Anda di halaman 1dari 6

78

PEMERINTAH KOTA BAUBAU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : Bidan Pelaksana Lanjutan


Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah
Instansi : Rumah Sakit Umum Daerah

I. IKHTISAR/ PERAN JABATAN :


Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu dan reproduksi perempuan, pelayanan keluarga
berencana, pelayanan kesehatan bayi dan anak serta pelayanan kesehatan masyarakat
berdasarkan pedoman yang berlaku agar tercipta pelayanan kesehatan yang baik.

II. URAIAN TUGAS :


1. Mempersiapkan pelayanan kebidanan
2. Melaksanakan anamnesa klien/pasien pada kasus fisiologis bermasalah dan pada
kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
3. Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus fisiologis bermasalah dan
pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
4. Pengambilan/penyediaan bahan laboratorium dengan melakukan pengambilan
sediaan/bahan laboratorium dengan melakukan pengambilan darah vena dan darah
air ketuban
5. Pemeriksaan laboratorium sederhana dengan melakukan pemeriksaan golongan
darah
6. Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada kasus fisiologis
bermasalah dan hasil pengkajian pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
7. Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus fisiologis bermasalah
dan pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
8. Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus fisiologis bermasalah
dan pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
9. Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan kasus
fisiologis bermasalah dan kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
10. Mempersiapkan alat dan obat pada kasus fisiologis bermasalah dan kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
11. Mempersiapkan tindakan operatif gynecologi dan obstetri pada kasus kecil
12. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis bermasalah pada
kesehatan reproduksi remaja dan menopouse, klimakterium, bayi, anak dan KB AKDR
13. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
14. Melakukan KIE klien/pasien secara kelompok
15. Melakukan konseling pada klien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan
kebidanan
16. Melakukan rujukan klien/pasien pada kasus fisiologis
17. Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
18. Melaksanakan tugas jaga/shif di tempat/Rumah Sakit, on call dan sepi pasien
19. Melaksanakan tugas pada daerah konflik/rawan/daerah penyakit menular
79

PEMERINTAH KOTA BAUBAU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

20. Melaksanakan asuhan kebidanan pada keluarga


21. Melakukan pembinaan pada posyandu dan dasa wisma

III. TANGGUNG JAWAB :


a. Ketepatan Mempersiapkan pelayanan kebidanan
b. Ketepatan Melaksanakan anamnesa klien/pasien pada kasus fisiologis bermasalah dan
pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
c. Ketepatan Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus fisiologis
bermasalah dan pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
d. Ketepatan Pengambilan/penyediaan bahan laboratorium dengan melakukan
pengambilan sediaan/bahan laboratorium dengan melakukan pengambilan darah vena
dan darah air ketuban
e. Ketepatan Pemeriksaan laboratorium sederhana dengan melakukan pemeriksaan
golongan darah
f. Ketepatan Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada kasus
fisiologis bermasalah dan hasil pengkajian pada kasus patologis kegawatdaruratan
kebidanan
g. Ketepatan Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus fisiologis
bermasalah dan pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
h. Ketepatan Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus fisiologis
bermasalah dan pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
i. Ketepatan Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan
kasus fisiologis bermasalah dan kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
j. Ketepatan Mempersiapkan alat dan obat pada kasus fisiologis bermasalah dan kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
k. Ketepatan Mempersiapkan tindakan operatif gynecologi dan obstetri pada kasus kecil
l. Ketepatan Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis
bermasalah pada kesehatan reproduksi remaja dan menopouse, klimakterium, bayi,
anak dan KB AKDR
m. Ketepatan Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
n. Ketepatan Melakukan KIE klien/pasien secara kelompok
o. Ketepatan Melakukan konseling pada klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
p. Ketepatan Melakukan rujukan klien/pasien pada kasus fisiologis
q. Ketepatan Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
r. Ketepatan Melaksanakan tugas jaga/shif di tempat/Rumah Sakit, on call dan sepi pasien
s. Ketepatan Melaksanakan tugas pada daerah konflik/rawan/daerah penyakit menular
t. Ketepatan Melaksanakan asuhan kebidanan pada keluarga
u. Ketepatan Melakukan pembinaan pada posyandu dan dasa wisma

IV. HASIL KERJA :


1. Tersedianya pelayanan kebidanan
2. Terlaksananya anamnesa klien/pasien pada kasus fisiologis bermasalah dan pada kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
80

PEMERINTAH KOTA BAUBAU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

3. Terlaksananya pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus fisiologis bermasalah dan pada
kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
4. Terlaksananya Pengambilan/penyediaan bahan laboratorium dengan melakukan
pengambilan sediaan/bahan laboratorium dengan melakukan pengambilan darah vena
dan darah air ketuban
5. Terlaksananya Pemeriksaan laboratorium sederhana dengan melakukan pemeriksaan
golongan darah
6. Terlaksananya diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada kasus fisiologis
bermasalah dan hasil pengkajian pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
7. Terlaksananya kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus fisiologis bermasalah
dan pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
8. Tersusunnya rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus fisiologis bermasalah
dan pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
9. Terlaksananya persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan kasus
fisiologis bermasalah dan kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
10. Tersedianya alat dan obat pada kasus fisiologis bermasalah dan kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
11. Tersedianya tindakan operatif gynecologi dan obstetri pada kasus kecil
12. Terlaksananya asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis bermasalah pada
kesehatan reproduksi remaja dan menopouse, klimakterium, bayi, anak dan KB AKDR
13. Terlaksananya asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
14. Terlaksananya KIE klien/pasien secara kelompok
15. Terlaksananya konseling pada klien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan
kebidanan
16. Terlaksananya rujukan klien/pasien pada kasus fisiologis
17. Terlaksananya evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
18. Terlaksananya tugas jaga/shif di tempat/Rumah Sakit, on call dan sepi pasien
19. Terlaksananya tugas pada daerah konflik/rawan/daerah penyakit menular
20 Terlaksananya asuhan kebidanan pada keluarga
21. Terlaksananya pembinaan pada posyandu dan dasa wisma

V. TINGKAT FAKTOR :
FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk. 1-4 = 550)
Pengetahuan yang harus dimiliki oleh Bidan Pelaksana Lanjutan tentang
sejumlah peraturan, prosedur, atau operasi, yang membutuhkan pelatihan dan
pengalaman yang luas untuk melaksanakan perawatan pasien melahirkan dan
menyelesaikan masalah yang muncul. Adapun pengetahuan dan keterampilan
tersebut antara lain:
1. Peraturan tentang Bidan Pelaksana Lanjutan
2. Pengetahuan tentang Bidan Pelaksana Lanjutan
3. Peraturan Bupati tentang tugas, pokok dan fungsi
4. Peraturan Perundang-undangan Kepegawaian
5. Pengetahuan tentang Rencana Kerja dan Rencana Strategis
6. Pedoman tentang acuan kerja atau Standard Operating Procedure (SOP)
7. Kemampuan pelaksanaan tugas teknis dan administratif
8. Kemampuan berkomunikasi efektif
81

PEMERINTAH KOTA BAUBAU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

FAKTOR 2 : PENGAWASAN PENYELIA (fk. 2-2 = 125)


Penyelia memberikan tugas berkelanjutan kepada Bidan Pelaksana Lanjutan
dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan,
kualitas dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas
selanjutnya Bidan Pelaksana Lanjutan menggunakan inisiatif dalam
melaksanakan tugas yang berulang secara mandiri tanpa instruksi yang spesifik,
tapi melaporkan deviasi masalah dan situasi yang tidak lazim kepada penyelia
untuk membuat keputusan atau meminta bantuan

FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk. 3-2 = 125)


Prosedur melaksanakan pekerjaan Bidan Pelaksana Lanjutan merupakan
sejumlah pedoman terperinci dan khusus yang meliputi semua aspek penting
tugas yang terkait dengan perawatan pasien melahirkan. Bidan Pelaksana
Lanjutan mengunakan pertimbangan dalam memilih pedoman, referensi, dan
prosedur yang paling tepat untuk diterapkan pada kasus tertentu dengan deviasi
yang terkecil (minor). Bidan Pelaksana Lanjutan dapat menentukan alternatif
yang ada untuk digunakan. Situasi dimana pedoman yang ada tidak dapat
diterapkan atau terjadi penyimpangan dari pedoman yang diajukan harus
mengacu pada penyelia

FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk. 4-2 = 75)


Bidan Pelaksana Lanjutan mencakup berbagai tugas yang melibatkan proses
dan metode yang berbeda dan tidak berhubungan. Keputusan mengenai apa
yang harus dilakukan, tergantung pada analisa subjek, fase, atau persoalan
yang terlibat dalam setiap tugas, atau tindakan yang diambil harus dipilih dari
berbagai macam alternatif

FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk. 5-2 = 75)


Tugas Bidan Pelaksana Lanjutan perlakuan terhadap berbagai macam masalah,
pertanyaan, atau situasi konvensional sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
Hasil kerja mempengaruhi pelaksanaan dan kelayakan kegiatan lingkup RSUD

FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk. 6-2 = 25)


Hubungan dengan pegawai di dalam lembaga yang sama tetapi diluar unit
organisasi, pegawai yang dihubungi biasanya berbeda dalam fungsi, misi dan
jenis kerja

FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk. 7-1 = 20)


Hubungan yang dilakukan untuk mengkoordinasikan informasi atau data terkait
program yang digunakan sesuai dengan peruntukannya

FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk. 8-1 = 5)


Pekerjaan Bidan Pelaksana Lanjutan adalah menetap. Bidan Pelaksana
Lanjutan dapat duduk dengan nyaman untuk melakukan pekerjaan. Walaupun
demikian mungkin kadang-kadang Bidan Pelaksana Lanjutan berjalan,
menunduk, dan mengunjungi unit kerja lainnya. Tidak ada persyaratan fisik
khusus untuk melaksanakan pekerjaan
82

PEMERINTAH KOTA BAUBAU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

FAKTOR 9 : LINGKUNGAN PEKERJAAN (fk. 9-1 = 5)


Pekerjaan dilakukan dalam lingkungan kantor secara umum. Situasi kerja cukup
terang, tidak panas, dan cukup ventilasi.

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : Bidan Pelaksana Lanjutan

Standar Jabatan
Nilai yang
Faktor Evaluasi Fungsional Yang Keterangan
diberikan
Digunakan
1 Faktor 1: Pengetahuan Yang
550 Tingkat Faktor 1- 4
Dibutuhkan Jabatan
2 Faktor 2: Pengawasan Penyelia 125 Tingkat Faktor 2- 2
3 Faktor 3: Pedoman 125 Tingkat Faktor 3- 2
4 Faktor 4: Kompleksitas 75 Tingkat Faktor 4- 2
5 Faktor 5: Ruang Lingkup dan
75 Tingkat Faktor 5- 2
Dampak
6 Faktor 6: Hubungan Personal 25 Tingkat Faktor 6- 2
7 Faktor 7: Tujuan Hubungan 20 Tingkat Faktor 7- 1
8 Faktor 8: Persyaratan Fisik 5 Tingkat Faktor 8- 1
9 Faktor 9: Lingkungan Kerja 5 Tingkat Faktor 9- 1
K
E
S Total Nilai 1.005
I
M
P
U
L Kelas Jabatan 7 (855 - 1100)
A
N

Tim Analisis dan Evaluasi Jabatan:


Ketua Tim

(.........................................)
83

PEMERINTAH KOTA BAUBAU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Pejabat Yang Bersangkutan Pimpinan Unit Kerja

(.....................................................) (......................................................)

Anda mungkin juga menyukai