Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM DALAM HADITS

Di ajukan untuk memenuhi tugas

dalam mata kuliah Manajemen dalam Persfektif Hadits

Dosen Pengampu : Dr. Hj. Umi Kultsum, MA.

Di susun oleh:

Husnul Hotimah  (192630036)

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDIN

SERANG BANTEN

2019

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................. i

BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah..................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan .......................................................................... 1

BAB II: PEMBAHASAN


A. Definisi Manajemen Menurut Bahasa .......................................... 2

B. Prinsip Dasar Manajemen Secara Umum...................................... 3

C. Makna Dasar Pendidikan ............................................................. 12

C. Makna Dasar Manajemen Pendidikan........................................... 13

BAB III: PENUTUP


A. Kesimpulan .................................................................................. 14

B. Saran.............................................................................................. 14

REFEREN

i
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Islam adalah agama yang sempurna yang mengatur berbagai aspek kehidupan, baik
ibadah maupun muamalah. Dalam pandangan Islam, segala sesuatu harus dilakukan secara
rapi, benar, tertib, dan teratur. Proses-prosesnya harus diikuti dengan baik. Sesuatu tidak
boleh dilakukan secara asal-asalan. Mulai dari urusan terkecil seperti mengatur urusan Rumah
Tangga sampai dengan urusan terbesar seperti mengatur urusan sebuah negara semua itu
diperlukan pengaturan yang baik, tepat dan terarah dalam bingkai sebuah manajemen agar
tujuan yang hendak dicapai bisa diraih dan bisa selesai secara efisien dan efektif.

Pada dasarnya manajemen sudah ada sejak manusia itu ada, manajemen sebetulnya
sama usianya dengan kehidupan manusia, mengapa demikian, karena pada dasarnya manusia
dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip manajemen, baik
langsung maupun tidak langsung, baik disadarai ataupun tidak disadari. Sudah menjadi
kepastian, bahwa Al Quran dan Hadits menjadi referensi dan pandangan hidup dalam aspek
kehidupan umat Islam seperti manajemen. Oleh karena itu, makalah kali ini akan membahas
bagaimana dan apa saja fungsi manajamen dalam Hadist Nabi.1

B.   Identifikasi Masalah
Sejalan dengan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya tentunya terdapat
bebarapa masalah yang dapat ditelaah lebih lanjut antara lain :
1.        Apa dasar manajemen pendidikan secara umum?
2.        Apa dasar manajemen pendidikan dalam perspektif Hadits?

C.   Tujuan Penulisan  
           Dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan para penelitian kualiatatif dalam
hal teknik pengumpulan data penulisan makalah ini memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:

1
ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/islamicakademika/article/view/.../1218 (Diakses Pada 04
November 2017)
Sesuai dengan perumusan masalah yang dipaparkan di atas, maka tujuan dari
penulisan ini adalah :

1.        Untuk mengethui manajemen pendidikan secara umum


2.        Untuk mengethui manajemen pendidikan dalam perspektif Hadits.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Dasar menuurut Bahasa
pengertian atau makna dasar secara bahasa dari kata Dasar itu sendiri adalah (Arab:
‫ابتداء‬/‫اصل‬/‫اسس‬, Inggris: Foundation, Prancis: fundamen) pokok atau Pangkal pangkal segala
sesuatu baik itu pendapat koma ajaran maupun aturan.2 Sedangkan dalam kamus bahsa
Inggris Oxford, “the meaning of Foundation is the lowest load-bearing part of building,
typically below ground level”. Artinya fondasi atau bantalan bangunan yang paling rendah
biasanya level terbawah.3 Jadi dasar adalah sebuah fondasi dari sebuah bangunan atau akar
dari sebuah pohon karena dasar adalah inti pokok dari kekuatan sebuah institusi, lembaga
maupun perusahaan itu sendiri, kokoh atau lemahnya solid atau tidaknya di tentukan dari apa
dan siapa yang mendasar itu sendiri. Jika dasarnya kokoh maka semuanya akan kuat dan tegak
berdiri ibarat pohon yang akarnya tidak kuat makan akan tumbang. Menurut kamus besar
Bahasa Indonesia istilah dasar lain juga bisa disebut dengan prinsip karena selalu digunakan
beriiringan yang mana sebuah dasar tertentu biasanya akan di jadikan prinsip oleh orang
tertentu agar diyakini dan di gunakan.

Dasar juga mengandung sebagai berikut satu sumber dan sebab adanya sesuatu misal
alam rasional merupakan sumber dan sebab adanya indrawi artinya Al Amin Rawi dua
proporsi paling umum dan makna secara luas yang dijadikan sumber pengetahuan ajaran atau
hukum misal dasar induksi adalah prinsip yang membolehkan pindah dari sesuatu yang
khusus kepada sesuatu yang sifatnya umum dasar dari keraguan-keraguan kepada keyakinan
adalah kepercayaan Tuhan bahwa dia mustahil akan menyesatkan hamba-hambanya.

2
Tim penyususn Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), hal 211

3
Oxford dictionary, (oxford:Oxford university press, 2005)

2
B. Pinsip Dasar Manajemen secara umum

Menurut Moulay tentang manajemen secara umum:


“Management is all about organizing groups of people to work together productively
towards known, clear goals, or objectives. Management becomes one the most important keys
of success for the organizations”.4

Kalimat diatas bermakna bahwa manajemen adalah segala keseluruhan yang berkaitan
tentang organisasi kelompok kerja yang bekerja sama secara produktif dengan mengetahui
cara yang dilakukan dan tujuan yang jelas. Manajemen menjadi sebuah kesatuan kunci sukses
dari sebuah organisasi.

Pada akhir abad 19, banyak organisasi yang sudah harus berurusan dengan praktik
manajemen dalam keseharian operasionalnya.  Di awal 1900-an pula, banyak organisasi-
organisasi besar, seperti pabrik-pabrik produksi memerlukan tata kelola yang lebih baik
namun pada saat itu hanya ada sedikit alat manajemen, model dan metode yang tersedia untuk
mengatur hal tersebut. Dan ini titik mulanya dikembangkan prinsip manajemen.

Adalah  Henri Fayol (1841-1925) ilmuwan yang pertama kali menerapkan fondasi ini
untuk manajemen ilmiah modern. Konsep-konsep yang dia gagas disebut prinsip manajemen.
Prinsip ini adalah faktor yang mendasari manajemen yang sukses dalam sebuah organisasi.
Henri Fayol mengeksplorasi hal ini secara komprehensif,  sebagai hasilnya dia berhasil
merangkum 14 prinsip manajemen dasar. Prinsip-prinsip manajemen dan penelitian Henri
Fayol diterbitkan dalam buku yang berjudul ‘General and Industrial Management’ (1916).5

4
FALLOUL, Moulay El Mehdi, An Introduction To General Management, (Deutschland: Lambert Academic

Publishing , 2012).

5
https://cpssoft.com/blog/manajemen/prinsip-manajemen-keberhasilan-manajemen/ Diakses pada 25 september 2019

3
14 Prinsip Manajemen Menurut Henri Fayol

Sumber Gambar: Wikimedia.org

14 prinsip Manajemen adalah pernyataan yang didasarkan pada kebenaran mendasar


dan telah diuji. Prinsip – prinsip manajemen ini berfungsi sebagai pedoman untuk
pengambilan keputusan dan tindakan manajemen. Prinsip – prinsip ini telah disusun dengan
menggunakan observasi dan analisis peristiwa yang dihadapi para manajer dalam praktiknya.
Henri Fayol mampu mensintesis 14 prinsip manajemen setelah bertahun-tahun melakukan
riset.

1. Pembagian Kerja (Division of work)

Pernah mendengar prinsip “the right man in the right place?”.   Dalam praktiknya,
karyawan memiliki spesialisasi dalam bidang yang berbeda dan mereka memiliki
keterampilan yang berbeda pula satu sama lain. Tingkat keahlian yang berbeda dapat
dibedakan dalam bidang pengetahuan mulai dari generalis hingga spesialis, pengembangan
pribadi dan profesi harus saling mendukung. Menurut Henri Fayol, meningkatkan efisiensi
tenaga kerja dapat  meningkatkan produktivitas. Selain itu, spesialisasi tenaga kerja
meningkatkan akurasi dan kecepatan mereka. Prinsip manajemen ini berlaku untuk kegiatan
teknis dan manajeria di setap organisasi, dalam hadits riwayat Bukhari jelaskan:

4
ُ ‫ضا َعتُ َها يَا َر‬
‫سو ُل‬ َّ ‫ت ْاألَ َمانَةُ فَا ْنتَ ِظ ِر ال‬
َ ِ‫ َكيْفَ إ‬. َ‫سا َعة‬ ُ ‫ إِ َذا‬: ‫سلَّ َم‬
ِ ‫ضيِّ َع‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ُ‫س ْو ُل هللا‬ ُ ‫ قَا َل َر‬: ‫عَنْ أَبِي ُه َر ْي َرةَ قَا َل‬
َ‫سا َعة‬ ْ ُ‫ إِ َذا أ‬: ‫هللاِ ؟ قَا َل‬
َّ ‫سنِ َد ْاألَ ْم ُر إِلَى َغ ْي ِر أَ ْهلِ ِه فَا ْنت َِظ ِر ال‬
Abu Hurairah berkata , Rasulullah saw. Bersabda, “Apabila suatu amanah di sia
– siakan , maka tunggulah saat kehancurannya.”Abu Hurairah bertanya,”Bagaimana
meletakkan amanah itu, ya Rasulullah ?” Beliau menjawab, “ Apabila Suatu perkara
diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka Tunggulah kehancurannya.

2. Otoritas dan Tanggung jawab (Authority and responsibility)

Untuk menyelesaikan sesuatu dalam organisasi, manajemen memiliki wewenang untuk


memberi perintah kepada karyawan. Tentu saja ini dengan otoritas ini ada tanggung jawab.
Menurut Henri Fayol, kuasa atau kewenangan yang menyertainya memberi manajer  hak
untuk memberi perintah kepada bawahan. Tanggung jawab dapat ditinjau kembali dari kinerja
dan oleh karena itu perlu membuat perjanjian atas otoritas yang diberikan. Dengan kata lain,
otoritas dan tanggung jawab berjalan bersama dan mereka adalah dua sisi dari mata uang yang
sama. Dalam ayat dan hadits di jelaskan tentang authority/otoritas dan tanggung
jawab/responsibility dibawah ini:

َ َّ‫اع َل ُموا أَن‬


َ‫هللا َي ُحول ُ بَيْن‬ ْ ‫ول إِ َذا َد َعا ُك ْم لِ َما ُي ْح ِيي ُك ْم َو‬
ِ ‫س‬ُ ‫ِلر‬
َّ ‫هلل َول‬ ْ ‫َياأَ ُّي َها ا َّلذِينَ َءا َم ُنوا‬
ِ ‫اس َت ِجي ُبوا‬
ً‫صة‬ ِ ‫} َواتَّقُوا فِ ْتنَةً الَت‬24{ َ‫ش ُرون‬
َّ ‫ُصيبَنَّ الَّ ِذينَ ظَلَ ُموا ِمن ُك ْم َخآ‬ َ ‫ا ْل َم ْر ِء َوقَ ْلبِ ِه َوأَنَّهُ إِلَ ْي ِه ت ُْح‬
}25{ ‫ب‬ َ َ‫َوا ْعلَ ُموا أَنَّ هللا‬
ِ ‫ش ِدي ُد ا ْل ِعقَا‬
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Alloh dan seruan rosul apabila rosul
menyeru kamu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa
sungguh Alloh membatasi antara manusia dengan hatinya dan sungguh kepadaNYA lah
kamu akan dikumpulkan. Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus
menimpa orang-orang yang dholim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Alloh
amat keras siksaanNYA (QS.Al-Anfal/8;24-25).

5
Hadis tentang tanggung jawab pemimpin:

ْ ‫اع َو ُكلُّ ُك ْم َم‬


)‫سئ ُْو ٌ‡ل عَنْ َر ِعيَّتِ ِه (رواه البخارى‬ ٍ ‫ُكلُّ ُك ْم َر‬
“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas yang
kalian pimpin. (HR. Bukhori No.4801)

 Hadits tentang fungsi pemimpin untuk melindungi:

‫سلَّ َم قَا َل إِنَّ َم ا ِإل َما ُم ُجنَّةً يُقَاتَ ُل‬ َ ‫عَنْ أَبِى ه َُر ْي َرةَ َع ِن النَّبِ ِّي‬
َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬
‫ِمنْ َو َرائِ ِه َويُتَّقَى بِ ِه‬
Abu Hurairah berkata Rosululloh bersabda, “Sesungguhnya pemimpin itu adalah
perisai. Orang – orang berperang bersamanya di belakangnya dan melindunginya.
(HR Muslim No. 3428 ).

3. Disiplin (Discipline)

Prinsip ketiga dari 14 prinsip manajemen adalah tentang kedisiplinan. Hal ini sering
menjadi bagian dari nilai inti (core) misi dan visi bentuk perilaku yang baik dan interaksi yang
saling menghormati. Prinsip manajemen ini sangat penting dan dilihat sebagai hal yang
membuat organisasi berjalan lancar.

‫صلَّى‬
َ ‫هللا‬ ُ ‫ش َة َحدَ ِث ْينِى ِبأ َ َح ِّب ا ْل َع َم ِل إِ َلى َر‬
ِ ‫س ْو ِل‬ ُ ‫ َع ِن األَ ْس َو ِد َقال َ قُ ْل‬ 
َ ‫ت ل َِعا ِئ‬
َّ ‫ِي َيد ُْو ُم َع َل ْي ِه‬
ُ ‫الر ُجل‬ ُّ ‫سلَّ َم َقا َل ْت َكانَ اَ َح‬
ْ ‫ب ا ْل َع َم ِل إِ َل ْي ِه الَّذ‬ َ ‫هللاُ َع َل ْي ِه َو‬
)‫َوإِنْ َكانَ َيسِ ْي ًرا (رواه أحمد‬
Al Aswad berkata “Saya berkata kepada Aisyah, “Tolong ceritakan kepadaku
amalan yang paling disukai oleh Rosululloh. Aisyah berkata, “amalan yang paling
beliau sukai adalah yang dilakukan oleh seseorang secara kontinyu walaupun
amalan itu ringan (HR. Ahmad No. 23675 ).

6
4. Kesatuan Komando/Perintah (Unity of command)

Prinsip manajemen ‘Unity of command’ atau kesatuan komando adalah bahwa setiap
karyawan harus menerima perintah dari satu manajer sehingga karyawan memiliki tanggung
jawab kepada manajer tersebut. Jika tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan kepada
karyawan diberikan oleh lebih dari satu manajer, ini dapat menyebabkan kebingungan yang
dapat menyebabkan konflik bagi karyawan. Dengan menggunakan prinsip ini, tanggung jawab
agar terhindar dari kesalahan akan bisa di minimalisir.

 Hadits tentang Mentaati Pemimpin:

‫سلَّ َم َمنْ اَطَا َعنِى فَقَ ْد اَطَا َع‬


َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ ُ ‫عَنْ اَبِى ه َُر ْي َرةَ قَا َل قَا َل َر‬
َ ِ‫س ْو ُل هللا‬
)‫اإل َما َم فَقَ ْد اَطَا َعنِى (رواه أحمد‬
ِ ‫هللاَ َو َمنْ اَطَا َع‬
Abu Hurairah berkata, Rosululloh bersabda “ Barangsiapa mentaati aku maka ia
telah mentaati Alloh. Barangsiapa mentaati pemimpin maka ia telah mentaati aku.
(HR.Ahmad No. 9708)

5. Kesatuan Arah (Unity of direction)

Prinsip manajemen ini adalah tentang fokus dan kesatuan. Semua karyawan
memberikan kegiatan yang sama yang dapat dikaitkan dengan tujuan yang sama, hal ini
seperti Anda mencari North Star Metric untuk bisnis Anda. Semua kegiatan harus dilakukan
oleh satu kelompok yang membentuk tim. Kegiatan-kegiatan ini harus dijelaskan dalam
rencana aksi. Manajer pada akhirnya bertanggung jawab atas rencana ini dan dia memantau
perkembangan kegiatan yang ditentukan dan direncanakan. Area fokus adalah upaya yang
dilakukan oleh karyawan dan koordinasi.

ُ‫ضهُ َكا ْلبُ ْنيَا ِن لِ ْل ُمؤْ ِم ِن ا ْل ُمؤْ ِمن‬


ُ ‫ش ُّد بَ ْع‬
ُ َ‫ضا ي‬
ً ‫بَ ْع‬

“Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya seperti satu


bangunan, sebagiannya menguatkan yang lainnya”.

7
6. Subordinasi Kepentingan Individu

Selalu ada semua jenis kepentingan dalam suatu organisasi. Agar organisasi berfungsi
dengan baik, Henri Fayol mengindikasikan bahwa kepentingan pribadi lebih rendah daripada
kepentingan organisasi (etika). Fokus utamanya adalah pada tujuan organisasi dan bukan pada
individu. Ini berlaku untuk semua tingkat dari seluruh organisasi, termasuk para manajer.

 Menghindari dominasi kelompok

‫سلَّ َم‬
َ ‫صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه َو‬ َ ‫هللا‬ ِ َ ‫س ْول‬ ُ ‫ه َعنْ َج ِّد ِه َقال َ َبا َي ْع َنا َر‬6ِ ‫أ َّما َي ْح َيى َف َقال َ َعنْ اَ ِب ْي‬
‫شطِ َنا َو َم ْك َر ِه َنا َوااْل َ َث َر ِة َع َل ْي َنا‬
َ ‫اع ِة فِى ُع ْس ِر َنا َو ُي ْس ِر َنا َو َم ْن‬ َ ‫الس ْم ِع َوال َّط‬
َّ ‫َع َلى‬
)‫(رواه أحمد‬

Yahya berkata dari bapaknya dari kakeknya berkata “Kami berbaiat kepada
Rosululloh untuk mendengar, taat pada saat sulit maupun mudah, saat kami
semangat maupun malas, dan kami harus mengutamakan orang lain daripada diri
sendiri”(HR Ahmad No. 15099)

7. Penggajian (Remuneration)

Motivasi dan produktivitas adalah dua hal yang berkaitan dalam kelancaran organisasi.
Prinsip manajemen ini menjelaskan bahwa penggajian harus cukup untuk membuat karyawan
termotivasi dan produktif. Ada dua jenis penggajian yaitu non-moneter (pujian, tanggung
jawab lebih, kredit) dan moneter (kompensasi, bonus atau kompensasi finansial lainnya). Pada
akhirnya, ini adalah tentang menghargai upaya karyawan yang telah dilakukan.

 Hadist Riwayat Ibnu Majah


ُ‫أضج َرهُ قَ ْب َل أَنْ يَ ِجفُّ َع َرقُه‬
ْ ‫ أَ ْعطُوا ْاألَ ِج ْي َر‬: ِ‫سو ُل هللا‬
ْ ‫ قَا َل َر‬: ‫عَنْ َع ْب ِد هللا ْب ِن ُع َم َر قَا َل‬
Dari Abdullah bin Umar berkata , Rasulullah bersabda, “Berikanlah gaji / Upah
pegawai sebelum kering keringatnya.”

8
8. Pemusatan (The Degree of Centralization)

Manajemen dan otoritas untuk memproses pengambilan keputusan harus seimbang


dalam sebuah organisasi. Ini tergantung pada volume dan ukuran organisasi tersebut.

Sentralisasi berarti meletakan konsentrasi otoritas dalam pengambilan keputusan di


manajemen puncak (dewan eksekutif). Berbagi kewenangan untuk proses pengambilan
keputusan dengan tingkat yang lebih rendah (manajemen menengah dan bawah), disebut
sebagai desentralisasi. Henri Fayol mengindikasikan bahwa organisasi harus berusaha untuk
melakukan keseimbangan yang baik dalam hal ini.

َ‫ ا ْل ُم ْفسِ دِين‬6َ‫س ِبيل‬


َ ‫صل ِْح َوالَ َت َّت ِب ْع‬ ْ َ‫سى ألَخِي ِه هَا ُرون‬
ْ َ‫اخلُ ْفنِي فِي َق ْومِي َوأ‬ َ ‫َو َقال َ ُمو‬
}142{
Dan Musa berkata kepada saudaranya, Harun, “Gantikanlah aku dalam
memimpin kaumku dan perbaikilah dan janganlah kamu mengikuti jalan
orang-orang yang berbuat kerusakan (QS. Al-A’rof/7;142).

9. Hirarki/garis wewenang/perintah yang jelas (Scalar Chain)

Hirarki atau tingkatan hadir dalam organisasi tertentu. Hal Ini bervariasi, mulai dari
manajemen senior (dewan eksekutif) ke level terendah dalam organisasi. Prinsip manajemen
hierarki menyatakan bahwa harus ada garis yang jelas di bidang otoritas (dari atas ke bawah
dan semua manajer di semua tingkatan dan divisi). Hal Ini bisa dilihat sebagai tipe struktur
manajemen. dengan adanya hierarki ini, maka setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa
ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat perintah.

10. Ketertiban (Order)

Menurut prinsip ini, karyawan dalam suatu organisasi harus memiliki sumber daya
yang tepat dalam kehadiran sehingga mereka dapat berfungsi dengan baik dalam suatu
organisasi. Selain tatanan sosial (tanggung jawab manajer) lingkungan kerja harus aman,
bersih dan rapi.

9
 Cek personil juga pernah dilakukan oleh Nabi Sulaiman yang anak buahnya
ada dari binatang, sebagaimana ayat berikut :

20{ َ‫الط ْي َر َف َقال َ َمالِي آلأَ َرى ا ْل ُهدْ هُدَ أَ ْم َكانَ مِنَ ا ْل َغآئ ِِبين‬
َّ َ‫َو َت َف َّقد‬
Dan dia memeriksa burung-burung itu lalu berkata, ‘Mengapa aku tidak
melihat Hudhud, apaka ia termasuk yang tidak hadir?” (QS.An-Naml/27;20).

11. Keadilan dan Kejujuran (Equity)

Prinsip manajemen keadilan dan kejujuran sering terjadi pada nilai-nilai inti dari suatu
organisasi. Menurut Henri Fayol, karyawan harus diperlakukan dengan adil dan setara.
Karyawan harus berada di tempat yang tepat di organisasi untuk melakukan hal yang benar.
Manajer harus mengawasi dan memantau proses ini dan mereka harus memperlakukan
karyawan secara adil dan tidak memihak.

‫اذاحكمتم فاعدلوواذاقتلتم فاحسنووهللا يحب المحسنين‬

“Apabila kalian memutuskan hukum, lakukanlah dengan adil. Dan apabila kalian membunuh
lakukanlah dengan ihsan, karena Allah itu Maha Ihsan dan menyukai orang-orang yang
berbuat ihsan.” (HR Ath-Thabrani)

12. Stabilitas kondisi karyawan ( Stability of Tenure of Personnel )

Prinsip manajemen ini merupakan penempatan dan pengelolaan personil dan hal  ini
harus seimbang dengan layanan yang disediakan dari organisasi. Manajemen berusaha untuk
meminimalkan perputaran karyawan dan memiliki staf yang tepat di tempat yang tepat dan
waktu yang tepat. Hal seperti perubahan posisi pada karyawan harus dikelola dengan baik.

Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla benar-benar telah memberikan anugerah besar


kepada bangsa Arab, (yaitu) dengan menjadikan tanah mereka sebagai tanah haram (suci),
membebaskan mereka dari rasa ketakutan, memberi makan mereka dari kelaparan. Allah Azza
wa Jalla berfirman.

َّ ‫ اللذين ٰ َه َذا َر‬0‫وع ِمنْ أَ ْط َع َم ُه ْم البيت‬


‫ب فَ ْليَ ْعبُدُوا‬ ٍ ‫َوآ َمنَ ُهم منخوف ْ ُج‬

10
“Maka hendaklah mereka menyembah Rabb pemilik rumah ini (Ka’bah) yang
telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan
mengamankan mereka dari ketakutan”. [Quraisy/106 : 3-4]

13. Inisiatif (Initiative)

Henri Fayol berpendapat bahwa dengan prinsip manajemen ini, karyawan harus
diizinkan untuk mengungkapkan ide-ide baru. Ini mendorong minat dan keterlibatan dan
menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Inisiatif karyawan adalah sumber kekuatan untuk
organisas, hal ini juga mendorong karyawan untuk terlibat dalam kemajuan organisasi.

‫اب‬
َ ‫ص‬َ َ‫اجتَ َه َد ثُ َّم أ‬
ْ َ‫سلَّ َم – يقول إِ َذا َح َك َم ا ْل َحا ِك ُم ف‬
َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ – ِ ‫سو َل هَّللا‬ َ ُ‫ص – رضي هللا عنه – أَنَّه‬
ُ ‫س ِم َع َر‬ ِ ‫عَنْ َع ْم ِرو ْب ِن ا ْل َعا‬ 
.‫اجتَ َه َد ثُ َّم أَ ْخطَأ َ فَلَهُ أَ ْج ٌر‬ ِ ‫فَلَهُ أَ ْج َر‬
ْ َ‫ان َوإِ َذا َح َك َم ف‬

Dari Amr bin Ash bahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda,  “Ketika seorang hakim
hendak memutuskan hukum, lalu berijtihad, kemudian benar, ia mendapatkan dua pahala. Jika
ia hendak memutuskan hukum, lalu berijtihad kemudian ternyata salah, ia dapat satu
pahala.” (HR. Muslim).

Dalam sebuah kisah Rasulullah saw melarang menerapkan hukum Allah saat perang
dan memerintahkan agar diterapkan hukum Sa’d bin Mu’adz. Rasulullah saw. berpesan
kepada komandan perangnya,

َ‫ص ْرت‬ َ ‫ ” إِنْ أَ ْنتَ َحا‬:‫س ِريَّ ِة‬ َّ ‫سلَّ َم َكانَ فِي َما يَأْ ُم ُر ال َّر ُج َل إِ َذا َواَّل هُ َعلَى ال‬
َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ِ‫سو َل هللا‬ُ ‫ ” أَنَّ َر‬:‫ع َِن ا ْب ِن بُ َر ْي َدةَ عَنْ أَبِي ِه‬
‫يب فِي ِه ْم ُح ْك َم هللاِ َع َّز َو َج َّل‬ ِ ‫فَإِنَّ َك اَل تَ ْد ِري أَت‬  ِ‫ص ٍن فَأ َ َرادُوا أَنْ تُ ْن ِزلَ ُه ْم َعلَى ُح ْك ِم هللاِ َع َّز َو َج َّل فَاَل تُ ْن ِز ْل ُه ْم َعلَى ُح ْك ِم هللا‬
ُ ‫ُص‬ ْ ‫أَ ْه َل ِح‬

Dari Ibnu Buraidah dari ayahnya bahwa ketika memberi perintah kepada komandan
perangnya Rasulullah saw., “Jika kamu berhasil mengepung benteng musuh, lalu musuh
ingin dihukumi berdasarkan hukum Allah, jangan hukumi berdasarkan hukum Allah. Tetapi
hukumi berdasar keputusanmu sendiri. Karena, engkau tidak tahu apakah kamu sudah
benar dalam menerapkan hukum Allah.” (HR. Al-Thahawi No. 3575).

11
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa komandan perang saat itu adalah Sa’d bin
Mu’adz. Musuh yang terkepung dalam benteng adalah Bani Quraizhah. Dalam kasus ini,
Sa’d bin Mu’adz memberi keputusan berdasarkan kebijakannya sendiri. Rasulullah memuji
keputusan Mu’adz. HR Imam Muslim dalam Shahih-nya menyebutkan

Hadis ini secara tegas menunjukkan bahwa Rasulullah saw. mengakui aturan yang
dibuat sahabat Sa’d bin Mu’adz. Rasulullah saw. tidak mengkafirkan Mu’adz dan tidak pula
mengkafirkan pasukan yang mengikutinya.

14. Semangat kesatuan (Esprit de Corps)

Prinsip manajemen ‘esprit de corps’ adalah perjuangan untuk keterlibatan dan


kesatuan karyawan. Manajer bertanggung jawab atas pengembangan moral di tempat kerja,
baik secara individual dan dalam komunikasi. Esprit de corps berkontribusi pada
pengembangan budaya dan menciptakan suasana saling percaya dan pengertian.

‫مح ِمتَ َوا ِّد ِه ْم فِي ا ْل ُمؤْ ِمنِينَ َمثَ ُل‬ ِ ‫شتَ َكى إِ َذا ا ْل َو‬
ُ ‫اح ِد َك َمثَ ِل َوتَ َعاطُفِ ِه ْم ِه‬ ْ ‫ُض ٌو ِم ْنهُ ا‬
ْ ‫سائِ ُر لَهُ تَدَاعَى ع‬ َ ‫س َه ِر ا ْل َج‬
َ ‫س ِد‬ َّ ‫َوا ْل ُح َّمى بِال‬

“Perumpamaan kaum Muslimin dalam saling mengasihi, saling menyayangi, dan saling
menolong di antara mereka seperti perumpamaan satu tubuh. Tatkala salah satu anggota tubuh
merasakan sakit, maka anggota tubuh yang lainnya akan merasakan pula dengan demam dan tidak
bisa tidur”

C. Makna Dasar Pendidikan

Berdasarkan pengertian gambar diatas menurut kihajar dewantara tentang dasa-dasar


pendidikan bahwa pendidikan ialah tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Maksudnya
ialah menuntun segala kekuatan dan kodrat yang ada agar mereka sebagai manusia dan

12
anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya dan
dapat terhindar juga terjerumus kepada keburukan dan kejahatan yang dapat merusak hidup,
nyawa dan masa depan mereka dengan berlandaskan agama yg kokoh.
Untuk itu dasar dari pendidikan itu haruslah kuat,kokoh dan solid agar bisa
menghasilkan anak-anak yang berkualitas yang dapat bermanfaat bagi agama, nusa dan
bangsa khusunya untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Dengan kokohnya dasar dan
jelasnya arah yang dituju tidak hanya infus atau gejolak sesaat. Namun pendidikan yang
mengarah keagama berjiwa islami berlandaskan al - Qu’ran, As - Sunah sebagai sumber
ilahiyat dan Ijtihad ulama sebagai sumber insaniyat. Dengan ketiga sumber inilah digunakan
secara hirarkis, artinya al-Qur’an harus diutamakan, selanjutny bila pelenjasannya tidak
ditemukan dalam al-Qur’an maka baru dicari dalam Hadits/ As-Sunah, Jika tidak ditemukan
juga barulah digunakan dengan Ra’yu/Ijtihad.6

D. Makna Dasar Manajemen Pendidikan

Ketiga, Rasulullah membenarkan sahabat Mu’adz bin Jabal yang akan memutuskan
hukum berdasar ra’yu, ketika tak ada tuntunan dalam Al-Quran dan Sunnah.

‫ث ُم َعا ًذا إِلَى ا ْليَ َم ِن‬


َ ‫سلَّ َم لَ َّما بَ َع‬
َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ِ ‫سو َل هَّللا‬ ُ ‫ َوقَا َل َم َّرةً عَنْ ُم َعا ٍذ أَنَّ َر‬:‫ص قَا َل‬
ٍ ‫ب ُم َعا ٍذ ِمنْ أَه ِْل ِح ْم‬ ْ َ‫عَنْ أ‬
ِ ‫ص َحا‬
‫ول‬
ِ ‡‫س‬ ُ ‫س‡نَّ ِة َر‬
ُ ِ‫ض‡ي ب‬ ِ ‫ أَ ْق‬:‫ب هَّللا ِ؟» قَ‡ا َل‬ ِ ‫ «فَإِنْ لَ ْم ت َِج ْد فِي ِكتَا‬:‫ب هَّللا ِ قَا َل‬
ِ ‫ضي بِ ِكتَا‬ ِ ‫ أَ ْق‬:‫ضا ٌء؟» قَا َل‬ َ ‫ضي إِ َذا َع َر‬
َ َ‫ض لَ َك ق‬ ِ ‫ « َكيْفَ تَ ْق‬:ُ‫قَا َل لَه‬
‫ب‬ َ َ‫ ف‬:‫ أَ ْجتَ ِه‡ ُد بِ‡ َر ْأيِي َواَل آلُ‡‡و قَ‡‡ا َل‬:‫سلَّ َم؟» قَ‡‡ا َل‬
َ ‫ض‡ َر‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬َ ِ ‫ول هَّللا‬ ِ ‫س‬ ُ ‫ «فَإِنْ َل ْم ت َِج ْد فِي‬:‫سلَّ َم قَا َل‬
ُ ‫سنَّ ِة َر‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ِ ‫هَّللا‬
‫ض ‡ي‬ِ ‫س ‡لَّ َم ِل َم‡‡ا يُ ْر‬
َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ِ ‫ول هَّللا‬
ِ ‫س‬ ُ ‫سو َل َر‬ ُ ‫ق َر‬ َ َّ‫ «ا ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّ ِذي َوف‬:‫ص ْد ِري وقَا َل‬
َ ‫سلَّ َم بِيَ ِد ِه فِي‬
َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ِ ‫سو ُل هَّللا‬
ُ ‫َر‬
»‫سلَّ َم‬
َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ِ ‫سو َل هَّللا‬
ُ ‫َر‬

Dari orang-orang Himsh murid, dari Mu’adz bahwa Rasulullah saw. mengutusnya
ke Yaman. Rasulullah saw. bertanya, “Bagaimana caramu memberi keputusan, ketika ada
permasalahan hukum?” Mu’adz menjawab, “Aku akan memutuskan berdasar kitabullah.”
Rasulullah bertanya, “Jika engkau tak menemukan dasar dalam kitabullah?” Mu’adz
berkata, “Aku akan menghukumi berdasarkan sunnah Rasulullah saw.” Rasul berkata, “Jika

6
Umi Kultsum, Pendidikan dalam Kajian Hadits Tekstual dan Kontekstual , (Ciputat:Cinta Buku Media,2018), hal
52

13
kau tidak menemukan dalam sunnah Rasul?” Mu’adz menjawab, “Aku akan memutuskan
berdasarkan pendapatku” Rasulullah saw. menepuk-nepuk dada Mu’adz sambil berkata,
“Segala puji bagi Allah yang menuntun utusan Rasulullah kepada apa yang diridai
Rasulullah” (HR. Al-Baihaqi No. 3250)

Ketika tidak ada keterangan Al-Quran dan Sunnah tentang suatu masalah, seorang
hakim boleh mengambil keputusan berdasarkan ijtihadnya. Pemikiran yang
mempertimbangkan Al-Quran dan Sunnah.

Namun inti dari Dasar Mnajemen Pendidikan ialah al-Qur’an dan Assunah. Tidak
hnya perkara pendidikan segalanya yang berkaitan dengan kehidupan manusia dimuka
bumi khususnya islam harus berlandaskan mengacu dan mengembalikan semua
permasalahan kepada hukum dan panduan islam sesungguhnya yang sudah jelas
termaktub dalam kitabullah dan sunah Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam;

‫وقال المصدق المصدق صلي هللا عليهوسلم تركت فيكم امرين لن تضلوا ماتمسكتم بهماكتاباهلل وسنت النبيه‬

‫اخرجه امام مالك فى الموطا‬

“Aku tinggalkan bagi kamu sekalian dua pegangan , kamu tidak akan pernah sesat
selama kamu berpegang teguh kepadanya, dua hal tersebut yaitu : kitabullah dan sunah
Nabi” (HR Imam Malik dalam kitab Al-Muwatha)

BAB III
PENUTUP

A.   KESIMPULAN

Kesimpulan Tentang 14 Prinsip manajemen

14
14 prinsip manajemen dapat digunakan untuk mengelola organisasi dan merupakan
alat yang berguna untuk melakukan prediksi, perencanaan, manajemen proses, manajemen
organisasi, pengambilan keputusan, koordinasi dan kontrol.

Meskipun jelas, banyak dari hal-hal ini masih digunakan berdasarkan akal sehat dalam
praktik manajemen saat ini dalam organisasi. Tetapi Prinsip ini merupakan daftar praktis
dengan area fokus yang didasarkan pada penelitian dan masih berlaku sampai sekarang
karena sejumlah prinsip logis.

           

B.   SARAN
Untuk itu sebagai Calon manajer pendidikan haruslah memahami dengan baik dasar
manajemen pendidikan baik secara umum dan khususnya tentang pendidikan islami yang
berlandaskan al-Qur’an dan Hadits agar terciptanya organisasi lembaga yang kokoh, kuat dan
solid juga bisa menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

15
REFERENSI

FALLOUL, Moulay El Mehdi, An Introduction To General Management, Deutschland:

Lambert Academic Publishing , 2012.

Kihajar Dewantara, Dasar-Dasar Pendidikan, Majelis Luhur Taman Siswa, 2011.

Oxford advanced learner’s dictionary. Oxford: oxford university press, 2005.

Tim Penyususun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,

1994.

Umi kultsum, Pendidikan Dalam Kajian Hadits Tekstual Dan Kontekstual, Ciputat: Cinta

Buku Media, 2018.

https://cpssoft.com/blog/manajemen/prinsip-manajemen-keberhasilan-manajemen/ diakses
pada 25 September 2019

ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/islamicakademika/article/view/.../1218 Diakses Pada


25 September 2019

Anda mungkin juga menyukai