Anda di halaman 1dari 6

Nama: bani adam

Kelas: XII Tbsm

Perawatan sistem pengisian sepeda motor

A. Perawatan sistem sepeda motor

1. Pengisian baterai kurang sempurna, energi listrik yang disimpan baterai kurang dan
mesin tidak dapat distarter.
2. Baterai tidak dapat menyimpan energi listrik.
3. Usai pemakaian baterai lebih pendek.

Perawatan sistem pengisian meliputi beberapa hal, antara lain:


1. Perawatan baterai
2. Pemeriksaan V belt, Pemeriksaan pada V belt meliputi: pemeriksaan tegangan V belt
dan kondisi fisik V belt, seperti keretakan.
3. Pemeriksaan arus dan tegangan pengisian.

B. KEGIATAN YANG DILAKUKAN DALAM MERAWAT BATERAI

Perawatan baterai meliputi dua hal, yaitu:


 Membersihkan terminal baterai dari karat atau kotoran yang lain.
 Memeriksa jumlah dan berat jenis elektrolit.

Membersihkan terminal baterai


Terminal baterai merupakan bagian yang mudah mengalami kerusakan akibat
korosi, bila terminal korosi maka  tahanan pada terminal bertambah dan terjadi penurunan
tegangan pada beban sehingga beban tidak dapat berfungsi optimal.  Untuk mencegah hal
tersebut maka terminal harus dibersihkan. Pembersihan terminal baterai dilakukan dengan
cara:
 Kendorkan baut pengikat baterai sesuai dengan kontruksi baterai.
Bila terminal tersebut melekat dengan kuat pada pos baterai, jangan memukul atau
mencungkil terminal baterai untuk melepaskannya. Ini dapat merusak posnya
atau terminal baterai. Gunakan obeng untuk melebarkan terminal, kemudian
tarik dengan traker khusus.
 Bersihkan terminal baterai menggunakan amplas atau sikat khusus.
 oleskan grease atau vet pada terminal dan konektor, kemudian pasang terminal dan
kencangkan baut pengikatnya.
 Lakukan pemeriksaan tahanan pada terminal baterai dengan menggunakan
volt meter. Caranya: Colok ukur positip dihubungkan terminal pisitip baterai
dan colok ukur negatip dihubungkan konektor baterai Lakukan starter mesin,
dan tegangan pada volt meter harus tetap Nol, bila volt meter menunjukkan
tegangan maka terdapat tahanan pada terminal baterai.

Terdapat beberapa produsen baterai menggunakan indicator berat jenis baterai yang
menjadi satu kesatuan dengan sumbat baterai, atau dipasang satu indicator tersendiri. Adanya
indicator berat jenis baterai membuat perawatan lebih mudah, karena saat perawatan
pemeriksaan berat jenis membutuhkan  waktu yang cukup lama, dan bila tidak dilakukan
degan hati-hati elektrolit  dapat tumpah/menetes pada kendaraan.
Indikator pada baterai jenis ini mempunyai 3 warna, yaitu:

 Warna hijau (green) , sebagai indikasi baterai masih baik


 Warna hijau gelap (dark green) , sebagai indikasi baterai perlu diperiksa elektrolitnya
dan diisi 
 Kuning (yellow), sebagai indikasi baterai perlu diganti  

Baterai dengan Indikator Berat Jenis Elektrolit


Artikel tentang perawatan sistem pengisian saya bagi menjadi 3 bagian, maka untuk
mengetahui secara lengkap tentang perawatan sistem pengisian, baca juga artikel di blog ini
yang berjudul :
1. Perawatan baterai
2. Pemeriksaan V belt
3. Pemeriksaan arus dan tegangan pengisian.

PEMERIKSAAN ARUS DAN TEGANGAN PENGISIAN TANPA BEBAN

Langkah-langkah pemeriksaan arus dan tegangan pengisian tanpa beban meliputi:


1. Hubungkan clem positif volt meter dengan terminal positif baterai dan clem negatif
volt meter dengan terminal negatif baterai.
2. Pasang amper meter dengan memasang clem induksi pada kabel positif baterai.

Pemasangan Volt-Amper meter


3. Hidupkan mesin, atur putaran mesin dari putaran idle sampai putaran 2000 rpm.
4. Periksa penunjukan pada Volt-Amper meter.
Standar penunjukan untuk sistem pengisian regulator mekanik: Arus kurang dari 10
A dan tegangan: 13,8-14,8 volt.
Standar penunjukan untuk sistem pengisian IC regulator: Arus kurang dari 10 A dan
tegangan untuk regulator tipe A: 13,8-14,1 volt sedangkan tegangan tipe M: 13,9-
15,1 volt.
Arus dan Tegangan Pengisian Tanpa Beban

PEMERIKSAAN ARUS DAN TEGANGAN PENGISIAN DENGAN BEBAN

1. Pasang Volt meter yaitu menghubungkan clem positif pada terminal positif baterai
dan clem negatif pada terminal negatif baterai.
2. Pasang amper meter dengan memasang clem induksi pada kabel positif baterai.

Pemasangan Volt-Amper meter


3. Hidupkan mesin, atur putaran mesin dari putaran idle sampai 2000 rpm, Hidupkan
lampu kepala dan fan AC. Periksa penunjukan pada Amper-Volt meter.
Standar penunjukan untuk regulator mekanik , arus lebih dari 30 A dan tegangan:
13,8-14,8 A.
Standar penunjukan tegangan untuk sistem pengisian IC regulator, IC tipe A: 13,8-
14,1 volt sedangkan regulator tipe M: 13,9-15,1 volt.
Tegangan dan Arus dengan Beban
Apabila setelah dilakukan pemeriksaan seperti di atas dan hasil dari pemeriksaan
arus serta tegangan kurang dari spesifikasi, maka lakukan langkah berikut:

1. Periksa tegangan antara terminal positif baterai dengan terminal B alternator,


tegangan harus NOL volt, jika ada tegangan berarti ada sambungan yang
kurang kuat atau putus.
2. Periksa tegangan antara bodi alternator dengan terminal negatif baterai,
tegangan harus NOL volt, bila ada tegangan maka pemasangan alternator
kurang baik, terminal kotor atau kabel massa kendor/berkarat.

Pemeriksaan Kabel atau Konektor Kotor atau Kendor


Jika hasil pemeriksaan arus dan tegangan menunjukan sistem pengisian tidak
berfungsi, yaitu tidak ada arus pengisian maka:

 Tipe regulator mekanik: Hubungkan terminal F dengan terminal B


menggunakan kabel jumper, dengan langkah ini jika arus pengisian normal
maka kemungkinan yang rusak adalah regulator, fuse atau kabel regulator
lepas. Bila tidak ada arus pengisian kemungkinan alternator yang rusak maka
harus di overhaul.
 Tipe IC regulator: Pada sistem pengisian dengan IC regulator bila tidak ada
arus pengisian, maka hubungkan terminal F dengan bodi alternator
menggunakan kawat atau penghantar. Bila arus pengisian menjadi normal
maka kemungkinan yang rusak adalah IC regulator. Jika tetap tidak ada
pengisian kemungkinan yang rusak adalah alternatornya dan harus di
ovelhaul.

Jumper Pada Alternator dengan IC Regulator 

Anda mungkin juga menyukai