Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PADA KELOMPOK BAYI DAN BALITA DENGAN MASALAH DIARE


DI JORONG SEBERANG PIRUKO BARAT POSYANDU DUSUN
TENGAH

DOSEN PEMBIMBING
NS.ASTUTI ARDI PUTRI,M,KEP
DISUSUN OLEH
NAMA : WINDI CANDRA
NIM : 1701011006

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DHARMAS INDONESIA

1
TINJAUAN KASUS

Di jorong Seberang Piruko Barat posyandu dusun tengah terdapat 80 bayi dan
balita yang terdiri diri dari : 0-12 bulan = 24, 13- 36 bulan = 22, 37- 60 bulan = 34.
Berdasarkan informasi dari kader posyandu Bayi dan Balita yang mengalami diare
karena makanan adalah sebanyak 10 orang orang, balita yang mengalami gizi buruk
adalah sebanyak 2 orang , Bayi dan Balita yang berat badannya tidak sesuai dengan
umur (Berat badan balita yang berada digaris kuning  dan digaris merah ) 7
orang.wilayah seberang piruko barat dilalui 1 jalan lintas provinsi dengan kondisi jalan
yang sudah beton.sebalah Barat berbatasan dengan pasar koto baru sebelah timur
berbatasan dengan lubuk pering,sebelah utara berbatasan dengan koto salak dan sebelah
selatan berbatasan dengan palo padang. Di wilayah ini memiliki 2 masjid, 0 gereja, 1
paud , 1 TK, 1 SDN 11 bukit bajang . Mayoritas warga beragama islam. Sebagian besar
ibunya bekerja sebagai ibu rumah tangga dan kepala keluarganya sebagian bekerja
sebagai petani karet .Jarak Antar rumah berdekatan (berdempet) sehingga jika terjadi
kebaran sangat sulit buat petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api dan
kualitas bangunan yang buruk serta kurangnya pencahayaan dan ventilasi udara,
terdapatnya mesin-mesin dompeng di sungai, sehingga air di bendung dan tidak
mengalir lancar serta air menjadi sangat kumuh dan beracun , selokan di depan rumah
warga banyak yang tersumbat, jalan di depan rumah kotor dan banyak sampah yang
berserakan,untuk beraktivitas warga menggunakan sepeda  motor untuk alat
transportasi. Biasanya  ibu- ibu sering mengajak balitanya naik mobil aneka warna
(odong-odong) yang diputarkan lagu- lagu anak untuk berkeliling di sekitar kampung
dengan biaya Rp.5000 untuk 1x putaran.

2
1. PENGKAJIAN
Di jorong seberang piruko barat posyandu dusun tengah
1. DATA INTI
Di jorong seberang piruko barat posyandu dusun tengah 80 balita
Umur  : 0-12 bulan = 24
: 13- 36 bulan = 22
: 37- 60 bulan = 34
Pekerjaan      : sebagian besar ibu yang memiliki bayi dan anak bekerja sebagai
ibu rumah tangga sedangkan kepala keluarganya sebagian bekerja
sebagai petani
Agama          : Mayoritas bersgsms Islam
Data statistik:   Berdasarkan informasi dari kader setempat
- Balita yang diare karena karena makanan sebanyak 10 orang
- Bayi dan Balita yang gizi buruk sebanyak 2 orang
- Bayi dan Balita yang berat badannya tidak sesuai dengan umur (Berat badan
balita yang berada digaris kuning  dan digaris merah ) 7 orang

2. DATA  SUBSISTEM
1. Lingkungan Fisik
a. Perumahan dan lingkungan: antar rumah berdekatan, tipe rumah
permanen,terdapatnya mesin-mesin dompeng di sungai, sehingga air di
bendung dan tidak mengalir lancar serta air menjadi sangat kumuh dan
beracun , selokan di depan rumah warga banyak yang tersumbat, jalan di
depan rumah kotor,
b. Lingkungan terbuka : mayoritas tidak mempunyai halaman rumah yang
luas
c. Kebiasaan: balita yang berumur 36 – 60 bulan sering mengkonsumsi
makanan ringan  (snack) yang biasa di beli di warung- warung terdekat.
Serta sering mengkonsumsi mie instant
d. Transportasi: ibu mengantarkan bayi dan balita ke posyandu dengan jalan
kaki sedangkan untuk beraktivitas biasanya menggunakan sepeda motor
e. Pusat pelayanan:  terdapat 1 posyandu

3
f. Tempat belanja: dipasar tradisional dan warung2.
g. Tempat ibadah: 2 masjid

2. Pelayanan Kesehatan Dan Sosial


Pelayanan kesehatan terdapat 1 posyandu ,1 polindes
3. Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara, penghasilan rata- rata kepala keluarga
perbulan Rp.1.500.000-2.000.000
4. Keamanan Dan Transportasi
Bila terjadi kebkaran, mobil pemadam kebakaran kesulitan untuk
masuk di pemukiman warga karena jarak antar rumah berdekatan dan
gangnya sangat sempit. Mayoritas warga menggunakan alat transportasi
sepeda motor untuk pergi beraktivitas.
5. Pemerintahan
Posyandu dusun tengah merupakan posyandu jorong seberang piruko
Barat.Kader yang dimiliki sebanyak 5 orang.
6. Politik
Pemerintah sudah memberikan pelatihan kepada kader, untuk
mengajarkan kepada ibu balita, agar segera memberikan oralit pada balitanya
yang terkena diare dan lansung di bawa ke puskesmas untuk tindakan lebih
lanjut.
7. Komunikasi
Komunikasi ibu yang dilakukan pada bayi dan balitanya dengan
komuniaksi verbal maupun non verbal. Informasi dari jorong setempat
dialakukan dengan menggunakan pengeras suara melalui siaran di masjid.
8. Pendidikan
Tingkat pendidikan orang tua bayi 24 orang, dan balita 56 orang,
diantaranya 30 orang lulusan  SD,25 orang SMP dan selebihnya SMA/
SMK.Terdapat 1 TK, 1 Paud, 1 SDN 11 bukit bajang.
9. Rekreasi
Dari hasil wawancara, ibu sering mengajak balitanya naik mobil aneka
warna (odong-odong) yang diputarkan lagu- lagu anak untuk berkeliling di
sekitar kampung dengan biaya Rp.1000 untuk 1x putaran.
                     

4
TABULASI

balita yang memiliki masalah

bb tidak sesuai
umur
37% diare karena
makanan
53%

gizi buruk
11%

penjelasan

Dari diagram diatas terdapat 12,5 % balita yang mengalami diare karena makanan,2,5 % bayi
dan balita mengalami gizi buruk dan 8,75% yang mengalami berat badannya tidak sesuai
dengan umur ( berat badan balita digaris kuning dan digaris merah) dari 80 orang bayi dan
balita di jorong seberang piruko barat,posyandu dusun tengah

5
3. ANALISA DATA
NO. DATA ETIOLOGI MASALAH

1. Ds : Sanitasi Gangguan
lingkungan yang keseimbangan
- Ibu jarang membawa kurang baik cairan dan elektrolit
anaknya ke posyandu pada balita di
- Sebagian besar ibu bayi jorong seberang
piruko barat
dan balita mengatakan
posyandu dusun
anaknya menderita diare tengah
Do :

- Data dari kader terdapat


10 balita yang diare
karena makanan dan
minuman .
- Terdapatnya mesin-
mesin dompeng di
sungai, serta air menjadi
sangat kumuh dan
beracun.
- selokan di depan rumah
warga banyak yang
tersumbat
- jalan di depan rumah
kotor
2. Ds : Gangguan
pemenuhan nutrisi
- ibu mengatakan anaknya Kurang kurang dri
suka dibelikan makanan pengetahuan ibu kebutuhan pada
tentang menu balita di jorong
ringan yang memiliki
seimbang . seberang piruko
bumbu penyedap (snack)
barat,posyandu
di warung terdekat. dusun tengah
- Ibu mengatakan anaknya
suka makan mie instant

6
Do :

- Data dari kader terdapat


2 balita yang mengalami
gizi buruk dan terdapat 7
orang balita yang
mengalami berat badan
tidak sesuai umur (berat
badan balita digaris
kuning dan digaris
merah.
- balita yang berumur 36-
60 bulan sering
mengkonsumsi makanan
ringan (snack) yang
biasa di beli di warung
terdekat.
- balita sering
mengkonsumsi mie
instant.

3 Ds : Sanitasi Resiko peningkatan


lingkungan yang penyakit diare pada
- ibu mengatakan kurang baik balita di jorong
rumahnya berdekatan seberang piruko
Karena keadaan tanah barat,posyandu
dusun tengah
yang kurang memadai
(factor ekonomi)
- ibu mengatakan selokan
di rumahnya tersumbat
karena banyaknya
sampah
- ibu mengatakan tidak

7
mempunyai tempat
untuk membuang
sampah sehingga
sampahnya di timbun di
rumah dan
dibakar,terkaddang
dibuang ke sungai
- ibu mengatakan anaknya
sering sakit perut dan
mencret setelah makan
Do:

- Jarak Antar rumah


berdekatan
- tipe rumah permanen
- terdapatnya mesin-mesin
dompeng sehingga air di
bendung dan tidak
mengalir lancar serta
menjadi kumuh dan
beracun.
- Selokan di depan rumah
warga banyak yang
tersumbat
- Jalan di depan rumah
kotor

4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit pada balita di posyandu dusun
tengah b.d sanitasi lingkungan yang kurang baik D.d Data dari kader terdapat 10
balita yang diare karena makanan dan minuman,terdapatnya mesin-mesin
dompeng di sungai sehingga air di bendung dan tidak mengalir lancar serta
menjadi kumuh dan beracun, selokan di depan rumah warga banyak yang

8
tersumbat, jalan di depan rumah kotor, banyak sampah yang dibuang
sembarangan.
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan pada balita di
posyandu dusun tengah b. d Kurang pengetahuan ibu tentang menu seimbang.
D.d Data dari kader terdapat 2 balita yang mengalami gizi buruk,Balita yang
berumur 36 – 60 bln  sering mengkonsumsi makanan ringan  (snack) yang biasa
di beli di warung- warung terdekat,Serta sering mengkonsumsi mie instant.
3. Resiko terjadinya peningkatan penyakit diare pada balita di posyandu dusun
tengah b. d Sanitasi lingkungan yang kurang baik. Ditandai.d jarak Antar rumah
berdekatan, tipe rumah permanen, terdapatnya mesin-mesin dompeng di sungai,
sehingga air di bendung dan tidak mengalir lancarserta kotor dan beracun,
selokan di depan rumah warga banyak yang tersumbat, jalan di depan rumah
kotor, banyak sampah yang dibuang sembarangan. 

PRIORITAS MASALAH
No Masalah kesehatan A B C D E Total Prioritas
1 Gangguan keseimbangan cairan 5 4 3 4 5 21 1
dan elektrolit pada balita di
posyandu dusun tengah
2 Gangguan pemenuhan kebutuhan 4 3 3 4 3 17 2
nutrisi kurang dari kebutuhan pada
balita di posyandu dusun tengah
3 Resiko terjadinya peningkatan 4 3 3 4 2 16 3
penyakit diare pada balita di
posyandu dusun tengah

KET:

1.Sangat rendah A. resiko tinggi


2.Rendah B. minat ibu dari bayi dan balita
3.Cukup C. potensi untuk sehat
4.Tinggi D. mungkin teratasi
5.Sangat tinggi E. Lokasi

9
PERENCANAAN

Penyusunan rencana kegiatan dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul dan dilakukan setelah menetapkan diagnosis
keperawatan.penyusunan ini dilakukan oleh Mahasiswa Keperawatan Semester 6 di Universitas Dharmas Indonesia atas nama Windi candra
Dalam bentuk POA (planning of action).

No Diagnosis Tujuan Rencana Hari/Tanggal Tempat


1 Gangguan Setelah dilakukan Memberikan penyuluhaan Jumát 28 februari Di posyandu dusun
keseimbangan cairan intervensi selama 3 tentang cara pembuatan cairan 2020 (jadwal tengah jorong
dan elektrolit pada minggu diharapkan ibu-ibu elektrolit posyandu dusun seberang piruko barat
balita di posyandu Jorong seberang piruko (oralit),Mendemonstrasikan tengah )
dusun tengah barat di posyandu dusun cara pembuatan Jumát 6 maret
b.d sanitasi lingkungan tengah mengetahui cara oralit,Menganjurkan pada ibu- 2020
yang kurang baik D.d menanggulangi gangguan ibu agar membawa bayi dan (jadwal posyandu
Data dari kader terdapat keseimbangan cairan dan balita ke fasilitas kesehatan dusun tengah)
10 balita yang diare elektrolit pada bayi dan apabila terkena diare.
karena makanan dan balita yang terkena diare
minuman,terdapatnya serta kebutuhan cairan dan
mesin-mesin dompeng elektrolit dapat terpenuhi
di sungai sehingga air dengan segera.
di bendung dan tidak
mengalir lancar serta
menjadi kumuh dan
beracun, selokan di
depan rumah warga
banyak yang tersumbat,
jalan di depan rumah
kotor, banyak sampah

10
yang dibuang
sembarangan.

2 Gangguan pemenuhan Setelah dilakukan Memberikan penyuluhan Jumát 13 maret Di posyandu dusun
kebutuhan nutrisi intervensi selama 3 tentang menu makanan sehat 2020 tengah jorong
kurang dari kebutuhan minggu diharapkan ibu-ibu dan gizi seimbang yaitu tentang (jadwal posyandu seberang piruko barat
pada balita di posyandu Jorong seberang piruko pemilihan makanan yang baik dusun tengah )
dusun tengah b. d barat di posyandu dusun untuk bayi dan balita agar Jumát 20 maret
Kurang pengetahuan tengah mengetahui kebutuhan nutrisi dapat 2020 (jadwal
ibu tentang menu tentang menu sehat dan terpenuhi serta bahaya/dampak posyandu dusun
seimbang. D.d Data gizi seimbang yaitu negative bagi balita yang sering tengah )
dari kader terdapat 2 tentang pemilihan makan makanan yang tidak
balita yang mengalami makanan yang baik untuk sehat (kurang gizi)
gizi buruk,Balita yang bayi dan balita agar
berumur 36 – 60 kebutuhan nutrisi dapat
bln  sering terpenuhi.
mengkonsumsi
makanan
ringan  (snack) yang
biasa di beli di warung-
warung terdekat,Serta
sering mengkonsumsi
mie instant.

3 Resiko terjadinya Setelah dilakukan a) Memberikan Rabu,18 maret Di kantor


peningkatan penyakit intervensi selama 3 penyuluhan kepada 2020 (di jorong
diare pada balita di minggu diharapkan tidak masyarakat tentang kantor jorong seberang
posyandu dusun tengah terjadi peningkatan perilaku hidup bersih seberang piruko barat
b. d Sanitasi lingkungan penyakit diare pada balita dan sehat (PHBS) piruko barat ) untuk
yang kurang baik. di jorong seberang piruko b) Mengajak seluruh Kamis,19 memberikan
Ditandai.d jarak Antar barat ,posyandu dusun masyarakat untuk maret 2020 (di penyuluhan
rumah berdekatan, tipe tengah dan dapat gotong royong tiap rumah Di tiap-tiap

11
rumah permanen, meningkatkan derajat membersihkan masyarakat rumah
terdapatnya mesin- kesehatan dengan perkarangan rumah serta jorong masyarakat
mesin dompeng di mengetahui dan perbaikan sanitasi seberang jorong
sungai, sehingga air di menerapkan tentang lingkungan,khususnya piruko seberang
bendung dan tidak perilaku hidup bersih dan membersihkan piruko untuk
mengalir lancarserta sehat (PHBS) serta sanitasi selokan.agar air gotong
kotor dan beracun, lingkungan yang baik bagi mengalir dengan lancar royong untuk
selokan di depan rumah kesehatan. membersihka
warga banyak yang n lingkungan
tersumbat, jalan di
depan rumah kotor,
banyak sampah yang
dibuang sembarangan

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

N DIAGNOSIS TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI


O

12
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit 27-28 februari 2020 Memberikan penyuluhaan Evaluasi struktur :
pada balita di posyandu dusun tengah tentang cara pembuatan - Rencana
b.d sanitasi lingkungan yang kurang baik D.d cairan elektrolit penyuluhan
Data dari kader terdapat 10 balita yang diare (oralit),Mendemonstrasikan dilakukan 2 hari
karena makanan dan minuman,terdapatnya cara pembuatan sebelum
mesin-mesin dompeng di sungai sehingga air di oralit,Menganjurkan pada penyuluhan di
bendung dan tidak mengalir lancar serta menjadi ibu-ibu agar membawa lakukan
kumuh dan beracun, selokan di depan rumah bayi dan balita ke fasilitas - Undangan
warga banyak yang tersumbat, jalan di depan kesehatan apabila terkena penyuluhan
rumah kotor, banyak sampah yang dibuang diare. disebarkan 1 hari
sembarangan. sebelum
penyuluhan
Evaluasi proses :
- Penyuluhan
dilaksanakan di
posyandu dusun
tengah jorong
seberang piruko
- Jumlah peserta
yang hadir adalah
60 orang
Evaluasi hasil :
- 95% Ibu-ibu dapat
memahami tentang
cara pembuatan
cairan elektrolit
(oralit)
- 95% Ibu-ibu sudah
bisa membuat
cairan elektrolit di
rumah apabila
balita nya terkena

13
diare
- Ibu-ibu sudah bisa
memahami betapa
pentingnya
penanganan
pertama pada
balita yang terkena
diare dan
melaporkan segera
ke fasilitas
pelayanan
kesehatan apabila
balita nya terkena
diare
- Acara penyuluhan
berjalan lancar

2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang 5-6 maret 2020 Memberikan penyuluhan Evaluasi struktur :
dari kebutuhan pada balita di posyandu dusun tentang menu makanan - Rencana
tengah b. d Kurang pengetahuan ibu tentang sehat dan gizi seimbang penyuluhan
menu seimbang. D.d Data dari kader terdapat 2 yaitu tentang pemilihan dilakukan 2 hari
balita yang mengalami gizi buruk,Balita yang makanan yang baik untuk sebelum
berumur 36 – 60 bln  sering mengkonsumsi bayi dan balita agar penyuluhan di
makanan ringan  (snack) yang biasa di beli di kebutuhan nutrisi dapat lakukan
warung- warung terdekat,Serta sering terpenuhi serta - Undangan
mengkonsumsi mie instant. bahaya/dampak negative penyuluhan
bagi balita yang sering disebarkan 1 hari
makan makanan yang tidak sebelum
sehat (kurang gizi) penyuluhan

Evaluasi proses :
- Penyuluhan

14
dilaksanakan di
posyandu dusun
tengah jorong
seberang piruko
- Jumlah peserta
yang hadir adalah
70 orang

Evaluasi hasil :
- 75% Ibu-ibu dapat
memahami tentang
menu makanan
sehat dan gizi
seimbang
- 75% Ibu-ibu sudah
memahami tentang
bahaya/dampak
negative bagi
balita yang sering
makan makanan
yang tidak sehat
(kurang gizi.
- Ibu-ibu sudah bisa
memahami betapa
pentingnya nutrisi
yang baik untuk
pertumbuhan dan
perkembangan
anaknya .
- Acara penyuluhan
berjalan lancar

15
3. Resiko terjadinya peningkatan penyakit diare 17-18 maret 2020 a) Memberikan Evaluasi struktur :
pada balita di posyandu dusun tengah b. d 22 maret 2020 penyuluhan kepada - Rencana
Sanitasi lingkungan yang kurang baik. masyarakat tentang penyuluhan
Ditandai.d jarak Antar rumah berdekatan, tipe perilaku hidup dilakukan 2 hari
rumah permanen, terdapatnya mesin-mesin bersih dan sehat sebelum
dompeng di sungai, sehingga air di bendung dan (PHBS) penyuluhan di
tidak mengalir lancarserta kotor dan beracun, lakukan
selokan di depan rumah warga banyak yang - Undangan
tersumbat, jalan di depan rumah kotor, banyak penyuluhan
sampah yang dibuang sembarangan disebarkan 1 hari
sebelum
penyuluhan

Evaluasi proses :
- Penyuluhan
dilaksanakan di
kantor jorong
seberang piruko
barat
- Jumlah peserta
yang hadir adalah
150 orang

Evaluasi hasil :
- 70 % Masyarakat
dapat memahami
tentang pentingnya
kesehatan
lingkungan
- 70% Masyarakat
Dapat menerapkan
PHBS dalam

16
kehidupan Sehari-
harinya

Evaluasi struktur :
- Rencana kerja
bakti
membersihkan
perkarangan rumah
serta perbaikan
sanitasi
lingkungan,khusus
nya membersihkan
selokan.agar air
b) Mengajak seluruh mengalir dengan
masyarakat untuk lancar telah
gotong royong dilakukan 3 hari
membersihkan sebelum acara
perkarangan rumah dilaksanakan.
serta perbaikan - Pemberitahuan
sanitasi kerja bakti
lingkungan,khususn dilakukan 1 hari
ya membersihkan sebelum acara
selokan.agar air dilaksanakan yaitu
mengalir dengan melalui pengeras
lancar suara (Toa di
masjid)

Evaluasi proses :
- Masyarakat yang
ikut kerja bakti
sebanyak 85% dari
jumlah penduduk

17
jorong seberang
piruko barat
- Gotong royong
dimulai pada jam
08.00 WIB.

Evaluasi hasil :
- Gotong royong
gotong royong
membersihkan
perkarangan rumah
serta perbaikan
sanitasi
lingkungan,khusus
nya membersihkan
selokan.agar air
mengalir dengan
lancar
Terlaksanakan
dengan aman dan
lancar.

18
19

Anda mungkin juga menyukai