Anda di halaman 1dari 24

Disfungsi Ereksi

Dr. Aril Rizaldi, SpU


Departemen Bedah
FK UMSU
Definisi Disfungsi Ereksi
•Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan yang
menetap untuk mecapai atau mempertahankan ereksi
yang cukup untuk melakukan aktifitas seksual yang
memuaskan
•Biasanya diderita opeh pria berusia >40 tahun
•Dialami sekurang-kurangnya 3 bulan terakhir
Insidens
Alif, 1999 : 13,8 % dari penderita bangsal urologi
RSUD Dr. Soetomo (n=1257)

Prevalensi DE menurut umur


(data derived from Kinsey et al., 1948)
Fisiologi Ereksi
• Fase flasid  aliran vena dan arteri minimal, kadar
gas darah equal terhadap kadarnya dalam darah
vena
• Fase pengisian lambat  peningkatan aliran darah
di arteri pudenda
• Fase Tumescent (pengisian cepat)  peningkatan
tekanan intracavernosus sampai ereksi mencapai
maksimal
• Fase ereksi maksimal  tekanan intracavernosa
meningkat menyamai tekanan sistolik. Kadar gas
darah mendekati kadar di arteri
• Fase ereksi rigid atau skeletal  tekanan
intracavernosusu meningkat melebihi tekanan sistolik
• Fase detumescent (pengosingan)
Stimulus :
•Penglihatan
Fisiologi ereksi
•Penciuman Otak
•Pendengaran
•Perabaan
•Imajinasi Sumsum Tulang
Belakang
Sistem Saraf Parasimpatis

NANC Endothelial cells


NO

Guanylate
cyclase

GTP

cGMP RELAX Ereksi penis


GMP

PDE5
Etiologi
• Disfungsi ereksi dpt diakibatkan oleh
abnormalitas tunggal atau kombinasi dari:
1.Sistem vaskular
2.Sistem neurogenik
3.Sistem hormonal
4.Sistem psikologik

• 1,2,3  disfungsi ereksi organik (80%)


• 4  disfungsi ereksi psikogenik (20%)
Obat-obatan yang mempengaruhi ereksi:
• Antikolinergik: antihistamin, antiparkinson,
antidepresan trisiklik, fenotiazin
• Agonis dopamin: metoklopramid
• Estrogen, antiandrogen: LH, Digoksin,
Spironolakton, ketokonazol, simetidin
• Depresan SSP: barbiturat, narkotik,
benzodiazepin, alkohol
• Obat yang mengurangi sirkulasi ke penis:
diuretik, β blocker, simpatolitik sentral
Diagnostik
• Evaluasi riwayat seksual
• Evaluasi medik
• Evaluasi psikologik

• Worksheet yang digunakan adalah IIEF-5


(International Index of Erectile Function-5)
Diagnosis

IIEF
• NPT (Nocturnal Penile Tumescene)  uji untuk
mengetahui adanya ereksi nocturnal saat tidur
– Pada DE psikogenik menunjukkan ereksi
nocturnal yang normal
– Pada DE organik menunjukkan kelainan pada
ereksi nocturnal
– Uji sederhana  uji perangko (stamp test)
atau snap gauge
• Kavernosografi/kavernosometri  pencitraan
dan mengukur tekanan korpora cavernosa
• USG doppler  menilai aliran darah di penis
setelah induksi ereksi
• Injeksi intracavernosa dgn obat vasoaktif
Pilihan Terapi DE
Terapi Lini Pertama

 Sexual Education
 Obat oral
 Pompa Vakum
(Vacuum Constriction Device=VCD)
Obat Oral
Obat oral untuk terapi disfungsi ereksi:
 PDE5 inhibitor
 Sildenafil  viagra
 Tadalafil  cialis
 Valdenafil  levitra
 Fentolamin
 Apomorfin
Fentolamin dan apomorfin belum mendapat persetujuan
untuk dipasarkan di Indonesia sebagai obat DE
Pompa Vakum

 Efikasi: 70-80%
 Keluhan:
 Sakit (tidak nyaman)
 Tidak praktis
 Pasangan terganggu
Pompa Vakum
Terapi Lini Kedua

 Indikasi:
 Terapi lini pertama gagal
 Pilihan penderita

 Macam:
 Injeksi intrakavernosa
 PGE1 intrauretra

Note: PGE1 intrauretra belum dipasarkan di Indonesia


Injeksi Intrakavernosa

 Pada bagian samping batang


penis, 1/3 proksimal
 Hindari
 vv subkutan
 dorsal penis
 ventral penis
 Jarum 29-30 G, panjang 1/2 inch
 Pijat seluruh batang penis
PGE1 INTRA URETRA

* Nama Dagang : MUSE (Medicated Urethral System for Erection


* Dosis : 125, 250, 500. 1000 ug
* Cara :
- Miksi dulu
- Ujung aplikator dimasukkan uretra sampai leher
- Ejektor ditekan
- Penis digelintir 1-2 menit
- Berdiri / berjalan-jalan 10- 15 menit
Terapi Lini Ketiga
 Indikasi:
 Terapi lini pertama dan kedua gagal
 Pilihan penderita
 Macam:
 Operasi vaskular
 Prostesis Penis :
 Semirigid
 Self contained inflatable
 Fully inflatable:
 Two pieces inflatable
 Three pieces inflatable
Prostesis Penis

Semirigid Three pieces inflatable

Anda mungkin juga menyukai