Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam bahasa awam kata "biji" juga kerap dilekatkan secara kurang tepat:

'biji' padi (gabah), 'biji' jagung, dan 'biji' bunga matahari—misalnya—yang secara

botani sesungguhnya adalahbuah kering tak memecah, sementara bijinya yang

sejati terletak di dalamnya. Juga 'biji' mangga dan 'biji' aneka buah batu lainnya,

yang sebetulnya biji terlapis oleh endokarp; yakni bagian dalam buah yang

mengeras atau liat untuk melindungi biji yang sesungguhnya.

Air merupakan faktor luar yang mempengaruhi perkecambahan karena

ketersediaan air di lingkungan sekitar benih memegang peranan penting dalam

menghilangkan inhibitor perkecambahan. Air juga memiliki fungsi untuk

penguraian karbohidrat dalam kotiledon biji untuk dapat digunakan bagi

pertumbuhan embrio. Karena hal tersebut, petani biasanya akan merendam benih

dalam air dalam waktu tertentu sebelum mengecambahkan benih

Proses perkecambahan merupakan awal kehidupan bagi tumbuhan berbiji.

Proses ini dimulai saat embrio biji mulai matang dan tumbuh melalui mekanisme

fisika dan kimia. Tumbuhnya radikula atau calon akar dan flumula atau calon

batang pada biji dalam proses perkecambahan ini dipengaruhi oleh beberapa

faktor. Proses perkecambahan dimulai dengan imbibisi biji. Imbibisi adalah

pengambilan air yang terjadi pada saat biji dalam keadaan kering yang tidak

mempunyai kulit biji yang kedap diletakkan dalam kontak dengan air

1
sebagaimana biji tanah. Imbibisi merupakan suatu prasyarat dalam prubahan-

perubahan metabolik di dalam biji dan pertumbuhan sel di dalam embrio. Pada

saat air masuk, maka bahan-bahan yang berupa koloid, terutama protein

cenderung untuk menggembung dan penggembungan ini sering kali bertanggung

jawab dalam pemecahan kulit biji.

Adapun proses masuknya air kedalam biji terdapat berbagai cara antara

lain: masuk secara imbibisi (perembesan) dengan menggunakan bagian kulit biji,

dan secara difusi dengan menggunakan organ raphe, mikrofil, dan hilum.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses kecepatan penyerapan air

kedalam biji adalah permeabilitas kulit/membran biji,konsentrasi air,suhu

air,tekanan hidrostatik,luas permukaan biji yg kontak dengan air,daya

intermolekuler,komposisi kimia,tingkat kemasakan,spesies dan varietas serta

umur. Berdasarkan keaneragamaan biji bijian khususnya kelompok Arachis tau

kacang kacangan memiliki laju imbibisi yang berbeda.

Agar dapat memngetahui bagaimana cara laju imbibisi .maka dari itu perlu

dilakukanya praktikum ini.

1.2 Tujuan

Mengetahui laju imbibisi pada berbagai macam biji-bijian

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Biji-bijian

Dalam bahasa awam kata "biji" juga kerap dilekatkan secara kurang tepat:

'biji' padi (gabah), 'biji' jagung, dan 'biji' bunga matahari—misalnya—yang secara

botani sesungguhnya adalahbuah kering tak memecah, sementara bijinya yang

sejati terletak di dalamnya. Juga 'biji' mangga dan 'biji' aneka buah batu lainnya,

yang sebetulnya biji terlapis oleh endokarp; yakni bagian dalam buah yang

mengeras atau liat untuk melindungi biji yang sesungguhnya.

2.2 Kelompok kacang-kacangan

Tanaman kacang hijau termasuk suku (family) leguminosae yang banyak

varietasnya. Kedudukan tanaman kacang hijau dalam taksonomi tumbuhan di

klasifikasikan sebagai berikut Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan) Divisi :

Spermatophyte (tumbuhan berbiji) Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)

Kelas : Dicotyldonae (biji berkeping dua) Ordo : Leguminales Family :

Leguminosae (Papilionaceae) Genus : Phaseolus Spesies : Phaseolus aureus

sinonim Vigna radiata. Kacang hijau (Phaseolus aureus). Kacang merah

(Phaseolus vulgaris) tergolong tanaman kelompok kacang polong (legume); satu

keluarga dengan kacang hijau, kacang kedelai, kacang tolo dan kacang uci.

Kacang merah mudah didapatkan karena sudah ditanam di seluruh propinsi di

Indonesia. Ada beberapa jenis kacang merah diantaranya adalah red bean, kacang

3
adzuki (kacang merah kecil) dan kidney bean (kacang merah besar). Kacang

merah atau kacang jogo (kacang buncis tipe tegak) merupakan tanaman semak

yang tegak dan ada yang merambat. Tinggi tanaman kacang merah sekitar 3,5 –

4,5 meter, warna biji bertotol-totol merah tua dan buahnya berbentuk polong

memanjang, sedikit lebih panjang dibandingkan buncis. Jumlah biji kacang merah

sekitar 2-3 biji dalam satu polongnya (Zebua, 2009).

Adapun taksonomi tanaman kacang merah adalah sebagai berikut:

 Kingdom :Plantae

 Divisi : Spermatophyta

 Sub Divisi : Angiospermae

 Kelas : Dicotyledoneae

 Ordo : Rosales

 Famili : Leguminoseae

 Sub Famili : Papilionoideae

 Genus : Phaseolus

 Spesies : Phaseolus vulgaris

Kacang kedelai merupakan salah satu polong-polongan yang kaya

kandungan nutrisi baik bagi tubuh. Di Indonesia sendiri sudah banyak olahan

kacang kedelai seperti tempe, tahu dan susu kedelai. Di berbagai negara seperti

Jepang dan Cina menjadikan kedelai sebagai salah satu makanan yang hampir

dikonsumsi oleh semua penduduknya. Hal ini sangat signifikan jikadilihat dari

tingkat kesehatan penduduk di negeri tersebut. Maka dari itu kita juga harus

mengetahui manfaat kedelai serta kandungan gizi dan efek samping kedelai ini.

4
 Taksonomi

Divisi : Tracheophyta

Upadivisi : Spermatophytina

Klad : Angiosperms

Klad : Mesangiosperms

Kacang tanah adalah tanaman polong-polongan atau legum anggota suku

Fabaceae yang dibudidayakan, serta menjadi kacang-kacangan kedua terpenting

setelah kedelai di Indonesia. Tanaman yang berasal dari benua Amerika ini

tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm dengan daun-daun kecil tersusun

majemuk. Wikipedia

 Nama ilmiah : Arachis hypogaea

 Klasifikasi lebih tinggi : Arachis

 Tingkatan takson : Spesies

Faktor faktor yang mempengaruhi imbibisi.Adapun proses masuknya air

kedalam biji terdapat berbagai cara antara lain: masuk secara imbibisi

(perembesan) dengan menggunakan bagian kulit biji, dan secara difusi dengan

menggunakan organ raphe, mikrofil, dan hilum.

 Ketika air dibutuhkan dalam proses perkecambahan, maka faktor-

faktor yang mempengaruhi proses kecepatan penyerapan air

kedalam biji adalah:

 Permeabilitas kulit/membran biji

 Konsentrasi air

5
 Suhu air

 Tekanan hidrostatik

 Luas permukaan biji yg kontak dengan air

 Daya intermolekuler

 Komposisi kimia

 Tingkat kemasakan

 Spesies dan varietas

 Umur

2.3 Imbibisi dan Faktornya

Pengertian imbibisi juga bisa dikatakan sebagai suatu proses penyusupan

atau peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel, sehingga dinding selnya

akan mengembang. Misalnya masuknya air pada biji saat berkecambah dan biji

kacang yang direndam dalam air beberapa jam. Perbedaan antara osmosis dan

imbibisi yaitu pada imbibisi terdapat adsorban. Ada dua kondisi yang diperlukan

untuk terjadinya imbibisi adalah adanya gradient potensial air antara permukaan

adsorban dengan senyawa yang diimbibisi dan adanya afinitas antara komponen

adsorban dengan senyawa yang diimbibisi. (Wazza, 2010).

Imbibisi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu temperatur dan potensial

osmosis senyawa yang diimbibisi. Temperatur tidak mempengaruhi kecapatan

imbibisi, sedangkan potensial osmosis dapat mempengaruhi kedua-duanya.

6
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu Pelaksanaan

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 16 november 2020, pada

tanggal 13.00 WIB yang berada pada ruang praktikum STIPER Dharma Wacana.

3.2 Variabel

Variabel bebas tempat meletakkan ( Arachis), Variabel terikat absorsi air

pada arachis. Variabel terkontrol volume air, jenis kacangan,berat kacangan,waktu

perendaman

3.3 Alat dan Bahan

Alat dan Bahan :

1. Petridish,beaker glass

2. Timbangan,pinset

3. Kedelai , kacang tanah,kacang hijau,kacang merah

4. Air

3.4 Cara Kerja

1. Letakkan biji dalam pindset sebanyak 10 biji

2. Timbang dan catat sebagai bobot awal

7
3. Biji direndam dalam beaker glass selama 15 menit

4. Keluarkan biji dan beaker glass dan keringkan dulu dengan tissu

5. Timbang dan catatsebagai bobot akhir

6. Lakukan poin 3,4,5 sebanyak 3 kali

7. Hitung air yang diserap dan laju imbibisi dengan persamaan

sebagau berikut ;

Air yang diserap = bobot akhir dikurang bobot awal

8
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel Pengamatan

A. Bobot Awal Biji

Komoditas Bobot Awal (gram) Rerata

Biji
U1 U2 U3

Kacang Hijau 0,0 0,0 0,0 0,0

Kacang Tanah 5,6 4,8 4,6 5

Kedelai 1,6 1,6 1,8 1,6

Kacang Merah

B Bobot Akhir Biji

Komoditas Bobot Awal (gram) Rerata

Biji
U1 U2 U3

Kacang Hijau 0,6 0,6 0,6 0,6

Kacang Tanah 6,6 5,6 5,,4 5,8

Kedelai 1,8 2,6 2,6 2,3

Kacang Merah

C. Air Yang Diserap

9
Komoditas Rerata Laju Imbibisi

U1 U2 U3

Kacang Hijau 0,6 0,6 0,6 0,6 0,04

Kacang Tanah 1 0,8 0,8 0,86 0,06

Kedelai 0,2 1 0,8 0,67 0,04

Kacang Merah

4.2 Pembahasan

Pada praktikum ini ada pengujian pada beberapa komoditas biji-bijian

pembahasan mulai dari pengujian imbibisi pada kacang kedelai, kacang tanah, dan

juga kedelai dari proses ini ketiga memiliki karakteristik yang berbeda dan juga

imbibisi yang berbeda, perbedaan ini memiliki banyak faktor mulai dari membran

biji,jenis kacang,tingkat kekerasa/kemasakan biji.

Pada kacang Hijau saat penimbangan pertama memiliki berat awal 0,0

dalam 3 kali penimbangan.kemudian pada penimbangan setelah waktu yang telah

ditentuka dalam kurun waktu 15,30,45 menit menghasilkan 0,6 semua dan setelah

dihitung dengan rumus hasil laju imbibisinya 0,04.

Pada kacang Tanah saat penimbangan pertama memiliki berat awal6,6 5,6

5,,4 dalam 3 kali penimbangan.kemudian pada penimbangan setelah waktu yang

10
telah ditentukan dalam kurun waktu 15,30,45 menit menghasilkan dan setelah 6,6

5,6 5,,4dihitung dengan rumus hasil laju imbibisinya 0,06.

Pada kedelai saat penimbangan pertama memiliki berat awal 1,6 1,6 1,8

dalam 3 kali penimbangan.kemudian pada penimbangan setelah waktu yang telah

ditentukan dalam kurun waktu 15,30,45 menit menghasilkan dan setelah dihitung

dengan rumus 1,8 2,6 2,6 hasil laju imbibisinya 0,06.

BAB V

11
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Imbibisi merupakan peristiwa masuknya air pada suatu benda. Imbibisi

terjadi kerana perbedaan tekanan antara benih dengan larutan, dimana tekanan

benih < tekanan larutan(air) sehingga ada gaya tarik menarik yang spesifik antara

air dengan benih. Dan proses itu yang telah kami lakukan pada praktikum laju

imbibisi pada tanggal 16 November 2020 di Lab STIPER Dharma Wacana Metro.

5.2 Saran

Dalam praktikum, penyampaian materi lebih diperjelas lagi. Agar dapet

dipahami dengan mudah.

12
LAMPIRAN

13
DAFTAR PUSTAKA

https://generasibiologi.com/2016/10/imbibisi-dan-perkecambahan-pada-

tumbuhan.html

http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bulpa/article/view/1307

http://etheses.uin-malang.ac.id/1010/6/07620047%20Bab%202.pdf

http://repository.unair.ac.id/25639/14/14.%20Bab%202.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai