Anda di halaman 1dari 2

Wajah Birokrasi Pasca New Normal

Birokrasi yang tak dibatasi ruang dan waktu dengan memanfaatkan kecanggihan
teknologi tentu bukan lagi sebuah mimpi. Tapi, sebuah tuntutan yang musti
diwujudkan sebab kondisi zaman telah berubah dan tuntutan pelayanan birokrasi
pun kian kompleks.

Di sinilah, era kebiasaan baru, di mana momentum perubahan birokrasi musti


diwujudkan. Pemanfaatan kecanggihan teknologi sudah menjadi keharusan.

Berbicara perubahan birokrasi di tengah pandemi, Korea Selatan dan Taiwan adalah
negara yang patut diteladani. Korea Selatan dan Taiwan merupakan negara yang
berhasil menerapkan kebijakan yang cepat dan tepat dalam penanganan kasus
Covid-19 dengan optimalisasi peran serta birokrasi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui kedua negara tersebut memiliki


strategi terbaik dalam menangani pandemi. Kedua negara tersebut berhasil
memberikan informasi dan pelayanan secara responsif kepada masyarakatnya
tentang perkembangan penanganan kasus Covid-19 dan juga pelayanan
administrasi lainnya secara online kepada masyarakat. Masyarakat tetap dapat
menjalankan rutinitas dan memenuhi kebutuhannya dengan baik walau di masa
pandemi. Belajar dari Korsel dan Taiwan tersebut, Indonesia juga memiliki modalitas
dan visi birokrasi yang baik dalam penanganan pandemi Covid-19.

Kebiasaan baru, cara pandang juga harus baru. Mungkin hal itu yang perlu birokrasi
lakukan pertama kali. Perubahan cara pandang tersebut menjadi mutlak diperlukan
untuk menuju tatatanan kehidupan birokrasi yang berubah seiring pandemi Covid-19
berlangsung. Sebab, mungkin saja pandemi ini akan selamanya ada dalam
keseharian kehidupan sosial kehidupan bermasyarakat. Sementara itu masyarakat
sebagai pengguna layanan publik tentu akan berusaha beradaptasi atas perubahan
birokrasi.

Nah, di sinilah kehadiran birokrasi yang mengutamakan serta memudahkan


pelayanan kebutuhan publik sangat dinantikan. Maka dari itu, kesiapan birokrat dan
seperangkat aturan main mutlak diperlukan.

Memang, aturan terkait cara kerja dengan berbasis online telah ada di beberapa
aturan seperti Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Apatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 19 tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja ASN dalam
Upaya Pencegahan Covid-19 di lingkungan Instansi Pemerintah serta Surat Edaran
Menteri PANRB No. 58/2020 tentang Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara
Dalam Tatanan Normal Baru.

Namun, perubahan perangkat peraturan harapannya tidak hanya sebatas surat


edaran tapi lebih dari itu. Misalnya, peraturan perundang-undang ASN Nomor 5
tahun 2015 harus juga mengadopsi model birokrasi berbasis online, sehingga
regulasi ini tidak hanya akan berlangsung selama pandemi namun bisa menjadi
aturan tetap guna meningkatkan fungsi dan pelayanan yang efektif pada masyarakat
modern.

Hadirnya pelayanan publik berbasis online tentu dapat memberikan manfaat bagi
percepatan pelayanan dan hematnya pengeluaran masyarakat dalam mengurus
administrasi serta memangkas proses birokrasi yang selama ini berbelit-belit.

Anda mungkin juga menyukai