Anda di halaman 1dari 21

CBD

DISFUNGSI EREKSI
PIA ROHDINA 1815121
ANATOMI PENIS
MEKANISME CENTRAL EREKSI PENIS
MEKANISME PERIFER EREKSI PENIS
FASE FUNGSI SEKSUAL PRIA
Desire Arousal Orgasme Resolution
Terdapat 4 fase fungsi seksual, yaitu:
DISFUNGSI SEKSUAL
Disfunsi seksual / malfungsi seksual adalah istilah bagi seseorang /
pasangan yang mengalami kesulitan pada berbagai tahap:
• Aktivitas seksual: Hasrat (desire), Rangsangan (arousal), dan Orgasme
(orgasme) atau Resolusi
EPIDEMIOLOGI
Disfungsi ereksi (DE)
• Diperkirakan pada 1995, terdapat > 152 juta pria di seluruh dunia
menderita DE
• Ketika memasuki usia 40-70 tahun, kemungkinan menderita:
• DE berat meningkat dari 5,1% menjadi 15%
• DE moderate meningkat dari 17% ke 34%
• DE ringan tetap konstan sekitar 17%
DISFUNGSI EREKSI
Kesulitan untuk terjadinya atau mempertahankan ereksi yang memadai
untuk suatu hubungan seksual yang memuaskan. (PPDGJ-III)
ETIOLOGI
Psychological disorders
• Ketidakseimbangan neurotransmitter sentral,
• Inhibisi yang berlebihan pada pusat ereksi spinal oleh otak
• Pelepasan NO yang tidak adekuat
• Pengaruh saraf simpatis yang berlebihan
FAKTOR RISIKO
• Status kesehatan secara umum
• DM
• Penyakit kardiovaskular
• Penyakit genitourinary
• Gangguan psikiatrik atau psikologik
• Penyakit kronis lain
• Kondisi sosiodemografik
• Gaya hidup → merokok, kurang berolahraga
Psychogenic

KLASIFIKASI
• Generalized type
• Situational type
• Psychological distress or adjustment related

Organic
• Neurogenic
• Hormonal
• Arterial
• Cavernosal (venogenic)
• Drug-induced

Mixed organic/psychogenic
KLASIFIKASI
PATOGENENSIS
Beberapa teori yang diduga menjelaskan inhibisi ereksi pada DE psikogenik
yakni:
• Inhibisi direk oleh otak ke pusat ereksi spinal yang mengakibatkan
inhibisi pusat ereksi spinal yang berlebihan
• Penjalaran impuls saraf simpatis yang berlebihan atau peningkatan
kadar katekolamin, yang dapat mengakibatkan peningkatan tonus otot
polos pada corpus spongiosum penis sehingga terhambatnya relaksasi
• Penurunan kadar dopamin yang berperan didalam sistem limbik yang
mengatur fungsi ereksi, dan terlibat di dalam mekanisme sentral ereksi
PATOGENESIS
• Dopamin yang turun akan menyebabkan peningkatan kadar prolaktin
dan dapat mengganggu proses ereksi
• Dopamin yang turun juga akan menyebabkan kurangnya pelepasan
oksitoksin yang berperan di dalam mekanisme perifer karena
oksitosin berperan di dalam fungsi saraf yang tergantung terhadap NO
dan NOS.
GEJALA KLINIS
• Kurangnya keinginan untuk aktivitas seksual
• Ketidakmampuan untuk terangsang
• Timbulnya nyeri saat berhubungan seks (lebih sering pada wanita)
• Infertilitas
• Ketidakmampuan untuk ereksi
• Ketidakmampuan untuk mempertahankan ereksi
• Keterlambatan/tidak adanya stimulasi yang cukup untuk berejakulasi
• Ketidamampuan untuk mengontrol saat ejakulasi
PENATALAKSANAAN
NON FARMAKOLOGI
PSIKOTERAPI
• Terapi dipilih berdasarkan keadaan psikologis tertentu yang
menyebabkan disfungsi ereksi pada pria
• Harus spesifik dengan penyebab, oleh karena itu perlu prosedur
pengujian yang tepat mengenai anamnesis riwayat penyakit dan
pemeriksaan fisik untuk mengetahui suatu predisposisi dan
penyebab. PF harus menyeluruh dan tak terbatas pada sistem
reproduksi saja
PENATALAKSANAAN
FARMAKOLOGI
• Pada pasien dengan depresi
• Berikan antidepresi Bupropion
• Yohimbine (antagonis reseptor alfa-2) → mengurangi peranan
katekolamin berlebih pada disfungsi ereksi

OBATI KELAINAN ORGANIK


• Jika didapatkan penyebab DE ada kelainan organik yang dapat diobati
maka harus dikelola dengan tindakan medis atau pembedahan
PENCEGAHAN
• Komunikasi yang jujur dan akurat mengenai masalah seksual dan citra
tubuh antara orang tua dan anak-anak mereka → mencegah anak dari
kecemasan atau perasaan bersalah tentang seks dan membimbing
kedewasaan respons emosional mereka
• Memperhatikan semua obat (resep) terutama efek samping yang
mungkin menyebabkan disfungsi seksual
• Menghindari penyalahgunaan narkoba dan alkohol
• Membangun komunikasi yang baik dengan pasangan

Anda mungkin juga menyukai