Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN B1-B6 PADA KASUS KATERISASI JANTUNG

Dosen pembimbing :Achmad kusyairi S.Kep.,Ners.,M.Kep

Disusun Olehkelompok : 15
Dina firnanda
Akidah Ahlak
Miftahul jannah

PROGRAM STUDY SARJANA KEPERAWATAN

STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN

PROBOLINGGO

2020
Tn D seorang laki-laki usia 45 th datang ke IGD dengan kondisi tidak sadar, palpitasi
sinistra, pernafasan 36x/menit, nadi 155 x/menit,suhu 38 oc, SPO2=70%, auskultasi irama
ireguler,BJ I-II normal, bising sistolik (+), grade 3/6 di apeks jantung, suara gallop (-),
hasil EKG didapatkan sinus aritmia dengan ekstrasistol atrial. GCS E3 V2 M1, tekanan
darah 230/80 mmHg, CRT<3 detik, membran mukosa kering, sianosis, keadaan umum
lemah,akral dingin, tidak ada produksi urin dalam 6 jam. Hasil pemeriksaan laboratorium
menunjukkan leukosit 8500/al, Hb 12 mg/dl, HDL 30 mg/dl, LDL 120 mg/dl, kolestrol 170
mg/dl, trigliserida 337 mg/dl, asam urat 6,5 mg/dl, IKMB 20 u/L.

Pengkajian B1-B6

B1 Breath (Sistem RR 36 x/menit, auskultasi irama ireguler, SPO2=70%


Respirasi)
B2 Blood (Sistem Tekanan darah 230/80 mmHg, nadi 155 x/menit, CRT<3 detik, BJ I-II
Kardiovaskuler) normal, terdapat bising sistolik, grade 3/6 di apeks jantung, tidak ada
suara gallop, hasil dari EKG didapatkan sinus aritmia dengan
ekstrasional atrial.
B3 Brain (Sistem GCS =3 2 1, KU lemah
Neurologi/perseps
i Sensori)
B4 Bladder tidak ada produksi urin dalam 6 jam,akral dingin
(Sistem Urologi)
B5 Bowel (Sistem Mukosa bibir kering
Gastroinstestinal)
B6 Bone (Sistem Suhu = 38oC , sianosis
Muskuloskeletal
dan integument)

1. Analisa Data
No. Data Etiologi MasalahKep
1. DS: pasien datang ke IGD Penurunan curah jantung
dengan kondisi tidak sadar Aliran O2 arteri
koronaria menurun

DO:-pasien tampak lemah Jantung kekurangan O2


Iskimia otot jantung
-Pasien tampak sianosis
- EKG didapatkan sinus Korelasi jantung
menurun
aritmia dengan ekstrasional
atrial Curah jantung menurun
- suhu 38oC
- nadi takikardi 155
x/menit
- Td 230/80 mmHg
- CRT <3detik

2. DS: keluarga pasien Ketidakmampuan untuk Gangguan sirkulasi


mengatakan pasien tidak sadar mempertahankan spontan
sirkulasi yang adekuat
DO:
Abnormalitas struktur
- Pasien tidak sadar
jantung
- Pasien terlihat lemah Fase kontruksi
Peningkatan tekanan
- Nadi 155x/m darah
- TD=230/80 mmHg Gangguan sirkulasi
spontan
- RR 36x/ m
- SPO2=70%
- Tidak ada produksi urin
dalam 6 jam

2. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan sirkulasi spontan berhubungan dengan obnormalitas struktur jantung
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung

3. Intervensi

No Diagnosa Intervensi Implementasi


keperawatan

1. Gangguan  Sirkulasi spontan a. Kateterisasi urin


sirkulasi spontan N KriteriaHasi Skor Observasi
o. l - kondisi pasien
1. Saturasi (misalnya :kesadaran
oksigen tanda-tanda vital
2. Tingkat
- Daerah perinial distensi
kesadaran
3. Frekuensi kandung
nadi kemih,inkontinensia
urin,reflek berkemih
4 Frekuensi
nafas b. Menejemen defribilasi
 Status sirkulasi
- Siapkan dan hidupkan
N Kriteriahasil Skor
mesin defibrilator
o
1 pucat - Pasang monitor EKG
2 Output urin - Pastikan irama EKG henti
3 Akral dingin
jantung VF/VT(anpa nadi
Terapeutik
- Lakukan pemasangan
kateter urin
Edukasi
- jelaskan prosedur dan
pemasangn urin
c. pemantauan tanda vital
- monitor tekanan
darah,nadi RR,suhu tubuh
- oksimetri nadi
- identifikasi penyebab
tanda-tanda vita
terapeutik
- atur interval pemantauan
sesuai kondisi pasien
dokumentasi hasil
pemantauan
2. Penurunan curah Tujuan Perawatan Jantung
jantung :setelahdilakukantinda 1. Identifikasi tanda/gejala
kankeperawatanselama primer penurunan curah
2x24 jam jantung (meliputi
penurunancurahjantung dispnea,kelelahan
dapatberkurang. edema,orthopnea,
1. curahjantung peningkatan CPV)
No Kriteriahasil skor 2. Identifikasi tandaa/gejala
1 takikardi sekunder penurunan curah
2 Gambaran
jantung (meliputi
EKG aritmia
3 Tekanan darah palpitasi, ronkhi, kulit
pucat)
2. status sirkulasi 3. Monitor tekanan darah
No Kriteriahasil skor (termasuk tekanan darah
1 Pucat
2 Akral dingin ortostatik), jika perlu
3 Output urin 4. Monitor saturasi oksigen
5. Posisikan pasien semi
fowler atau fowler dengan
kaki ke bawah atau posisi
3. status cairan
nyaman
No Kriteriahasil skor
1 Suhu tubuh 6. Berikan diet jantung
2 Membran jantung yang sesuai (mis.
mukosa Batasi asupan kafein,
3 TD
4 Nadi natrium, kolestrol,
makanan tinggi lemak)
7. Anjurkan beraktivitas
fisik secara bertahap
8. Kolaborasi pemberian
antiatrimia, jika perlu
9. Rujuk ke program
rehabilitasi jantung
Manajemen Cairan
1. Monitor status hidrasi
(Misal frekuensi nadi,
kekuatan nadi, akral,
pengisian kapiler,
kelembapan mukosa,
turgor kulit, tekanan
darah)
2. Catat intake-output dan
hitung balance cairan 24
jam
3. Berikan asupan cairan,
sesuai kebutuhan
4. Kolaborasi pemberian
diuretic, jika perlu
5. Pemantauan Tanda-tanda
Vital
1. Monitor tekanan darah
2. Monitor nadi (Frekuensi,
kekuatan, irama)
3. Monitor pernafasan
(frekuensi, kedalaman)
4. Dokumentasikan hasil
pemantauan.
5. Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu

DAFTAR PUSTAKA

PPNI (2016). Standar Diagnosis KeperawatanIndonesia


:DefinisidanIndikatorDiagnostik, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.
PPNI (2018). StandarLuaranKeperawatanIndonesia
:DefinisidanKriteriaHasilKeperawatan, Edisi 1, Jakarta : DPP PPNI.
PPNI (2018). StandarIntervensiKeperawatanIndonesia
:DefinisidanKriteriaHasilKeperawatan, Edisi 1, Jakarta : DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai