Anda di halaman 1dari 11

SUB A2.

Desentralisasi atau
Otonomi Daerah
dalam Konteks
Negara
TugasRepublik
Kesatuan
Keterampilan
Indonesia
Mata Pelajaran
PPKN
Mahaly Lindu Kartiko (23)
X IPA 1
TABLE OF CONTENTS
Otonomi Daerah Landasan Hukum Pener
01 Kewajiban yang diberikan kepada
daerah otonom untuk mengatur
03 Otonomi Daerah di Ind
urusan pemerintahan sendiri.
Beberapa peraturan perundang-
dalam Konteks Negara undangan yang pernah dan masih
berlaku dalam pelaksanaan otonomi
02 Kesatuan
diselenggarakan dalam
rangka memperbaiki
daerah di Indonesia

kesejahteraan rakyat.
01Otonomi daerah
Banyak definisi yang dapat menggambarkan tentang makna otonomi
Daerah, dikemukakan para ahli. Menurut H.M. Agus Santoso, pengertian otonomi
daerah di antaranya adalah sebagai berikut.:

1. C. J. Franseen, otonomi daerah adalah hak untuk mengatur urusan-urusan daerah dan menyesuaikan
peraturan-peraturan yang sudah dibuat dengannya.

2. J. Wajong, otonomi daerah sebagai kebebasan untuk memelihara dan memajukan kepentingan khusus
daerah dengan keuangan sendiri, menentukan hukum sendiri dan pemerintahan sendiri.

3. Ateng Syarifuddin, otonomi daerah sebagai kebebasan atau kemandirian tetapi bukan kemerdekaan.
Namun kebebasan itu terbatas karena merupakan perwujudan dari pemberian kesempatan yang
harus dipertanggungjawabkan.

4. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, otonomi daerah adalah hak,
wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pengertian
Otonomi daerah adalah kewajiban yang diberikan kepada daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut
aspirasi masyarakat.

Tujuan otonomi daerah adalah untuk meningkatkan daya guna dan


hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan
terhadap masyarakat dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Adapun yang dimaksud dengan kewajiban adalah


kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah
yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat.
kesimp
ulan
Dengan demikian, dapat disimpulkan otonomi daerah
adalah keleluasaan dalam bentuk hak dan wewenang serta
kewajiban dan tanggung jawab badan pemerintah daerah
untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sesuai
keadaan dan kemampuan daerahnya

sebagai manifestasi dari desentralisasi.


02Otonomi Daerah dalam Konteks
Negara Kesatuan
Negara Republik Indonesia sebagai negara kesatuan menganut asas
desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, dengan memberikan
kesempatan dan keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan
otonomi daerah.
Pengertian
Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia diselenggarakan dalam
rangka memperbaiki kesejahteraan rakyat. Pengembangan suatu daerah
dapat disesuaikan oleh pemerintah daerah dengan memperhatikan potensi
dan kekhasan daerah masing-masing.

Hal ini merupakan kesempatan yang


sangat baik bagi pemerintah daerah untuk membuktikan kemampuannya
dalam melaksanakan kewenangan yang menjadi hak daerah.

Pelaksanaan otonomi daerah selain berlandaskan pada acuan hukum,


juga sebagai implementasi tuntutan globalisasi yang diberdayakan dengan
cara memberikan daerah kewenangan yang lebih luas, lebih nyata, dan
bertanggung jawab terutama dalam mengatur, memanfaatkan dan menggali
sumber-sumber potensi yang ada di daerahnya masing-masing.

Maju atau tidaknya suatu daerah sangat ditentukan oleh kemampuan dan kemauan
untuk melaksanakan pemerintahan daerah. Pemerintah daerah bebas
berkreasi dan berekspresi dalam rangka membangun daerahnya.
03Landasan Hukum Penerapan Otonomi
Daerah di Indonesia
Beberapa peraturan perundang-undangan yang pernah dan masih
berlaku dalam pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia adalah sebagai
berikut:

• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1945 tentang Komite Nasional Daerah (KND).

• Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1948 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah.

• Undang-Undang Negara Indonesia Timur Nomor 44 Tahun 1950 tentang Pemerintahan


Daerah Indonesia Timur.

• Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah.

• Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah.

• Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.


• Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Daerah.

• Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

• Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara


Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.

• Perpu Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah.

• Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas

• Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

• Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah


Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua


atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Info
Kewarganegar
aan
• Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan
Aceh Pengganti Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang
Otonomi Khusus Nanggroe Aceh Darussalam.

• UU Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi


Khusus bagi Provinsi Papua.

• UU Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2007, tentang


Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai
ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia.

• UU Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang


Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Terima Kasih.”
—Mahaly Lindu K

Anda mungkin juga menyukai