora pada paku peralihan yang dihasilkan berukuran dan bentuk yang sama tetapi jenisnya
berbeda. Protaliumnya hanya menghasilkan anteridia dan arkegonia saja. Fase gametofit paku
lebih singkat dari pada sporofitnya. Alat kelamin
berpa: anteredium menghasilkan spermatozoit dan arkegonium menghasilkan sel
telur. Pembuahan sel telur oleh spermatozoit dibantu oleh air. Zigot yang dihasilkan berkutup
satu, sehingga akarnya tidak berkembang seperti tumbuhan biji. Bila sporangium kering, anulus
membuka dan spora-spora akan keluar. Spora jatuh ditemapat yang lembab akan tumbuh
menjadi protalium. Selanjutnya protalium akan tumbuh
menghasilan anteridium dan arkegonium. Dari perkawinan
anatara rhizoid dan ovum menghasilkan zigot. Zigot tumbuh menjadi menjadi tumbuhan paku
(sporofit). Contoh tumbuhan paku peralihan adalah paku ekor kuda (Equisetum).
D. Habitat Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Habitatnya di darat, terutama pada lapisan bawah tanah didataran rendah, tepi pantai, lereng gunung,
350 meter diatas permukaan laut terutama di daerah lembab, dan ada juga yang
pertumbuhan paku :
Kadar air dalam tanah
Kadar air dalam udara
Kandungan hara mineral dalam tanah
Kadar cahaya untuk fotosintesis
Suhu yang optimal
Perlindungan dari angin
Perlindungan dari cahaya yang terlalu kuat.
Tidak semua faktor tersebut berpengaruh, tapi tergantung pada jenis tumbuhan
Seperti tanaman tingkat tinggi, tumbuhan paku tumbuh lingkungannya masing-masing (biasanya
tempat lembab).
Beberapa paku dapat bertahan hidup di daerah yang ekstrim seperti lingkungan kering dan panas.
Tumbuhan paku meletakkan dirinya tepat sesuai dengan nitchenya, tanah yang lembab, udara
yang lembab, intensitas cahaya dan sebagainya. Jarang tumbuhan paku hidup diluar nitchenya.
Jika anda ingin menumbuhkembangkan paku, maka anda harus menciptakan lingkungan yang
DAFTAR PUSTAKA