Penetration
Setelah adsorbsi terjadi, phage menginjeksukan DNA (asam
nukleat) ke dalam sel bakteri dengan mengeluarkan suatu enzim
disebuit lisozim yang dapat menguaikan bagian-bagian dari diding
sel bakteri.
Maturasi (pematangan)
Dalam proses ini DNA bakteriophage dan kapsid bergabung
sedemikian rupa sehingga membentuk virion yang lengkap, dimana
prosesnya dikendalikan oleh gen-gen virus. Kepala phage dan ekor
dipisah oleh sub unit protein-proten.
Bagian kepala dibungkus oleh DNA virus sedang bagian ekornya
melekat pada bagian leher. Pada banyak virus yang sederhana,
asam-asam nukleat dan kapsidnya berkumpul dengan spontan
untuk membentuk virion tanpa pengendalian oleh gen-gen.
Realesse (pelepasan)
Tahapan terakhir dari penggandaan virus adalah pelepasan virus
dari sel induk. Istilah lisis biasanya digunakan untuk tahapan ini
dalam proses penggandaan dari phage T4 karena dalam hal ini,
membrane plasma membuka (lisis), lysozym yang dihasilkan oleh
gen phage disintesiskan di dalam sel.
Daur Lisogenik
Menurut Solomon, 2002:487, tahap-tahap dari lisogenik adalah
sebagai berikut:
Penetration
Setelah adsorbsi terjadi, phage menginjeksukan DNA (asam
nukleat) ke dalam sel bakteri dengan mengeluarkan suatu enzim
disebuit lisozim yang dapat menguaikan bagian-bagian dari diding
sel bakteri. Selama proses penetrasi, bagian
pembungkus (sheath) ekor berkontraksi sehingga ekor tertarik ke
dalam sel.
Ketika ujung inti ekor sampai pada membran plasma sel bakteri,
DNA yang terdapat pad abegian kepala phage memasuki inti ekor
melalui membrane plasma dan terus masuk ke dalam sel. Bagian
kapsid dari kebanyakan phage tetap tinggal di luar sel bakteri.
Integration (pnggabungan)
Pada fase ini virus menyisip ke dalam DNA bakteri sehingga DNA
bakteri mengandung materi genetik virus DNA bakteri yang telah
menyisip pada DNA bakteri tidak dapat aktif untuk mengambil alih
kendali metabolisme dari DNA bakteri, dikarenakan bakteri
mempunyai virulensi. DNA virus yang menempel pada DNA bakteri
disebut Profage.
Replikasi (pembelahan)
Pada fase ini, Profage akan berada di dalam tubuh bakteri selama
bakteri masih mempunyai virulensi. Ketika sel bakteri mengalami
pembelahan, DNA virus yang ikut terkopi sehingga terbentuklah
dua bakteri yang masing-masing mempunyai profage. Pembelahan
sel bakteri dapat berulang-ulang dalam beberapa generasi dan
profagenya juga akan terbagi dalam beberapa generasi. Istilah
lisogenik mengimplikasikan bahwa profage pada kondisi tertentu,
dapat menghasilkan phage aktif yang melisis sel inangnya.
Hal ini terjadi ketika genom lamda keluar dari kromosom bakteri.
Pada saat ini, genom lamda memerintahkan sel inang untuk
membuat phage yang utuh dan kemudian menghancurkan dirinya
sendiri, melepaskan partikel phage yang dapat menginfeksi. Yang
mengubah virus dari menggunakan cara lisogenik mnejadi cara litik
adalah pemicu dari lingkungan, seperti radiasi atau adanya
beberapa zat kimia tertentu.
Fase Adsorbsi
Yang dalam fase ini, ujung ekor Bakteriofag menempel atau melekat
pada bagian tertentu dari dinding sel bakteri yang masih dalam
keadaan normal. Daerah itu disebut daerah reseptor “receptor site
atau receptor spot”. Virus yang menyerang bakteri E. Coli, memiliki
lisozim “lisozyme” yang berfungsi merusak atau melubangi dinding
sel bakteri.
falia
22.08.2014
Biologi
+5 poin
Terjawab
349
Letkol
Terpelajar
91 jawaban