Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH MATERNITAS 2

MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIN YANG MENGALAMI


MENOPAUSE
Ns. Hamka, M.Kep., RN., WOC(ET)N

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4

Adi Riski
(1901062)
Ahmad Arif Maulana (1901063)
Aji Muhammad Maulidiansyah (1901064)
Nur Wahid Ramadhan (1901088)
Muhammad Rafli MS (1901095)
Sendy Setiawan (1901114)

S1 ILMU KEPERAWATAN
INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN & SAINS WIYATA HUSADA SAMARINDA
2020/2021

menarche Psikis seperti stress usia Peny endometriosis dll Pemakaian kontrasepsi

menopause

Sikuls menstruasi di kontrol 2 hormon

Produksi kelenjar hipofisis di otak FSH dan LH (diproduksi otak)


Estrogen dan progesteron (diproduksi di ovarium)
Sebelum terjadi menopause FSH dan LH di produksi normal

Kegagalan fungsi hipotalamus-hipofisis

Ovarium tidak merespon FSH dasn LH

Estrogen dan progesteron menurun

Vagina mengerinjg Hot flushes

Perasaan panas pada tubuh


Daerah sensitif makin sulit di rangsang

Berkeringat gangguan tidur


Saat berhubungna seks (dispareunia) Nyeri akut
Tampak hitam pada kelopak mata

Sulit mencapai orgasme

Gangguan pola tidur


Gangguan aktivitas seks

Perubahan fungsi seks

Disfungsi seksual

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Analisa data
DS: klien mengatakan nyeri saat berhubungan seks, dan tubuh terasa pana sehingga
berkeringat ketika tidur

DO: klien tampak meringis, dan gelisah, kelopak mata tampak hitam

B. Diagnosis keperawatan
 Nyeri akut b.d vagina mengering d.d pasien mengeluh nyeri
 Disfungsi seksusal b.d estrogen dan progesteron menurun d.d sulit mencapai
orgasme
 Gangguan pola tidur b.d hot nflushes d.d berkeringat saat tidur

C. Tujuan dan kriteria hasil


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, maka tingkat nyeri
menurun dengan kriteria hasil:
 keluhan nyeri meringis menurun (5)
 kesulitan tidur menurun (5)
 kemampuan menuntaskan aktivitas meningkat (5)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, maka hubungan seksual
membaik dengan kriteria hasil:

 kepuasan hubungan seksual meningkat (5)


 dispareunia menurun (5)
 keluhan sulit melakukan aktivitas seksual menurun (5)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, maka pola tidur membaik
dengan kriteria hasil:
 kemampuan beraktivitas meningkat (5)
 keluhan sulit tidur menurun (5)
 keluhan tidak puas tidur menurun (5)

D. Intervensi keperawatan
Manajemen nyeri:
 identifikasi lokasi karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
 identifikasi skala nyeri
 identifikasi respon nyeri non verbal
 identifikasi factor yang meperberat dan meperingan nyeri
 jelaskan strategi meredakan nyeri
 anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

Pemberian analgesic

 identifikasi karakteristik nyeri


 identifikasi riwayat akergi obat
 identifikasi kesesuaian jenis analgesic
 jelaskan efek terapi dan efek samping obat
 kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesic

Konseling seksualitas

 identifikasi tingkat pengetahuan, masalaha sistem reproduksi, masalah


seksualitas dan penyakit menular seksual
 identifikasi waktu disfungsi seksual dan kemungkinan penyebab
 monitor stress, kecemasan, depresi dan penyebab disfungsi seksual
 jelaskan efek pengobatan, kesehatanm dan penykit terhadapdisfungsi seksual
 kolaborasi dengan spesialis seksologi, jika perlu

Dukungan tidur

 identifikasi pola dan aktivitas tidur


 identifikasi faktor pengganggu tidur
 lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan
 ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap gangguan pola tidur
 ajarkan relaksasi otot autogenik atau cara nonfarmakoogi lainnya

Anda mungkin juga menyukai