Anda di halaman 1dari 13

PROJEK TELEKOMUNIKASI

IMPLEMENTASI BLOCKCHAIN PADA BIDANG TELEKOMUNIKASI


Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Projek Telekomunikasi
Semester 7

Penyusun:

Ilham Jody Bimantara


JTD4A/07
1741160044

D-IV JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL


TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2020
Daftar Isi

Daftar Isi...................................................................................................................2

KATA PENGANTAR .............................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................4

1.1. Latar Belakang ..........................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah .....................................................................................5

1.3. Tujuan Penulisan .......................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................6

2.1. Pengertian Blockchain ...............................................................................6

2.2. Cara Kerja Blockchain ..............................................................................6

2.3. Implementasi Algoritma Blockchain .........................................................8

2.4. Implementasi Blockchain Pada Bidang Telekomunikasi ..........................9

BAB III PENUTUP ..............................................................................................12

3.1. Kesimpulan ..............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................13

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT. Kepada-Nya kita memuji dan
bersyukur, memohon pertolongan dan ampunan. Kepada-Nya pula kita memohon
perlindungan dari keburukan diri dan syaiton yang selalu menghembuskan
kebatilan pada diri kita.

Dengan rahmat dan pertolongan-Nya, Alhamdulillah makalah yang


berjudul “Implementasi Blockchain Pada Bidang Telekomunikasi” ini dapat di
selesaikan dengan baik. Kami menyadari sepenuh hati bahwa masih banyak
kekurangan yang terdapat di dalam makalah ini.

Kami mengharapkan kritik dan saran para pembaca sebagai bahan evaluasi
kami dalam pembuatan makalah berikutnya. Mudah-mudahan itu semua
menjadikan cambuk bagi kami agar lebih meningkatkan kualitas makalah ini di
masa yang akan datang.

Malang, 21 Oktober 2020

Penyusun

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di era digital, komunikasi terjadi sangat praktis. Manusia tak perlu lagi
menunggu berhari-hari untuk mendapat balasan surat elektronik (surel). Selain
surel, telepon, video call, pesan singkat, gambar-gambar, video, semuanya dapat
terkirim langsung dari A ke B tanpa perbedaan waktu sama sekali, tak peduli jarak
di antara keduanya. Hal ini terjadi karena kecanggihan teknologi yang tak hanya
memangkas waktu tapi juga perantara komunikasi—seperti kantor pos—yang kini
rasanya sudah tidak lagi relevan.

Kini, kantor pos kini lebih berfungsi sebagai penyedia jasa antar-barang,
ketimbang perantara layanan surat. Perkembangan serupa juga terjadi di dunia jasa
keuangan. Untuk bisa melakukan transfer dari A ke B, seseorang membutuhkan
institusi keuangan, seperti bank sebagai perantara. Namun di luar itu ada
Blockchain sebagai sebuah alternatif lain.

Lahir pada 2009 lalu, teknologi Blockchain diciptakan untuk merombak skema
sirkulasi tersebut. Lewatnya, transaksi antara A dan B bisa terjadi tanpa perantara,
dalam waktu lebih singkat, biaya lebih murah, dan bahkan jauh lebih aman
ketimbang transaksi yang ditawarkan bank atau institusi serupa lainnya.

Blockchain sederhananya adalah basis data global online yang bisa dipakai
siapa saja di seluruh dunia yang terkoneksi internet. Tak seperti basis data lain yang
biasanya dimiliki oleh institusi tertentu seperti bank atau pemerintah, Blockchain
justru bukan milik siapa-siapa. Membuatnya lebih transparan karena bisa diakses
oleh siapa saja.

4
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, rumusan masalah dalam makalah ini adalah
“Bagaimana cara kerja dan Implementasi Blockchain dalam bidang tekekomunikasi
?”.

1.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1.3.1. Memahami pengertian Blockchain


1.3.2. Memahami cara kerja Blockchain
1.3.3. Memahami implementasi blockchain pada bidang Telekomunikasi

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Blockchain
Blockchain adalah sebuah teknologi yang berawal dari sebuah gagasan tentang
data digital yang dapat dengan aman disimpan dan dikirimkan tanpa resiko
peretasan ataupun manipulasi karena sifatnya yang desentralistik. Secara
tradisional, banyak aspek dalam kehidupan kita, termasuk dalam dunia digital, yang
dikendalikan oleh suatu entitas, sehingga mau tidak mau kita harus mempercayai
entitas tersebut. Misalnya saja bank, agar bisa melakukan berbagai macam transaksi
keuangan seperti mentransfer uang kita harus mempercayai bank yang mengontrol,
menjalankan dan mevalidasi transaksi tersebut. Walau pada hakekatnya bank
terikat hukum dan peraturan, namun tetap saja ada resiko mempercayakan transaksi
keuangan pada satu atau sekelompok entitas. Alternatifnya adalah melakukan
transaksi langsung antara dua pihak tanpa bank, namun risikonya justru semakin
besar, karena tidak adanya validasio atau jaminan keamanan pada transaksi
langsung antar dua individu. Teknologi blockchain lalu muncul untuk mengatasi
masalah ini, dimana pertukaran data atau transaksi divalidasi oleh sistem sebelum
disimpan secara permanen dalam catatan buku/ledger yang berbentuk rantai blok
data yang saling terkait namun penyimpanannya tersebar (desentralisasi) alih alih
hanya oleh satu pihak saja (sentralisasi). Untuk melakukan perubahan pada data
yang sudah ada, maka data pada rantai-rantai lainnya juga harus diubah. Setiap
pengguna juga dapat mengecek keabsahan suatu data kapan saja. Hal ini
menjadikan data pada blockchain nyaris mustahil untuk dipalsukan atau diutak atik.

2.2. Cara Kerja Blockchain


Blockchain selain sebagai sebuah kumpulan block yang terhubung dengan mencatat
tanda digital / hash dari block sebelumnya dapat digambarkan seperti gambar 1
berikut.

6
Gambar 1. Ilustrasi dari blockchain.

Dari gambar 1 dapat dikatakan bahwa block dalam blockchain memiliki 3


komponen penting, yaitu data, previous hash dari block sebelumnya, dan hash
beserta waktu saat block dibuat untuk block yang bersangkutan. Mekanisme yang
digunakan di dalam blockchain untuk memastikan keamanan dari blockchain
terjaga ada beberapa hal, yaitu:

2.1 Mekanisme tanda digital / hash.

Tanda digital/hash merupakan sebuah hasil dari pemanfaatan teknik hash.


Teknik hash sendiri merupakan salah satu teknik kriptografi. Hash di dalam
kriptografi merupkan sebuah algoritma matematika yang memetakan data
secara acak ke dalam bentuk string berukuran tetap (hash) dan dirancang untuk
menjadi sebuah fungsi satu arah, yaitu fungsi yang hasilnya tidak dapat
dibalikkan ke bentuk asalnya. Jadi dapat dikatakan bahwa bila sebuah
informasi, katakanlah sebuah baris informasi yang dibuat nilai hashnya melalui
fungsi hash kriptografi, maka tanda digital yang muncul adalah benar-benar
unik milik baris informasi tersebut dan tidak dapat dibalikkan ke bentuk
asalnya. Bila baris informasi yang sudah dibuat tanda digitalnya mengalami
perubahan informasi, maka nilai hash kriptografinya juga akan berubah.

2.2 Mekanisme proof-of-work.

Mekanisme ini adalah sebuah mekanisme untuk memperlambat pembuatan


block baru dengan tujuan agar proses penghitungan proof-of-work seluruh
block dapat terjaga. Sebagai contoh, blockchain yang digunakan oleh bitcoin
memerlukan waktu 10 menit untuk melakukan mekanisme proof-of-work saat
sebuah block baru ditambahkan.

7
2.3 Mekanisme peer-to-peer.

Merupakan sebuah mekanisme untuk mendistribusikan catatan transaksi


kepada orang-orang atau user yang tergabung dalam jaringan peer-to-peer
blockchain. Pada intinya, mekanisme ini akan bekerja seperti berikut ini;
seseorang yang baru bergabung dengan jaringa peer-to-peer blockchain akan
memperoleh salinan lengkap transaksi yang terjadi di dalam jaringan tersebut.
Dan bila suatu saat terjadi sebuah transaksi atau penambahan block baru maka
informasi mengenai block baru tersebut akan dikirimkan ke semua node/user
yang ada dan diverifikasi. Setelah proses verifikasi selesai dan block baru
tersebut dinyatakan valid, maka block baru tersebut akan dicatatkan kedalam
blockchain masing-masing user.

2.3. Implementasi Algoritma Blockchain


Sebagai contoh implementasi dari blockchain, berikut ini akan dijabarkan
dalam sebuah transaksi transfer mata uang kripto sebagai contoh sederhana
penerapan algoritma blockchain. Algoritma yang dipakai dapat dilihat pada gambar
2 berikut ini.

Gambar 2. Algoritma Blockchain

Dari gambar 2 tersebut dapat diartikan bahwa ada sebuah transaksi dari seseorang
yang memiliki mata uang kripto. Seseorang hendak melakukan transfer mata uang

8
kripto dengan jumlah tertentu, yang terjadi adalah block baru akan dibuat dan nilai
transfer serta tujuannya akan dicatat di dalam block baru tersebut. Saat akan
melakukan transfer, nilai mata uang kripto yang akan ditransfer dilakukan
pembandingan terlebih dahulu apakah dana yang ada mencukupi atau tidak. Bila
mencukupi, maka semua informasi yang berkaitan dengan transaksi akan
ditambahkan ke block yang baru dan block yang baru akan di kaitkan dengan block
sebelumnya. Dari gambar 3 berikut ini, merupakan contoh jalannya program
blockchain.

Gambar 3. Contoh program blockchain.

Tentunya contoh program ini merupakan contoh implementasi yang sederhana dari
blockchain, sehingga konsep penerapan dari blockchain masih mudah.

2.4. Implementasi Blockchain Pada Bidang Telekomunikasi


Communications service providers (CSPs) secara tradisional memiliki rantai
nilai telekomunikasi ujung ke ujung baik untuk konsumen maupun bisnis -
mencakup infrastruktur jaringan, penyediaan suara inti dan konektivitas data, dan
layanan konsumen terkait. Namun, dalam lingkungan yang tinggi persaingan di
dunia yang semakin digital dari lampu infrastruktur over-the-top (OTT) pemain,
bersama dengan penurunan pendapatan dari suara dan meningkatnya biaya karena
tuntutan lebar pita tinggi, ada kebutuhan untuk mengurangi biaya dan mencari
sumber baru pendapatan.Blockchain berpotensi menjadi 'nilai'. Selain banyak kasus
penggunaan dieksplorasi untuk industri seperti keuangan, kesehatan, dan
pemerintah, ada aplikasi blockchain yang masuk akal untuk CSPs, keduanya dalam

9
portofolionya saat ini operasi dan juga memanfaatkan beberapa tren telekomunikasi
masa depan.

Gambar 4. Dampak Blockchain terhadap CSP

Implementasi teknologi 5G adalah hal lain contoh untuk mendapatkan keuntungan


potensial dari blockchain untuk menyederhanakan proses. Untuk mewujudkan janji
5G untuk akses di mana-mana di berbagai jaringan, CSP akan membutuhkan untuk
menangani node akses yang heterogen dan mekanisme akses yang beragam.
Memilih node akses tercepat untuk setiap pengguna atau mesin akan menjadi
tantangan utama masa depan. Blockchain dapat mengaktifkan yang baru generasi
pemilihan teknologi akses mekanisme untuk membangun solusi yang
berkelanjutan. Blockchain dapat mengaktifkan akses generasi baru pemilihan
teknologi mekanisme yang dibutuhkan untuk realisasi 5G jaringan

10
Gambar 5. Kasus penggunaan pengaktifan 5G

Blockchain dapat digunakan pada IoT. Sebuah blockchain dapat mengaktifkan


keamanan dan konektivitas peer-to-peer bebas kesalahan untuk ribuan perangkat
IoT dengan hemat biaya jaringan swakelola. Sebagai contoh, mesin di dalam pabrik
akan dapat berkomunikasi dan mengotentikasi sendiri melalui blockchain untuk
mengarahkan proses produksi. Intervensi manual aktif oleh tenaga kerja akan
misalnya hanya diperlukan jika mesin individual membutuhkan layanan atas dasar
prediksi indikator pemeliharaan. Selain itu, risiko penghentian produksi karena
mesin yang rusak atau diretas bisa jadi terbatas, berkat otentikasi data yang
terdistribusi dan berbasis konsensus di jaringan blockchain.

Gambar 6. Kasus penggunaan IoT

11
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Hadirnya teknologi blockchain merupakan sebuah gangguan digital yang
dapat dimanfaatkan lebih jauh untuk kepentingan manusia. Yang menjadi
masalah sekarang ini adalah banyaknya regulasi baik itu di bidang ekonomi,
telekomunikasi, hukum, ataupun yang lain yang belum dapat mendukung
hadirnya teknologi blockchain.

Secara sederhana cara kerja Blockchain adalah Transaksi disimpan secara


bersama-sama dalam satu blok. Setiap blok berisi hash kriptografi sehingga
membentuk jaringan. Fungsi hash kriptografi adalah mengambil data dari blok
sebelumnya dan mengubahnya menjadi compact string. String ini
memungkinkan sistem bisa mudah mendeteksi adanya sabotase.

Penerapan blockchain dalam Telekomunikasi diantaranya adalah pada sisi


Communication Service Providers (CSP)yang berdampak untuk mengurangi
biaya yang digunakan, blockchain juga dapat diterapkan dalam konektivitas
teknologi 5G dimana ini mendukung kecepatan transfer data tinggi secara
masif, dan blockchain juga dapat diimplementasikan pada Internet of Things
(IoT) Sebuah blockchain dapat mengaktifkan keamanan dan konektivitas peer-
to-peer bebas kesalahan untuk ribuan perangkat IoT dengan hemat biaya
jaringan swakelola.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bashir, Imran. “Mastering Blockchain”. Maret 2017. Packt Publishing, Ltd.


Birmingham, UK.

Crosby, Michael dkk. “Blockchain Technology : Beyond Bitcoin”. Oktober 2015.


University of California, Amerika

Manvori, Yeni dkk. “Teknologi Blockchain untuk Transparansi dan Keamanan


pada Era Digital”. 2020. Universitas Muhammadiyah Aceh

Deloite, Monitor. “How Blockchain can impact the telecommunications industry”.


2016. Deloite Institute

Yulianton, Hibertus. “Implementasi Sederhana Blockchain”. November 2018.


Universitas Stikubank

Lunkwill, 2004, Hash Criptography,


https://en.wikipedia.org/wiki/Cryptographic_hash_function, diakses tgl 21-
Oktober 2020.

13

Anda mungkin juga menyukai