Anda di halaman 1dari 24

 

DISFUNGSI EREKSI

Kelompok 3 :
1.Mareska Monica
2. Noviana Delima
3. Jessica Maharani
4. Eky Tunggil Pratiwi
5. Nyoman Astri Apsari
6. Oktora
7. Rizki Rachmawati
8. Venny Trump
9. Jen Marisi Marbun
 

DEFINISI

EREKSI :

 Membesar dan atau menegangnya penis.


 Merupakan pengaruh pertama dari rangsangan sek
 pria, dan derajat ereksi sebanding dengan derajat
rangsangan, baik rangsangan psikis atau fisik, yan
disebabkan oleh impuls saraf parasimpatis yang men
dari bagian sacral medulla spinalis melalui saraf-sar
 pelvis ke  penis 
 

DEFINISI

DISFUNGSI EREKSI :

 Disfungsi ereksi atau erectile dysfunction (ED


adalah ketidakmampuan yang menetap pada se
 pria untuk mencapai atau mempertahankan e
 yang cukup guna melakukan aktifitas seksual
memuaskan.
 

ANATOMI

Organa genitalia pria:

1.Organa Genitalia Interna


2.Organa Genitalia Eksterna
 

ANATOMI
1. Organa Genitalia Interna
a. Testis
b. Saluran keluar testis
c. Kelenjar pelengkap

2. Organa Genitalia Eksterna


a. Scrotum
b. Penis
 

 
 

FISIOLOGI EREKSI
 

Rangsangan Terlepas Dilatasi arteri kavernosus


neurotransmiter Relaksasi otot kavernosus
Kontriksi venule emisaria

Byk darah mengisi rongga


sinusoid

Penis tegang

Fase Terjadi kontriksi ateriole Mengalirkan darah vena


flaksid Kontraksi otot penis
kavernosus
Dilatasi venule

Rongga sinusoid berkurang


volumenya

Flaksid Pengisian awal tumesen Ereksi rigid detumesen


penuh
 

REAKSI BIOKIMIA DALAM OTOT


KAVERNOSUM SAAT EREKSI
Rangsangan NANC

NO

Guanilat
siklase
GTP Relaksasi
cGM EREKSI
Otot
P PENIS
GMP kavernosum
PDE 5
 

JENIS JENIS EREKSI

 Terdapat 3 tipe ereksi :

1.Ereksi refleksogenik
2.Ereksi psikogenik
3.Ereksi nokturnal
 

ETIOLOGI DISFUNGSI EREKSI

1.  Vaskuler
2. Neurologik
3. Hormonal
4. Obat–obatan
5.  Alkohol
6. Merokok
7. Psikogenik disorder
 

PATOFISIOLOGI DE
 

PEMERIKSAAN

 Evaluasi

1. Evaluasi riwayat seksual


2. Evaluasi medik
3. Evaluasi psikologik
 

PEMERIKSAAN
International Index of Erectile Function -5 (IIEF -5).
 

Skor IIEF
Penjumlahan skor diatas :
21-25 : Normal  
16-20 : Disfungsi ereksi ringan
11-15 : Disfungsi ereksi sedang
5-10 : Disfungsi ereksi berat
 

 
PEMERIKSAAN
1. Anamesis
2. Fisik
3. Lab
4. Penunjang
 

 
PEMERIKSAAN
1. PBI (Penile Brachial Indez)
2. Pemeriksaan lab :
test faal ginjal,
 elektrolit,
gula darah,
testosteron bebas (sampel darah diambil jam
07.00-11.00),
sex hormone binding globulin (SHBG),
LH/FSH (luteinizing hormone/folicle stimulating
hormone),
prolaktin,
PSA,
test faal thyroid, dan
profil liid
 

 
PEMERIKSAAN

 Pencitraan
Kavernosografi/kavernosometri
USG Doppler
 Arteriografi penis/pudenda
Ujidiagnostk khusus

NPT atau Noctural Penile Tumescene
 

PENATALAKSANAAN
Terapi disfungsi ereksi dibagi dalam tiga lini :

1. Tidak invasif (lini pertama)


2. Invasif minimal (lini kedua)
3. Terapi lebih invasif (lini ketiga)
 
 

PENATALAKSANAAN
Tidak invasif (lini pertama)

1. Medikamentosa per-oral
-golongan penghambat enzim fosfodieterase-5
(inhibitor PDE -5)
*sildenafil
*tadalafil
*vardenafil
 

PENATALAKSANAAN
Tidak invasif (lini pertama)
2. Pompa vakum
memberi tekanan negatif penis pengaliran darah
ke sinusoid ereksi

3. Psikoseksual
 

PENATALAKSANAAN
2. Invasif minimal (lini kedua)
-injeksi obat-obatan vasoaktif secara intra kavernosa
-jenis-jenis obat :
*papaverin
*fentolamin
*prostaglandin E1
 

PENATALAKSANAAN
3. Terapi lebih invasif (lini ketiga)
-operasi
*pemasangan prostesis penis
 

Anda mungkin juga menyukai