REPRODUKSI PRIA
DISFUNGSI EREKSI
Pemeriksaan fisik:
Fisiologi: rangsang seksual → peningkatan Ginekomastia
aktivitas syaraf parasimpatis → dilatasi Distribusi rambut tubuh
arteriol dan konstriksi venula → inflow
Ukuran penis dan lemak suprapubic
meningkatn & outflow menurun →
Pulsasi femoral
peningkatan volume darah dan ketegangan
Hernia inguinalis
korpora
Pernyakit menular seksual
Anamnesis: 5-item International Index of
Erectile Function (IIEF-5) Kulit penis
Derajat: Glans penis
1. Berat (1-7) Uretra
2. Sedang (8-11) Ukuran dan konsistensi penis
3. Ringan-sedang (12-16) Varikokel
4. Ringan (17-21) Korda spermatikus dan vas deferens
5. Tidak ada DE (22-25) Prostat
Rectum (hemoroid, keganasan, anal
stenosis, tonus sphincter ani)
Pemeriksaan penunjang: 2. Ejakulasi
Pemeriksaan psikologis Ekspulsi kuat dari komposisi cairan
Penile angografy ke meatus urethra
Kavernosografi Etiologi:
Tek injeksi intrakavernosus dengan a. Idiopatik
ultrasound doppler b. Psikogenik
Bulbocavernosus reflex latency Anxietas, frekuensi senggama,
(BRL) persepsi control ejakulasi, masalah
Nocturnal penile tumescene (NPT) intrapsikir dan interpersonal
→ rigiscan c. Organic
Terapi: Penis hipersensitif
1. Lini pertama dengan obat oral atau Hipereksitabilitas refleks
aplikasi intra urethra ejakulasi
Oral therapy (PDE5i: Rengsangan seksual
sildenafil, vardenafil, meningkat
tadalafil) Endocrinopathy
Intra urethra Kelainan genetic atau
2. Lini kedua kelainan reseptor 5-HT di
Injeksi intrakavernosa atau pompa SSP
vakum (kombinasi) Scoring:
3. Lini ketiga 11: diagnosis PE
Operasi prosthesis penis (malleable 9-10: probable PE
atau inflatable) <8: low likelihood PE
Terapi:
EJAKULASI PREMATURE a. Konseling psikologi dan prilaku
Teknik squeeze
Definisi: keadaan menetap atau berulang Terapi psikologi ke pasangan
dimana ejakulasi yg terjadi dengan b. Terapi local
rangsangan minimal sebelum atau segera TEMPE (topical eutectic mixture for
setelah penetrasi dan sebelum premature ejaculation)
dikehendakinya EMLA (autetic mixture of local
Menyebabkan distress dan masalah anesthetic agents)
interpersonal Lignocaine e spray
Fisiologi: 2 fase Krim severance secret (SS)
1. Emisi c. Terapi sistemik
Penumpukan cairan semen dan Tricyclic antidepressant (non
spermatozoa di urethra pars spesifik SRI)
prostatika SSRI
PDE 5
INFERTILITAS PRIA Terapi:
a. Konservatif
Etiologi: 1. Medikamentosa
a. Kelainan pretestikuler Tamoxifen 20 mg 2x sehari
Rangsangan proses spermatogenesis selama 6 minggu
(hipogonad) Kolkisin atau verapamil
b. Kelainan testikuler Vit E 300 mg 3x sehari
Proses spermatogenesis (varikokel, 2. Local
UDT, orkitis, tumor) Injeksi topical di lesi: verapamil,
c. Kelainan pascatestikuler interferon, kelagenase
Transport sperma (kista epididymis, b. Operasi
epididymitis, tumir, agenesis vas Eksisi plague (nesbit)
deferens, hipospadia, DE) Prosthesis
Lab:
Kimia klinik rutin PRIAPISMUS
Analisa sperma
Evaluasi hormonal (FSH, LH, Definisi: ereksi berkepanjangan tanpa
prolactin) diikuti Hasrat seksual dan sering disertai
Biopsy testis rasa nyeri
Imaging: USG doppler, vasografi, TRUS Gawat darurat urologi
Terapi: Etiologi:
a. Medikamentosa 1. Primer/idiopatik
b. Pembedahan 2. Sekunder:
c. Teknik reproduksi artifisial Kelainan pembekuan darah
(inseminasi artifisial, IVF, iCSI) Trauma pada perineum atau
genitalia
PEYRONI’S DISEASE Gangguan neurologic
Keganasan
Definisi: adanya plaque atau indurasi di Obat2an
tunika albuginea korpus kavernosum Pasca injeksi intercavernosa
sehingga sebabkan angulasi penis saat ereksi Klasifikasi: berdasarkan hemodinamik
Etiologi: idiopatik, Riwayat trauma, secara 1. Priapismus tipe venooklusif (low
histologi mirip vaskulitis pd kntraktur flow)
dupuytren yg disebabkan rx imunologis 2. Priapismus tipe arterial (high flow)
Keluhan: nyeri dan angulasi penis saat
ereksi, kemampuan penetrasi vagina
berkurang
Pemeriksaan fisik: teraba jaringan keras
(fibrous/plaque) tunggal atau multiple di
tunica albuginea
Terapi:
Aspirasi
Shunt (winter-shunt) distal/proximal
shunt