Penyusun:
Daftar Isi...................................................................................................................2
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT. Kepada-Nya kita memuji dan
bersyukur, memohon pertolongan dan ampunan. Kepada-Nya pula kita memohon
perlindungan dari keburukan diri dan syaiton yang selalu menghembuskan
kebatilan pada diri kita.
Kami mengharapkan kritik dan saran para pembaca sebagai bahan evaluasi
kami dalam pembuatan makalah berikutnya. Mudah-mudahan itu semua
menjadikan cambuk bagi kami agar lebih meningkatkan kualitas makalah ini di
masa yang akan datang.
Penyusun
3
BAB I
PENDAHULUAN
Kini, kantor pos kini lebih berfungsi sebagai penyedia jasa antar-barang,
ketimbang perantara layanan surat. Perkembangan serupa juga terjadi di dunia jasa
keuangan. Untuk bisa melakukan transfer dari A ke B, seseorang membutuhkan
institusi keuangan, seperti bank sebagai perantara. Namun di luar itu ada
Blockchain sebagai sebuah alternatif lain.
Lahir pada 2009 lalu, teknologi Blockchain diciptakan untuk merombak skema
sirkulasi tersebut. Lewatnya, transaksi antara A dan B bisa terjadi tanpa perantara,
dalam waktu lebih singkat, biaya lebih murah, dan bahkan jauh lebih aman
ketimbang transaksi yang ditawarkan bank atau institusi serupa lainnya.
Blockchain sederhananya adalah basis data global online yang bisa dipakai
siapa saja di seluruh dunia yang terkoneksi internet. Tak seperti basis data lain yang
biasanya dimiliki oleh institusi tertentu seperti bank atau pemerintah, Blockchain
justru bukan milik siapa-siapa. Membuatnya lebih transparan karena bisa diakses
oleh siapa saja.
4
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, rumusan masalah dalam makalah ini adalah
“Bagaimana cara kerja dan Implementasi Blockchain dalam bidang tekekomunikasi
?”.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Blockchain
Blockchain adalah sebuah teknologi yang berawal dari sebuah gagasan tentang
data digital yang dapat dengan aman disimpan dan dikirimkan tanpa resiko
peretasan ataupun manipulasi karena sifatnya yang desentralistik. Secara
tradisional, banyak aspek dalam kehidupan kita, termasuk dalam dunia digital, yang
dikendalikan oleh suatu entitas, sehingga mau tidak mau kita harus mempercayai
entitas tersebut. Misalnya saja bank, agar bisa melakukan berbagai macam transaksi
keuangan seperti mentransfer uang kita harus mempercayai bank yang mengontrol,
menjalankan dan mevalidasi transaksi tersebut. Walau pada hakekatnya bank
terikat hukum dan peraturan, namun tetap saja ada resiko mempercayakan transaksi
keuangan pada satu atau sekelompok entitas. Alternatifnya adalah melakukan
transaksi langsung antara dua pihak tanpa bank, namun risikonya justru semakin
besar, karena tidak adanya validasio atau jaminan keamanan pada transaksi
langsung antar dua individu. Teknologi blockchain lalu muncul untuk mengatasi
masalah ini, dimana pertukaran data atau transaksi divalidasi oleh sistem sebelum
disimpan secara permanen dalam catatan buku/ledger yang berbentuk rantai blok
data yang saling terkait namun penyimpanannya tersebar (desentralisasi) alih alih
hanya oleh satu pihak saja (sentralisasi). Untuk melakukan perubahan pada data
yang sudah ada, maka data pada rantai-rantai lainnya juga harus diubah. Setiap
pengguna juga dapat mengecek keabsahan suatu data kapan saja. Hal ini
menjadikan data pada blockchain nyaris mustahil untuk dipalsukan atau diutak atik.
6
Gambar 1. Ilustrasi dari blockchain.
7
2.3 Mekanisme peer-to-peer.
Dari gambar 2 tersebut dapat diartikan bahwa ada sebuah transaksi dari seseorang
yang memiliki mata uang kripto. Seseorang hendak melakukan transfer mata uang
8
kripto dengan jumlah tertentu, yang terjadi adalah block baru akan dibuat dan nilai
transfer serta tujuannya akan dicatat di dalam block baru tersebut. Saat akan
melakukan transfer, nilai mata uang kripto yang akan ditransfer dilakukan
pembandingan terlebih dahulu apakah dana yang ada mencukupi atau tidak. Bila
mencukupi, maka semua informasi yang berkaitan dengan transaksi akan
ditambahkan ke block yang baru dan block yang baru akan di kaitkan dengan block
sebelumnya. Dari gambar 3 berikut ini, merupakan contoh jalannya program
blockchain.
Tentunya contoh program ini merupakan contoh implementasi yang sederhana dari
blockchain, sehingga konsep penerapan dari blockchain masih mudah.
9
portofolionya saat ini operasi dan juga memanfaatkan beberapa tren telekomunikasi
masa depan.
10
Gambar 5. Kasus penggunaan pengaktifan 5G
11
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Hadirnya teknologi blockchain merupakan sebuah gangguan digital yang
dapat dimanfaatkan lebih jauh untuk kepentingan manusia. Yang menjadi
masalah sekarang ini adalah banyaknya regulasi baik itu di bidang ekonomi,
telekomunikasi, hukum, ataupun yang lain yang belum dapat mendukung
hadirnya teknologi blockchain.
12
DAFTAR PUSTAKA
13