DisusunUntukMemenuhiTugasProfesiNersAngkatan XV
DepartemenKeperawatanKominutas, Keluarga, Gerontik
Disusun Oleh :
RISNAWATI, S.Kep
NIM : 4012200021
A. DEFINISI
Pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan orang-orang,
alat-alat, tugas-tugas, kewenangan dan tanggung jawab sedemikian rupa
sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu
kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan. (Siagian,1983 dalam Juniati).
Sedangkan Szilagji (dalam Juniati) mengemukakan bahwa fungsi
pengorganisasian merupakan proses mencapai tujuan dengan koordinasi
kegiatan dan usaha, melalui penataan pola struktur, tugas, otoritas, tenaga
kerja dan komunikasi.
B. TUJUAN
Tujuan utama dari pengorganisasian komunitas dan adanya model
kemitraan dalam masyarakat adalah meningkatnya jumlah dan mutu kegiatan
masyarakat di bidang kesehatan yang secara operasional dapat dijabarkan
sebagai berikut :
1. Meningkatkan kemampuan pemimim (tokoh masyarakat) dalam merintis
dan menggerakkan upaya kesehatan di masyarakat.
2. Meningkatkan kemampuan organisasi masyarakat dalam
menyelenggarakan upaya kesehatan.
3. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan secara mandiri.
4. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengenali, menghimpun,
dan mengelola dana atau sarana masyarakat untuk upaya kesehatan.
Tujuan pengorganisasian masyarakat adalah mewujudkan suatu
perubahan sosial yang transformatif dengan berangkat dari apa yang dimiliki
oleh masyarakat yang bersangkutan. Untuk itu perlu dilakukan identifikasi
sumber daya dan infrastruktur yang ada serta menyusun sasaran agar
penyelesaian masalah atau pencapaian tujuan bisa dicapai.
C. TAHAPAN
Menurut Hartini (2003) tahapan pengorganisasian masyarakat adalah
sebagai berikut :
1. Melebur bersama masyarakat dengan membangun kontak person, menjalin
pertemanan, terlibat sebagai pendengar, terlibat aktif dalam diskusi dan
ikut bekerja sama.
2. Melakukan penyelidikan sosial dengan melakukan analisa sosial baik
makro maupun mikro (untuk mengidentifikasi faktor-faktor sistemik
dalam masyarakat yang secara konsisten mengakibatkan marjinalisasi
kelompok-kelompok tertentu dari akses terhadap sumber daya dan
manfaat) dan melakukan pendokumentasian.
3. Merancang kegiatan awal dengan merumuskan isu bersama, musyawarah,
mengidentifikasi masalah, dan potensi secara bersama.
4. Melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan kesepakatan musyawarah.
5. Membentuk organisasi rakyat.
D. SASARAN
Sasaran peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan
kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Individu yang berpengaruh atau tokoh masyarakat, baik formal maupun
nonformal.
2. Keluarga.
3. Kelompok masyarakat dengan kebutuhan khusus kesehatan seperti anak
sekolah, ibu hamil, lansia, dan lain-lain.
4. Organisasi masyarakat yang secara langsung maupun tidak langsung dapat
menyelenggarakan upaya kesehatan seperti organisasi profesi, lembaga
swadaya masyarakat, dan sebagainya.
5. Masyarakat umum di desa (kelurahan), kota, dan pemukiman khusus.
Ferry Efendy dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Komunitas: Teori dan Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika