Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK III

1. FRELLY OLIVIA DEWI (2020135013)

DISFUNGSI SEKS PRIA 2. NENENG NURUL HASANAH (2020135014)

3. RIELA AMALIA PRATIWI (2020135015)

4. LARAS NUR FEBRIANA (2020135016)

5. FRANSISKA PUPUT P S (2020135017)

6. NIDIYA (2020135018)

Mata Kuliah :
Patofisiologi Manusia I

Dosen Pengampu :
apt. Sondang Khairani,S.Farm,M.Farm
apt. Reise Manninda,S.Farm,M.Farm

UNIVERSITAS PANCASILA
2021
• Secara arti luas, disfungsi seksual adalah
ketidak mampuan untuk menikmati secara
penuh hubungan seks. Secara khusus,
disfungsi seksual adalah gangguan yang
terjadi pada salah satu atau lebih dari

Definisi
keseluruhan siklus respons seksual yang
normal ( Elvira, 2006).
• Disfungsi ereksi ( ED, Impotensi ) dan
ejakulasi dini ( PE ) adalah dua keluhan
utama dalam kedokteran seksual laki-laki.
Ereksi merupakan fenomenal
neurovascular di bawah control hormonal.
Ini termasuk di latasi arteri,trabecular
relaksasi otot polos dan aktivasi korporeal
mekanisme veno-oklusif ( Semans JH :
European Association of Urology,2010).

2
Klasifikasi Disfungsi Seks Pria
• Prematur Ejaculation
• Erection dysfunction (disfungsi
Ejakulasi dengan stimulasi minimal dan
ereksi) / Impotensi.
lebih awal dari yang di inginkan,sebelum
Ketidak mampuan untuk mencapai atau segera setelah penetrasi, yang
dan mempertahankan ereksi yang menyebabkan mengganggu atau
cukup untuk memungkinkan kinerja tekanan, dan di mana penderita
seksual yang memuaskan ( de Carufel memiliki control volunter sedikit atau
F, Trudel G,2006 : European tidak ada (McMahon CG, Abdo C, et al.
2004 : European Association of
Association of Urology,2010).
Urology,2010).
Etiologi
• Timbulnya disfungsi ereksi disebabkan oleh beberapa faktor, antara
lain:
1. Ganguan hormonal Menurunnya testosterone dalam darah.
2. Neurogen Kerusakan sumsum belakang dan kerusakan syaraf.
3. Arteriel
4. Kavernosal
5. Dan Penyakit Sistemik Diabetes, hipertensi, hiperlipidemia
( kelebihan lemak darah ).
4
• Tidak mampu ereksi sama
sekali atau secara berulang
( sedikitnya selama 3
Manifestasi Klinis •
bulan )
Tidak mampu ereksi yang
konsisten
• Ereksi hanya sesaat
• Ereksi akan terjadi dengan
cukup cepat dan keras saat
melakukan aktivitas
hubungan intim sebelum
hubungan intim itu sendiri
di mulai.
• Ereksi akan tetap bertahan
selama proses kontak
seksual sampai saat
hubungan intim di mulai.
Patofisiologi
•Gangguan Mekanisme Nitric Oxide
Gangguan mekanisme nitric oxide (NO) merupakan gangguan pada komponen saraf dan
jaringan endotel. Dari berbagai percobaan klinis menunjukkan bahwa saat NO dilepaskan
oleh ujung saraf dan pembuluh darah pada arteri penis akan menyebabkan terjadinya ereksi.
•Penurunan Testosterone atau Hipogonadisme
Hormon testosteron berfungsi sebagai pengatur mood, vitalitas, fungsi kognitif, dan
pengaturan komposisi otot dan tulang. Selain itu, tak kalah pentingnya memiliki fungsi vital
pada gangguan seksual, di antaranya penurunan libido, kualitas ereksi yang buruk, gangguan
ejakulasi, penurunan gairah seksual, dan penurunan respon ereksi secara spontan.

6
Lanjutan
2. Faktor Psikososial
Disfungsi ereksi dapat dipengaruhi adanya gangguan psikis seperti stress, kelelahan, depresi, trauma
psikis, dan rendahnya percaya diri. Berbagai macam gangguan psikis tersebut berkorelasi
dengan  noradrenaline neurotransmitter yang bersifat menghambat ereksi.

3. Faktor Medikamentosa
Disfungsi ereksi dapat disebabkan karena efek mengonsumsi obat-obatan. Obat antidepresi yang
memiliki peran sebagai selective serotonin reuptake inhibitors dan serotonin noradrenaline
reuptake inhibitors dapat menghambat hasrat seksual sehingga menyebabkan disfungsi ereksi. Obat
antipsikotik juga dapat berpengaruh pada libido pria karena dapat mengubah kualitas orgasme serta
mampu menghambat terjadinya ereksi.

7
Pathway
• Vacum Erection Device (VED)

Terapi non • Operasi pembedahan atau operasi hanya


dilakukan jika semua perawatan baik
Farmakologi pengobatan dengan obat oral dan juga
terapi VED gagal dan tidak
Disfungsi Ereksi memungkinkan untuk perawatan lain.

9
Terapi Farmakologi Disfungsi Ereksi
• Inhibitor fosfodiesterase (PI)Obat-obatan golongan ini akan menghambat katabolisme yang
mengubah cGMP menjadi cAMP
• Regimen Tesosteron-replacement Obat golongan ini akan mengembalikan hormon testosterone ke
jumlah normal
• Alprostadil obat golongan ini akan meningkatakan neurotransmitter siklik adenosin monophospat,
dimana neurotransmitter ini akan meningkatkan laju aliran darah dan pengisian darah pada bagian
corpora. Obat ini digunakan sebagai monoterapi disfungsi ereksi.

10
Daftar Pustaka
• World Health Organization(WHO). Defining Sexual Health : report of a technical
consultation on sexual health 28-31 January 2002. Geneva: WHO Press; 2006.
• Wibowo AF, Yuliadi I, Karyanta NA. Perbedaan Derajad Disfungsi Ereksi Pria
Dewasa Awal Ditinjau Dari Tingkat Stres di Kelurahan Jagalan Surakarta. JIPC.
2013. 2(4):83-92.
• B. Windhu, SitiCandra. 2009. DisfungsiSeksual. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
• Corwin, Elizabeth J. 2009. BukuSakuPatofisiologiEdisi 3. Jakarta:
PenerbitBukuKedokteran EGC.

9/3/20XX Presentation Title 11


TERIMAKASIH

12

Anda mungkin juga menyukai