(Pengayaan Materi)
Oleh :
19110024
a. Definisi Tanah
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah
mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk
regolit (lapisan partikel halus).
Pendekatan Ilmu Tanah sebagai Ilmu Pengetahuan Alam Murni. Kata Pedo =i
gumpal tanah.
Tanah: adalah bahan padat (mineral atau organik) yang terletak dipermukaan
bumi, yang telah dan sedang serta terus mengalami perubahan yang dipengaruhi
oleh faktor-faktor: Bahan Induk, Iklim, Organisme, Topografi, dan Waktu.
Kata Edaphos = bahan tanah subur. Tanah adalah media tumbuh tanaman
1. Kajian Pedologis
Mengkaji tanah berdasarkan dinamika dan evolusi tanah secara alamiah atau
berdasarkan Pengetahuan Alam Murni.
Kajian ini meliputi: Fisika Tanah, Kimia Tanah, Biologi tanah, Morfologi Tanah,
Klasifikasi Tanah, Survei dan Pemetaan Tanah, Analisis Bentang Lahan, dan Ilmu
Ukur Tanah.
2. Kajian Edaphologis
Kajian ini meliputi: Kesuburan Tanah, Konservasi Tanah dan Air, Agrohidrologi,
Pupuk dan Pemupukan, Ekologi Tanah, dan Bioteknologi Tanah.
Meliputi kajian: Pengelolaan Tanah dan Air, Evaluasi Kesesuaian Lahan, Tata
Guna Lahan, Pengelolaan Tanah Rawa, Pengelolaan Sumber Daya Alam dan
Lingkungan.
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat
tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan
menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan
penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-
unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara
biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam
penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi
tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah
untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-
obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan.
b. Fungsi Tanah
4. Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat
langsung atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder
tanaman tersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama &
penyakit tanaman.
2.KTA dan KTK nya tinggi sehingga tukar antar kation banyak dan tinggi
2. Tanah juga berfungsi sebagai pelindung tanaman dari serangan hama &
penyakit dan dampak negatif pestisida maupun limbah industri yang berbahaya.
d. Profil Tanah
Profil Tanah adalah irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas hingga ke batuan
induk tanah. Profil dari tanah yang berkembang lanjut biasanya memiliki horison-
horison sbb: O –A – E – B - C – R. Horizon adalah lapisan yang terdiri horizon
O,A,B,C,R yang terjadi diferensiasi dan tidak semua lapisan ada horizon O
nya.Solum Tanah terdiri dari: O – A – E – B Lapisan Tanah Atas meliputi: O – A
Lapisan Tanah Bawah : E – B
Keterangan:
O : Serasah / sisa-sisa tanaman (Oi) dan bahan organik tanah (BOT) hasil
dekomposisi serasah (Oa)
E : Horison mineral yang telah tereluviasi (tercuci) sehingga kadar (BOT, liat
silikat, Fe dan Al) rendah tetapi pasir dan debu kuarsa (seskuoksida) dan mineral
resisten lainnya tinggi, berwarna terang
C : Lapisan yang bahan penyusunnya masih sama dengan bahan induk (R) atau
belum terjadi perubahan
(1) untuk mengetahui kedalaman lapisan olah (Lapisan Tanah Atas = O - A) dan
solum tanah (O – A – E – B)
e. Komponen Tanah
4 komponen penyusun tanah :
(3) Air
(4) Udara
Bahan tanah tersebut rata-rata 50% bahan padatan (45% bahan mineral dan 5%
bahan organik), 25% air dan 25% udara.
Sebagai fungsi:
KIMIA TANAH
1. Koloid Tanah
Koloid tanah, adalah bahan mineral dan bahan organik tanah yang sangat halus
sehingga mempunyai luas permukaan yang sangat tinggi per satuan berat (massa)
tanah. Liat yang bersifat koloid berukuran lebih kecil dari 0,001 mm ( = 1
mikron). Koloid tanah terdiri atas koloid liat atau mineral, dan koloid organik
(humus).
Koloid liat mempunyai sifat dan cirri-ciri sebagai berikut:
1. Mudah berbentuk kristal
2. Mudah mengalami substitusi isomorfik
3. Umumnya bermuatan negatif
4. Sebagian kecil bermuatan positif
5. Menjerap air
6. Menjerap dan mempertukarkan kation
7. Mempunyai permukaan yang luas dan
8. Merupakan suatu garam yang bersifat masam.
Koloid organik (humus), tersusun dari C, H, dan O, bersifat amorf,
mempunyai Kapasitas Tukar Kation (KTK) yang lebih tinggi dari mineral liat,
dan lebih mudah dihancurkan dibanding dengan liat.
Kapasitas tukar kation tanah tergantung pada tipe dan jumlah kandungan liat,
kandungan bahan organik serta pH tanah.
3. Humus
Humus adalah senyawa kompleks yang agak resisten pelapukan, berwarna coklat,
amorfus, bersifat koloidal, dan berasal dari jaringan tumbuhan atau binatang yang
telah dimodifikasikan atau disintesiskan oleh berbagai jazad mikro.
Komposisi humus, adalah sebagai berikut:
a. Lignin berikatan dengan N
b. Minyak, lemak, dan resin
c. Uronida dan karbon uronida
d. Polisakarida berikatan (amino-polisakarida)
e. Protein dan liat
Sifat humus sebetulnya juga cukup kompleks sesuai dengan bahan
penyusunnya.
Namun, secara umum sifat dan cirri humus, antara lain:
a. Bersifat koloidal seperti liat, tetapi amorfus
b. Luas permukaan dan daya jerap jauh melebihi liat
c. Kapasitas tukar kation (KTK) 150-300 me/100 g, liat hanya 8-100
me/100 g
d. Daya jerap air 80-90% dari bobotnya, liat hanya 15-20%
e. Daya kohesi dan plastisitasnya rendah, sehingga mengurangi sifat
lekat dari liat dan membantu granulasi agregat tanah
f. Misel humus tersusun dari lignin, poliuronida, dan protein liat yang
didampingi oleh C, H, O, N, S, P, dan unsur lainnya
g. Muatan negatif berasal dari gugus –COOH dan OH yang tersembul
di pinggiran di mana ion H dapat digantikan oleh kation lain
h. Mempunyai kemampuan meningkatkan unsur hara tersedia, seperti: Ca, Mg,
dan K
i. Merupakan sumber energi jazad mikro
j. Memberikan warna gelap pada tanah
Nitrifikasi
NH4+ ----------- > NO3-
(Amonium) < ---------- (nitrat)