Anda di halaman 1dari 11

LUSI FEBRIANTI GEOGRAFI REGIONAL DUNIA

170721636549 OFF K / 2017

Senin, 20 April 2020


“Tugas”

Pertanyaan:
1. Didalam mempelajari Geografi Regional Dunia de blijd menggunakan dua
pendekatan yaitu:
a. Geografi sistimatik dan geografi regional apa bedanya
b. Kapan pendekatan sistimatik digunakan dan kapan geografi regional digunakan
dalam mempelajari realm geografi tertentu dan beri contohnya.
2. Salah satu konsep yang paling menonjol di dalam geografi regional dunia adalah
globalisasi
a. Definisi globalisasi menurut geografi dan ilmu lainnya
b. Sejarah munculnya globalisasi
c. Dampak globalisasi dilihat dari keuntungan dan kerugiannya dan beri contohnya
3. COVID-19
a. Apakah devinisi Covid 19 menurut beberapa ahli
b. Apakah tipe Virus corona
c. Apakah penyakit corona 19 sama dengan SARS
d. Bagaimana penyebaran Covid19 ini menyebar secara global
e. Gejala-gajala Penyakit Corona
f. Penyakit-penyakit akibat corona
g. Pencegahan penyakit corona
4. Geografi Regional Dunia
a. Mengapa kita belajar geografi regional dunia
b. Mengapa geografi regional dunia tidak sama dengan geografi negara maju dan
negara berkembang
c. Mengapa geografi regional dunia tidak berkembang di Indonesia
d. Apa keuntungannya mempelajari geografi regional dunia

Jawaban:
1. Pendekatan:
a) Geografi sistimatik dan geografi regional apa bedanya
1. Geografi Sistematik (Geografi Ortodoks), secara khusus yang terdiri dari geografi
fisik dan geografi manusia. Geografi fisik, merupakan cabang dari geografi yang
mengkaji aspek fisik yang terdiri dari litosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer. Dalam
pengkajiannya dibantu oleh beberapa ilmu seperti: geologi, geomorfologi, geografi
tanah, klimatologi, meteorologi, hidrologi, oseanografi, biogeografi, dll.
Perkembangan geografi fisik lebih “lambat” bila dibandingkan dengan geografi
manusia. Hal ini ditandai dengan sedikitnya sub disiplin geografi fisik dalam
mengkaji permasalahan fisik. Geografi fisik masih dibawah “bayang-bayang’ ilmu
bantunya. Geografi fisik “belum berani” memunculkan metode pendekatan
geografi yang berbeda dengan ilmu lainnya (objek formal). Geografi manusia,
merupakan cabang geografi yang terdiri dari: geografi ekonomi, geografi
penduduk, geografi permukiman, geografi sosial, geografi politik, geografi desa
kota, dll. Geografi manusia mengalami perkembangan lebih “cepat’ bila
dibandingkan dengan geografi fisik. Geografi manusia lebih “berani” menonjolkan
pendekatan geografi sebagai salah satu ciri keilmuannya dalam mengkaji
permasalahan. Hal ini ditandai dengan semakin bermunculannya sub disiplin
geografi manusia mengikuti perkembangan sosial budaya dan teknologi, seperti:
Geografi Pariwisata, Geografi Kesejarahan, Geografi Transportasi, Geografi
Pengembangan Wilayah, Geografi Kebudayaan, Geografi Pembangunan, Geografi
Kesejahteraan, dll.
2. Geografi Regional yang mempelajari perwilayahan, baik fisik (zone iklim, flora,
fauna dll.), maupun kultur (Asia Tenggara, Amerika Latin, Eropa Barat dll.)
Geografi regional merupakan deskripsi yang komprehensif-integratif antara aspek
manusia dan aspek fisik (lingkungan) dalam relasi keruangan suatu wilayah.
Pembahasan geografi regional berdasarkan Mintakat/zoe dari kebudayaan.
Geografi regional berdasarkan Mintakat terdiri dari: Geografi Regional Tropis,
Regional Arid, Regional Kutub, dll. Geografi regional berdasarkan kebudayaan
terdiri dari: Geografi Asia Tenggara, Asia Timur, Asia Selatan, Geografi Amerika
Latin, Geografi Eropa Barat, dll.

b) Kapan pendekatan sistimatik digunakan dan kapan geografi regional


digunakan dalam mempelajari realm geografi tertentu dan beri contohnya.
Waktu penggunaan
1) pendekatan geografi sistimatik
Pendekatan ini digunakan ketika pembahasan suatu realm suatu negara terkait
dengan hal geografi fisik (yaitu pembahasan yang mengkaji aspek fisik yang terdiri
dari litosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer, geologi, geomorfologi, geografi tanah,
klimatologi, meteorologi, hidrologi, oseanografi, biogeografi, dll.) dan geografi
manusia (geografi ekonomi, geografi penduduk, geografi permukiman, geografi
sosial, geografi politik, geografi desa kota, dll.)
Contohnya yaitu:
a. Fisiografi realm Australia yang berbentuk masif dan padat, sedangkan Selandia
Baru memanjang dan terfragmentasi terkait dengan lokasi mereka sehubungan
dengan lempeng tektonik Bumi. Australia, dengan beberapa batuan paling kuno
secara geologis di planet ini, terletak di tengah Lempeng Australia. Selandia Baru,
yang lebih muda dan kurang stabil, terletak pada konvergensi lempeng Australia
dan Pasifik. Gempa jarang terjadi di Australia, dan letusan gunung berapi tidak
diketahui; Selandia Baru memiliki banyak keduanya. Kontras lokasi ini juga
tercermin oleh perbedaan dalam bantuan. Bantuan tertinggi Australia terjadi pada
apa yang oleh orang Australia disebut Great Dividing Range, gunung-gunung yang
melapisi pesisir timur dari Semenanjung Cape York ke Victoria selatan, dengan
sebuah outlier di Tasmania. Titik tertinggi di sepanjang pegunungan tua yang
sekarang terkikis ini adalah Gunung Kosciusko, setinggi 2.228 meter. Di Selandia
Baru, seluruh rentang lebih tinggi dari ini, dan Gunung Cook mencapai 3.764 meter
(12.349 kaki).
b. Geografi penduduk di realm Australia, dimana setelah adanya kebijakan imigrasi,
jumlah imigrasi sekitar 120.000 dan 180.000 orang per tahun, yang membuat
penduduk di Australia berkembang, Masyarakat multikultural, Penduduk asli yaitu
Aborigin. Aborigin Australia mencapai daratan selama 50.000 tahun yang lalu,
menyebrangi Selat Bass ke Tasmania, kemudian penjejahan koloni menyerang
mereka. Tercatat jumlah penduduk Australia yang dirilis oleh Biro Statistik
Australia (ABS) tahun 2017, menujukkan populasi Australia tunbuh sebesar
388.000 jiwa tahun 2016 menjadi total 24,8 juta.
c. Geografi politik realm Australia yaitu memiliki ideologi politik liberalisme yang
merupakan warisan dari pembawanya yang berasal dari Eropa. Diawal
kemunculannya Australia memiliki hubungan yang sangat erat dengan Inggris
sehingga cakupan politik yang berlangsung menjadi sempit hanya terjadi antara
hubungan dengan induknya saja.

2) Pendekatan geografi regional


Pendekatan geografi regional ini digunakan ketika mempelajari perwilayahan, baik
fisik (zone iklim, flora, fauna dll.), maupun kultur (Asia Tenggara, Amerika Latin,
Eropa Barat dll.). Keruangan menjadi pembahasan yang khas dalam menggunakan
pendekatan geografi regional ini dalam pengkajian realm.
Contohnya yaitu:
a. Iklim di perwilayahan realm Australia yaitu jauh lebih bervariasi daripada Selandia
Baru, iklimnya berkisar dari tropis di ujung utara, di mana hutan hujan tumbuh
subur, hingga Mediterania di beberapa bagian selatan. Interiornya didominasi oleh
kondisi padang pasir dan padang rumput stepa, yang menyediakan padang rumput
yang menopang puluhan juta ternak. Hanya di timur Australia memiliki daerah
dengan iklim sedang yang lembab, dan di sini terletak sebagian besar wilayah inti
ekonomi negara itu. Sedangkan Selandia Baru, benar-benar di bawah pengaruh
lautan Selatan dan Pasifik, menciptakan kondisi sedang, lembab, suhu di utara dan
lebih dingin di selatan.
b. Region wilayah realm Australia terdiri dari yaitu core area dan outback. Core area
membentuk bulan sabit, memanjang dari utara yaitu Kota Brisbane ke sekitar
Adelaide dan kota besar, Sydney; ibu kota, Canberra; dan kota kedua terbesar,
Melbourne. Sedangkan outback terletak di luar pinggiran luas Australia.
c. Kultur realm Australia yaitu memiliki seni yang dinamis sekaligus mencerminkan
tradisi budaya penduduk asli dan mosiak budaya migran Australia. Contohnya yaitu
seni cadas Aborigin yang dapat ditemukan di seluruh dunia. Suku asli Australia
yaitu suku Aborigin dan penduduk Selat Torres. Mereka mendiami Australia
kurang lebih 40.000-60.000 tahun. Tercatat tahun 2011, populasi masyarakat
Aborigin sekitar 700.000 jiwa atau sekitar 3% dari total masyarakat. Selama
termasuk asosiasi federal, Australia mengembangkan budaya urban.
2. Konsep
a. Definisi globalisasi menurut ilmu geografi dan ilmu lainnya
 Globalisasi menurut ilmu Geografi
Dimaknasi sebagai proses integrasi yang tidak terbatas ruangnya, pertukaran
pandangan dunia, barang dan jasa, pemikiran, aspek-aspek kebudayaan baik skala
internasional. Memiliki tantangan-tantangan lingkungan seperti perubahan iklim,
polusi udara dan air lintas perbatasan negara, dan penangkapan ikan berlebih dari
lautan juga ada hubungannya dengan globalisasi.
 Globalisasi menurut ilmu Sosiologi
Dimaknai sebagai sebuah relasi sosial. Relasi ini dapat berupa interaksi,
komunikasi, pengaruh informasi yang datangnya dari jauh. Secara sederhana
globalisasi dapat dilihat dari fenomena distribusi barang dan jasa, budaya dan
bahasa, kuliner dan pariwisata lintas negara.
 Globalisasi menurut Anthony Giddens
Suatu hubungan sosial yang mendunia yang kemudian terhubung satu sama lain
sehingga antara kejadian dari tempat yang berbeda dapat berdampak juga bagi
tempat yang lain.
 Globalisasi menurut Selo Soemardjan
Terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat diseluruh dunia
untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah yang sama.
b. Sejarah munculnya globalisasi
1) Fase awal globalisasi kuno sejak masa peradaban terawal sampai kira-kira tahun
1600-an. Istilah ini dipakai untuk menyebut hubungan antara masyarakat dan
negara dan cara keduanya dibentuk oleh persebaran ide dan norma sosial baik
tingkat lokal maupun regional. Ekonom dan Sosiolog historis Jerman, Andre
Gunder Frank berpendapat bahwa globalisasi diawali oleh munculnya hubungan
dagang antara Sumer dan Peradaban Lembah Indus pada milenium ketiga sebelum
masehi. Globalisasi kuno ini terjadi pada zaman helenistik, zaman ketika pusat-
pusat kota komersial membentuk poros budaya Yunani yang membentang dari
Italia hingga Spanyol.
2) Fase proto-globalisasi mencakup periode sejarah globalisasi antara 1600 dan 1800.
Pertama kali diperkenalkan oleh sejarawan A. G. Hopkins dan Christopher Bayly.
Istilah ini berarti fase peningkatan hubungan dagang dan pertukaran budaya yang
terjadi menjadi ciri khas sebelum munculnya globalisasi modern pada akhir abad
ke-19. Fase globalisasi ini dicirikan oleh bangkitnya imperium maritim Eropa pada
abad ke-16 dan 17. Banyaknya perjanjian dagang, peralihan hegemoni ke Eropa
Barat (Hopkins, 2003).
3) Fase modern, sepanjang abad ke-19 globalisasi mulai mendekati bentuknya yang
modern akibat revolusi industri. Industrialisasi memungkinkan standarisasi
produksi barang-barang rumah tangga menggunakan ekonomi skala, sedangkan
pertumbuhan penduduk yang cepat menciptakan permintaan barang yang stabil.
Saat ini masyarakat sudah menggunakan kapal uap sebagai transportasi
internasional yang menghemat biaya (O’Rourke et al., 2000). Jumlah negara yang
ikut dalam perdagangan internasional semakin banyak. Dibentuk Organisasi
Perdagangan Dunia (WTO) untuk mengelola sistem perdagangan. Pada akhir abad
ke-19 dan awal bad ke-20, keterhubungan ekonomi dan kebudayaan dunia tumbuh
sangat cepat. Perdangangan dan globalisasi telah berevolusi jauh pada masa kini.
Masyarakat yang terglobalisasi memiliki serangkaian pendorong dan faktor yang
terus mendekatkan manusia, kebudayaan, pasar, kepercayaan, dan aktivitasnya.
c. Dampak globalisasi dilihat dari keuntungan dan kerugiannya. Beri contoh
 Keuntungan
1) Kemudahan memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
Contohnya: informasi dan ilmu pengetahuan mudah diperoleh melalui situs jejaring
internet yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun.
2) Kehidupan sosial ekonomi yang meningkat
Contohnya: terjalinnya banyak kerja sama internasional, meningkatkan ekonomi
terbuka artinya mulai terjadi perdagangan-perdagangan global lintas negara bahkan
benua.
3) Kemajuan dalam bidang teknologi, informasi, komunikasi, dan transportasi yang
memudahkan manusia
Contohnya: transportasi yang semakin maju menyebabkan manusia mudah dalam
bepergian baik menggunakan pesawat maupun kapal, dapat mengirimkan barang
walaupun terpisah jarak yang sangat jauh.
 Kerugian
1) Budaya barat mudah masuk dan mempengaruhi nilai-nilai budaya lokal
Contohnya: westernisasi yang dicirikan dengan banyaknya restoran cepat saji,
menggunakan pakaian dengan model ala orang barat
2) Lunturnya nilai-nilai kebudayaan gotong royong
Contohnya: sifat individualisme orang-orang meningkat
3) Rusaknya lingkungan dan meningkatnya polusi udara
Contohnya: industrialisasi yang semakin besar menyebabkan pencemaran
lingkungan dan mengganggu kelestarian lingkungan selain itu industrialisasi
merupakan penyumbang utama emisi yang menyebabkan pulusi udara
4) Maraknya penyelundupan barang-barang ilegal maupun terlarang
Contohnya: masuknya barang-barang terlarang seperti penyelundupan narkoba

3. COVID-19
a. Apakah devinisi Covid 19 menurut beberapa ahli
Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang
menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti
penyakit flu. Banyak orang terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam
hidupnya.
b. Apakah tipe Virus corona
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang diketahui menyebabkan penyakit
mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Ketika wabah virus corona menyebar dari Wuhan, China, lalu ke Asia, Eropa,
dan Amerika Utara, serta menginfeksi jutaan manusia di seluruh dunia, para
peneliti dari Cambridge, Inggris, dan Jerman, berhasil merekonstruksi jalur evolusi
awal COVID-19 pada manusia menggunakan teknik jaringan genetik.
Dengan menganalisis sekitar 160 genom virus yang diurutkan dari pasien
COVID-19, tim ilmuwan berhasil memetakan penyebaran awal virus SARS-CoV-
2 melalui mutasinya, menciptakan garis keturunan virus yang berbeda.
Dalam risetnya, para ilmuwan menggunakan data genom virus corona yang
diperoleh dari seluruh dunia antara 24 Desember 2019 hingga 4 Maret 2020.
Hasilnya, ditemukan tiga “varian” berbeda dari COVID-19 yang kini menyebar di
seluruh dunia. Peneliti kemudian melabeli tiga “varian” tersebut sebagai tipe ‘A’,
‘B’, dan ‘C’.
COVID-19 tipe ‘A’ adalah jenis virus SARS-CoV-2 yang memiliki kesamaan
dengan virus corona yang lazim ditemukan pada kelelawar dan trenggiling di
Wuhan. Meski begitu, virus tipe ‘A’ ini tidak mendominasi sebagian besar kasus
COVID-19 di kota tersebut.
Mutasi tipe ‘A’ banyak ditemukan pada orang Amerika Serikat yang pernah
tinggal di Wuhan. Ia juga banyak ditemukan pada pasien COVID-19 di Amerika
Serikat dan Australia yang telah mencatat lebih dari 400 ribu kasus.
Sedangkan untuk virus corona tipe ‘B’ banyak ditemukan pada pasien COVID-
19 yang tinggal di Asia Timur dan Wuhan, China. Virus tipe ‘B’ ini tidak banyak
melakukan perjalanan ke luar wilayah dan tak bermutasi lebih lanjut. Ini artinya,
virus ‘B’ lebih terkonsentrasi di satu wilayah. Adapun tipe ‘B’ berasal dari salah
satu mutasi virus corona tipe ‘A’, menurut para peneliti.
Sementara tipe ‘C’ yang merupakan garis keturunan dari ‘B’ banyak ditemukan
pada pasien COVID-19 di Eropa, seperti Prancis, Swedia, Italia, dan Inggris. Kasus
virus corona tipe ‘C’ juga ditemukan di beberapa wilayah Asia, macam Singapura,
Hong Kong, dan Korea Selatan.
Menurut Dr Peter Forster, penulis utama penelitian yang merupakan ahli
genetika dari University of Cambridge, virus SARS-CoV-2 ini dapat bermutasi dan
menciptakan garis keturunan yang sangat bervariatif.
Virus tipe ‘B’, misalnya, secara imunologis atau lingkungan, mereka mudah
beradaptasi dengan sebagian besar populasi Asia Timur. Untuk menginfeksi orang
yang berada di luar Asia Timur, tipe ‘B’ butuh bermutasi lagi. Tingkat mutasi tipe
‘B’ juga terpantau lebih lambat jika dibandingkan dengan virus corona di kawasan
lain.
Perlu dicatat, penelitian ini diambil dari masa awal pandemi saat virus SARS -
CoV-2 penyebab penyakit COVID-19 belum melakukan mutasi lebih banyak. Ini
artinya, saat ini ada kemungkinan virus corona telah bermutasi menjadi tipe yang
lebih ganas.
“Ada banyak jenis mutasi cepat untuk melacak garis keturunan COVID-19
secara rapi. Kami menggunakan algoritma jaringan matematika untuk
memvisualisasikan semua keturunan virus,” ujar Dr Peter Forster, penulis utama
penelitian yang merupakan ahli genetika dari University of Cambridge.
“Teknik-teknik ini sebagian besar dikenal untuk memetakan pergerakan
populasi manusia prasejarah melalui DNA. Kami pikir ini adalah yang pertama
kalinya digunakan untuk melacak rute infeksi virus corona seperti COVID -19.”
c. Apakah penyakit corona 19 sama dengan SARS
Virus corona atau yang disebut dengan COVID-19 merupakan virus baru yang
masih tergolong dalam virus sejenis SARS dan MERS yang sempat menyerang
manusia. Virus corona ini menyerang saluran pernafasan bagian atas baik ringan atau
pun berat yang diawali dengan flu biasa. Dari strukturnya, viruss ini berupa partikel
berselubung bola atau pleomorfik yang mengandung RNA beruntai tunggal (indra
positif) yang terkait dengan nukleoprotein dalam kapsid yang terdiri atas protein
matriks. Amplop dari virus ini berisi proyeksi glikoprotein berbentuk-klub.
Glikoprotein ini merupakan paku-paku yang menyelimuti permukaan kulit virus dari
COVID-19 ini, (National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library
of Medicine).
Semua jenis virus corona ini memiliki ciri yang sama yaitu terdapat paku.
Pemberian nama Corona ini karena virus ini memiliki mahkota-mahkota yang
menyelimuti bagian luarnya (paku). Diambil dari arti Latin dari corona sendiri yang
merupakan mahkota. Mahkota atau paku ini menjadi sumber imun bagi virus untuk
dapat berinteraksi dengan sel-sel yang pada tubuh manusia. Glikoprotein pada virus ini
dapat berikatan dengan glikoprotein pada inang dalam hal ini manusia untuk
melancarkan infeksinya.
Secara patogenesis atau serangkaian perkembangan dalam mengubah fungsi dari
virus ini, penularannya biasanya melalui tetesan udara yang kemudian menuju mukosa
hidung. Virus ini bereplikasi secara lokal dalam sel-sel pitel bersilia. Proses ini yang
kemudian menyebabkan kerusakan sel pada tubuh inang (manusia) sehingga terjadi
peradangan pada sel yang diserangnyaa (organ pernafasan).
Menjawab pertanyaan, apakah virus corona sama dengan SARS maka jawabannya
adalah, TIDAK. Virus penyebab COVID-19 dan virus penyebab wabah Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS) tahun 2003 memang memiliki hubungan genetik
dengan satu sama lain, tetapi penyakit yang ditimbulkannya berbeda. SARS lebih
mematikan tetapi penularannya lebih rendah dibandingkan COVID-19. Tidak ada
wabah SARS di mana pun sejak tahun 2003.
d. Bagaimana penyebaran Covid19 ini menyebar secara global
Orang dapat tertular COVID-19 dari orang lain yang terjangkit virus ini. COVID-
19 dapat menyebar dari orang ke orang melalui percikan-percikan dari hidung atau
mulut yang keluar saat orang yang terjangkit COVID-19 batuk atau mengeluarkan
napas. Percikan-percikan ini kemudian jatuh ke benda-benda dan permukaan-
permukaan di sekitar. Orang yang menyentuh benda atau permukaan tersebut lalu
menyentuh mata, hidung atau mulutnya, dapat terjangkit COVID-19. Penularan
COVID-19 juga dapat terjadi jika orang menghirup percikan yang keluar dari batuk
atau napas orang yang terjangkit COVID-19. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk
menjaga jarak lebih dari 1 meter dari orang yang sakit. WHO terus mengkaji
perkembangan penelitian tentang cara penyebaran COVID-19 dan akan menyampaikan
temuan-temuan terbaru.
Cara utama penyebaran penyakit ini adalah melalui percikan saluran pernapasan
yang dihasilkan saat batuk. Risiko penularan COVID-19 dari orang yang tidak ada
gejala sama sekali sangatlah rendah. Namun, banyak orang yang terjangkit COVID-19
hanya mengalami gejala-gejala ringan, terutama pada tahap-tahap awal. Karena itu,
COVID-19 dapat menular dari orang yang, misalnya, hanya batuk ringan tetapi merasa
sehat. WHO terus mengkaji perkembangan penelitian tentang cara penyebaran COVID-
19 dan akan menyampaikan temuan-temuan terbaru.
Peneybaran virus ini yang telah menyebar kesulur negara bagian di bumi terjadi
karena adanya mobilitas penduduk. Mereka yang berkunjung ke negara yang
terdampak virus corona ini pergi atau kembali ke asalnya, dimana didirnya telah tertular
covid 19 ini. penyebaran melalui udara yang sangat cepat menjadi cara virus ini
menyerang manusia.

e. Gejala-gajala Penyakit Corona


Seseorang yang terpapar virus corona ini akan mengalami gejala seperti pada
umumnyaa orang yang terkena flu. Pilek yang disebabkan oleh virus corona ini tidak
dapat dibedakan secara klinis dari masing-masing individu. Diagnisis yang dilakukan
oleh laboratoriumdapay dibuat berdasarkan titer antibodi serum berpasangan yang ada
pada tubuh manusia. Virus corona ini sulit untuk diisolasi, sehingga alat tes hibridisai
asam nukleat (PCR) sangat dibutuhkan untuk mendiagnosis paparan virus corona ini.
Pengobatan untuk paparan virus corona ini adalah jenis pengobatan dengan obat
simptomatik. Dalam artian simptomatik ini hanya bisa meredakan gejala, tidak ada
vaksin atau obat khusus yang tersedia untuk virus corona ini. Tindakan yang mungkin
paling sesuai untuk dilakukan dalam mengurangi tingkat penularan adalah dengan tetap
menjaga kebersihan.
Virus corona ini menyerang melalui saluran pernapasan lewat hidung. Setelah
masa inkubasi selama 3 hari, mereka akan menyebabkan gejala pilek biasa, seperti
hidung tersumbat, bersin dan terkadang juga batuk. Penyakit ini aakan sembuh dalam
beberapa hari, ddi mana virus akan lepas dalam sekresi hidung. Beberapa bukti
menyebutkan jika virus corona dapat menyebabkan penyakit pada saluran pernafasan
yang lebih ringan, tetapi hal ini bukan disebabkan oleh invasi hidung. Tidak ada metode
yang dapat digunakan untuk membedakan pilek akibat virus corona dengan pilek yang
disebabkan oleh rhinovirus atau pilek biasa.

f. Penyakit-penyakit akibat corona


1. Pneumonia
Pneumonia akan menyebabkan kantung udara yang ada di paru-paru meradang
dan membuat Anda sulit bernapas. Pada sebuah riset pada pasien positif Covid-
19 yang kondisinya parah, terlihat bahwa paru-parunya terisi oleh cairan,
nanah, dan sisa-sisa atau kotoran sel. Hal ini menghambat oksigen yang
seharusnya diantarkan ke seluruh tubuh. Padahal, oksigen sangat dibutuhkan
agar berbagai organ di tubuh bisa menjalankan fungsinya. Jika tidak ada
oksigen, maka organ tersebut akan rusak.
2. Gagal napas akut
Saat mengalami gagal napas, tubuh tidak bisa menerima cukup oksigen dan
tidak dapat membuang cukup banyak karbon dioksida. Kondisi gagal napas akut
terjadi pada kurang lebih 8% pasien yang positif Covid-19 dan merupakan
penyebab utama kematian pada penderita infeksi virus corona.
3. Acute respiratory distress syndrome (ARDS)
ARDS adalah salah satu komplikasi corona yang cukup umum terjadi. Menurut
beberapa penelitian yang dilakukan di Tiongkok, sekitar 15% - 33% pasien
mengalaminya. ARDS akan membuat paru-paru rusak parah karena penyakit
ini membuat paru-paru terisi oleh cairan. Akibatnya, oksigen akan susah masuk,
sehingga menyebabkan penderitanya kesulitan bernapas hingga perlu bantuan
ventilator atau alat bantu napas.
4. Kerusakan hati akut
Meski virus corona menyebabkan infeksi di saluran pernapasan, tapi
komplikasinya bisa menjalar hingga ke organ hati. Orang dengan infeksi corona
yang parah berisiko paling besar mengalami kerusakan hati.
5. Kerusakan jantung
Covid-19 disebut bisa menyebabkan komplikasi yang berkaitan dengan jantung.
Gangguan jantung yang berisiko muncul antara lain aritmia atau kelainan irama
jantung, dan miokarditis atau peradangan pada otot jantung.
6. Infeksi sekunder
Infeksi sekunder adalah infeksi kedua yang terjadi setelah infeksi awal dan
tidak berhubungan dengan penyakit yang awalnya diderita. Misalnya, Covid-19
adalah infeksi yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Lalu, penderitanya
kemudian mengalami infeksi lain yang disebabkan oleh bakteri staphylococcus
atau streptococcus. Pada pasien Covid-19, komplikasi ini jarang terjadi, tapi
masih berpotensi untuk muncul. Sebagian ada yang ringan dan bisa sembuh.
Namun, sebagian lagi mengalami infeksi sekunder yang parah hingga
menyebabkan kematian.
7. Gagal ginjal akut
Komplikasi corona yang satu ini jarang terjadi. Namun saat muncul, komplikasi
tersebut bisa sangat berbahaya. Jika fungsi ginjal sampai terganggu, maka
dokter mungkin saja melakukan proses cuci darah hingga kondisi ini sembuh.
Namun terkadang, kondisi ini tidak bisa disembuhkan dan membuat
penderitanya terkena gagal ginjal kronis dan butuh perawatan jangka panjang.
8. Syok septik
Syok septik terjadi ketika respons tubuh terhadap infeksi malah salah sasaran.
Jadi, bukannya menghancurkan virus penyebab penyakit, zat-zat kimia yang
dibuat tubuh justru menghancurkan organ yang sehat. Jika proses ini tidak
segera berhenti, tekanan darah akan turun drastis hingga pada tahap yang
berbahaya dan menyebabkan kematian.
9. Disseminated intravascular coagulation (DIC)
Penyakit ini akan membuat proses pembekuan darah terganggu. Sehingga,
tubuh akan membentuk gumpalan-gumpalan darah yang tidak pada tempatnya.
Hal ini bisa menyebabkan perdarahan pada organ dalam atau gagal organ vital
(gagal ginjal, gagal hati, gagal jantung, dan lainnya). Di Tiongkok, penyakit ini
umum dialami oleh pasien yang meninggal akibat infeksi Covid-19.
10. Rhabdomyolisis
Penyakit ini sebenarnya sangat jarang terjadi. Namun, para dokter dan peneliti
menilai penyakit ini perlu dimonitor pada pasien-pasien berisiko tinggi yang
positif Covid-19. Pada rhabdomyolisis, jaringan otot akan rusak dan mati. Hal
ini menyebabkan protein dalam sel yang disebut myoglobin menjadi tumpah
memenuhi aliran darah. Jika ginjal tidak bisa menyaring myoglobin dengan
baik, maka akan terjadi kerusakan fungsi di tubuh dan mengakibatkan kematian.
g. Pencegahan penyakit corona
1. Seringlah mencuci tangan Anda dengan air bersih mengalir dan sabun, atau
cairan antiseptik berbahan dasar alkohol. Mengapa? Mencuci tangan dengan air
bersih yang mengalir dan sabun, atau cairan antiseptik berbahan dasar alkohol
dapat membunuh virus di tangan Anda.
2. Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang yang batuk-batuk atau bersin-
bersin. Mengapa? Ketika batuk atau bersin, orang mengeluarkan percikan dari
hidung atau mulutnya dan percikan ini dapat membawa virus. Jika Anda terlalu
dekat, Anda dapat menghirup percikan ini dan juga virus COVID-19 jika orang
yang batuk itu terjangkit penyakit ini.
3. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Mengapa? Tangan menyentuh
berbagai permukaan benda dan virus penyakit ini dapat tertempel di tangan.
Tangan yang terkontaminasi dapat membawa virus ini ke mata, hidung atau
mulut, yang dapat menjadi titik masuk virus ini ke tubuh Anda sehingga Anda
menjadi sakit.
4. Pastikan Anda dan orang-orang di sekitar Anda mengikuti etika batuk dan
bersin dengan cara menutup mulut dan hidung dengan siku terlipat atau tisu saat
batuk atau bersin dan segera buang tisu bekas tersebut. Mengapa? Percikan
dapat menyebarkan virus. Dengan mengikuti etika batuk dan bersin, Anda
melindungi orang-orang di sekitar dari virus-virus seperti batuk pilek, flu dan
COVID-19.
5. Tetaplah tinggal di rumah jika merasa kurang sehat. Jika Anda demam, batuk
dan kesulitan bernapas, segeralah cari pertolongan medis dan tetap
memberitahukan kondisi Anda terlebih dahulu. Ikuti arahan Dinas Kesehatan
setempat Anda. Mengapa? Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan daerah
akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di wilayah Anda. Dengan
memberitahukan kondisi Anda terlebih dahulu, petugas kesehatan yang akan
merawat Anda dapat segera mengarahkan Anda ke fasilitas pelayanan
kesehatan yang tepat. Langkah ini juga melindungi Anda dan membantu
mencegah penyebaran virus dan infeksi lainnya.
6. Tetap ikuti informasi terbaru tentang hotspot-hotspot COVID-19 (kota atau
daerah di mana COVID-19 menyebar luas). Jika memungkinkan, hindari
bepergian ke tempat-tempat tersebut – terutama jika Anda sudah berusia lanjut
atau mengidap diabetes, sakit jantung atau paru-paru Mengapa? Kemungkinan
tertular COVID-19 lebih tinggi di tempat-tempat tersebut.
7. Lakukan isolasi diri dengan cara tetap tinggal di rumah jika Anda mulai merasa
kurang sehat, bahkan jika gejalanya ringan seperti sakit kepala, demam berskala
rendah (37.3 C atau lebih) dan pilek ringan, sampai Ana sembuh. Jika orang
lain harus membawakan Anda persediaan atau jika Anda harus keluar, misal
untuk membeli makanan, kenakanlah masker agar tidak menginfeksi orang lain.
Mengapa? Jika Anda tidak melakukan kontak fisik dengan orang lain dan tidak
mengunjungi fasilitas medis, diri Anda dan orang lain akan terlindung dari virus
COVID-19 dan lainnya dan fasilitas kesehatan akan dapat beroperasi lebih
efektif.
8. Jika Anda demam, batuk dan kesulitan bernapas, segera minta nasihat dokter
karena kondisi ini bisa jadi dikarenakan infeksi saluran pernapasan atau kondisi
serius lainnya. Jika Anda sudah memberitahukan kondisi Anda terlebih dahulu,
petugas kesehatan dapat lebih cepat mengarahkan Anda ke fasilitas kesehatan
yang tepat. Hal ini juga membantu mencegah kemungkinan penyebaran
COVID-19 dan virus-virus lainnya.

4. Geografi Regional Dunia


a. Geografi merupakan ilmu yang mempelajari fenomena geosfer yaitu perbedaan dan
persamaan fenomena keruangan yang ada dipermukaan bumi. Ilmu Geografi
memiliki kajian yang sangat kompleks mempelajari di bidang fisik dan sosial.
Kajian ilmu geografi tidak lepas dari keruangan (spasial). Geografi Regional Dunia
merupakan salah satu bagian dari Ilmu Geografi yang harus dipelajari. Regional
merupakan wilayah yang jelas dan teridentifikasi meskipun sebenarnya untuk
wilayah tersebut relatif tergantung konteks waktu selain itu unsur yang mendorong
identifikasi diri secara sejaran dan geografisnya serta aktivitas yang dilakukan
didalamnya. Geografi Regional Dunia membahas tentang karakteristik dunia
sebagai suatu region serta pemanfaatan region tersebut untuk peningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Dalam Geografi Regional Dunia ini, lokasi dipahami
bukan sebagai ruang secara internal terisolasi, namun untuk mengeksplorasi
bagaimana lokasi dibuat melalui hubungan sosial, ekonomi dan politik bersama
negara lain.
Sebagai generasi muda dan seorang geograf maka kita harus cepat tanggap
terhadap tantangan yang akan dihadapi dunia, seperti perubahan iklim dan
manajemen lingkungan, adalah cara terbaik untuk memperkenalkan dan melibatkan
kita dalam masalah strategis bagi dunia. Alasan lain untuk mendoron g studi
lingkungan adalah untuk memahami bagaimana peristiwa umum berdampak pada
berbagai wilayah di dunia. Kita beruntung karena wilayah kita memiliki banyak
sistem untuk melindungi diri kita dari berbagai bencana alam seperti banjir. Bagian
lain dunia tidak begitu beruntung karena lingkungan fisik mereka dipengaruhi oleh
perubahan lingkungan berbeda dan terkadang sangat parah. Untuk menjadi bagian
dari warga global yang terdidik, maka kita harus memiliki lebih dari sekadar
menghadapi tantangan atau konflik yang menimpa masyarakat kita dan masyarakat
lainnya. Kita perlu memahami keterkaitan konsep-konsep dalam Geografi Regional
Dunia juga, sehingga kita dapat menuju pengelolaan bumi dan hubungan serta
kerjasama dengan negara didunia yang lebih baik selama berabad-abad yang akan
datang.
b. Gegografi Regional Dunia berbeda dengan geografi negara maju dan berkembang, hal
ini dapat dilihat dari ruang lingkup kajiannya. Gegografi Regional Dunia memiliki
kajian yang lebih luas jika dibandingkan dengan geografi negara maju dan berkembang.
Gegografi Regional Dunia membahas mengenai karakteristik negara-negara didunia
dari sudut pandang geografi. Kajian terkait dengan kajian keruangan didunia dari
berbagai aspek yang terbagi menjadi realm, regioal dan negara-negara yang ada didunia
dikaji berdasarkan kondisi fisiografis, sosial budaya, ekonomi, politik, konflik dudunia
dan kerjasama antar negara di dunia. Hal ini berbeda dengan geografi negara maju dan
berkembang kajian bahasannya lebih sempit yaitu mengenai persebaran negara maju
dan berkembang, ciri-ciri negara maju dan berkembang, perbedaan negara maju dan
berkembang, dan contoh negara maju dan berkembang. Sehingga kajian geografi
negara maju dan berkembang membahas tentang negara maju dan berkembang saja
bukan karakteristik keruangan global maupun permasalahan di dunia global sehingga
tidak sama dengan Gegografi Regional Dunia.
c. Salah satu alasan mengapa di Indonesia ilmu terkait geografi regional dunia tidak
begitu menonjol adalah keberadaan referensi untuk memahami ilmu regional dunia
ini sangat terbatas. Isi dari materi dalam ilmu ini juga luas, jika dilihat dari
peringkat kegemaran membaca penduduk di Indonesia yang sangat buruk, maka
kemungkinan hal ini menjadi hal yang mmebuat penduduk Indonesia malas untuk
membaca, belum lagi dengan referensi yang terbatas dengan menggunakan bahasa
Internasional (Inggris). Selain itu belum adanya ahli dari Indonesia sendiri yang
mampu menghasilkan buku dalam membahas geografi regional dunia itu sendiri.
d. Suatu studi tentang variasi penyebaran gejala dalam ruang pada suatu wilayah
tertentu baiksecara lokal, negara maupun wilayah yang luas seperti benua. Geografi
Regional mempelajarihubungan yang bertautan antara aspek-aspek fisik dengan
aspek manusia dan kaitan keruangandi suatu wilayah/region tertentu. Geografi
regional dunia adalah sebuah ilmu yang perlu dipelajari. Hal ini karena dengan
geografi regional dunia, kita akan diantarkan pada pengetahuan tentang wilayah -
wilayah yang ada di dunia. Dengan belajar geografi regional dunia, kita bisa
mengetahui kondisi wilayah baik yang ada di eropa, rusia, asia mapun autralia dan
benua-benua lainnya yang ada di bumi. dengan belajar geografi regional kita bisa
mengetahui perbedaan dan persamaan dari masing-masing wilayah. dari belajar
geografi regional dunia, kondisi budaya, sosial, penduduk, iklim, laut dan
perkembangan dari kehidupan di suatau wilayah (negara). Beberapa hal penting
dari belajar geografi regional dunia ini adalah:
1. Kita bisa memahami pentingnya masalah-masalah geografis dunia dan potensi
pemecahnnya
2. Mempunyai kemampuan lebih baik untuk menghubungkan dari berbagai jenis
informasi sebagai alat memahami bumi
3. Untuk memahami kejadian yang sedang berlangsung didunia, dan
4. Mengembangkan keterampilan dalam menginterpretasikan dan pembacaan
bentang alam dan tempat

Referensi :
Fahri.__.Geografi Regional Dunia. (Online),
(https://www.coursehero.com/file/52580793/Geografi-Regional-Duniadocx/). Diakses
pada 20 April 2020
Hopkins, A.G., ed. 2003. Globalization in World History. New York, NY: Norton. ISBN 0-
393-97942-3 pp. 4-,7 (Online) diakses pada 20 April 2020
Javier Zarracina, and Adrianna Rodriguez. 2020. What does the coronavirus do to your body?
Everything to know about the infection process. (Online), (https://www.usatoday.com/in-
depth/news/2020/03/13/what-coronavirus-does-body-covid-19-infection-process-
symptoms/5009057002/). Diakses pada 20 April 2020.
Medical Microbiology. (Online), (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK7782/). Diakses
pada 20 April 2020
O’Rourke, Kevin H. And Jefrfrey G. Williamson. 2000. When Did Globalization Begin?
(Online) NBER Working Paper No. 7632 diakses pada 20 April 2020

Anda mungkin juga menyukai