Anda di halaman 1dari 2

1.

Sinopsis:

Cerita ini menggambarkan seorang pedagang yang memiliki belas kasihan yang besar kepada hewan,
oleh karena itu ia membantu hewan itu untuk lepas, karena niat dan perbuatannya yang sangat baik,
akhirnya sang hewan pun membalas kebaikan nya dilain hari dan sang pedagang tidak kehilangan
istrinya

2. -Kita harus mempunyai belas kasihan kepada hewan

3. Pada suatu hari hiduplah seorang bernama khoija maimun ia pergi ke pasar hanya untuk membeli
seekor burung dan tujuannya hanya melepaskannya karena tidak tega melihat sang burung terkurung di
dalam kandang. Setelah dilepas,bukannya burung itu terbang tinggi, malah mengikuti Maimun dan
Maimun berkata"kenapa engkau mengikuti ku, kau bebas sekarang silahkan terbang tinggi" dan burung
itu pun terbang tingga ke langit. Namun sesampainya dirumah, khoja Maimun disambut oleh
suara"assalamualaikum tuan perkenalkan nama saya bayan izinkan hamba mengabdi padamu tuan"
alangkah terkejutnya khoja Maimun setelah mengetahui bahwa yang mengucapkan salam adalah
burung yang dilepaskan nya tadi . Khoja Maimun segera mengabulkan permintaan nya dan pulang untuk
memperkenalkan bayan kepada istrinya. Zainab istrinya tampak keheranan melihat burung yang dibawa
suaminya bisa berbicara. Meski begitu, mdengan senang hati dia menyambut Bayan.

Suatu hari, Khoja Maimun hendak berlayar menjual barang dagangannya ke Yaman. .Keesokan harinya,
Kepada burung itu, ia menitipkan pesan kepada bayang, “Bayan, aku hendak pergi ke suatu negeri yang
sangat jauh. Untuk itu, aku mohon jagalah istriku dengan baik. Temani dia,”ujar Khoja Maimun.Bayan
berjanji akan menjaga amanat dengan baik. Dengan begitu, ia dapat membalas kebaikan Khoja Maimun.
“Baiklah, Tuan. Aku kan menjaganya." ujar burung itu.Setelah berpamitan, Maimun pergi menuju
Yaman. Kini tinggallah Zainab seorang diri ditemani burung Bayan. Mereka sering mengobrol. burung itu
menceritakan cerita yang menarik. Pada suatu hari, kampung mereka kedatangan kedatangan putra
mahkota kerajaan beserta para abdi yang melintasi perkampungan nya. Zainab pun turut menyaksikan
sang putra mahkota. Namun putra raja itu juga melihat paras Zainab. Dia terpesona dengan kecantikan
Zainab.Pada malam hari wajah pangeran tampak murung. Ternyata, pangeran tidak bisa berhenti
memikirkan wajah cantik Zaenab. Ia sangat ingin menemui wanita itu

Zaenab sangat terkejut mendengar pernyataan pangeran. Dia tertarik dengan ketampanan pangeran
namun disisi lain dia juga sudah mempunyai suami.Dia pun menjawab, “Maafkan hamba, Tuan, Hamba
sudah bersuami. Di sedang pergi berlayar. Sehingga, hamba tak layak menerima cinta Tuan.”Pangeran
pun merasa kecewa dengan jawaban Zainab. Pangeran meminta orang pintar untuk
Lalu dia membicarakan nya kepada sang pesauhnya yang bernama Mak inang, dia mempunyai solusi
untuk mendatangi ‘orang pintar’ yang tinggal di seberang desa. Dia akan membuat Zainab agar
menyukai Pangeran. Mendengar saran dari Mak Inang, sang pangeran pun setuju dan tak sabar ingin
membuat Zainab membalas cintanya. Lalu mereka menemui orang pintar itu. Mak Inang pun
menceritakan maksud dan tujuan mereka datang kemari. Setelah mendengarkan ceritanya, orang pintar
itu diam sejenak.

Ia lalu mengatakan bahwa sanggup membantu sang pangeran. Syaratnya, pangeran harus membaca
mantra yang telah orang pintar itu tuliskan di secarik kertas. Ia harus membacanya terus-terusan selama
tiga hari tiga malam. Bila sudah genap tiga hari, wanita itu akan jatuh hati pada sang pangeran.

Pangeran sudah melakukan hal yang diminta orang pintar,lalu meminta Mak Inang untuk menemui
Zainab.Setibanya di sana, Mak Inang mendapat sambutan hangat dari Zainab .Tampak
sangat bahagia menyambut kedatangan Mak Inang. “Apakah ini pertanda bahwa Zainab telah tersihir
mantra dari pangeran?” ujar Mak Inang dalam hati..“Ibu, kenapa kau datang sendirian? Di manakah
pangeran? Aku sangat merindukannya.” ucap Zainab.

“Dia ada di kerajaan.Aku kemari juga atas perintahnya, dia memintamu untuk datang menemuinya di
istana pada malam hari nanti." ucap Mak Inang.

Zainab sangat bahagia mendengar perkataan Mak Inang.Zainab pun berbenah diri. Ia berdandan
secantik mungkin untuk menemui pangeran ia bersiap-siap untuk datang ke istana. Sebelum pergi, ia
berpamitan pada Bayan.

Burung yang sakti tersebut tampak geram dan berkata kata yang sangat dalam hingga Zainab termenung
mendengar ucapan Bayan, dia sangat ragu dengan keputusan yang diambil.“Lantas, apa yang harus aku
lakukan, Bayan? Aku tak sanggup menghapus pangeran dari pikiranku. Aku tak bisa begini terus,” ucap
Zainab. Bayan meminta Zainab untuk tak datang ke istana. Tak hanya itu, Bayan juga mengatakan bila
Allah Swt. akan murka bila Zainab mengkhianati suaminya. Bayan Bercerita Tentang Istri yang Solehah

Anda mungkin juga menyukai