Anda di halaman 1dari 9

PERAN PERAWAT DALAM MENERAPKAN KESELAMATAN

PASIEN RUMAH SAKIT

Adi Riski (1901062)

Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan Institut Teknologi Kesehatan & Sains
Wiyata Husada Samarinda

Email : adiriski604@gmail.com

ABSRAK
Latar belakang Keselamatan pasien merupakan tanggung jawab semua pihak yang berkaitan dengan
pemberi pelayanan kesehatan. Perawat harus sadar akan perannya sehingga dapat secara aktif ikut
berpartisipasi untuk mewujudkan keselamatan pasien.

Tujuan untuk mengetahui peran perawat dalam menerapkan keselamatan pasien di rumah sakit.

Metode yang digunakan adalah teknik pengumpulan data atau informasi dengan melakukan analisis,
eksplorasi, kajian bebas yang relevan yang berfokus pada peran perawat dalam menerapkan keselamatan
pasien di rumah sakit dengan menggunakan 14 referensi, jurnal dan e-book.

Hasil Berdasarkan hasil pencarian yang didapat menyatakan bahwa peran perawat dalam keselamatan
pasien dirumah sakit diantaranya sebagai pemberi pelayanan keperawatan, perawat mematuhi SOP
keselamatan pasien, menerapkan prinsip etik dalam memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit,
memberikan pendidikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang asuhan yang diberikan, menerapkan
kinerja tim yang handal dalam memberikan pelayanan, menerapkan komunikasi yang efektif kepada
pasien dan kekuarga, mendokumentasikan dengan benar asuhan keperawatan, dan melaporkan kejadian
dalam item keselamatan pasien sesuai dengan standar operasional prosedur di Rumah Sakit.

Kesimpulan Peran perawat dalam menerapkan keselamatan pasien merupakan sebagai ujung tombak
pemberi pelayanan kesehatan hal yang penting untuk dikaji dalam rangka mempertahankan dan
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

Keywords : Peran perawat, keselamatan pasien, Rumah Sakit.


Latar Belakang

Salah satu masalah umum yang terjadi dalam pemberian pelayanan di bidang kesehatan adalah masalah
yang berkaitan dengan keselamatan pasien. Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu sistem
yang membuat asuhan pasien di rumah sakit menjadi lebih aman dan nyaman. Keselamatan pasien
merupakan tanggung jawab semua pihak yang berkaitan dengan pemberi pelayanan kesehatan. Pasien
safety menjadi prioritas utama dalam layanan kesehatan dan merupakan langkah kritis pertama untuk
memperbaiki kualitas pelayanan serta berkaitan dengan mutu dan citra rumah sakit (Depkes, 2008).
Perawat sebagai ujung tombak pemberi pelayanan kesehatan merupakan hal yang penting untuk dikaji
dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Kinerja yang baik
merupakan jembatan dalam menjawab kualitas pelayanan kesehatan diberikan terhadap pasien baik yang
sakit maupun yang sehat (Murdyastuti, 2010).

Tujuan

Tujuan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan kemandirian masyarakat


dalam mengatasi masalah keperawatan kesehatan masyarakat yang optimal. Pelayanan keperawatan
diberikan secara langsung kepada seluruh masyarakat dalam rentang sehat-sakit dengan
mempertimbangkan seberapa jauh masalah kesehatan masyarakat mempengaruhi individu, keluarga, dan
kelompok maupun masyarakat.

Metode

Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah kajian yang dibuat dengan menganalisis,
mengekplorasi atau menggabungkan kajian kumulatif dan kualitatif dari berbagai sumber ilmiah yang
berlandaskan teori dari jurnal atau sumber informasi lainnya yang memuat informasi dengan pembahasan
kebijakan keselamatan pasien, kemudian dikembangkan berdasarkan aturan dan konsep yang sesuai.
Dengan metode ini , informasi pembahasan mengenai keselamatan pasien bagi seorang perawat dapat
mengupayakan untuk selalu mentaati peraturan dan kebijakan keselamatan pasien baik agar pasien yang
diraawat dapat terhindar dari kecelakaan sehingga meningkatkan pelayanan kesehatan

Hasil

Keselamatan pasien di rumah sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu rumah sakit yang memberikan
asuhan pasien pasien menjadi lebih aman, termasuk didalamnya mengukur resiko, identifikasi dan
pengolahan resiko terhadap pasien analisa insiden, kemampuan untuk belajar dan menindaklanjuti insiden
serta menerapkan solusi untuk mengurangi resiko (WHO, 2004).

Pembahasan

Keselamatan pasien (Patient Safety) merupakan sesuatu yang jauh lebih penting daripada sekedar
efisiensi pelayanan. Keselamatan Pasien adalah pasien bebas dari cedera yang tidak seharusnya terjadi
atau bebas dari cedera yang tidak seharusnya terjadi atau bebas dari cedera yang potensial akan terjadi
(penyakit, cedera fisik/social psokologis, cacat, kematian) terkait dengan pelayanan kesehatan. Ada enam
sasaran keselamatan pasien di rumah sakit yaitu ketepatan identifikasi, , peningkatan komunikasi efektif,
peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien
operasi, pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan pengurangan resiko pasien jatuh (Depkes,
2011). Menurut Bawelle, secara keseluruhan program patient safety sudah diterapkan, namun masalah
dilapangan merujuk pada konsep patient safety, karena walaupun sudah pernah mengikuti sosialisasi,
tetapi masih ada pasien cedera, resiko jatuh, resiko salah pengobatan, pendelegasian yang tidak akurat
yang mengakibatkan keselamatan pasien menjadi kurang maksimal.

Kesimpulan

Peran perawat dalam menerapkan keselamatan pasien sebagai ujung tombak pemberi pelayanan
kesehatan adalah hal yang penting untuk dikaji dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan.
Tabel 1.1 Studi Karakteristik Tinjauan Literature Riview

No Penulis Tujuan Desain Responde Instrument Hasil Penelitian


Penelitian n
1 Siti Bertujuan Penelitian Tidak ada Pengumpulan data Berdasarkan hasil
Nurhaliz untuk Kualitatif atau informasi pencarian yang
a mengetahui dengan melakukan didapat menyatakan
peran perawat analisis, eksplorasi, bahwa peran
dalam kajian bebas yang perawat dalam
menerapkan relevan yang keselamatan pasien
keselamatan berfokus pada peran dirumah sakit
pasien
perawat dalam diantaranya sebagai
dirumah sakit
menerapkan pemberi pelayanan
keselamatan pasien keperawatan,
di rumah sakit perawat mematuhi
SOP keselamatan
pasien, menerapkan
prinsip etik dalam
memberikan
pelayanan
kesehatan di rumah
sakit, memberikan
pendidikan edukasi
kepada pasien dan
keluarga tentang
asuhan yang
diberikan,
menerapkan kinerja
tim yang handal
dalam memberikan
pelayanan,
menerapkan
komunikasi yang
efektif kepada
pasien dan kekuarga,
mendokumentasikan
dengan benar
asuhan
keperawatan, dan
melaporkan kejadian
dalam item
keselamatan pasien
sesuai dengan
standar operasional
prosedur di Rumah
Sakit.
2 Dinda pelayanan Penelitian Tidak ada Mengetahui Kinerja
Saputri keperawatan Kuantitatif hubungan antara implementasi patient
kesehatan variabel independen safetymerupakan
masyarakat (beban kerja) hasil kerja individu
adalah dengan variabel ataupun seseorang
meningkatkan dependen dalam melaksanakan
kemandirian (implementasipatien keselamatan pasien
masyarakat t safety). yang telah
dalam dicanangkan oleh
mengatasi rumah sakit dalam
masalah membuat asuhan
keperawatan pasienlebih aman
kesehatan yang meliputi
masyarakat asesmen risiko,
yang optimal. identifikasi, dan
pengelolaan hal yang
berhubungan dengan
risiko pasien,
pelaporan, dan
analisis insiden,
kemampuan belajar
dari insiden dan
tindak lanjutnya
serta implementasi.
3 Tati Keselamatan Penelitian Tidak Ada Prinsip “First, do no Agar peningkatan
Oktania pasien dan kumulatif dan harm” tidak cukup mutu dan
Tamba mutu kualitatif kuat untuk keselamatan pasien
pelayanan mencegah dapat berjalan baik,
kesehatan berkembangnya direktur rumah sakit,
yang tinggi masalah para kepala bidang,
keselamatan pasien serta kepala unit dan
departemen di rumah
sakit : o Wajib
mendorong
pelaksanaan program
peningkatan mutu
dan keselamatan
pasien o Berupa
mendorong
pelaksanaan budaya
mutu dan
keselamatan (quality
and safety culture) o
Secara proaktif
melakukan
identifikasi dan
menurunkan variasi
o Menggunakan data
agar fokus kepada
prioritas isu o
Berupaya
menunjukkan
perbaikan yang
berkelanjutan
(Harahap, 2018)
Perawat memahami
keselamatan pasien
adalah yang paling
utama dilakukan
dalam tindakan
asuhan keperawatan
dan mengambil
keputusan dengan
aman dan tepat.
Penerapan kebijakan
keselamatan pasien
dapat dimulai
dengan kegiatan
tahap perencanaan,
pengorganisasian,
pelaksanaan, dan
pengendalian yang
bertujuan untuk
membudayakan
keselamatan dirumah
sakit, sehingga tidak
terjadi kejadian yang
tidak diharapkan.
4 Josephin Meminimalisi Penelitian Tidak Ada Survey deskriptif Keselamatan pasien
e Tamara r kesalahan Kualitatif di rumah sakit
Glori dalam (KPRS) adalah
penanganan system pelayanan
pasien baik dalam suatu rumah
pada pasien sakit yang
UGD, rawat memberikan asuhan
inap maupun pasien menjadi lebih
pasien aman, termasuk
poliklinik didalamnya
mengukur resiko,
identifikasi dan
pengelolahan resiko
terhadap pasien
analisa insiden,
kemampuan untuk
belajar dan
menindaklanjuti
insiden serta
menerapkan solusi
untuk mengurangi
resiko (WHO,2004).
Budaya keselamatan
pasien terdiri dari
beberapa elemen,
antara lain budaya
terbuka (open), adil
(just), pelaporan
(reporting),
pembelajaran
(learning) dan
penginformasian
(informed).
Keperawatan adalah
perlindungan,
promosi, dan
optimalisasi
kesehatan dan
kemampuan,
pencegahan penyakit
dan cedera,
pengentasan
penderitaan melalui
diagnosis dan
pengobatan respon
manusia, dan
advokasi dalam
perawatan individu,
keluarga,
masyarakat, dan
populasi.
5 Tina Tujuan dari Mendeskripsikan Tidak ada Penulisan ini yaitu Menurut penelitian
Rahayu tulisan ini dan dengan Irmayanti (2019)
Silitonga adalah untuk menguraikan mendeskripsikan tentang persepsi
mengetahui dan menguraikan perawat tentang
tantangan tentang tantangan based nursing
perawat perawat manager practice (EBNP) di
manager dalam penerapan rumah sakit adalah
dalam evidence based kurangnya
penerapan nursing practice pemahaman perawat
evidence (EBNP). tentang EBNP,
based nursing terdapat hambatan
practice dalam penerapan
(EBNP). EBNP, harapan
perawat dalam
penerapan EBNP
dan keuntungan
dalam menerapkan
EBNP. Menurut
penelitian Hapsari
(2011) tentang
pengantar evidance
based nursing,
tantangan yang
dihadapi oleh
perawat dewasa ini
adalah tentang
bagaimana
menggunakan
metode penelitian
yang dapat
menerangkan secara
jelas tentang sifat
penting, makna dan
komponen
keperawatan
sehingga perawat
dapat menggunakan
pengetahuan ini
dengan cara yang
bermakna. Diketahui
bahwa pasien yang
menerima asuhan
keperawatan yang
berdasarkan hasil
penelitian
menunjukkan hasil
yang lebih baik
dibandingkan pasien
yang menerima
asuhan keperawatan
berdasarkan tradisi.
Menurut penelitian
Hidayat (2019)
tentang pendidikan
evidance based
practice melalui
mentoring program
oleh perawat di
Rumah Sakit,
pendidikan EBP
melalui program
mentoring mampu
meningkatkan
implementasi praktik
berbasis bukti di
rumah sakit.
Menurut penelitian
Elysabeth (2015)
tentang hubungan
tingkat pendidikan
perawat dengan
kompetensi aplikasi
Evidence-Based
Practice, perawat
dapat meningkatkan
pendidikannya ke
jenjang yang lebih
tinggi, karena
terbukti bahwa
pendidikan dapat
menuntun seseorang
terampil dalam
mencari sumber
penelitian,
berorganisasi dan
bersikap professional
dalam bekerja,
meningkatkan akses-
akses untuk
meningkatkan dan
menerapkan praktik
berdasarkan bukti
(EBP).

Anda mungkin juga menyukai