Birokrasi yang tak dibatasi ruang dan waktu dengan memanfaatkan kecanggihan
teknologi tentu bukan lagi sebuah mimpi. Tapi, sebuah tuntutan yang musti
diwujudkan sebab kondisi zaman telah berubah dan tuntutan pelayanan birokrasi
pun kian kompleks.
Berbicara perubahan birokrasi di tengah pandemi, Korea Selatan dan Taiwan adalah
negara yang patut diteladani. Korea Selatan dan Taiwan merupakan negara yang
berhasil menerapkan kebijakan yang cepat dan tepat dalam penanganan kasus
Covid-19 dengan optimalisasi peran serta birokrasi.
Kebiasaan baru, cara pandang juga harus baru. Mungkin hal itu yang perlu birokrasi
lakukan pertama kali. Perubahan cara pandang tersebut menjadi mutlak diperlukan
untuk menuju tatatanan kehidupan birokrasi yang berubah seiring pandemi Covid-19
berlangsung. Sebab, mungkin saja pandemi ini akan selamanya ada dalam
keseharian kehidupan sosial kehidupan bermasyarakat. Sementara itu masyarakat
sebagai pengguna layanan publik tentu akan berusaha beradaptasi atas perubahan
birokrasi.
Memang, aturan terkait cara kerja dengan berbasis online telah ada di beberapa
aturan seperti Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Apatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 19 tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja ASN dalam
Upaya Pencegahan Covid-19 di lingkungan Instansi Pemerintah serta Surat Edaran
Menteri PANRB No. 58/2020 tentang Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara
Dalam Tatanan Normal Baru.
Hadirnya pelayanan publik berbasis online tentu dapat memberikan manfaat bagi
percepatan pelayanan dan hematnya pengeluaran masyarakat dalam mengurus
administrasi serta memangkas proses birokrasi yang selama ini berbelit-belit.