Buku Saku Siti Korimah
Buku Saku Siti Korimah
ELOL
AAN
DI SUSUN OLEH :
SITI KORIMAH
184840134
PENGADAAN
Pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan :
Pembelian. Pembelian adalah rangkaian proses pengadaan untuk mendapatrkan perbekalan
farmasi. Hal in sesuai denga perpres RI No 94 tahun 2007 tentang pengendalian dan
pengawasan atas pengadaan dan penyaluran bahan obat, obat spesifik dan alkes yang
berfungsi sebagai obat da perpres RI No 95 tahun 2007 tentang perubahan ketujuh
atas kepres No 80 tahun 2003 tentang pedoman pelaksanaan pengadaan barang/jasa
pemerintahan.
Ada 4 metoda pada proses pembvelian :
1. Tender terbuka
Berlaku untuk semua rekanan yang terdaftar, dan sesuai dengan kriteria yang
telah ditentukan.Pada penentuan harga metoda ini lebih menguntungkan, untuk
pelaksanaanya staf yang kuat, waktu yang lam serta perhatian penuh.
2. Tender terbatas
Sering disebut lelang tertutup.Hanya dilakukan pada rekanan tertentu yang sudah
terdaftar dan memiliki riwayat yang baru.Harga masih dapat dikendalikian, tenaga
dan beban kerja lebih ringan bila dibandingkan dengan lelang terbuka.
3. Pembelian dengan tawar-menawar
Dilakukan bila item tidak penting, tidak banyak dan biasanya dilakukan pendekatan
langsung untuk item tertentu.
4. Pembelian langsung
Pembelian jumlah kecil, perlu segera tersedia, harga tertentu dan relatif agak
mahal.
Produksi
Produksi perbekalan farmasi dirumah sakit merupakan kegiatan membuat,
membentuk sediaan dan pengemasan kembali sedian farmasi steril atau nonsteril untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Kriteria perbekalan farmasi yang diproduksi :
- Sediaan farmasi dengan formula khusus
- sediaan farmasi dengan mutu sesuai standar dengan harga lebih murah
- Sediaan farmasi yang memerlukan pengemasan kembali
- Sediaan farmasi yang tidak tersedia dipasaran
- Sediaan farmasi untuk penelitian
- Sediaan nutrisi parenteral
- Sediaan farmasi yang harus selalu di buat baru
PENERIMAAN
Penerimaan adalah kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi yang telah diadakan
sesuai dengan aturan kefarmasian, melalui pembelian langsung, tender, atau
sumbangan.Penerimaan perbekalan farmasi harus dilakukan oleh petugas yang bertanggung
jawab, harus terlatih baik, serta harus mengerti sifat penting perbekalan farmasi.
Tujuan penerimaan adalah untuk menjamin perbekalan farmasi yang diterima sesuai
kontrak baik spesifikasi utu, jumlah maupun waktu kedatangan. Semua perbekalan farmasi
yang diterima harus diperiksa dan disesuaikan dengan spesifikasi pada order pembelian rumah
sakit. Semua pembekalan farmasi harus ditempatkan dalam tempat persediaan, segera
setelah diterima, perbekalan farmasi harus segera disimpan di dalam lemari atau tempat
lain yang aman.
Perbekalan farmasi yang diterima harus sesuai dengan spesifikasi kontrak yang telah
ditetapkan. Hal yang perlu diperhatikan dalam penerimaan adalah :
- Harus mempunyai MSDS (Material Safety Data Sheet) untuk bahan yang berbahaya
- Harus mempunyai sertifkat asli untuk alat kesehatan
- Sertifikat analisis produk
PENYIMPANAN
Penyimpanan adalah suatu kegiatan penyimpan dan memelihara dengan cara
menempatkan perbekalan farmasi yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari
pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak obat.
Tujuan penyimpanan :
- Memelihara mutu sediaan farmasi
- Menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab
- Menjaga ketersediaan
- Memudahkan pencarian dan pengawasan
Metoda penyimpanan dapat dilakukan berdasarkan kelas terapi, menurut bentuk
sediaan dan alfabet dengan menerapkan prinsip FIFO dan FEFO dan serta sistem informasi
yang selalu menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan.
Pengaturan tata ruang untuk memberikan kemudahan dalam penyimpanan, penyusunan,
pencarian dan pengawasan perbekalan farmasi diperlukan pengaturan tata ruang gudang
yang baik. Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam merancang bangunan gudang adalah :
Kemudahan bergerak
Untuk kemudahan bergerak, gudang ditata menggunakan sistem sati lantai, tidak
bersekat-sekat. Berdasarkan arah arus p[enerimaan dan pengeluaran perbekalan
farmasi, ruang gudang ditata berdasarkan sistem garis lurus, arus U atau aurs L.
Sirkulasi udara yang baik
Rak dan pallet
Penempatan rak yang tepat dan penggunaan pallet dapat meningkatkan sirkulasi
udara dan perputaran stok perbekalan farmasi.
Kondisi penyimpanan khusus
Seperti vaksin memerlukan “Cold Chain” khusus dan harus dilindungi, narkotika
dan bahan berbahay harus disimpan dalam lemari khusus dan terkunci, bahan-bahan
yang mudah terbakar.
Pencegahan kebakaran
Hindari penumpukan bahan-bahan yang mudah terbakar dan pemadam kebakaran
harus dipasang pada tempat-tempat yang mudah dijangkau.
PENDISTRIBUSIAN
Pendistribusian merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah
sakit untuk pelyanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan
serta untuk menunjang pelayanan medis. Tujuan pendistribusian adalah tersedianya
perbekalan farmasi di unit-unit pelayanan secara tepat waktu jenis dan jumlah.
Jenis Sistem Distribusi :
a. Resep Perorangan
b. Sistem distribusi persediaan lengkap di ruang
c. Sistem distribusi dosis unit
Penggunaan Obat
Pengunaan obat dapat di katakana Rasional adalah apabila pasien menerima pengobatan
sesuai dengan kebutuhan klinisnya, dalam dosis yang sesuai dengan kebutuhan, dalam
periode waktu yang sesuai dan dengan biaya yang terjangkau oleh dirinya dan kebanyakan
masyarakat.
Pengobatan yang pada umumnya ialah untuk mencapai suatu pengobatan yang efektif,
tentu saja mendorong penggunaan obat rasional digalakkan dimana-mana.
Penggunaan obar sendiri juga dilandasi oleh beberapa indikator lainnya. Indikator
tersebut berupa :
Tepat diagnosis,
Tepat Pemilihan Obat,
Tepat Indikasi,
Tepat Pasien,
Tepat Dosis,
Tepat cara dan lama pemberian,
Tepat harga,
Tepat Informasi dan
Waspada terhadap Efek Samping Obat.
Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
Menurut PERMENKES No. 72 Tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di
rumha sakit, Evaluasi Penggunaan Obat (EPO) merupakan program evaluasi penggunaan
Obat yang terstruktur dan berkesinambungan secara kualitatif dan kuantitatif.
Tujuan EPO yaitu:
a. mendapatkan gambaran keadaan saat ini atas pola penggunaan Obat;
b. membandingkan pola penggunaan Obat pada periode waktu tertentu;
c. memberikan masukan untuk perbaikan penggunaan Obat;
d. menilai pengaruh intervensi atas pola penggunaan Obat.
Kegiatan praktek EPO:
a. mengevaluasi pengggunaan Obat secara kualitatif; dan
b. mengevaluasi pengggunaan Obat secara kuantitatif.