Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Ririn Melianawati (P27820118027)
SURABAYA
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, atas limpahan rahmat-Nya
sehingga saya dapat membuat dan menyelesaikan tugas ini dalam keadaan sehat
wal’afiat. Semoga limpahan rahmat dan karunia-Nya selalu dilimpahkan kepada
kita. Tak lupa pula shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan
kita, Nabi Besar Muhammad SAW, Keluarga beserta para Sahabatnya yang
dengan gigih untuk menyebarkan agama Islam kepenjuru dunia.
Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Keperawatan
Gerontik dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI PADA
LANSIA”. Harapan saya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa pun
yang membacanya.
Demikian makalah ini saya buat, makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
saya harapkan. Atas perhatian Dosen Pembimbing Keperawatan Gerontik dan
teman-teman, kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER ...........................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................i
DAFTAR ISI ..................................................................................................ii
BAB 1 LAPORAN PENDAHULUAN .........................................................1
1.1. Latar Belakang ..............................................................................1
1.2 Tujuan Praktik ...............................................................................2
BAB II KONSEP DASAR HIPERTENSI ...................................................3
2.1. Definisi Hipertensi ........................................................................3
2.2. Patofisiologi Hipertensi.................................................................3
2.3. Etiologi Hipertensi.........................................................................4
2.4. Manifestasi Klinis Hipertensi........................................................4
2.5. Klasifikasi Hipertensi....................................................................6
2.6. Penatalaksanaan Hipertensi...........................................................6
2.7. Pemeriksaan Penunjang Hipertensi...............................................8
2.8. Pathway..........................................................................................9
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK ..................................36
3.1 Pengkajian......................................................................................10
3.2 Analisa Data-Diagnosa Keperawatan............................................27
3.3 Perencanaan Keperawatan.............................................................29
3.4 Pelaksanaan Keperawatan..............................................................31
3.5 Evaluasi Keperawatan....................................................................36
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PEMBAHASAN...............38
4.1 Pelaksanaan Kegiatan Asuhan Keperawatan Gerontik..................38
4.2 Pembahasan Satuan Acara Penyuluhan (SAP)..............................39
BAB V PENUTUP..........................................................................................45
5.1 Kesimpulan....................................................................................45
5.2 Saran..............................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................46
LEMBAR INFORM CONSENT...................................................................47
LEAFLET........................................................................................................4
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
2.2 Klasifikasi
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas (Darmojo, 1999) :
a. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140
mmHg dan / atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90
mmHg.
b. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari
160 mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg.
Klasifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2
golongan besar yaitu :
a. Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak
diketahui penyebabnya
b. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit
lain
Tingkat hipertensi dan anjuran kontrol (Joint National Commitle, U.S 1992)
3
4
2.3 Etiologi
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya
perubahan-perubahan pada :
Elastisitas dinding aorta menurun
Katub jantung menebal dan menjadi kaku
Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun
sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah
menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
Kehilangan elastisitas pembuluh darah Hal ini terjadi karena
kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya,
data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering
menyebabkan terjadinya hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan
lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita
hipertensi
2. Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah:
Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )
Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )
Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )
Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah :
a. Konsumsi garam yang tinggi (melebihi dari 30 gr)
b. Kegemukan atau makan berlebihan
c. Stress
d. Merokok
5
e. Minum alcohol
f. Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )
Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah penyakit-penyakit
seperti Ginjal, Glomerulonefritis, Pielonefritis, Nekrosis tubular akut,
Tumor, Vascular, Aterosklerosis, Hiperplasia, Trombosis, Aneurisma,
Emboli kolestrol, Vaskulitis, Kelainan endokrin, DM, Hipertiroidisme,
Hipotiroidisme, Saraf, Stroke, Ensepalitis. Selain itu dapat juga diakibatkan
karena Obat–obatan Kontrasepsi oral Kortikosteroid.
2.4 Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh
darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor
ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis
dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan
abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls
yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis.
Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan
merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana
dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh
darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat
mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi.
Individu dengan hipertensi sangat sensitiv terhadap norepinefrin, meskipun
tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang
pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga
terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla
adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks
adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat
respons vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang
mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan rennin.
Renin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah
6
2.5 PATHWAY
i. Asam urat
Hiperurisemia telah menjadi implikasi faktor resiko hipertensi
j. Steroid urin
Kenaiakn dapat mengindikasikan hiperadrenalisme
k. IVP
Dapat mengidentifikasi penyebab hieprtensiseperti penyakit parenkim ginjal,
batu ginjal / ureter
l. Foto dada
Menunjukkan obstruksi kalsifikasi pada area katub, perbesaran jantung
m. CT scan
n. Untuk mengkaji tumor serebral, ensefalopati
o. EKG
Dapat menunjukkan pembesaran jantung, pola regangan, gangguan
konduksi, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit
jantung hipertensi.
2.8 Penatalaksanaan
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan
mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan
pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.
Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi :
1. Terapi tanpa Obat
Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan dan
sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat. Terapi tanpa
obat ini meliputi :
a. Diet
Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah :
Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5 gr/hr
Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh
Penurunan berat badan
Penurunan asupan etanol
10
Menghentikan merokok
b. Latihan Fisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan
untuk penderita hipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat prinsip
yaitu: Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, jogging,
bersepeda, berenang dan lain-lain.
Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik
atau 72-87 % dari denyut nadi maksimal yang disebut zona latihan.
Lamanya latihan berkisar antara 20 – 25 menit berada dalam zona latihan
Frekuensi latihan sebaiknya 3 x perminggu dan paling baik 5 x perminggu.
c. Edukasi Psikologis
Pemberian edukasi psikologis untuk penderita hipertensi meliputi :
Ø Tehnik Biofeedback
Biofeedback adalah suatu tehnik yang dipakai untuk menunjukkan
pada subyek tanda-tanda mengenai keadaan tubuh yang secara sadar oleh
subyek dianggap tidak normal.
Penerapan biofeedback terutama dipakai untuk mengatasi gangguan somatik
seperti nyeri kepala dan migrain, juga untuk gangguan psikologis seperti
kecemasan dan ketegangan.
Ø Tehnik relaksasi
Relaksasi adalah suatu prosedur atau tehnik yang bertujuan untuk
mengurangi ketegangan atau kecemasan, dengan cara melatih penderita
untuk dapat belajar membuat otot-otot dalam tubuh menjadi rileks
Ø Pendidikan Kesehatan ( Penyuluhan )
Tujuan pendidikan kesehatan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan
pasien tentang penyakit hipertensi dan pengelolaannya sehingga pasien
dapat mempertahankan hidupnya dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
2. Terapi dengan Obat
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan
darah saja tetapi juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat
11
A. DATA BIOGRAFI
1. Nama :Ny. M (P)
2. Tempat/Tanggal Lahir : Nganjuk, 12 desember 1960
3. Golongan Darah :O
4. Pendidikan Terakhir : SMP
5. Agama : Islam
6. Status Perkawinan : Kawin
7. TB/BB :165 cm /60 Kg
8. Penampilan : Penampilan Klien bersih dan tidak
lusuh
9. Alamat : Jln. Kalikepiting
10. Orang Dekat yang Dihubungi : Rusmiatin
11. Hubungan dengan Lansia : Anak
12. Alamat : Jln.Ploso
B. RIWAYAT KELUARGA
1. Susunan Anggota Keluarga :
No Nama L/P Hubungan Pendidik Pekerjaan Keterangan Umur
Keluarga an
1 Tn.B L Suami SMP Pedagang Sehat 63Tahun
2 Ny.M P Istri SMP Pedagang Sakit 60Tahun
3 Ny.R P Anak Pertama SMA Pedagang Sehat 38 Tahun
4 Ny.R P Anak Kedua SMA Pedagang Sehat 36Tahun
5 Ny.T P Anak Ketiga SMA Ibu Rumah Sehat 27 Tahun
Tangga
2. Genogram
13
14
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Klien
: Tinggal Serumah
C. RIWAYAT PEKERJAAN
1. Pekerjaan saat ini : Klien sebagai pedagang
2. Alamat Pekerjaan : Jln.Mojoarum
3. Berapa Jarak dari Rumah : 500 (m)
4. Alat Transportasi : Sepeda motor
5. Pekerjaan Sebelumnya : klien mengatakan sebelumnya
menjadi ibu rumah tangga
6. Sumber Pendapatan& Kecukupan
Terhadap Kebutuhan : Klien mengatakan mendapat jatah
bulanan dari ketiga anaknya dan suami
1. Jumlah Kamar :3
2. Jumlah Tongkat di Kamar :-
3. Kondisi Tempat Tinggal :Kondisi tempat tinggal klien bersih,
juga terdapat ventilasi rumah
4. Jumlah Orang Yang Tinggal :2
5. Derajat Privasi :-
6. Tetangga Terdekat : Tetangga dekat rumah klien adalah
anak kedua dari klien
7. Alamat/Telepon :-
E. RIWAYAT REKREASI
1. Hobby/Minat : Klien mengatakan bahwa klien suka
membuat kue
2. Keanggotaan Organisasi : Klien mengatakan mengikuti grup
lansia yang ada di kampungnya dan mengikuti organisasi seperti
muslimat
3. Liburan Perjalanan : Klien setiap 1 bulan sekali rekreasi
ke kampong halaman
F. SISTEM PENDUKUNG
1. Perawat/Bidan/Dokter/Fisioterapi: Klien mengatakan tidak mempunyai
sistem pendukung
2. Jarak dari Rumah : 500 meter
3. Griya Werdha :-
4. Klinik : 1 (Km)
5. Pelayanan Kesehatan di rumah : Klien mengatakan sering
memeriksakan diri ke puskesmas
6. Makanan yang Dihantarkan :-
7. Perawatan sehari-hari yang dilakukan : Klien tidak melakukan
perawatan dirumah. Jika klien merasa tidak enak badan dibawa ke
puskesmas
16
G. DESKRIPSI KEKHUSUSAN
1. Kebiasaan Ritual : Klien mengatakan sholat 5 waktu dan
mengaji
2. Yang lainnya :-
H. STATUS KESEHATAN
1. Status kesehatan umum selama
Setahun yang lalu : Klien mengatakan bahwa klien mengalami
tekanan darah tinggi, rata-rata tekanan darah klien sekitar 150/70
mmHg
2. Status kesehatan umum selama
5 tahun yang lalu : klien mengatakan bahwa selama lima tahun
kemarin tidak mengalami gangguan sakit
OBAT-OBATAN
No. Nama Obat Dosis Keterangan
- - -
Penyakit lain :-
J. STATUS KOGNITIF/AFEKTIF/SOSIAL
1. Short Portable Mental Status Questionnare (SPMSQ) : Fungsi
intelektual Utuh
2. Mini Mental State Exam (MMSE) : Composmentis
3. Inventaris Depresi Beck : Depresi Tidak Ada
4. APGAR Keluarga : Keluarga memiliki fungsi yang baik
20
K. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium :-
2. Radiologi :-
21
INDEKS KATZ
SKORE KRITERIA
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil,
berpakaian dan mandi
A Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari
fungsi tersebut
A Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari,kecuali mandi
dan satu fungsi tambahan
A Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian dan satu fungsi tambahan
A Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian, ke ke kamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
A Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian, ke kemar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
A Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
Lain-lain Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
diklasifikasikan sebagai C, D, E atau F
22
20 : Mandiri (A)
Keterangan:
1. Kesalahan 0 - 2 Fungsi intelektual Utuh
2. Kesalahan 3 – 4 Kerusakan intelektual Ringan
3. Kesalahan 5 – 7 Kerusakan intelektual Sedang
4. Kesalahan 8 – 10 Kerusakan intelektual Berat
Catatan:
Bisa dimaklumi bila lebih dari 1 (satu) kesalahan bila subyek hanya
berpendidikan SD
Bisa dimaklumi bila kurang dari 1 (satu) kesalahan bila subyek
mempunyai pendidikan lebih dari SD
25
Bisa dimaklumi bila lebih dari 1 (satu) kesalahan untuk subyek kulit
hitam, dengan menggunakan kriteria pendidikan yang lama
26
Keterangan:
Mengkaji tingkat kesadaran Klien sepanjang Kontinum: Composmentis, Apatis,
Somnolens, Suporus, Coma
Nilai maksimum 30 (nilail 21/ kurang indikasi ada kerusakan kognitif perlu
penyelidikan lanjut)
27
28
Time Up Go Test
ANALISA DATA
Data Subjektif:
33
Data Objektif :
N= 80x/mnt
Suhu= 36,8ºC
RR= 20x/mnt
TD= 150/70 mmHg
Data Subjektif:
Klien mengatakan Kurang control pola tidur Gangguan Pola Tidur
susah tidur dan waktu (D.0055)
untuk tidur sangat
sedikit dikarenakan
klien membeli bahan
jualan dan berjualan
Data Objektif :
- Tidur malam jam 8
malam dan sering
tebangun pada saat
jam 3 pagi hari dan
34
bagian bahu
Gangguan pola Kamis, 26 November 1. Mengidentifikasi pola tidur RIRIN
tidur 2020 2. Mengidentifikasi faktor
berhubungan 19.00 WIB pengganggu tidur
dengan 3. Meneerapkan jadwal rutin
bertambahnya 4. Mengajarkan relaksasi otot
usia ditandai autogenik atau cara
dengan nonfarmakologi lainnya
mengeluh sulit
tidur dan
mengeluh pola
tidur berubah
39
1. Nyeri Akut S :
berhubungan Klien mengatakan lebih enak Rabu, 25 November
dengan Hipertensi setelah melakukan teknik relaksasi 2020
di ti tandai dengan – P : tekanan darah tinggi
– Q : tertusuk-tusuk
klien mengeluh
– R : kepala bagian belakang
nyeri bagian – T : hilang timbul 10-15 menit.
O:
belakamg kepala
N= 80x/mnt
Suhu= 36,8ºC
RR= 20x/mnt
TD= 150/70 mmHg
Skala Nyeri : 3
Klien terlihat beberapa kali
memegang kepalanya bagian
belakang
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
2. Gangguan pola S: Rabu, 25 November
2020
tidur berhubungan Klien mengatakan sulit tidur dan
dengan sering terbangun
bertambahnya usia O:
ditandai dengan Klien mempraktekkan bagaimana
mengeluh sulit cara teknik relaksasi napas dalam
tidur dan mengeluh A : masalah teratasi sebagian
pola tidur berubah P : lanjutkan intervensi
1. Nyeri Akut S : Kamis, 26
November 2020
berhubungan Klien mengatakan lebih enak
dengan Hipertensi setelah melakukan teknik relaksasi
40
42
43
44
medis hipertensi
II. Sasaran
Peserta dalam penyuluhan ini adalah lansia di kelurahan Pucang Sewu Kota
Surabaya
III. Materi
1. Definisi hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Komplikasi hipertensi
5. Pencegahan dan penatalaksanaan medis hipertensi
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
V. Media
1. PPT
2. Leaflet
3. LCD
VI. Setting Tempat
Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan tim penyuluhan
45
Keterangan :
= Peserta = Observer
= Penyaji = Fasilitator
= Moderator
VII. Pengorganisasian
Pembimbing :
Pemateri : Ririn Melianawati (Mahasiswa)
VIII. Pelaksanaan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 2 Menit Pembukaan:
1. Mengucap
kan salam 1) Menjawab salam
2. Memperke 2) Mengenal tim penyuluh
nalkan diri 3) Mengetahui kontrak
3. Menjelaska waktu penyuluhan
n kontrak waktu 4) Mengerti tujuan dari
4. Menjelaska penyuluhan
n tujuan dari penyuluhan 5) Tahu apa saja yang
5. Menyebutk akan disampaikan
an materi penyuluhan yang akan
diberikan
46
2. 10 Menit Pelaksanaan:
Menjelaskan materi tentang:
1. Definisi hipertensi
2. Penyebab hipertensi
Mendengarkan materi
3. Tanda dan gejala hipertensi
Memperhatikan materi
4. Pencegahan dan penatalaksanaan
medis hipertensi
IX. Evaluasi
1. Kriteria struktur
a. Klien bersedia diberi penyuluhan (100%)
2. Kriteria proses
a. Klien antusias terhadap materi yang diberikan
3. Kriteria hasil
a. Klien dapat memahami definisi dari hipertensi
medis hipertensi
MATERI
HIPERTENSI
A. Definisi Hipertensi
B. Penyebab Hipertensi
PENUTUP
5.2 Kesimpulan
Seseorang dikatakan terkena hipertensi apabila mempunyai
tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan darah diastolic >90
mmHg. Penyakit ini adalah penyakit yang berbahaya dapat menimbulkan
factor resiko yang terjadi yaitu stroke. Hipertensi berdasarkan
penyebabnya yang tidak diketahui secara pasti hipertensi sekunder yaitu
hipertensi yang disebabkan oleh penyebab spesifik tertentu. Misalnya pada
penyakit ginjal, dan penyakit endoktrin lainnya
5.2 Saran
1. Selalu menjaga kesehtan. Karena kesehatan merupakan anugrah yang tak
ternilai harganya.
2. Selalu memperhatikan asupan maknan yang masuk dalam tubuh. Makan-
makanlah yang bergizi tinggi dan yang dapat memenuhi semua
kebutuhan kta
3. Rajin dalam olahraga
51
52
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Kesehatan RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes RI.
Diakses pada tanggal 24 Januari 2019 dari
http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_20
18/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf
Nama : Ny.M
Umur : 60 Tahun
Alamat : Jalan. Kalikepiting, Surabaya
Telp :-
Mahasiswa Subyek
HIPERTE
Oleh:
NSI Ririn Melianawati
P27820118027
Prodi D-
III Keperawatan Soetomo
Politeknik
Kesehatan
kemenkes
Surabaya
KOMPLIKASI PADA
HIPERTENSI