Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

DERMATITIS

HIKMATUS SANIYAH ARSABANI


P27820118051
III REGULER B
GAMBARAN DERMATITIS
SLIDE 2
PENGKAJIAN SLIDE 3
RIWAYAT KESEHATAN
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
SEBELUMNYA Dermatitis adalah penyakit kulit yang
KELUHAN UTAMA diturunkan dari orangtua ke anak. Maka
Apakah pasien dulu pernah dari itu, seseorang yang lahir dari
Biasanya pasien menderita penyakit seperti ini keluarga dengan riwayat penyakit ini
mengeluh gatal dan atau penyakit kulit lainnya biasanya lebih rentan terkena penyakit
yang sama.
rambut rontok

RIWAYAT PSIKOSOSIAL
IDENTITAS KLIEN RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG Menolak untuk menyentuh atau
Lebih sering timbul pada usia melihat salah satu bagian tubuh,
dewasa tapi dapat mengenai segala Pada beberapa kasus dermatitis kontak
timbul lesi kulit, terasa panas pada kulit Menarik diri dari kontak social,
usia. Prevalensi pada wanita dua dan kulit akan berwarna merah, edema Kemampuan untuk mengurus diri
kali lipat dari pada laki-laki. yang diikuti oleh pengeluaran sekret. berkurang.

Purwanto, H., 2016. Keperrawatan Medikal Bedah II. Jakarta: Kemenkes RI.
POLA KESEHATAN SLIDE 4
Pola Persepsi & Hidup Sehat Pola Nutrisi & Metabolisme Pola Eliminasi
Adanya riwayat infeksi Nafsu makan menurun, muntah- Sering berkeringat, serta tanyakan
sebelumnya, pengobatan muntah, penurunan berat badan, pola berkemih dan bowel
sebelumnya tidak berhasil, hygiene turgor kulit buruk, bersisik,
personal minus, lingkungan yang pecah-pecah, benjolan, perubahan
kotor, berdesak-desakan. warna kulit.

Pola Aktivitas Pola Istirahat & Tidur Pola Kognitif & Sensorik

Pemenuhan sehari-hari terganggu, Kesulitan tidur pada malam hari Perubahan dalam konsentrasi dan
kelemahan umum, malaise, karena stress, dan mimpi buruk daya ingat, serta pengetahuan
toleransi terhadap aktivitas rendah, akan penyakitnya.
mudah berkeringan, perubahan pola
napas saat beraktivitas

Djuanda, A. (2010). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ke-6. Jakarta : FK UI
POLA KESEHATAN SLIDE 5
Pola Persepsi & Konsep Diri Pola Peran & Hubungan Pola Reproduksi Seksual

Perasaan tidak percaya diri atau Hidup sendiri atau berkeluarga, Gangguan pemenuhan kebutuhan
minder frekuensi interaksi berkurang, biologis dengan pasangan,
perubahan kapasitas fisik untuk penggunaan obat KB
melaksanakan peran mempengaruhi hormon

Pola Koping Stress Pola Nilai Keyakinan

Emosi tidak stabil, ansietas dan Perubahan dalam diri klien dalam
takut akan penyakitnya, melakukan ibadah, agama yang
disorientasi, gelisah dianut

Djuanda, A. (2010). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ke-6. Jakarta : FK UI
PEMERIKSAAN FISIK
Head to Toe SLIDE 6
Kepala
Keadaan mata : Keadaan hidung :
1. Inspeksi : tekstur rambut klien
halus dan jarang, kulit kepala Penglihatan normal (tidak Simetris kiri dan kanan, Tidak
nampak kotor. kabur ), Tidak ada nyeri tekan ada pembengkakan dan sekresi,
2. Palpasi : Periksa apakah ada dan masalah pada penglihatan Tidak ada kemerahan pada
pembengkakan/ benjolan nyeri selaput lendir, Tidak ada nyeri
tekan atau adanya massa. tekan, Tidak ada benjolan/tumor

Keadaan telinga : Mulut : Leher :


telinga bagian luar simetris, Bibir Tampak pucat, Kering Kelenjar Thyroid Tidak
tidak ada serumen/cairan, pecah , Mulut tidak berbau , membesar, Tidak ada
nanah Kemampuan bicara normal, pembengkakan atau benjolan,
mukosa bibir kemerahan Tidak ada distensi vena
jugularis

Risnawati. (2019). Buku Ajar: Keperawatan Sistem Integumen. Klaten : Lakeisha


PEMERIKSAAN FISIK
Head to Toe SLIDE 7
Thorax dan pernafasan : Jantung : Abdomen : Tidak ada
pembendungan pembuluh darah
Tidak ada nyeri tekan, massa, Ictus Cordis : Denyutan dinding
vena, tidak ada masalah
adanya vocal premitus, In toraks oleh karena kontraksi ventrikel
adekuat ekspansi dada, sonor : kiri à ditemukan pada ICS 5 linea Genetalia dan Anus : Tidak ada
medio clavicularis kiri, Jantung
Suara perkusi jaringan paru dalam keadaan normal masalah pada genetalia maupun
yang normal anus

Ekstremitas : Kulit :
Ekstremitas atas a. Inspeksi : kemerahan, b.Palpasi : Nyeri tekan,
Pergerakan lemah, Koordinasi terdapat bula atau pustula, edema atau pembengkakan,
gerak ada gangguan gangguan fungsi kulit, Kulit bersisik
ekskoriasi dengan kusta

Risnawati. (2019). Buku Ajar: Keperawatan Sistem Integumen. Klaten : Lakeisha


PEMERIKSAAN PENUNJANG
SLIDE 8
a. Percobaan asetikoin (suntikan dalam intracutan, Laboratorium
solusio asetilkolin 1/5000) a. Darah : Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit,
b. Percobaan histamin hostat disuntikkan pada lesi protein total, albumin, globulin
b. Urin : pemeriksaan histopatologi

Djuanda, Adhi. (2005). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Penerbit : Balai Penerbit FK UI, Jakarta
PATHWAY SLIDE 9
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan integritas kulit b.d bahan kimia iritatif d.d kerusakan jaringan dan/atau
lapisan kulit (SDKI D.0129)
2. Resiko infeksi d.d supresi respon inflamasi (SDKI D0142)
3. Gangguan citra tubuh b.d perubahan struktur tubuh d.d struktur tubuh berubah (SDKI
D.0083)

PPNI, T. P. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (1 ed.). Jakarta: PPNI.


INTERVENSI KEPERAWATAN SLIDE 11
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1) Gangguan Tujuan: 1. Identifikasi gangguan 1. untuk mengetahui penyebab
integritas kulit b.d Setelah dilakukan asuhan penyebab integritas kulit. kerusakn integritas kulit.
bahan kimia iritatif keperawatan selama 2 x 24 2. Gunakan produk berbahan 2. Tea tree oil dapat mengatasi
jam diharapkan intergitas petrolium/ minyak pada dermatitis seboroik.
d.d kerusakan kulit klien meningkat kulit kering. 3. untuk mencegah timbulnya
jaringan dan/atau Kriteria Hasil: 3. Gunakan produk berbahan reaksi yang tidak diinginkan
lapisan kulit 1. Kerusakan lapisan kulit ringan/alami dan 4. Pemakaian pelembab dapat
(SDKI D.0129) menurun hipoapergik pada kulit memperbaiki fungsi barier
2. Kemerahan menurun sensitif stratum korneum
(SDKI, 2017) 3. Jaringan parut menurun 4. Anjurkan menggunakan 5. Hindari sabun yang
pelembab mengandung antiseptik atau
(SLKI,2018) 5. Anjurkan mandi dan antibakteri yang digunakan
menggunakan sabun rutin karena mempermudah
secukupnya resistensi, kecuali bila ada
infeksi sekunder.
(SIKI,2018)
INTERVENSI KEPERAWATAN SLIDE 12
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
2) Resiko infeksi d.d Tujuan: 1.Monitor tanda dan 1. untuk mengetahui
supresi respon Setelah dilakukan gejala infeksi adanya infeksi pada
inflamasi (SDKI asuhan keperawata 2.Cuci tangan sebelum klien sehingga bisa
D0142) selama 1x24 jam resiko dan sesudah kontak ditangani dengan segera
infeksi menurun dengan pasien dan 2. untuk menghindari
(SDKI, 2017) Kriteria Hasil: lingkungan pasien adanya infeksi
1.Kemerahan menurun 3.Jelaskan tanda dan nosokomial
2.Nyeri menurun gejala infeksi 3. agar klien mengetahui
tanda dan gejala infeksi
(SLKI,2018) (SIKI,2018) dan mengetahui
tindakan yang diambil
ketika tandan dan gejala
infeksi muncul.
INTERVENSI KEPERAWATAN SLIDE 13
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
3) Gangguan citra tubuh Tujuan: 1. Identifikasi kemampuan 1. Agar klien tahu seberapa
b.d perubahan struktur setelah dilakukan asuhan yang dimiliki kekuatan pribadinya.
keperawatan selama 1 x 24 2. Monitor frekuensi 2. Untuk mengetahui seberapa
tubuh d.d struktur tubuh
besar klien mampu
berubah (SDKI D.0083) jam diharapkan penerimaan pernyataan kritik terhadap emenrima keadaan dirinya.
diri klien meningkat diri sendiri 3. Agar klien bisa melakukan
(SDKI,2017) Kriteria Hasil: 3. Anjurkan keluarga terlibat aktifitas.
1. Verbalisasi perasaan untuk memotivasi pasien 4. Untuk meningkatkan rasa
negatif tentang perubahan 4. Diskusikan perubahan percaya diri klien.
tubuh menurun tubuh dan fungsinya
2. Verbalisasi kekhawatiran
pada penolakan/rekasi (SIKI,2018)
orang lain menurun

(SLKI,2018)
SLIDE 14
IMPLEMENTASI
Implementasi keperawatan yaitu tahap
mengevaluasi respons atau hasil dari tindakan
keperawatan yang dilakukan terhadap klien
serta mendokumentasikan semua tindakan
yang telah dilaksanakan beserta respon dan
hasilnya
EVALUASI
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses
keperawatan yang merupakan perbandingan yang
sistematis dan terencana antara hasil akhir yang
teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat
pada tahap perencanaan

Sumber : Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan, Ed. I. Jakarta : EGC


DAFTAR PUSTAKA
SLIDE 15
Purwanto, H., 2016. Keperrawatan Medikal Bedah II. Jakarta: Kemenkes RI.
Djuanda, A. (2010). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ke-6. Jakarta : FK UI
Risnawati. (2019). Buku Ajar: Keperawatan Sistem Integumen. Klaten : Lakeisha
Djuanda, Adhi. (2005). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Penerbit : Balai Penerbit FK UI, Jakarta
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan, Ed. I. Jakarta : EGC
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat
Perawat Nasional Indonesia. Jakarta Selatan.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat Perawat
Nasional Indonesia. Jakarta Selatan
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat Perawat
Nasional Indonesia. Jakarta Selatan.

Anda mungkin juga menyukai