Anda di halaman 1dari 5

NOTULENSI B13M5 GIGI TIRUAN JEMBATAN

Jam : 09.24 -

IDENTIFIKASI & ANALISIS KATA SULIT

1. Gigi Tiruan Jembatan


- Gigi tiruan yang menggantikan satu atau dua gigi yang hilang yang diletakkan
pada 1 atau lebih gigi asli yang bertindak sebagai gigi penyangga.
- Tidak mudah dilepaskan atau dikeluarkan dari mulut

2. Abutment
- Disebut juga gigi penyangga atau akar gigi yang digunakan untuk menyangga
gigi tiruan.

3. Fixed-Fixed Bridge
- Suatu protesa yang menggantikan 1 atau 2 gigi asli yang terbatas dan tertentu
yang diletakkan secara permanen.
- Salah satu macam-macam gigi tiruan jembatan, yang memiliki connector rigid
dikedua ujung pontic

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH

1. Mengapa dokter menyarankan untuk menggunakan fixed-fixed bridge pada


gigi abutment 45 dan 47?
- Kondisi gigi, periodontal masih baik yang merupakan salah satu opsi bagi
dokter untuk mengembalikan fungsi ggi 46. Memudahkan bagi pasien karena tidak
terlalu mahal daripada gigi implant dan secara fungsi dan estetik jika menggunakan
gigi tiruan jembatan dan gigi pasien terlihat lengkap karena kebutuh dari pendaftaran
akademi militer.
- Karena belum diolah desain-desain lainnya, memiliki efek splinting (untuk
menunjang jaringan yang lemah, stabilisasi dan mengembalikan fungsi kunyah)
edentulous span yang pendek.
- Gigi 46 merupakan gigi yang menerima tekanan lebih kuat oleh karena itu
digunakan fixed-fixed rigid dan menggunakan 2 gigi penyangga dan lebih kuat.
- Mengapa tidak digunakan implant saja? Karena, dari segi biaya lebih mahal
daripada penggunaan gigi tiruan jembatan selain itu ada beberapa faktor yang pelru
dipertimbangkan.

2. Keuntungan dan kerugian gigi tiruan jembatan?


Keuntungan:
- Dilihat dari bentuknya maupun ukurannya, gig tiruan jembatan mirip gigi asli
yang digantikan.
- Dilihat dari segi pemasangannya, gigi tiruan jembatan dilekatkan menggunakan
semen sehingga tidak dilepas-lepas sendiri oleh pasien.
- Dilihat dari segi peredam stress atau biasanya disebut dengan stress breaker,
gigi tiruan jembatan memiliki strees breaker yang baik.
- Tidak mudah terlepas dan tertelan karena dilekatkan di gigi asli
- Memiliki efek splinting yang baik karenanya digunakan sebagai perawatan
penunjang periodontal.
- Gigi tiruan jembatan dapat menyebarkan tekanan fungsi ke seluruh gigi
sehingga menguntungkan jaringan. Yang dimaksudkan dengan gigi yang disalurkan
tekanan fungsi adalah gigi abutment.

Kerugian:
- Jika span (jarak antara gigi abutment) terlalu panjang risikonya akan terdapat
gaya ungkit.
- Daerah interdental yang sulit dibersihkan.
- Harganya sangat mahal
- Banyak membuat jaringan sehat dibuang, sehingga menimbulkan rasa tidak
nyaman. Maksud dari jaringan sehat yang dibuang adalah gigi yang nantinya
dipreparasi.
- Efek jangka panjang dari pemakaian gigi tiruan jembatan. Palatumnya nanti
dapat membengkak didekat abutment yang isinya abses. Lebih ke efek dari sisi
pengguna. Bisa juga dikarenakan oleh iritasi pada restorasi gigi abutment selain pada
palatum dapat juga terjadi pada gingiva.
- Pembuatan sangat sulit
- Pada pembuatan gigi tiruan jembatan unsur penyangganya harus dibuat restorasi
cor terutama pada unsur penyangga yang masih utuh.

3. Mengapa harus pemasangan gigi tiruan jembatan setelah 6 bulan pasca


ekstraksi?
- Supaya bagian yang telah diekstraksi healing terlebih dahulu agar dapat
dibuatkan gigi tiruan jembatan yang proper agar goals dari penggunaan gigi tiruan
jembatan ini dapat tercapai.
- Ekstraksi menyebabkan perubahan yang signifikan pada alveolar. Fase
inflamasi, Proliferasi dan remodelling. Luka pasca ekstraksi membutuhkan cukup
lama. Resorbsi tulang dapat terjadi secara vertikal maupun horizontal. Berhubungan
dengan salah satu komponen dari gigi tiruan jembatan yaitu pontic yang harus
dipasangkan setelah gingiva dan jaringan telah stabil.
- Pada masa 6 bulan ada space pada gigi yang diekstraksi, apakah ada
kemungkinan gigi mengalami rotasi? Yang penting tidak terjadi tipping 25 derajat.
Bisa dipasangkan gigi tiruan jembatan sementara, tergantung pasien.
- Pasien harus melakukan kontrol ulang terus menerus agar dapat mengontrol
oklusi dan pergerakan gigi.
- Alveolar ridge berkurang 50% setelah ekstraksi dalam kurun waktu 6-12 bulan.

4. Indikasi dan kontraindikasi dari gigi tiruan jembatan?


Indikasi :
- Kehilangan 1 atau lebih 2 gigi
- kurangnya celah karena pergeseran gigi tetangga kedaerah edentulous
- Gigi penyangga tidak boleh goyang
- Jumlah gigi yang dgantikan, jka gigi yang dgantikan lebih banyak daripada gigi
penyangga maka akan merusaka gigi penyangga itu sendiri.
- Umur penderita, sebaiknya tidak dibuat pada usia dibawah 17 tahun karena
ruang pulpa masih besar.
- Keadaan sekitar gigi penyangga harus sehat, karena apabila terdapat trauma
pada sekitar gigi penyangga membuat gigi goyah.

Kontraindikasi:
- Pasien tidak kooperatif
- Kondisi kejiwaan pasien yang kurang menunjang
- Kelainan jaringan periodonsium
- Oral hygiene yang buruk
- Tekanan oklusi yang tidak normal seperti gigitan silang dapat menekan gigi
retainer tersebut
- Indeks karies yang sangat tinggi
- Prognosis yang buruk dari gigi penyangga
- Diastema yang panjang
- Kemungkinan kehilangan gigi pada lengkung gigi yang sama.
- Malposisi, migrasi, ekstrusi yang parah

5. Tujuan dan fungsi dari gigi tiruan jembatan?


- Untuk memulihakn daya kunyah yang menjad kurang karena hilangnya 1 atau
lebih gigi asli
- Memperbaiki estetika
- Memelihara atau mempertahankan kesehatan gingiva serta mencegah terjadinya
pergeseran gigi keruang yang kosong akibat kehilangna gigi berupa migrasi, rotasi
dan ekstrusi.
- Memulihkan fungsi pengucapan
- Mengembalikan stabilitas oklusal yang hilang dikarenakan gigi yang hilang
seleumnya
- Peningkatan distribusi beban kunyah. Sehingga dapat mengembalikan kesehatan
jaringan disekitar gigi penyangga.
- Memperbaiki fonetik
- Sebagai splinting periodontal
- Peningkatan distribusi beban kunyan, menyebarkan beban kunyah secara merata
ke periodonsium dan rahang sehingga mengembalikan kesehatan jaringan penyangga
dan otot kunyah.

6. Apa saja jenis-jenis dari gigi tiruan jembatan?


- Rigid fixed bridge, pontic terhubung kedua sisi karena kedua ujungnya
direkatkan secara kaku (rigid) pada gigi abutmentnya.
- Semi fixed bridge, hanya satu ujung retainer, sedangkan ujung lainnya berakhir
pada satu ujung kaku pada retainer.
- Cantilever bridge, gigi tiruan jembatan yang sangan konsertvatif dimana pada
salah satu sisinya bersifat sebagai titik kontak. Gigi tiruan jembatan yang memiliki 1
abutment atau lebih. Syaratnya adalah tekanan kunyahnya ringan, gigi abutment
sehat, dukungan tulang yang baik dan memiliki keuntungan berupa desainnya
sederhana.
- Spring fixed bridge, yang menggunakan dukungan gigi dan jaringan, dimana
sebuah pontic didukung oleh sebuah connector panjang untuk menambah
kekuatannya. Gigi abutment misalnya pada insisif maka gigi abutmentnya di premolar
dan dapat digunakan pada rahang atas.

7. Pertimbangan apa saja yang harus diperhatikan dalam perawatan gigi tiruan
jembatan?
- Oral hygiene yang baik
- Gigi abutment yang harus baik
- Sikap pasien yang harus kooperatif
- Pekerjaan yang membutuhkan kepercayaan diri dengan memiliki estetika gigi
yang baik. Seperti Public figure atau orang yang sering berinteraksi secara sosial.
- Biaya, karena setiap pasien memiliki kondisi dan latar belakang yang berbeda-
beda.
- Menunggu selama 6 bulan atau lebih untuk menstabilkan gingiva pasca
ekstraksi gigi.

8. Apa saja komponen dari gigi tiruan jembatan?


- Abutment, gigi yang digunakan sebagai penyangga gigi tiruan.
- Connector, sebuah komponen yang berguna untuk menghubungkan pontic ke
retainer. Dibagi menjadi 2 rigid dan non rigid.
- Pontic, komponen yang menggantikan gigi. Berfungsi unutk mengembalikan
fungsi kunyah dan berbicara. Terdapat 2 tipe pontic, Pontic yang berkontak dengan
residual ridge: saddle, sebenarnya saddle tidak lagi diindikasikan karena dapat
menyebabkan inflamasi., modified ridge lap pontic. Pontic yang tidak berkontak
dengan residual ridge tidak berkontak dengan residual ridge, contoh:sanitary yang
berguna bagi penyembuhan.
- Retainer, bagian dari gigi tiruan jembatan yang menghubungkan gigi tiruan
tersebut dengan gigi abutment yang fungsinya untuk menahan gigi tiruan tetap stabil
ditempatnya dan menyalurkan beban kunyah ke gigi abutment. Ada dua macam
ekstrakoronal dan intrakoronal, Ekstrakoronal retainer, merupakan retainer yang
meliputi bagian luar mahkota gigi, contoh: full veneer crown retainer, intrakoronal
yang meliputi bagian dalam mahkota gigi, contohnya: inlay dan onlay.

9. Apa syarat gigi abutment pada pemasangan gigi tiruan jembatan?


- Gigi harus sehat, tidak ada karies
- Jaringan periodontal harus sehat agar tidak membuat gigi abutment menjadi
mobile.
- Jarak oklusal gigi ke alveolar crest dan panjang akar yang tertanam didalam
tulang alveolar, jika tedapat resorbsi tulang alveolar maka gaya lateral pada gigi dapat
menyebabkan rusaknya ligamen periodontal yang mengakibatkan gigi menjadi
mobile, jika gigi mobila dan terlepas dari soket maka akan menjadi pertimbangan dari
gigi abutment itu sendiri.
- Konfigurasi akar, gigi penyangga yang memiliki akar dan memiliki dimensi
fasio-lingual daripada mesio-distal lebih baik daripada ggi penyanggan yang berakar
bulat.

10. Apa saja faktor-faktor keberhasilan dari gigi tiruan jembatan?


- Kekooperatifan pasien
- Oral hygiene
- Faktor dari dokter: Pemeriksaan yang benar, diagnosis dan perawatan yang
sesuai, keterampilan dari dokter gigi dalam melakukan perawatan
- Faktor tekniker labolatorium dilihat dari ketepatan dan ketelitian saat
pengerjaan GTC.
- Faktor pemilihan gigi abutment, ketika gigi penyangga membutuhkan restorasi
seperti karies.
- Gigi yang miring, kemiringan tidak boleh 24 derajat agar apabila dilakukan
preparasi tidak terkena ruang pulpa.
- Faktor periodontal, gingiva, tulang alveolar, sementum harus dalam keadaan
sehat karena merupakan faktor keberhasilan dari perawatan ini.
11. Bagaimana rencana perawatan dari gigi tiruan jembatan?
- Anamnesa: keluhan utama, apakah ingin memasang gigi tiruan jembatan
- Memeriksa kondisi gigi dan mulut: intraoral dan ekstraoral
- Mencatat warna gigi dan kondisi gingiva serta mengambil foto rontgent gigi
abutment serta gigi yang hilang, serta mencetak rahang atas dan bawah untuk
dijadikan model study.
- Membuat inform consent untuk pasien

Tahap 1, preparasi dan pembuatan GTC, Anamnesa, pemeriskaan.


Tahap 2, mengevaluasi gigi tiruan jembatan apakah sudah dibuat dengan sesuai
apa tidak
Tahap 3, sementasi dan insersi
Tahap 4, pemeliharaan gigi tiruan jembatan

LO.
1. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai faktor-faktor yang dipertimbangkan
dalam pembuatan gigi tiruan jembatan
2. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai indikasi dan kontraindikasi gigi tiruan
jembatan
3. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai keuntungan dan kerugian gigi tiruan
jembatan
4. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai komponen gigi tiruan jembatan
5. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai jenis-jenis gigi tiruan jembatan
6. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai prinsip preparasi gigi tiruan
7. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai faktor keberhasilan gigi tiruan
8. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai rencana perawatan gigi tiruan jembatan

Strukturisasi konsep

GIGI TIRUAN JEMBATAN

INDIKASI DAN PRINSIP


KONTRAINDIKASI PREPARASI GIGI
TIRUAN
KOMPONEN GIGI FAKTOR
JENIS-JENIS GIGI KEBERHASILAN
KEUNTUNGAN DAN TIRUAN JEMBATAN DIAGNOSIS DAN
TIRUAN GIGI TIRUAN
KERUGIAN JEMBATAN RENCANA PERAWATAN
JEMBATAN

Anda mungkin juga menyukai