Anda di halaman 1dari 27

HERNIANUCLEUS

HERNIA NUCLEUSPULPOSUS
PULPOSUS
(HNP)
(HNP)
RAUZATIL AULA KASTURI
RAUZATIL AULA KASTURI
NIM. 1907101030022
NIM. 1907101030022

BAGIAN/SMF BEDAH ORTHOPEDI


BAGIAN/SMF BEDAH ORTHOPEDI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN
BANDA ACEH
BANDA ACEH
2020
2020
DEFINISI

Hernia Nucleus Pulposus


Suatu keadaan patologis terjadinya protusi
pada discus intervertebralis dari posisi
anatomisnya, sehingga penekanan dari
nucleous pulposus menyebabkan kompresi
pada saraf spinal.

Sumber : Cole A, Stanley H. The Low back pain handbook: a guide for the practicing clinician. Philadelphia: Hanley & Belfus; 2003. 437–52 hal.
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi HNP berkisar antara 1 – 2 %
dari populasi, Inside HNP di Amerika
Serikat adalah sekitar 5% orang dewasa

Rasio Pria dan Wanita 2:1

Usia yang paling sering adalah


usia 30 – 50 tahun.

Prevalensi HNP adalah sekitar 1-3% di


negara Finlandia dan Italia dengan angka
kejadia HNP berkisar 5/20 kasus nyeri
punggung bawah per 100 orang dewasa
tiap tahunnya Terjadi pada daerah L4-L5 dan L5-SI
ANATOMI

Nucleus pulposus
berfungsi sebagai bantalan dan
penahan tekanan/beban.
Annulus Fibrosus
berfungsi sebagai penyokong,
memcegak distraksi intervetbrae.
ANATOMI
ETIOLOGI
01 Degeneratif

penurunan vaskularisasi ke diskus dan


berkurangnya kadar air ke nucleus sehingga
diskus mengkerut dan menjadi kurang elastik.

02 Trauma
trauma derajat sedang yang berulang
mengenai discus intervertebralis sehingga
menimbulkan sobeknya annulus fibrosus
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI

4 grade berdasarkan
keadaan herniasinya,
dimana ekstrusi dan
sequestrasi merupakan
hernia yang sesungguhnya,
yaitu:

Xin-long Ma. 2015. A New Pathological Classification of Lumbar Disc Protrusion and Its Clinical Significance.
KLASIFIKASI

Berdasarkan lesi yang terkena terbagi atas :

 Hernia Lumbosacralis

 Hernia Servikalis

 Hernia Thorakalis
MANIFESTASI KLINIS
Nyeri
 Nyeri terasa tajam, menyayat,
terbakar menjalar sesuai
dermatome & myotome.
Keluhan timbul  Diperberat dengan gerakan,
tergantung dari lokasi tegangan, dan batuk.
radiks yang terkena Gejala Neurologis
 Kelemahan sensorik
 Kelemahan motorik
 Gejala LMN : Flacciid,
melemahnya refleks
MANIFESTASI KLINIS

Hernia lumbosakralis:
 Kekakuan atau ketegangan, kelainan bentuk tulang
belakang.
 Nyeri radiasi pada paha, betis dan kaki (nyeri radikuler)
 Kombinasi paresthesiasi,  lemah, dan kelemahan refleks.
MANIFESTASI KLINIS
Hernia Servikalis:
1. Leher : Nyeri; menyebar → scapula (sering)
oksiput (jarang) + sakit kepala tumpul yang menetap, bitemporal ~ migren
Kaku (terfiksasi miring kedepan dan samping) → Otot nyeri dan pergerakan terbatas
2. Ekstremitas superior :
• Nyeri
• Paraestesia → penyebaran pada atas siku, punggung tangan pada jari bagian tengah → sering
unilateral
• Lhermitte sign’s : Sensasi listrik yang tiba-tiba pada bawah leher yang diakibatkan oleh fleksi leher.
• Spurling sign’s : Rasa nyeri pada leher yang diakibatkan kepala didorong kebawah dan tekukan
tersebut kearah sisi yang terkena
MANIFESTASI KLINIS

Hernia Thorakalis:

• Nyeri radikal.

• Melemahnya anggota tubuh bagian bawah dapat menyebabkan


kejang paraparesis.

• Serangannya kadang-kadang mendadak dengan paraplegia.


FAKTOR RISIKO

Kebiasaan Sosial Usia

Riwayat Cedera Jenis Kelamin

Pekerjaan/aktivitas Berat Badan Lebih

Chou R. Low Back Pain. American Family Physician. 2011;84(437–438


DIAGNOSTIK

?
Anmnesis
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Pemeriksaan Lanjut

Aminof M. Lange Medical Book : Clinical Neurology. Sixth Ed. Mcgraw-Hill.; 2005.
Diagnostik

? “Red Flag”
T = Trauma

Anmnesis U = Unexplain Weight Loss


Pemeriksaan Fisik N = Neurologic Symptoms
Anamnesis A = Age > 50
 Nyeri F = Fever
 Kelemahan anggota gerak
I = IVDU
 Hilangnya sensasi raba
S = Steroid Use
 Faktor risiko : duduk lama, beban berat
 Riwayat Trauma H = History of Cancer (Prostat, Renal, Breast,
Lung)
 Riwayat penggunaan obat
 Cari tanda “Red Flags”
Diagnostik
Pemeriksaan pada Hernia Cervicalis
?
Anmnesis
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi : vertebrae, gait
 Palpasi
 Pemeriksaan Sensorik
 Pemerikasaan Motorik
 Refleks

Jones HR, Srinivasan J, Allam G, Baker R. Netter’s Neurology. 2 Ed. Philadelphia: Elsevier Inc; 2012. 580-587 hal.
Diagnostik
Pemeriksaan pada Hernia Lumbalis
?
Anmnesis
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi : vertebrae, gait
 Palpasi
 Pemeriksaan Sensorik
 Pemerikasaan Motorik
 Refleks

Jones HR, Srinivasan J, Allam G, Baker R. Netter’s Neurology. 2 Ed. Philadelphia: Elsevier Inc; 2012. 580-587 hal.
Straight-leg raising test (SLRT)
Diagnostik

?
Anmnesis
Pemeriksaan Fisik
Slump Test
Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi : vertebrae, gait
 Palpasi
 Pemeriksaan Sensorik
 Pemerikasaan Motorik
 Refleks

Jones HR, Srinivasan J, Allam G, Baker R. Netter’s Neurology. 2 Ed. Philadelphia: Elsevier Inc; 2012. 580-587 hal.
DIAGNOSTIK

Pemeriksaan Pemeriksaan Lanjut


Laboratorium: Radiologis
 GDS  X-Ray AP/Lat
 Elektrolit  MRI
 Computed tomographic
(CT) myelography
Penanganan – Non Operatif Penanganan - Non Operatif
Konservatif Medikamentosa
 Tirah Baring  Analgesik (NSAID)
 Menghidari posisi menekuk  Muscle relaxant
 Traksi Spinal → korset lumbal  GABA
 Rehabilitasi Medik, acupuncture  Steroid Oral (Tappring Off)
 Diatermi (terapi panas)
 Chiropractic manipulation and
massage

Aminof M. Lange Medical Book : Clinical Neurology. Sixth Ed. Mcgraw-Hill.; 2005.
Penanganan – Non Operatif Penanganan - Operatif
Injeksi Kortikosteroid Open Discectomy dan Laminectomy
Indikasi bila gagal terapi konservatif dan indikasi:
medikamentosa selama 3-6 bulan  Progresif deficit neurologis
 Sindrom Cauda Equina
 Severe intolerable pain
 terbukti adanya kompresi radiks
 Gagal pengobatan non-operatif >6 bulan

Aminof M. Lange Medical Book : Clinical Neurology. Sixth Ed. Mcgraw-Hill.; 2005.
PILIHAN TEKNIK OPERASI

 Distectomi
Pengambilan diskus intervertebralis

 Percutaneous distectomy
Pengambilan sebagian diskus intervertebralis dengan menggunakan jarum secara
aspirasi

 Laminotomy/ laminectomy/ foraminotomy/ facetectomy


Melakukan dekompresi neural dengan mengambil beberapa bagian dari vertebra
baik parsial maupun total

 Spinal fusion dan sacroiliac joint fusion


Pengambilan graft pada vertebra sehingga berbentuk koneksi yang rigid diantara
vertebra sehingga terjadi stabilitas
Meli Lucas, Suryami antradi. Nyeri Punggung. Use Neurontin. 2003. Hal 133-148
EDUKASI
PENCEGAHAN

 Olahraga teratur untuk mempertahankan kemampuan otot


(berlari, berenang)
 Hindari mengangkat berat, memberi edukasi cara mengangkat yang benar
 Tidur di tempat datar dan keras
 Hindari kegiatan yang menimbulkan trauma
 Kurangi berat badan

Meli Lucas, Suryami antradi. Nyeri Punggung. Use Neurontin. 2003. Hal 133-148
PROGNOSIS

• Prognosis HNP umumnya baik namun tergantung terhadap derajat


keparahan penyakit dan komplikasi yang timbul.
• Sekitar 80% pasien dengan herniasi servikal dapat mengalami
perbaikan dalam waktu 3 bulan dengan terapi konservatif
• Perawatan konservatif efektif, dan pasien biasanya mengalami
pengurangan gejala setelah beberapa minggu. Namun,
beberapa kasus tidak membaik dengan pengobatan konservatif dan
mungkin memerlukan terapi yang lebih invasif seperti
injeksi steroid akar saraf atau bahkan pembedahan.

Jones HR, Srinivasan J, Allam G, Baker R. Netter’s Neurology. 2 Ed. Philadelphia: Elsevier Inc; 2012. 580-587 hal.
De Cicco FL, Camino Willhuber GO. Nucleus Pulposus Herniation. [Updated 2020 Mar 25]. In: StatPearls [Internet].
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai