Anda di halaman 1dari 36

HUBUNGAN DISFUNGSI EREKSI DAN DISFUNGSI

EJAKULASI DENGAN INFERTILITAS PRIA

Oleh : Dr Bambang Wasito MS,SpAnd.


Lab Andrologi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan dan
Teknologi Kesehatan Surabaya
 

1
PENDAHULUAN  
 Fungsi seksual suami -istri harus berada dalam keadaan sehat
dan normal agar kehidupan seksual menjadi harmonis
 Gangguan fungsi seksual atau disfungsi seksual menunjukan
adanya gangguan pada salah satu atau lebih aspek fungsi
seksual
 Disfungsi Ereksi (DE) dan disfungsi Ejakulasi merupakan dua
macam dari empat macam golongan disfungsi seksual (DS)
yang sering dijumpai, dan dapat menyebabkan Infertil
 Disfungsi ereksi dan disfungsi ejakulasi merupakan hambatan
yang dihadapi untuk mendapatkan diagnostik infertilitas pada
pria dalam hal untuk memperoleh contoh sperma untuk
keperluan analisa sperma (AS).
PENGGOLONGAN DISFUNGSI SEKSUAL

 Penggolongan DS :
1. Disfungsi libido (DL)
2. Disfungsi ereksi (DE)
3. Disfungsi ejakulasi (DEJ)
4. Disfungsi orgasmus (DO)
 
Disfungsi Ereksi
 Definisi : Disfungsi ereksi adalah ketidak mampuan seseorang
secara mutlak atau berulang dalam usaha melakukan
/mempertahankan ereksi untuk dapat melakukan penetrasi
intravaginal yang sempurna dan melakukan sanggama secara
memuaskan di dalam kurun waktu 3 bulan.
 Penggolongan DE : 1. DE primer
2. DE sekunder

 Disfungsi Ereksi primer , bila DE sudah terjadi sejak masa


muda (anak). Penderita tidak pernah mengalami ereksi .
Gangguan fungsi seksual ini pada umumnya disebabkan oleh
karena masalah psikis/psikologis. Jarang karena sebab-sebab
organic (pan-hypo-pituitarism, cushing syndrome, Acromegali
dan lainnya
DISFUNGSI EREKSI

 Beberapa factor fisik yang dapat mengakibatkan


disfungsi ereksi , dapat dikelompokan menjadi :
1. Gangguan anatomi
2. Gangguan jantung dan ssistem pernapasan.
3. Gangguan hormon.
4. Gangguan saraf.
5. Gangguan pembuluh darah dan gangguan darah.
Beberapa contoh gangguan atau penyakit yang dapat
mengakibatkan DE
diabetes mellitus, hipercholesterol, gangguan pembuluh darah dan
akibat merokok, minuman beralkohol serta menurunnya hormon
androgen
DISFUNGSI EREKSI

 Faktor psikis yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi


meliputi :
 1. Faktor perkembangan , misalnya dominasi orang tua,
konflik orang tua-anak,trauma masa kecil, dan
pengalaman seksual pertama kali.
 2.Faktor afektif, misalnya kecemasan, rasa bersalah, takut
menghamili istrinya.
 3.Faktor interpersonal, misalnya komunikasi tidak baik,
kejenuhan,hilangnya daya tarik fisik.
 4. Faktor kognitif, misalnya informasi yang salah (mitos2).
 5. Faktor lain-lain , misalnya ejakulasi dini.
Disfungsi ereksi
• Disfungsi ereksi atau impotensi dalam bahasa
inggris erectile dysfunction artinya: ketidak
mampuan untuk memulai atau mempertahankan
ereksi yang berulang dalam kehidupan seks.
• Penyebab :
• Kelainan pembuluh darah
• Kelainan persyarafan
• Obat obatan
• Kelainan pada penis
• Kelaianan psikis yang mempengaruhi gairah
seksual

03/10/21 9
MEKANISME EREKSI

 Secara fisiologis terjadinya ereksi karena


tiga macam proses :
1. Meningkatnya aliran darah kedalam korpus
kavernosum.
2. Relaksasi otot polos korpus kavernosum
3. Menurunnya venus outflow
MEKANISME EREKSI

 Ada 3 jenis neurotransmitteryang


berperanan penting dalam peristiwa
ereksi dan flacidity ,yaitu :
 1.adrenergic neuritransmitter
2. cholinergic neurotrensmitter
3. non adrenergic non-cholinergic
(NANC) neurotransmitter
Skema Peranan NO pada proses relaksasi otot polos kavernosus

NOS ( Nitric Oxyde Synthase )


+ Ca ++ / Calmodulin

L-arginine L-citrulin + NO ( Nitrogen Oxida ) + EDRF


( Endothelium Derived- Relaxing Factor )

Neurotransmitter

cGmp
Skema Peranan NO pada proses ereksi setelah stimulasi oleh saraf
NANC
( Non Adrenergic Non Cholinergic nerve )

R-C (prot kinase )


cGMP

R-cGMP + C
ATP
NO R NO Substrat
ADP
Neurotransmitter GC Ca++
Fosforilasi
GMP
Saraf NANC
Relaksasi otot
polos kavernosa
Skema Peranan Neurotransmitter dan reseptor otot polos
sistem kavernosus pada mekanisme ereksi

Zat antagonis Zat antagonis

NANC Neurotransmitter Reseptor Pada otot polos

Non Adrenergic
Non cholinergic nerve

Relaksasi otot polos

Pusat saraf
otonom EREKSI
Kerusakan syaraf yang dapat
menyebabkan impoten adalah
 Diabetus Mellitus .
 Multiple sclerosis
 Stroke
 Obat obatan
 Alkohol
 Penyakit tulang belakang bagian bawah
 Pembedahan daerah scrotum dan prostat.
Obat obatan yang dapat
mempengaruhi Impotensi
• Sekitar 25 % obat-obatan dapat mempengaruhi
terjadinya impotensi bila dikonsumsi terus
menerus al:
• Anti hipertensi
• Anti psikosa
• Anti depresan
• Obat penenang
• Simetidin
• Litium
• Rendahnya hormon testosteron dapat
menyebabkan rendahnya libido (gairah).

03/10/21 Kuliah disfungsi 20


DISFUNGSI EJAKULASI
 Disfungsi ejakulasi secara klinis dapat digolongkan :
 1. Anejakulasi, yaitu disfungsi ejakulasi yang benar-benar terjadi,
sehingga tidak nampak keluarnya ejakulat maupun dirasakan
terjadinya ejakulasi.
2. Ejakulasi retarda , yaitu terjadinya hambatan sewaktu ejakulasi ,
ejakulasi dapat terjadi namun membutuhkan waktu yang lama.
3. Ejakulasi dini (precox), yaitu ejakulasi yang terjadi dalam waktu
yang cepat dan tidak terkendali, sehingga pasangannya tidak
sempat mencapai orgasme.
Ada beberapa derajat ejakulasi dini , yaitu :
 1.   Ejakulasi terjadi sebelum penis menyentuh alat kelamin wanita.
 2.   Ejakulasi terjadi segera setelah terjadi persentuhan dengan labia
 atau introitus vagina.
 3.  Ejakulasi terjadi segera setelah terjadi penetrasi vagina.
 4. Ejakulasi terjadi setelah pergeseran singkat dengan vagina
PENGOBATAN EJAKULASI DINI
 1.    Seks terapi
 2.    Squezee tehnik
 3.    Start stop tehnik
 4.    Kondom
 5.    krim yang mengandung anestesi local
 6.    Obat antidepressant
 7.    Reguler melakukan sanggama
 8.    Posisi sanggama /BUDIPA
9. Operasi syaraf yang mengontrol ejakulasi
INSIDENCE DE dan DEJ th 1999-2001

 Data Incidence 25
pasien yang datang
di lab Andrologi 20
,Pualitbang
Yantekkes , 15
DEJ
Indrapura 17 DE
10

0
1999 2001
Umur penderita DE dan DEJ

Umur Penderita DE dan DEJ

25
20
Jumlah 15
pasien 10
DEJ
5 DE
0
20 - 3031 - 4041 - 5051 - 60 >60

Umur
DE DENGAN INFERTIL
 4 KASUS DE INFERTIL
DENGAN DIABETES
MELLITUS.
 1 KASUS DE INFERTIL
FERTIL
PRIMER KARENA
INFERT FAKTOR PSIKOGEN
IL
DE DENGAN PENYAKIT DM DAN HIPER
TENSI

DM
HIPER T
NORMAL
Alat vacum
OBAT DE INJEKSI APROSTADIL
Injeksi intra cavernosum
OBAT DE INTRA URETRA
Obat erectogenic yang ada
Pemasangan Inplant intra cavernosum

03/10/21
03/10/21 Kuliahseminar
disfungsi
kesehatan seksual 35 35
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai