Anda di halaman 1dari 9

Tugas 1

“Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Ilmu Tanah”

Oleh :

Qori Inar Rotul Ulya

NPM 19110024

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN (STIPER)


DHARMA WACANA METRO
2020
12 KLASIFIKASI TIPE TANAH MENURUT USDA

Salah satu sistem klasifikasi tanah yang telah dikembangkan Amerika Serikat
dikenal dengan nama ; Soil Taxonomy (USDA,1975). Sistem klasifikasi ini
menggunakan enam(6) kategori, yaitu :
1. Ordo
2. Sub Ordo
3. Great Group
4. Sub Group
5. Family
6. Seri
Sistem Klasifikasi tanah ini berbeda dengan sistem yang sudah ada sebelumnya.
Sistem klasifikasi ini memiliki keistimewaan terutama dalam hal :
1. Penamaan atau Nama atau cara Penamaan
2. Definisi-definisi horison terperinci
3. Beberapa sifat penciri lainnya.
Tanah merupakan zat bentukkan alam yang terdiri dari mineral, udara, air dan
bahan organik.  Di berbagai belahan bumi ini terdapat berbagai macam jenis tanah
dengan karakteristik masing-masing. Untuk memudahkan pengenalan jenis tanah
tersebut maka dibutuhkan sistem klasifikasi. Salah satu sistem klasifikasi tanah
yang masih dipakai saat ini adalah sistem USDA (United States Department of
Agriculture) tahun 1975 atau miliknya negara Amerika. USDA
mengklasifikasikan tanah berdasarkan sifat utama dari tanah tersebut. Ciri khas
dari penamaan jenis tanahnya adalah semua berakhiran "sol". Terdapat 10 jenis
tanah menurut USDA yaitu:

1. Entisol
Yaitu tanah yang baru terbentuk dan dicirikan dengan perkembangan tanah yang
belum terlihat jelas. Tanah Entisol umumnya terdapat pada sedimen yang belum
terkonsolidasi seperti pasir dan beberapa lapisan memperlihatkan horison diatas
lapisan batuan dasar (bedrock).
Entisol

2. Vertisol
Yaitu tanah yang memiliki kandungan liat yang sangat tinggi, mudah
mengembang ketika basah dan mudah mengkerut ketika kering. Tanah jenis ini
seringkali menghasilkan rekahan tanah yang cukup dalam sehingga lapisan yang
ada di permukaan masuk ke dalam rekahan tersebut.
Vertisol
3. Inceptisol
Yaitu tanah yang masih muda, tetapi lebih berkembang dibandingkan entisol.
Tanah ini sudah memperlihatkan adanya perlapisan dan cenderung subur.

Inceptisol
4. Aridisol
Yaitu tanah yang terbentuk di daerah kering (arid) seperti gurun. Pembentukkan
tanah aridosol sangat lambat dengan komposisi bahan organik yang sangat sedikit.

Aridisol

5. Mollisol
Yaitu tanah lunak yang memiliki horison A yang sangat tebal dan berwarna hitam.
Dalam kondisi kering tanah ini tidak keras. 
Mollisol
6. Spodosol
Yaitu tanah yang terbentuk dari proses podsolisasi (daerah pegunungan).
Merupakan tanah yang berasal dari hutan pinus (conifer) dan deciduous yang
terdapat pada daerah beriklim sejuk/dingin. 

Spodosol

7. Alfisol
Yaitu tanah yang mengandung alumunium dan besi yang berasal dari akumulasi
lempung dan terbentuk ketika kelembabannya cukup hangat.
Alfisol

8. Ultisol
Yaitu tanah yang mengalami pencucian hebat dan bersifat asam.

Ultisol
9. Oxisol
Yaitu tanah yang sudah tua dan memiliki kandungan oksida sangat tinggi.Tanah
ini menunjukkan batas horison yang sudah tidak jelas. 
Oxisol

10. Histosol
Yaitu tanah yang berasal dari pelapukan tumbuhan diatasnya. Tanah ini memiliki
kandungan organik yang tinggi. Contoh dari tanah ini adalah tanah gambut.

Histosol

11. Andisols
Merupakan jenis tanah yang ketebalannya mencapai 60%, mempunyai sifat andik.
Tanah yang ekuivalen dengan tanah ini adalah tanah andosol.
Andisol
12. Gelisol
Gelisol merupakan jenis tanah yang memiliki bahan organik tanah. Jenis ini tidak
di jumpai dIndonesia.

Gelisol

Anda mungkin juga menyukai