Anda di halaman 1dari 5

KONSEP ASKEP HIPOKALEMIA

PENGKAJIAN

1. ANAMNESA
a. Identitas pasien dan identitas penanggung jawab
b. Keluhan utama : pasien merasakan mual, anoreksia, muntah, lemah otot, kram
kaki,diare.
c. Riwayat penyakit sekarang : pasien dalam keadaan muntah-muntah dan diare.
d. Riwayat penyakit dahulu : .pasien dengan penyakit tidak pernah mengalami
sebelumnya
e. Riwayat penyakit keluarga : tidak menurun dari keluarganya.
f. Pola kebiasaan:
 Pola nutrisi : pasien mengalami anoreksia
 Pola eliminasi : pasien mengalami gangguan inkontenensia periodik, peningkatan
kandung kemih, dan tonus spinter.
 Pola istirahat : pasien mengalami gangguan pola tidur.
 Pola aktivitas : pasien beraktivitas seperti biasa tanpa bantuan keluarga.
g. Riwayat psikologis : pasien tidak berdaya, dan ansietas.

2. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : pasien tampak lemah
b. Kesadaran : GCS (trgantung dari kondisi pasien itu sendiri dan biasanya dibawah
normal / kurang dari 15 )
c. Tanda-tanda vital
 Tekanan darah : 110/70 mmHg
 Puls : 50 x/menit
 Temperatur : 34 C
 Respiratory : 26 x/menit

3. PEMERIKSAAN SECARA HEAD TO TOE


a. Kepala : tidak terdapat lesi
b. Mata : cekung, konjungtiva anemis, air mata berkurang atau tidak ada
c. Mulut : membrane mukosa pucat dan kering, bibir pecah-pecah dan kering
d. Hidung : mukosa hidung kering
e. Telinga : bentuk simetris kanan dan kiri
f. Kulit : kering, kemerahan, turgor kulit tidak elastis, kulit dingin
g. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
h. Thoraks : respirasi meningkat dan dangkal
i. Abdomen :
- Inspeksi : abdomen cekung
- Auskultasi : hiperperistaltik disertai diare
- Perkusi : thympani
- Palpasi : tidak ada pembesaran dan massa, ada nyeri tekan di perut bagian bawah
kanan

4. STUDI DIAGNOSTIK DAN HASIL YANG MENGINDIKASIKAN PENYAKIT


a. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan kadar kalium serum
 hasilnya kurang dari 3,5 mEq/L.
2. Pemeriksaan kalium urine.
 Membantu mengidentifikasi penyebab kekurangan kalium pada ginjal.
3. Pemeriksaan kadar albumin serum.
 Penurunan kadar albumin dapat menyebabkan penurunan kadar kalium ikatan
protein
b. Hasil Pemeriksaan Diagnostik
 Kalium serum : penurunan, kurang dari 3,5 mEq/L.
 Klorida serum : sering turun, kurang dari 98 mEq/L.
 Glukosa serum: agak tinggi
 Bikarbonat plasma: meningkat, lebih besar dari 29 mEq/L

5. PENATALAKSANAAN MEDIS
a. Identifikasi dan eliminasi penyebab
b. Kalium klorida (KCI) IVFD
c. Peningkatan pemasukan diet kalium, konsumsi makanan yang tinggi kalium seperti :
 Buah-buahan (pisang, jeruk, alvokad, kismis)
 Kacang-kavcangan
 Umbi-umbi (kentang)
 Konsumsi garam yang mengandung 50-60 mEq kalium/sendok the
6. DIAGNOSA KEPERAWATAN

ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. Ds : Asupan yang Penurunan curah
- Kegelisahan berkurang jantung
- Suhu tubuh
menurun
Menurunnya intake
Do : cairan
- Kelemahan
- Nafas pendek
Kelemahan fisik

Ketidakefektifan
pompa jantung

Penurunan curah
jantung

2. Ds : Peningkatan output Nutrisi kurang dari


- Turgor kulit cairan kebutuhan
buruk
- K.U lemah
- Menolak untuk Respon peningkatan
makan suhu tubuh
- Konjungtiva
dan membran
mukosa pucat Merangsang medulla
vomiting centre
Do :
- Perubahan
sensori rasa Menyebabkan
- Tidak nafsu timbulnya mual dan
makan muntah

Asupan nutrisi kurang


dari kebutuhan

3. Ds : Diare Kekurangan volume


- Pasien merasa cairan
lemas dan haus
Peningkatan output
Do : cairan
- Pasien
mengalami
perubahan Kekurangan volume
status mental cairan
- Pemasukan dan
pengeluaran
cairan yang
tidak seimbang

RENCANA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI


1. Penurunan curah jantung b.d Setelah dilakukan - Kaji dan
disfungsi konduksi listrik tindakan dokumentasikan
ditandai oleh : keperawatan 1x24 tekanan darah
Ds : jam diharapkan - Pantau
- Kegelisahan EKG frekuensi dan
- Peningkatan suhu menunjukkan keteraturan
tubuh konfigurasi dan jantung pada
- Perubahan status frekuensi jantung setiap
mental dalam batasan pemeriksaan
Do : normal. Dengan - Kaji EKG pada
- Kelemahan kriteria : pasien dengan
- Nafas pendek - Suhu tubuh pemantauan
normal EKG kontinu
- KU tenang - Pantau pasien
- Pola nafas yang
normal menggunakan
digitalis
terhadap
distrimia
2. Nutrisi kurang dari Setelah dilakukan - Anjurkan
kebutuhan b,d anoreksia, tindakan makan sedikit
ditandai oleh : keperawatan 1x24 dan sering
Do : jam diharapkan - Ajarkan psien
- Turgor kulit buruk pasien tentang
- KU lemah mengungkapkan makanan tinggi
- Menolak untuk pengetahuan kandungan
makan tentang makanan kalium
- Konjungtiva dan tinggi kalsium - Berikan obat
membrane mukosa dan menunjukkan antimetik sesuai
pucat konsumsi program
Ds : makanan selama - Libatkan pasien,
- Perubahan sensasi pasien makan orang terdekat
rasa Dengan kriteria : dan ahli gizi
- Tidak nafsu makan - KU baik pada
- Makan dengan perencanaan
habis makanan yang
sesuai.
3. Kekurangan volume cairan Setelah dilakukan - Anjurkan pasien
b.d anorexia dan diare tindakan untuk
Ds : keperawatan 1x24 menginformasik
- Pasien merasa lemas jam diharapkan an perawat bila
dan haus volume cairan haus
Do : dapat terpenuhi, - Catat intake –
- Pasien mengalami dengan kriteria : output cairan
perubahan status - Tidak merasa - Atur posisi
mental haus pasien
- Pemasukan dan - Tidak lemas senyaman
pengeluaran cairan - Status mental mungkin
yang tidak seimbang membaik - Kolaborasi
- TTV normal dengan tim
medis dalam
pemberian obat

EVALUASI
1. Penurunan curah jantung b.d disfungsi konduksi listrik
Evaluasi : tidak terjadi penurunan curah jantung

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan b.d anoreksia


Evaluasi : kebutuhan nutrisi terpenuhi

3. Kekurangan volume cairan b.d anoreksia dan diare


Evaluasi : tidak merasa lemas, status mental membaik, suhu tubuh normal

Anda mungkin juga menyukai