Anda di halaman 1dari 12

SEMINAR KASUS

“PENURUNAN SISTEM REPSODUKSI PADA LANSIA”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik

Dosen Pengempu :

Disusun oleh

Kelompok 3

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ESPATI YOGYAKARTA

2022
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Proses menua adalah proses menghilangnya secara perlahan kemampuan


tubuh untuk mengganti sel yang rusak dan mempertahankan struktur dan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap rangsangan (misalnya
penyakit) dan tidak mampu memperbaiki kerusakan yang diderita. (Rahayu. A.,
dkk., 2018).
Seseorang yang mengalami usia lanjut akan terjadi kemunduran fisik,
sosial, mental, sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melaksanakan tugas
sehari-hari dengan baik. Penuaan pada manusia dihubungkan dengan perubahan
degeneratif pada kulit, otot, tulang, pembuluh darah, jantung, paru-paru, saraf
dan jaringan tubuh lainnya. Kemampuan regenertif yang terbatas tersebut pada
lanjut usia lebih rentan terkena berbagai jenis penyakit, sindroma, kesakitan
dibandingkan dengan orang dewasa lainnya (Kholifah, 2016; Harianja. L.R.M,
2020)
Pada usia lanjut seorang manusia akan mengalami proses penurunan
pada organ reproduksi, setiap wanita akan mengalami menopause. Menopause
dalam bahasa Yunani menos artinya bulan dan pause berarti berhenti, secara
keseluruhan dapat diartikan sebagai berhentinya siklus datang bulan (Rosenthal,
2010; Harianja. L.R.M, 2020).
Waktu menopause seorang wanita akan mengalami beberapa tanda
seperti berhentinya menstruasi, perubahan sistem reproduksi, menciutnya
ovarium dan uterus serta atropi payudara pada wanita.
Beberapa masalah yang muncul pada perempuan saat masa menopause
adalah bot flushes, gangguan tidur, kekeringan pada vagina, gangguan
psikologis seperti medah tersinggung, mudah marah, perasaan tegang, lebih
sensistif, susah berkonsentrasi, sering gelisah, depresi, stres (Aqila, 2010, p. 28).
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia pada
tahun 2015 mencapai 255 juta dan terjadi peningkatan menjadi 268 juta pada
tahun 2019 (Badan Pusat Statistik , 2 2015). Menurut proyeksi penduduk
Indonesia tahun 2010-2035 oleh Badan Pusat Statistik, jumlah perempuan
berusia di atas 50 tahun adalah 20,9 juta. Pada tahun 2020 diperkirakan jumlah
perempuan yang hidup dalam usia menopause di Indonesia 30,3 juta orang.
Menurut Badan Pusat Statistika (BPS), pada tahun 2025 diperkirakan akan ada
60 juta wanita menopause (Baziad, 2010).
Menopause bisa menimbulkan penurunan pada produksi hormon
progesterone dan estrogen, serta hormon seks lainnya. Keadaan ini dapat
menyebabkan keringat dimalam hari, penurunan daya ingat, kekeringan vagina,
timbul rasa cemas berlebih, kurang tidur (Andira, 2010, p. 60). Beberapa
masalah yang biasanya dirasakan pada wanita menopause antara lain: rasa panas
(hot flush), produktifitas menurun , keringat malam hari, merasa tidak ada daya
tarik lagi dimata pasangan, merupakan akhir hasrat seksual normal, tidak
bergairah terhadap seks sehingga tidak akan mencapai kepuasaan seksual
(Proverawati & Sulistyawati, 2010, p. 32).
Pada saat menopause, perempuan dapat menyesuaikan hidupnnya yang
secara fisiologis dirangsang oleh produksi hormon progesterone dan estrogen
menjadi kehidupan yang kosong tanpa hormone tersebut. Hilangnya estrogen
sering kali menyebabkan terjadinya perubahan fisiologis yang bermakna pada
fungsi tubuh disertai suatu perubahan kejiwaan yang di alami perempuan saat
memasuki menopause. Pada perempuan yang mendapat informasi baik dapat
dengan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan, perubahan psikologik ini
sangat minim dan bahkan tak berarti, hanya saja mengalami periode
ketidakstabilan emosional yang singkat (Rijanto, Astalina, & Rizki, 2011).
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
2. TUJUAN KHUSUS

BAB 2 TINJAUAN TEORI

A. PATHWAY
Lansia

internal external

Pelayanan
Umur Pendidikan Pekerjaan Pengetahuan Keluarga tetangga
Kesehatan
Menopause

Mennstruasi tidak Perubahan


teratur penampilan fisik

Rambut rontok,
Darah yang keluar kulit kering,
sedikit payudara kendur,
dll

Perubahan seksual Keriput/Kurus Gemuk

Gerah, mudah
Vagina menjadi berkeringaat,
kering mudah capek
susah tidur

Penurunan Ganguan Konsep Gangguan Pola


Ganguan Aktifitas
nafsu/libido Diri Tidur

Disfungsi sexsual
Andropause

Aspek
Aspek seksual Vasomomotor Aspek Vitalitas
Gejolak Panas

Susah Tidur Kekuatan dan


Penurunan Insomnia tenaga
nafsu/libido
Gelisah/takut menurun

Kualitas Penumpukan
Gangguan pola
Seperma lemak darah,
tidur
menurun osteoporosis

Kemampuan
ereksi menurun

Disfungsi
sexsual

B. Asuhan Keperawatan pada lansia


1. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ny. A
Umur : 61th
Status Perkawainan : Kawin
Suku :
Bahasa Yang Diggunakan : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Sleman, Yogyakarta
2. KELUHAN UTAMA
3. DIAGNOSA MEDIK
4. TERAPI
5. GENOGRAM
6. Pengkajian Pengkajian yang dilakukan pada lansia
a. Pola persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan
b. Pola nutrisi – metabolic
c. Pola eliminasi
d. Pola aktivitas – latihan
e. Pola istirahat – tidur
f. Pola Kognitif – Perseptual
g. Pola Persepsi diri - Konsep diri
h. Pola Peran – Hubungan
i. Pola Seksual – Reproduksi
j. Pola Kooping – Toleransi Stress
7. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur atau fungsi
2. Gangguan pola tidur berhungan dengan kendala lingkungan (hot flash)
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
4. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional, kebutuhan tidak terpenuhi,
krisis maturasional
8. PERENCANAAN

BAB 3 TINJAUAN KASUS

A. KASUS
Seorang pasien bernama Ny. A umur 61th datang ke RS Medika Respati dengan
keluhan sudah 6 bulan tidak menstruasi, rambut rontok, sulit tidur dan
berkeringat saat malam hari. Pasien juga mengatakan vaginanya kering, gairah
seksual menurun, sering pusing, sering merasa gerah, dan berkeringat saat
malam hari. Hasil TTV: TD; 140/80mmHg, N; 87x/menit, S; 37 C,
R;22X/menit.
B. PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK


Tanggal Pengkajian 27 Maret 2023

A. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ny. A
Umur : 61th
Status Perkawainan : Kawin
Suku :
Bahasa Yang Diggunakan : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Sleman, Yogyakarta
B. KELUHAN UTAMA
Tidak menstruasi sejak 6 bulan lalu
C. DIAGNOSA MEDIK
Menopause
D. TERAPI
Tidak ada terapi yang diberikan
E. GENOGRAM
Tidak ada genogram
PENGKAJIAN LANSIA
1. POLA PERSEPSI KESEHATAN DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
S: px mengatakan dia tidak mengetahui informasi tentang menopause, px juga
mengatakan jarang melakukan pemeriksaan kesehatan baik ke dokter maupun di
puskesmas .
O: vagina Px terlihat kering
2. Pola nutrisi – metabolik
S: Px mengatakan selama 6 bulan terahir nafsu makan meningkat, sehari makan
4x dengan porsi lebih banyak dari sebelumya. Px juga mengatakan sering
mengkonsumsi cemilan, BB sebelumnya hanya 52kg
O: BB: 67KG, TB:152CM, IMT:
3. POLA ELIMINASI
S: Px mengatakan tidak mengalami kesulitan BAB
O: Px tidak terlihat memegang perut
4. Pola aktivitas – latihan
S: px mengatakan saat ini sudah tidak dapat berjalan jauh, setiap naik tangga
kakinya selalu sakit
O: px masih mampu melakukan aktivitas ringan
5. Pola istirahat tidur
S: px mengatakan saat ini sulit tidur karena meerasa gerah dan keluar keringat
setiap malam, saat ini px hanya tidur -+ 4 jam dalam sehari, dan setiap pagi
kurang segar
O: px terlihat lesu, terdapat lingkar hitam pada kelopak mata
6. Pola kognitif-perseptual
S: px mengatakan saat ini sering lupa
O: px terlihat bingung dan kurang konsentrasi
7. Pola seksual – reproduksi
S: px mengatakan sudah 6 bulan tidak menstruari, sering pusing sulit tidur. Px
juga mengatakan gairah seksualnya menurun
8. Pola Persepsi-Konsep Diri
S : px mengatakan kondisi yang ia alami adalah karena faktor usia
O: px tampak menerima keadaannya
9. Pola Peran-Hubungan
S: px mengatakan saat lansia ia tidak lagi mengikuti organisasi yang ada di
lingkungan sekitar
O: px tampak berinteraksi seperti biasa dengan lingkungan sekitar
10. Pola Koping-Toleransi Stress
S: px mengatakan sedikit stress kondisi kesehatan yang sekarang
O : px tampak sedikit lemas
11. Pola Nilai-Kepercayaan
S:

ANALISIS DATA

HARI/TGL/JAM DATA FOKUS DIAGNOSA


Rabu, 27-4-22, 09.05 wib DS: px mengatakan sulut Gangguan pola tidur
tidur karena merasa gerah, berhubungan dengan
dan berkeringat dimalam hambatan lingkungan (hot
hari. Setiap hari hanya flash)
tidur -+ 4 jam
D0: Px tampak lesu,
terdapat lingkar hitam
pada kelopak mata
Rabu, 27-4-22, 09.05 wib DS: px mengatakan sudah Disfungsi seksual
tidak menstruasi selama 6 berhubungan dengan
bulan dan nafsu struktur atau fungsi
seksualnya menurun,
sering pusing dan sulit
tidur
Rabu, 27-4-22, 09.05 wib DS: px mengatakan tidak Kurang pengetahuan
mengetahui informasi berrhubungan dengan
mengenai menopause kurangnya informasi
DO: px terlihat bingung
dan sulit konsentrasi
BAB 4 PEMBAHASAN

Menopause pada lansia banyak menyebabkan masalah keperawatan salah satu contohnya
gangguan pola tidur karena mengalami tanda gan gejala seperti, merasa gerah atau panas
keringat di malam hari, pusing hingga menurunnya nafsu seksual.

Gangguan pola tidur memberikan dampak buruk pada penderitanya, adapun dampaknya
sebagai berikut

1. Dampak fisiologis : Rasa kantuk berlebihan di siang hari,kesehatan akan menurun,


kelelahan, peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, peningkatan nafsu makan
dan peningkatan kadar glukosa.
2. Dampak psikologis Meningkatkan ketegangan dan kecemasan, mudah tersinggung,
kebingungan, suasana hati yang buruk.

Menurut Maas (2011), lansia sering kali melaporkan mengalami kesulitan tidur, sehingga
menimbulkan gangguan di dalam hal mencukupi kebutuhan hidupnya dan dapat
meningkatkan ketergantungan yang memerlukan bantuan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai